Anda di halaman 1dari 28

PERANAN RUANG DALAM DISAIN ( MINGGU II )

PENGERTIAN DASAR RUANG Ruang pada dasarnya sudah ada sejak awal. Ruang tidak dibuat oleh manusia tetapi manusia dapat merasakannya. Seseorang akan dapat merasakan adanya ruang di alam bebas, dengan mengibaratkan awan sebagai langit-langit, pegunungan atau lembah sebagai dinding, dan tanah tempat berpijak sebagai lantai, walaupuan ruang-ruang yang dirasakan itu kadang-kadang tidak dapat dirasakan oleh orang lain.

ARISTOTLE berpendapat bahwa ruang adalah wadah bagi obyek-obyek kegiatan. Sebagai cotoh : Dalam suatu toko terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan di dalam ruang, seperti penjualan, pembelian, pengepakan, penyimpanan, dan ruang untuk display. Dari pembahasan tersebut maka pengertian ruang dapat disimpulkan sebagai berikut : Ruang adalah wadah dari obyek-obyek yang keberadaannya dapat dirasakan secara obyektif, yang di batasi, baik oleh elemen-elemen buatan seperti garis dan bidang maupun oleh elemen-elemen alam seperti : langit, horizon, dan lantai. Pembentukan atau gubahan ruang adalah bagian dari pelajaran interior. Peranannya sangat penting,baik dalam arti maupun dalam penggunaan sebagai obyek yang dapat diolah, sehingga menjadi menjadi ruang yang mampu memenuhi kebutuhan si pemakai.

Seorang disainer yang baik harus bisa menghayati keleluasaan ruang yang akan diciptakan. Dia harus bisa merasakan besaran-besaran ruang, ukuran kebutuhan minimal yang harus disediakan untuk mendapatkan kebebasan gerak, lalu lintas, dan pelayanan. Pada tahap pertama ditentukan zone-zone untuk jenis-jenis kegiatan yang akan terjadi dalam ruang tsb, kemudian diperhitungkan kebutuhan ruang abstrak dari orang yang akan menempati. Kebutuhan ruang abstrak untuk setiap individu berbeda satu sama lain,

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

tergantung dari siapa orang yang akan menempati serta ditinjau dari segi kedudukan pendidikan, jabatan, pengalaman dsb.

DASAR-DASAR PEMBENTUKAN RUANG

Pembentukan ruang dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan. Suatu program yang dipindahkan dari alam khayal menjadi organisasi ruang, dan terwujud dalam suatu bentuk ( form ) atau kesatuan ruang.

Paham fungsionalisme didasarkan pada pelayanan kepada pemakai, berkaitan dengan reaksi psikologis pikiran-pikiran manusia, sama halnya dengan kegiatan fisik dan mekanik tubuh manusia. Proses psikologis manusia merupakan faktor utama, kepuasan bekerja atau dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dan dalam kehidupan, lebih sering bersumber dari ini, dibanding dengan kerja fisik semata.

Idealismenya perencanaan yang efisien menuntut penyajian yang imajinatif dari fungsi pengembangan berbagai macam ruang. Bahkan melebihi persyaratan yang biasanya dijelaskan dalam sebuah program, agar berbagai macam aktivitas dimengerti secara mendalam.

Ruang berhubungan erat dengan ukuran-ukuran manusia, kegiatan yang dilakukan dan dengan kebutuhan mental. Batasan ruang sangat relatif, dan berbeda satu dengan yang lain. Volume ruang dapat dianggap memuaskan oleh seorang tetapi belum tentu dapat diterima oleh orang lain. Ruang sempit akan memberikan tekanan psikis, sedang ruang yang luas akan memberi leleluasaan dan kebebasan. Seorang perancang tidak boleh segan-segan mengadakan wawancara dengan calon penghuni, mengenai luas luas ruang yang di kehendaki, unsur

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

pewarnaan, pencahayaan dan penyusunan perlengkapan. Kesemua data yang diperoleh perlu diperhitungkan agar ruang berkesan atau terasa luas. Contoh : Sebuah restoran terdiri dari ruang makan dan dapur.

Dalam matriks tersebut perancang harus bisa merasakan ketiga unsur pokok yang diaplikasikan dalm ruang. Didahului dengan riset kemudian disusunlah sintesa dan analisa untuk diujicoba kepada faktor kultur, dan sosiopsikologis di sepanjang masa. Bila kegunaannya telah berakhir, interior harus masih mampu menyatakan diri sebagai tonggak peradaban dari suatu jaman.

Dari contoh tersebut diatas terlihat, bahwa manusiatidak hanya cukup duduk di restoran sambil menikmati makan, tetapi juga membutuhkan pemandangan indah, sejuk dan nyaman. Tugas seorang arsiteklah untuk mengolah bagaimana bentuk atau sususnan tata ruang agar memenuhi keinginan si pemakai.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Interior terkait langsung dengan masalah-masalah Arsitektur yang didisain untuk maksudmaksud tertentu. Oleh karena itu disain interior termasuk karya cipta yang mempadukan ruang aktivitas tertentu manusia ( fungsi ), secara khusus dan ideal.

Interior dalam arsitektur pada dasarnya merupakan sekelompok rencana yang telah didisain untuk fungsi-fungsi tertentu, dan terpadu sebagai suatu organisasi.

