Faktor –faktor inimempengaruhi bentuk ruang interior yang dapat kita lihat dalam berbagai
bangunan yangtelah berdiri walaupun mungkin kita sering tidak menyadarinya.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Desain Interior
Bila ingin berbicara tentang desain biasanya dimulai dengan usaha memformulasikan
pengertian tentang desain, membuat definisi desain dan mencari arti desain. Pengertian
desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching (2002:46) sebagai berikut :
Interior design is the planning, layout and design of the interior space withinbuildings. These
physical settings satisfy our basic need for shelter and protection,they set the stage for and
influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which
accompany our action, they affect our outlook, mood and personality.The purpose of interior
design , therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological
enhancement of interior space.
Definisi di atas menjelaskan bahwa desain interior adalah sebuah perencanaan tataletak dan
perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar
kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi
kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita,disamping itu sebuah desain
interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dankepribadian kita. Oleh karena itu
tujuan dari perancangan interior adalah pengembanganfungsi, pengayaan estetis dan
peningkatan psikologi ruang interior.Dari definisi di atas didapat pengertian bahwa desain
interior adalah suatu prosespembentukan ruang dalam, dengan cara memanipulasi volume
ruang serta pengolahanpermukaaan ruang. Desain interior bekerja dengan pertimbangan
psikologi lingkungan,arsitektur dan desain produk. Pembentukan dari desain interior itu
tersebut tentunyadipengaruhi oleh berbagai faktor sebelum mencapai bentuk akhirnya.Kita
akan mencoba memperhatikan berbagai unsur pembentuk desain interior dibeberapa
bangunan.
3Metode Perancangan Arsitektur Interior
2.2
Museum Seni Rupa dan Keramik dan Stasiun Kota
Pada kedua tempat ini kita akan membahas mengenai semiotika. Semiotik berasal dari bahasa
Yunani semeion yang berarti tanda. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda
dalam kehidupan. Tanda-tanda merupakan bentuk penyederhanaan dari maksud yang
terkandung pada suatu konsep atau benda, yang seringkali tidak dapat disampaikan melalui
kata-kata yang terbatas. Semiotik memberikan pemahaman tentang elemen-elemen yang
membentuk tanda dan kaidah apa saja yang mengaturnya. Dalam semiotik, sebuah tanda
dapat dibahas melalui tiga tingkatan makna yaitu:
a. Makna denotatif, yang mengaji makna dari objek yang digunakan dalam sebuah tanda.
b. Makna konotatif, yang membahas makna yang ingin disampaikan melalui suatu
penandaan.
c. Aspek sosial, yang didasarkan pada teori Peirce bahwa tanda tidak terpisahkan dari
kehidupan sosial, dengan mengkaji tanda sudut panjang subjek yang menggunakan tanda,
yaitu masyarakat. Pembahasan tanda berdasarkan tingkatan ini akan mencerminkan
makna yang terkandung dalam penggunaan semiotik dalam Museum seni rupa dan
keramik dan Stasiun Kota.
17Metode Perancangan Arsitektur Interior ruang musik atau banyak poster bernuansa sains di
ruang sains. Ruangan kelas dibuatsenyaman mungkin bagi murid dengan gaya dinamis
sehingga tidak terkesan kaku untukmemancing siswa turut aktif dalam pengajaran. Warna-
warna cerah digunakan alih-alihwarna putih yang biasa ada di sekolah umum untuk
memperkuat suasana ceria dan dinamis.Sebagai sekolah internasional tentunya GJIS (Global
Jaya International School)memiliki murid tidak hanya warga negara Indonesia saja tetapi
juga kaum ekspatriat. Olehkarena itu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris sehingga
mempermudahpengajaran bagi kaum ekspatriat dan juga untuk memenuhi kurikulum
internasional.Selainitu para murid di sekolah ini merupakan anak
–
anak dari kalangan tingkat ekonomi atassehingga konsep pengajaran, fasilitas, pergaulan, dan
gaya hidup murid yang ada jugaterkesan mewah dan eksklusif.