Karena bersifat penggabungan dan tempat-tempat dimana manusia melakukan aktivitas, maka disain interior yang baik tidak hanya berfungsi sebagai wadah yang layak bagisetiap aktivitas, tetapi juga mengatur hubungan antara ruang-ruang yang ada dengan sebaik mungkin.

Seoran perancang tidak dapat mengkonsentrasikan diri pada satu atau beberapa bagian dari bangunan saja tetapi harus memikirkan suasana seluruh gedung dengan baik agar tentram dan menyenagkan sebagai tempat hidup yang layak, dimana kegiatan tumbuh dengan wajar.

Paham fungsionalisme dalam arsitektur interior sesungguhnya harus didasarkan pada pelayanan kepada kebutuhan hidup seluruh umat manusia. Harus seirama dengan reasi psikologis dan pikiran manusia, sama halnya juga dengan kegiatan fisik dan mekanik tubuh manusia.

Konsep fungsionalisme yang menyeluruh ini menunjukan adanya arsitektur yang pasti. Sebagai contoh, kita membahas masalah ruang yang dibutuhkan untuk aktivitas tertentu, maka kita dengan mudah akan menetapkan sejumlah meter persegi yang diperlukan untuk maksud tersebut, yaitu kebutuhan fisik manusia.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Sebuah ruang yang sempit tentu tifak akan memuaskan, tetapi harus didisain agar ruang tersebut tampak seakan-akan dapat mencukupi. Dalam hal ini arsitek / disainer dihadapkan pada kenyataan bahwa kebutuhan psikologis sebuah ruang sangat berbeda dengan kebutuhan fisik. Atau dengan kata lain, adalah suatu hal yang tidak mungkin sebuah ruang dapat mencapai keleluasaan seperti yang diinginkan. Disainerlah yang dituntut agar dapat mengekspresikan adanya keleluasaan tersebut. Bila itu tempat bekerja, kualitas visualnya harus sedemikian rupa agar mereka yang bekerja didalamnya merasakan suasana yang menyenangkan.

Kursi rotan dijadikan sebagai aksen dalam tata susunan yang serba formal Secara keseluruhan interior tersebut gambaran harus dapat memberikan akan adanya sekumpulan besaran minimum. Setiap pengurangan dari persyaratan tersebut, akan membahas akan kesehatan, tidak nyaman, tidak efisien dan sebagainya.

Fungsionalisme yang manusiawi sesungguhnya selalu menciptakan nilai lebih dari suatu ruang seberapapun besarnya, agar mampu memuaskan kebutuhan dasar psikologis dan fisik manusia. Daerah-daerah dalam suatu bangunan dapat dibagi dalam beberapa kelompok utama : 1. Ruang publik ( Publik area ) 2. Ruang semi pribadi ( Semi private area ) 3. Ruang pribadi ( Private area ) 4. Ruang sangat pribadi ( Most private area ) 5. Ruang layanan ( Service area ) 6. Ruang lalu lintas ( Circulation area )

Yang disebut daerah umum ( public area ) sebuah bangunan adalah ruang yang berukuran relatif luas dan digunakan untuk kepentingan umum. Di dalam disain gambar Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

denah posisi ruang publik merupakan faktor utama yang sangat menentukan. Penyediaan ruang untuk menampung orang banyak, berarti akan mengurangi efisiensi, kenyamanan bangunan serta efek estetika dari interiornya.

Pemecahan masalah yang istimewa antara lain yang berkaitan dengan kebutuhan umum manusia :

Persyaratan mengenai keselamatan / kebakaran / kenyamanan Sirkulasi yang mudah, sederhana dan praktis Pemeliharaan yang efisien

Daerah umum, termasuk hall dan ruang-ruang untuk berbagai jenis kegiatan dikategorikan sebagai berikut :

Ruang berkumpul untuk umum Ruang kerja Ruang belajar Gallery untuk memamerkan karya-karya seni atau pengetahuan ilmiah Daerah makan dan minum Ruang rekreasi Ruang tunggu

Untuk setiap ruang, kita pelajari jenis kegiatan yang akan terjadi didalamnya dan menyusunproritas-prioritas berdasarkan fungsi, kebutuhan kerja,peralatan,suasana yang diinginkan, yang disusun dalam lajur sebagai berikut:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Eksistensi tiap ruang berfungsi melayani aktivitas tertentu . Oleh karena itu peranan tiap ruang sebagian besar ditentukan oleh kebutuhan aktivitas yang bersangkutan.

Sistem sirkulasi didalam interior ruang umum suatu bangunan harus mencukupi dan ditentukan secara baik, dengan mempertimbangkan bentuk, dan kapasitas ruang.Sirkulasi diarahkan langsung menuju ke ruang-ruang disekitarnya sehingga garis pengaliran lalu lintas tidak terkekang dan tampak santai.

Jalan keluar tidak boleh berhubungan kembali dengan ruang apapun yang dilayani atau sebaliknya. Ruang umumutama yang dilayani harus diarahkan ke hall yang luas lewat koridor. Akan lebih baik diarahkan langsung ke luar bangunan. Kebanyakan ruang umum membutuhkan semacam lobby, foyer, atau vestibule dan elemen sirkulasi lain untuk mencapai ruang tersebut.

Dalam theater / auditorium perlu disediakan ruang dimana para pengunjung menunggu santai, sebelum bergegas ke bangku masing-masing.

Di gereja dan ruang kuliah, lobby berfungsi memberi kesempatan kepada jemaah dan pendengar untuk bertemu dan berbincang-bincang.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Contoh : Suatu gereja membutuhkan suasana sosial, sehingga usaha mendekatkan ke alam merupakan tantangan yang cukup serius serta membutuhkan studi yang dalam mengetahui problema yang terkandung di dalamnya. Contoh lain : suatu restoran perlu menyediakan counter untuk para tamu yang menunggu makan, maka bagi mereka sering disediakan bar.

Denah gereja harus diorganisir secara indah sebagai lingkungan sosial yang baik. Entrance melalui vestibule berbentuk persegi empat menghubungkan tempat jemaah dan gereja. Pendeta harus mencapai mimbar dengan mudah, serta dapat menyalami para jemaah gereja sebelum dan sesudah kebaktian.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Semua ruang pertemuan umum membutuhkan tersedianya fasilitas toilet. Toile pria dan wanita diusahakan berdampingan satu sama lain. Bila perlu gedung pertemuan umum, gereja, theatre atau auditorium yang mempunyai gallery, sebaiknya meyediakan toilet di setiap lantai.

Posisi toilet harus mudah dicapai dan tidak mengganggu lalu lintas lain. Posisi ujung foyer, lobby, atau sudut sirkulasi merupakan tempat ideal untuk fasilitas tersebut. Tiap ruang toilet sebagian besar masuk melalui hall-nya sendiri, yang juga berperan sebagai daerah untuk merokok atau ruang hias.

Fungsi ruang private Merancang ruang private merupakan tugas pelik bagi seorang desainer, dimana persyaratan-persyaratan yang telah diprogramkan dan jenis aktivitas yang dibutuhkan untuk gerakan yang aman di dalm ruangan perlu dipenuhi.

Meja seyogyanya dapat melayani rapat kelompok kecil, atau sedang, dimana tersedia bagian meja yang dapat ditarik keluar untuk menulis dan mendiktekan surat. Dibelakang meja disediakan penyinpanan buku-buku, kertas atau yang sejenis.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Sebuah kantor pribadi untuk eksekutif business Seorang desainer dapat menimajenasikan letak pintu-pintu, jendela, pencahayaan dan peralatan mekanik secara baik. Dimensi ruang mempunyai proporsi panjang dan lebar yang benar. Pertam desainer harus mengesampingkan pikiran bahwa sebuah kantor minimal harus berukuran 8 x 15 ft atau 20 x 20 ft. Sebaliknya harus disadari bahwa ruang kantor sebagai tempat dimana keputusan yang diambil mungkin akan berpengaruh luas terhadap kehidupan dan keamanan dari berjuta juta manusia, maka untuk merancangnya terlebih dahulu harus dilakukan studi secara seksama. Desainer memulai dengan membuat daftar berbagai macam aktivitas yang mungkin akan berlangsung di tempat tersebut. Setiap fungsi tertentu menuntut, tidak hanya sebatas macam dan jumlah peralatan saja, tetapi juga kondisi cahaya, udara dan akustik yang sesuai. Semua ini akan memberi pengaruh pada disain. Contoh daftar fungsi ruang untuk berbagai kegiatan : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

1. Membaca, menulis, mempelajari dokumen-dokumen, tempat konperensi dll. Dengan data tersebut segera dapat ditentukan besarnya meja,rak buku, dan penerangan yang diperlukan, sehingga bisa diciptakan disain yang menimbulkan suasana nyaman dan menyenangkan. 2. Mendikte, apakah kepada seseorang atau sebuah recorder di ruang sekretaris, harus dipikirkan sedemikian rupa agar masalah kebisingan mesin ketik, atau masalah-masalah lain dapat diatasi dengan sempurna. Caranya dengan menggunakan akustik dan partisi yang mengandung bahan-bahan kedap suara, termasuk pada lantai / perabot. 3. Meja sekretaris bila ditempatkan di dalam atau di luar ruang direksi, maka faktor sirkulasinya harus diperhatikan. 4. Apabila terdapat aktivitas yang berhubungan dengan orang luar atau teman sejawat, maka hubungan meja dengan tempat duduk tamu harus dipikirkan. 5. Bila direncanakan pertemuan antar kelompok yang sifatnya lebih private, harus dihindari kemungkinan berdesakan, agar setiap anggota memperoleh tempat duduk yang sama nyamannya

RUANG DUDUK

Living room adalah suatu tempat dimana anggota keluarga melewatkan sebagian besar waktu senggangnya di dalam ruang tersebut. Oleh karena itu karakter dan kelayakan ruang harus dibuat sedemikian rupa agar bisa menciptakan suasana akrab dan santai. Hal tersebut bisa dicapai apabila arsitek memahami arti hidup, dengan berpartisipasi secara imajinatif dalam pada berbagai aktivitas yang membentuknya, melalui cara ini barulah ruang duduk keluarga tersebut dapat didisain secara layak.

Sebagai contoh : Ruang tamu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Karena kita terbiasa dan sering melihat berbagai macan ruang tamu maka disainnya tak akan berbeda jauh dengan disain atau rencana yang pernah dilihat diwaktu-waktu yang lalu. Tugas disainer yang kreatif seharusnya tidak demikian, dia harus bisa memberi kehidupan ke dalam ciptaannya dengan mengadakan pengujian-pengujian seperlunya terhadap kebiasaan-kebiasaan yang ada. Seorang arsitek yang kreatif tak akan puas dengan ideide konvensional yang telah mendahuluinya. Aktivitas-aktivitas yang mungkin terjadi di dalam living room :

Istirahat, bermakas-malasan ( santai ), membutuhkan perabot yang nyaman namun tidak mengganggu sirkulas. Kesilauan penglihatan harus dikurangi, agar view dari luar maupun dari dalam ( interior ) terlihat menyenangkan.

Untuk keperluan berbincang0bincang susunan ruang diusahakan agar tidak perlu terlalu sering menggeser-geser perabot. Ruang tamu dapat merupakan tempat dimana keluarga berkumpul dalam suasana intim, dan seringkali terpusat karena kaitan sosial dengan dunia luar.

Membaca membutuhkan tempat yang bersifat mengundang, dimana seseorang akan duduk atau merebahkan diri dengan nyaman, serta memerlukan

pencahayaan yang cukup baik secara alamiah atau buatan. Penempatan rak buku, tempat penyimpanan majalah diletakkan pada tempat yang mudah terjangkau. Pada umumnya waktu membaca seseorang tidak dapat memusatkan perhatian sepenuhnya dalam waktu yang lama, sehingga perlu diusahakan agar apabila pembaca mengalihkan pandangan matanya dari buku,yang bersangkutan dapat melihat pemandangan yang menyenangkan.

Dalam keluarga, dimana musik merupakan kegiatan utama, maka penempatan piano, perlu ditetapkan agar tidak menghalangi sirkulasi.

Menulis surat membutuhkan meja berpenerangan yang baik dengan menghindari pantulan-pantulan cahaya yang menyilaukan. Barangkali juga perlu ada rak untuk arsip.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Tempat bermain, jika tak ada ruang bermain terpisah, dapat ditempatkan di ruang tamu tetapi diusahakan agar tak terganggu oleh aktivitas-aktivitas lain.

Menari, membutuhkan luas lantai yang cukup besar dan datar. Susunan perabot hendaknya tidak memerlukan pengaturan kembali atau perpindahan yang terlalu sering.

Pelayanan makanan dan minuman, dapat dengan mempergunakan bar kecil, atau dari pantry sebagai penghubung antara ruang tamu dengan dapur.

Hiburan TV biasanya terbatas untuk kelompok kecil. Perlu dipertanyakan apakah antara ruang yang satu dengan yang lain perlu terpisah, sehingga tidak terjadi pemutusan aliran lalu lintas dalam ruang sewaktu menonton TV. Hal ini mudah dipecahkan, bila kita terlebih dahulu mempelajari cara hidup keluarga yang bersangkutan. Untuk rumah-rumah di Real estate yang dibangun secara masal, maka rumah didisain dengan tujuan untuk dijual atau disewakan kepada pembeli asing ( unknown people ) sehingga sukar dimasukkan dalam kategori di atas. Tidak mungkin dibuat analisa fungsional, seperti halnya dengan rumah yang didisain khusus untuk satu keluarga tertentu.

Disain ruang dibuat setelah menganalisa

aktivitas-aktivitas secara keseluruhan serta

memperhatikan letak jendela, pintu dan partisi, agar masih memungkinkan adanya pengaturan berbagai macam perabot rumah secara menyenangkan dan efisien.

Disainer hendaknya mengetahui bahwa semua aktivitas utama yaitu berbincang-bincang dan membaca merupakan suatu kebiasaan, sedang menulis, menari, Bermain dapat dianggap bisa juga terjadi di ruang keluarga. Oleh karena itu penempatan meja kursi harus dengan berhati-hati dan menghindari agar tidak terdapat bagian-bagian yang terbuang.

RUANG TIDUR

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Aktivitas-aktivitas di ruang tidur :

Tidur membutuhkan tempat berventilasi baik. Sistem pencahayaan tergantung pada keinginan pribadi masing-masing individu. Banyak individu yang menyukai sinar matahari pagi, tetapi ada juga yang tidak menyukai karena dianggap mengganggu tidur pagi.

Masalah tempat untuk berpakaian sangat rumit terutama bila ruang digunakan oleh lebih dari satu orang. Untuk berpakaian dibutuhkan tempat pribadi dengan temperatur rata-rata 22 derajat celcius. Sebagai wadah penyimpanan pakaian, perlu disediakan tempat yang cukup jelas, dengan cara penyusunan yang enak dan mudah menanganinya.

Pada

rumah-rumah

modern,

ruang

toilet

diletakkan

berdekatan

bahkan

ditempatkan di dalam ruang tidur. Susunan yang ideal di Amerika yaitu : 1 kamar mandi pada tiap ruang tidur atau sekurang-kurangnya untuk dua ruang tidur. Kamar mandi tidak hanya digunakan untuk mandi dan cuci muka, tetapi juga bercukur, atau mempercantik diri. Bila kamar mandi digunakan oleh beberapa orang, perlu diperhitungkan waktu yang ekonomis yang digunakan, atau menyediakan perlengkapan rias di ruang lain.

Ruang tidur kadang-kadang juga digunakan sebagai ruang duduk pribadi untuk membaca atau beristirahat. Agar tidak terganggu oleh keramaian / kegaduhan.

Sebuah meja kerja di rumah dapat berfungsi sebagai tempat menyelesaiakan urusan-urusan rumah atau kantor, tetapi dapat juga digunakan sebagai tempat belajar.

Anggaplah bahwa setiap ruang pribadi. Bangunan, telah terpecahkan dengan tersedianya lingkungan yang memuaskan bagi semua aktivitas tetapi hal ini sama sekali tidak berarti telah menghentikan proses kreativitas.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Disainer kadang-kadang terbiasa mendisain bangunan berdasarkan kebutuhan luas melebihi syarat minimum, sehingga penghuni mendapat kenyamanan dan keindahan interior. Masalah ruang merupakan salah satu yang selalu memberi tantangan dengan adanya berbagai persoalan. Untuk sampai pada karakter ruang, dibutuhkan pengertian dan kepekaan secara emosional.

Karya disain tidak sekedar merupakan kumpulan detail-detail beraneka ragam, tetapi melalui pendidikan diusahakan agar tiap detail dapat tertangani dengan sempurna agar merupakan kesatuan nafas atau bentuk yang harmonis.

Menggabungkan detail yang individual dari sebuah bangunan, memberikan kesempatan pada disainer untuk berperan sebagai seniman yang kreatif. Dengan mempelajari sungguh-sungguh kebutuhan pemakai dengan imajinasi yang terlatih, maka suasana dapat dicapai dari ukuran-ukuran dan dari adanya hubungan-hubungan tiap detail tersebut.

Integrasi dari ruang perkantoran dan lingkungan merupakan gambaran dari proses urbanisasi. Manusia merasa senang bisa sambil duduk, bisa menikmati pemandangan lalu lalangnya kendaraan dan lain-lain. Pada orang indonesia belum ada kebiasaan menikmati waktu istirahat sehabis kerja dengan duduk santai sehingga penciptaan ruang-ruang yang memungkinkan pemberian service kepada masyarakat yang menyatu dengan lingkungan kehijauan alam masih dianggap mewah dan tidak ekonomis.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

FUNGSI SERVICE

Daerah service secara garis besar dibagi dalam 2 kelompok : a) Kelompok ruang untuk penghuni ( personal ) b) Kelompok ruang untuk material dan perlengkapan

Kelompok personal, termasuk : ruang pakaian, ruang cuci, ruang kerja dan dalam kasus tertentu dimaksud untuk tempat tinggal.

Kelompok material, termasuk : semua barang atau bahan-bahan yang akan digunakan itu akan diterima, disimpan, diproses, dipersiapkan dan diangkut.

Untuk memenuhi fungsi bangunan secara efisien, sebagian besar ditentukan oleh daerah service. Disini perhatian dituju untuk mempelajari tata letak dari segala aspek sesuai dengan penggolongannya masing-masing. Daerah service bukan fungsi utama, karena terbatasnya luas lantai maupun biaya. Namun semua bisa dicapai bila perancangan dipersiapkan secara mantap.

SERVICE PERSONIL / PEMAKAIAN RUANG

Untuk menentukan berapa jumlah personil bisa tertampung, yang sebanding dengan luas daerah service yang tersedia, desainer harus bekerja sama dengan klien dalam merancang daerah tersebut, agar elemen-elemen yang dianggap tidak penting bisa diabaikan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Salah satu masalah mendesain daerah service adalah penyediaan fasilitas tempat tinggal juga dalam menentukan perlu tidaknya fasilitas tersebut tersedia, seorang desainer perlu memperhatikan kondisi sosial penghuni yang bisa berubah-ubah.

SERVICE MATERIAL DAN PERLENGKAPAN DAPUR

Didalam dapur atau pantry kita membutuhkan sebagian ruang yang tersedia untuk tempat penyimpanan makanan, minuman atau untuk perlengkapan-perlengkapan lain. Dapur berfungsi serupa laboratorium atau tempat manufaktur, yaitu tempat pemrosesan material. Biasanya dapur dibagi dalam 2 daerah operasi yang terpisah : Pertama, persiapan material yang akan diproses atau dimasak. Kedua, proses itu sendiri.

Sebagai contoh di dalam dapur, pertama-tama yang dilakukan adalah pekerjaan mencuci dan memotong sayur-sayuran, mengaduk adonan, memotong atau mengiris daging dan sebagainya. Tahap kedua baru memasak. Sering terjadi pembauran antara persiapan dan memasak, oleh karena itu sebaiknya disediakan daerah yang terpisah. Setelah makanan selesai dimasak dan sebelum disajikan, masih dibutuhkan ruang untuk menyimpan, selanjutnya proses penghangatan atau pendinginan sebelum tersaji. Oleh karena itu pada saat penyajian dibutuhkan peralatan makan dan minum, seperti piringpiring, gelas dll. Secara keseluruhan kegiatan belum selesai karena masih ada proses kebalikan yang hampir serupa, termasuk pemindahan dan pencucian perabot masak, alat-alat persiapan, diakhiri dengan pengumpulan sisa-sisa makanan dan membuangnya pada tempat sampah.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Pada waktu-waktu tertentu karyawan senang tinggal di tempat kerjanya, tetapi tentu akan lebih senang bila mereka tinggal di rumah sendiri.

Disain yang baik tergantung pada perencanaan sistem dari perlengkapan yang diatur secara seksama sehingga proses kerja dapat dijalankan tanpa gangguan dengan cara menghindari sirkulasi silang, pengaturan jarak, layanan terpendek, dan memperpadukan segala kegiatan seerat mungkin.

Luas ruang untuk persiapan memasak ditentukan oleh beberapa faktor seperti banyaknya orang yang dilayani, jumlah pegawai, macam makanan yang disajikan dan sebagainya. Hotel-hotel besar atau restoran kelas satu menyediakan menu dari berbagai macam makanan, sehingga dimensi ruang dapur perlu lebih besar dari ruang makan.Pada restoran yang menyediakan menu tetap, besaran ruang dan tata susunan dapur bisa menyerupai dapur rumah besar biasa.

Ruang dapur juga termasuk ruang private bagi ibu rumah tangga dan hanya mereka yang berkepentingan dengan kerja dapur yang dapat memasukinya. Perkembangan bentuk dapur sekarang menyerupai laboratorium atau pabrik makanan dengan perlengkapanperlengkapan yang serba elektronik dan otomatis.

Peranan dapur dalam kehidupan modern semakin nyata, posisi di dalam rumah semakin penting, disatukan dengan ruang keluarga dan tak lagi ada batas yang jelas antara ruang dapur dengan ruang makan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

ORGANISASI ANTAR RUANG

Pada organisasi ruang terdapat beberapa jenis ruang yang penentuannya tergantung pada tuntutan program bangunan, dengan memperhatikan faktor-faktor berikut : Pengelompokan fungsi ruang, hirarki ruang, kebutuhan pencapaian, pencahayaan dan arah pandangan. Bentuk organisasi dapat dibedakan antara lain sebagai berikut : 1. Organisasi ruang terpusat - sebuah ruang besar dan dominan sebagai ruang sekitar yang mengelilingi. - ruang sekitar mempunyai bentuk, ukuran dan fungsi sama satu dengan yang lain. - ruang sekitar berbeda satu dengan yang lain, baik bentuk, ukuran maupun fungsi.

2. Organisasi ruang linier - merupakan deretan ruang-ruang. - masing-masing dihubungkan dengan ruang lain yang bersebelahan, dan bersifat memanjang. - masing-masing ruang berhubungan secara langsung - ruang mempunyai bentuk dan ukuran berbeda, tapi yang fungsinya penting diletakkan pada ujung deretan ruang.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

3. Organisasi ruang secara radial : - kombinasi dari organisasi yang terpusat dan linier. - organisasi terpusat mengarah ke dalam sedangkan organisasi radial mengarah ke luar. Lengan radial dapat berbeda satu sama lain, tergantung pada kebutuhan dan fungsi ruang. ruang dibagi lagi menurut urutan kepentingan dari pengguna ruang yang bersifat umum ( public ) maupun bersifat ( private ).

4. Organisasi ruang mengelompok : - Organisasi ini merupakan pengulangan bentuk, dan fungsi yang sama, terdiri dari komposisinya dari ruang - ruang yang berbeda ukuran, bentuk dan fungsi. Pembuatan sumbu membantu susunan organisasi.

5. Organisasi ruang secara grid

- Terdiri dari beberapa ruang yang posisi ruangnya tersusun dengan pola grid ( 3 dimensi ). - Organisasi ruang membentuk hubungan antar ruang dari seluruh fungsi posisi dan sirkulasi. - Penggunaan ruang yang tersusun secara grid banyak kita jumpai pada interior ruang perkantoran untuk karyawan yang menduduki jabatan dan terdiri dari beberapa divisi-divisi atau bagian.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

JENIS-JENIS RUANG
Ruang dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : 1. Ruang Fisik 2. Ruang Psikologis

Pengertian ruang fisik adalah ruang yang terwujud secara fisik : Pengertian ruang psikologis adalah ruang yang hanya dapat dirasakan

keberadaannya.

Menurut RUDOLF ARNBEIN ruang dapat dibayangkan sebagai :


Satu bentuk kesatuan. Terbatas atau tidak terbatas. Seperti kendaraaan kosong yang sudah disiapkan, dan mempunyai kapasitas untuk diisi barang

Manusia adalah mahluk sosial, ia perlu berhubungan dengan orang lain saat melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi manusia juga sebagai individu yang membutuhkan privacy dalam melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti : mandi, berpakaian, makan, bekerja dan sebagainya. Manusia memerlukan ruang yang dapat menjamin privacy atau kebebasan dirinya.

Kegiatan yang bersifat pribadi membutuhkan ruang khusus yang tertutup, sehingga meniadakan hubungan atau komunikasi dengan orang lain. Agar bebas, tenang dan menyendiri, karena ada yang dikonsentrasikan. Pada ruang-ruang tertentu dimana orang berkumpul, kadang kala juga dibutuhkan privacy bagi individu / kelompok orang, agar bisa bebas berbicara,bertindak atau berbuat tanpa ada gangguan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Kebutuhan inilah yang menyebabkan fungsi ruang bisa dibedakan sebagai ruang sosiofugal atau ruang sosiopetal.

Ruang sosiofugal : Cenderung untuk memisahkan masing-masing individu sehingga tercipta ruang suasana yang lebih private. Misalnya : Perpustakaan, tunggu, terminal, cafetaria. Orang mengunjungi

perpustakaan untuk mambaca atau belajar dan orang pergi ke stasiun / terminal untuk menunggu. Dalam keadaan tersebut orang tidak berharap untuk berhubungan dengan orang lain, karena pada umumnya orang-orang tersebut tidak saling kenal.

Ruang fisik yang bersifat sosiofugal dapat dibentuk dengan :


Membentuk sekat / dinding sebatas pandangan mata. Pengaturan perabot ( kursi, meja, lemari ). Tempat duduk diatur agar tidak saling bertatapan satu sama lain. Caranya antara lain dengan menghadapkan ke dinding atau saling membelakangi, tetapi dapat juga saling berhadapan dengan jarak yang cukup jauh

Ruang sosiopetal : Cenderung untuk menyatukan individu-individu sehingga tercipta interaksi sosial. Hal ini jelas terlihat pada : ruang keluarga, ruang pertemuan, ruang sidang. Ruang keluarga dimana orang memang mengharap adanya hubungan timbal-balik di antara anggota keluarga secara intim.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

UNSUR UNSUR DASAR RUANG


Unsur-unsur dasar ruang terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. LANTAI Lantai adalah bidang datar yang dijadikan sebagai alas dari ruang dimana segala aktivitas manusia dilakukan diatasnya dan mempunyai sifat dan peranan sendiri yaitu mempertegas fungsi ruang. Jenis-jenis lantai meliputi : terazo, keramik, marmer, kayu / parquet dll. 2. DINDING Dinding adalah sebagai unsur penutup / pembatas. Ada 2 cara menghias / melapisi dinding yaitu : a) Dicat dan dilukis secara langsung pada dinding dengan motif-motif dekorasi. b) Dinding ditutup dengan bahan atau dengan memasang hiasan yang ditempat pada dinding, panel kayu, wallpaper dll.

3. Langit-langit / plafon Lantai-lantai adalah bidang yang terletak diatas garis pandang normal manusia dan berfungsi sebagai penutup. Material langit-langit yang memungkinkan untuk memenuhi segala macam fungsi ruang yaitu :

Untuk kesan alamiah, digunakan : kayu, anyaman bambu,/ rotan dll. Untuk gaya klasikal, digunakan : plat gypsum / bermotif Untuk kesan sederhana digunakan : eternity polos / triplex dll.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Sirkulasi dalam ruang

Sirkulasi mengarahkan dan membimbing perjalanan atau tapak yang terjadi dalam ruang. Sirkulasi menunjukan kesinambungan fungsi ruang kepada pengunjung, caranya antara lain dengan penggunaan tanda-tanda pada ruang, sebagai petunjukan arah jalan seperti contoh di bawah ini : Didasarkan pada penempatan dan bukaan pintu

Le corbusier tokoh terkenal dunia arsitektur ternama, telah mengidam-idamkan terjadinya suatu sirkulasi yang terorganisir secara baik, yang satu sama lain dihubungkan dengan sistem lalu lintas yang kontinyu ( berkesinambungan ). Semua dianalisa, disesuaikan dengan perkembangan atau perubahan-perubahan yang bisa terjadi dalam kehidupan. Kegemaran penghuni dan masyarakat, menggunakan jalan pintas ( langsung ) merupakan kebiasaan dalam system sirkulasi.

Pengarahan atau pembimbingan jalan dapat diperkuat dengan perletakan pintu-pintu, permainan dinding, lampu-lampu / penyinaran, gambar-gambar atau lukisan-lukisan berwarna dan berbeda-beda di dalam ruang.

Koridor yang memanjang dan menjemukan, bisa diubah kesannya dengan menggunakan elemen-elemen disain seperti, warna yang bervariasi, bentuk pencahayaan, pemberian tekstur atau dengan menempatkan berbagai macam tanaman disepanjang koridor.

Penggunaan permainan lantai dan plafon bisa membantu mengarahkan pengunjung ke suatu tujuan tertentu. Keadaan seperti ini sering kita jumpai di koridor rumah-rumah sakit, hotel dsb, yang menghubungkan gedung yang satu ke gedung yang lain.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Eskalator sebagai alat penghubung utama lantai satu dengan lantai yang berbeda diatasnya merupakan alat sirkulasi penting, oleh karena itu penempatannya harus jelas dan mudah dicapai, sehingga arus sirkulasi bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Begitu pula dengan penampilan alat LIFT .

METODE

: Seperti telah kita ketahui, bahwa manusia dengan keadaan sekeliling

PEMBENTUKAN RUANG Dari keadaan tersebut dapatkan data mengenai apa yang sebenarnya dibutuhkan, dimana akan ditempatkan, bagaimana fungsinya, private atau general purpose. Kemudian dilengkapi dengan unsur-unsur keindahan yang memenuhi selera penghuni dan gaya jaman. Kunci keberhasialan ciptaan seorang perancang ditentukan oleh mampu tidaknya yang bersangkutan melayani kebutuhan yang esensial untuk itu perancang diminta menghayati dan menempatkan diri pada posisi si pemakai. Beberapa saran untuk perancangan sirkulasi dalam ruang

Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruang, sehingga faktor yang sangat penting adalah perancangan sirkulasi yang terjadi di dalam ruang tersebut.

Fungsi ruang ditentukan oleh kegiatan manusia yang terjadi di dalamnya. Seluruh kegiatan mempengaruhi dimensi ruang, organisasi ruang, ukuran, sirkulasi, letak serta bukaan jendela dan pintu-pintu.

Dimensi ruang dalam selain ditentukan oleh aktivitas manusia, juga dipengaruhi oleh skala dan proporsi manusia itu sendiri.

Modul perancangan ruang dan bangunan merupakan faktor utama. Ada berbagai macam modul yang digunakan antara lain modul dasar, modul manusia, modul fungsi, sub modul, perencanaan, multi modul. Faktor yang mempengaruhi pemilihan modul tersebut adalah jenis bahan-bahan bangunan dan teknik pelaksanaan.

Pencapaian ruang ke ruang hendaknya diberi identitas yang jelas, dan Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

berhubungan erat dengan sistem organisasi ruang.

Meskipun batas antar ruang tidak tegas tetapi fungsi masing-masing ruang bisa dengan mudah dimengerti dan dirasakan perbedaan kegunaannya.

Ruang sirkulasi horisontal mencangkup antara lain koridor-koridor umum di dalam bangunan umum yang lebarnya berkisar antara 60 sampai dengan 144 inci atau 152,4 sampai dengan 365,8 cm, lobi, selasar-selasar untuk pejalan kaki, plaza dalam pusat perbelanjaan yang tertutup, serta area sirkulasi dan tempat terbuka yang luas dalam terminal transportasi ( concourse ), Perencanaan ruang-ruang ini merupakan masalah yang rumit dan kompleks, yang melibatkan faktor-faktor seperti volume aliran ( yang didefinisikan dalam besaran jumlah pejalan kaki per satuan kaki lebar jalan per menit ). Waktu dan jarak maju ke depan yang di tempuh. Kecepatan jalan, serta panjang antrian. Biasanya dibutuhkan jasa seorang insinyur teknik sipil transportasi atau spesialis perancang jalur pejalan kaki untuk merancang ruang sirkulasi yang lebih tepat.

Bagian dari proses tersebut, tidak peduli seberapa besar tingkat kerumitannya, adalah pertimbangan atas faktor-faktor manusia yang terdiri dari dimensi dan ukuran tubuh. Selain itu, wawasan tentang faktor-faktor fisiologi dan psikologi juga dibutuhkan. Bahasan ini di pusatkan pertama-tama pada aspek-aspek antropometik sebatas pengetahuan yang ada, yang hanya merupakan bagian dari proses perancangan keseluruhannya. Gambargambar pada halaman berikut pertama-tama membahas tentang tubuh manusia serta tebal tubuh dan rentang tubuh maksimal sebagai tambahan ukuran pokok. Unit penambahan ini kemudian diterapkan dalam konteks situasi antrian serta korodor-koridor.

Tidak ada satupun ruang publik yang dapat berfungsi tanpa prasarana sirkulasi vertikal yang memadai. Jika prasarana ini tidak dirancang dengan mempertimbangkan aspek ukuran tubuh manusia, nilai efisiensi dari penggunaan prasarana ini akan hilang. Terlebih lagi, keamanan perorangan dari pemakai dapat terancam. Hal yang lebih penting lagi adalah dalam perancangan tangga. Baik lebar tangga ataupun hubungan antar bagian vertikal dan horisontal dari anak tangga (

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

tread / riser ) harus mencerminkan dimensi manusia. Untuk ukuran lebar tangga, standar dan pedoman yang paling umum baik yang berlaku secara langsung atau tidak, menetapkan suatu unit pengukuran sebesar 22 inci atau 55,9 cm, yang pada intinya mewakili lebar orang rata-rata. Suatu pernyataan dasar yang tidak disetujui oleh pengarang dan akan dibahas dalam gambar-gambar dan keterangan pada halaman-halaman berikut ini. Namun, lebar 22 inci ini sudah dijadikan sebagai dasar penetapan lebar suatu jalur tahun. dan tidak diperdebatkan lagi sedikitnya selama 25

Hubungan bagian vertikal dan horisontal dari anak tangga juga didasarkan pada berbagai aturan dan formula yang seringkali justru bertentangan satu sam lain. Salah satu formula tersebut yang usianya lebih dari 400 tahun, digabungkan dengan peraturan-peraturan bangunan-bangunan kota New York. Tidak di sangkal bahwa formula-formula ini menghasilkan beberapa rancangan yang pada umumnya masuk akal. Hal yang patut dipertanyakan adalah kualitas rancangan tersebut. Misalnya, bagaimana sebuah anak tangga selebar 9,5 inci atau 24,1 cm dapat mengakomodasi sebuah pijakan kaki sepanjang 14 inci atau 35,6 cm? Berapa luas permukaan terjadinya kontak tersebut yang disediakan oleh rancangan itu? Berapa banyak tenaga manusia yang dikonsumsi untuk menaiki tangga tersebut?

Berapa besar persentase populasi pemakainya yang diakomodasi? Jika tangga tersebut dimaksudkan sebagai tangga evakuasi bangunan saat terjadi kebakaran, dapatkah kita mengakomodasi tidak kurang dari 100% pemakainya? Apakah hubungan antara bidang horisontal dan vertikal anak tangga tersebut mencerminkan kebutuhan-kebutuhan kelompok lanjut usia? Pertanyaan-pertanyaan ini harus terjawab bila perancang ingin tanggap terhadap faktor-faktor manusia yang terkait. Tidak diragukan pula bahwa proporsi yang tepat antara bidang vertikal dan horisontal sebuah anak tangga melibatkan pula pertimbangan pertimbangan lain, seperti gaya berjalan manusia, persepsi sensorik, usia dan jenis kelamin. Suatu solusi yang sempurna mungkin tidak akan diperoleh mengingat sifat-sifat dasar permasalahan tersebut, namun pasti diperlukan lebih dari sekedar aturan-aturan tadi.

Gambar pada halaman-halaman berikut membahas beberapa kondisi ini dan memberikan usulan tentang berbagai jarak bersih dan data dimensional lainnya yang tanggap pada dimensi manusia dan besar tubuh serta berguna dalam penetapan asumsi-asumsi rancangan awal. Matrik di sebelah

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

atas menunjukan sebagian dari pengukuran-pengukuran antropometrik yang lebih releven untuk dipertimbangkan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. GEGER PERBOWO ROSA TATA RUANG DALAM 1

Anda mungkin juga menyukai