Anda di halaman 1dari 10

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desain adalah suatu sistem yang berlaku untuk segala jenis perancangan dimanatitik beratnya
adalah melihat segala sesuatu persoalan tidak secara terpisah atau tersendiri,melainkan
sebagai suatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling terkait.Sedangkan interior
adalah bagian dalam dari sebuah bangunan dibentuk oleh elemen-elemen yang bersifat
arsitektur dari struktur dan pembentuk ruangnya, seperti kolom,dinding, lantai, dan atap .
Ruang berfungsi sebagai tempat yang penting untuk beraktivitas,sebagai tempat tinggal dan
juga berfungsi sebagai lambang status sosial dan harga diri . Daripengertian-pengertian ini,
dapat disimpulkan bahwa desain interior adalah suatu prosesperancangan bagian dalam dari
sebuah bangunan,yang meliputi unsur fisik, yaitu strukturdan elemen pembentuk ruang
(lantai,dinding, plafon) dan unsur non fisik yaitu untukmemenuhi fungsi ruang sebagai
tempat beraktivitas.Desain interior terbentuk dari beberapa unsur dan dipengaruhi oleh
berbagai faktorantara lain semiotika, gaya hidup dan konsep space and place.

Faktor –faktor inimempengaruhi bentuk ruang interior yang dapat kita lihat dalam berbagai
bangunan yangtelah berdiri walaupun mungkin kita sering tidak menyadarinya.

1.2 Pembatasan masalah


Isi dari karya tulis ini memuat hasil pengamatan dalam field trip yang telahdilakukan di
Museum Seni Rupa dan Keramik , Stasiun Kota, Kemang, Pasifik Place, danSekolah
Internasional Global Jaya. Field trip ini sendiri dimaksudkan untuk melihat unsurdan faktor
semiotika, gaya hidup, budaya kota dan konsep
space and place secara langsung pada bangunannya.

1.3 Metode Penelitian


Pembahasan dari makalah ini merupakan hasil dari apa yang saya amati langsung dilapangan
sesuai dengan pokok bahasannya.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Desain Interior

Bila ingin berbicara tentang desain biasanya dimulai dengan usaha memformulasikan
pengertian tentang desain, membuat definisi desain dan mencari arti desain. Pengertian
desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching (2002:46) sebagai berikut :

Interior design is the planning, layout and design of the interior space withinbuildings. These
physical settings satisfy our basic need for shelter and protection,they set the stage for and
influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which
accompany our action, they affect our outlook, mood and personality.The purpose of interior
design , therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological
enhancement of interior space.

Definisi di atas menjelaskan bahwa desain interior adalah sebuah perencanaan tataletak dan
perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar
kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi
kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita,disamping itu sebuah desain
interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dankepribadian kita. Oleh karena itu
tujuan dari perancangan interior adalah pengembanganfungsi, pengayaan estetis dan
peningkatan psikologi ruang interior.Dari definisi di atas didapat pengertian bahwa desain
interior adalah suatu prosespembentukan ruang dalam, dengan cara memanipulasi volume
ruang serta pengolahanpermukaaan ruang. Desain interior bekerja dengan pertimbangan
psikologi lingkungan,arsitektur dan desain produk. Pembentukan dari desain interior itu
tersebut tentunyadipengaruhi oleh berbagai faktor sebelum mencapai bentuk akhirnya.Kita
akan mencoba memperhatikan berbagai unsur pembentuk desain interior dibeberapa
bangunan.
3Metode Perancangan Arsitektur Interior
2.2
Museum Seni Rupa dan Keramik dan Stasiun Kota
Pada kedua tempat ini kita akan membahas mengenai semiotika. Semiotik berasal dari bahasa
Yunani semeion yang berarti tanda. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda
dalam kehidupan. Tanda-tanda merupakan bentuk penyederhanaan dari maksud yang
terkandung pada suatu konsep atau benda, yang seringkali tidak dapat disampaikan melalui
kata-kata yang terbatas. Semiotik memberikan pemahaman tentang elemen-elemen yang
membentuk tanda dan kaidah apa saja yang mengaturnya. Dalam semiotik, sebuah tanda
dapat dibahas melalui tiga tingkatan makna yaitu:
a. Makna denotatif, yang mengaji makna dari objek yang digunakan dalam sebuah tanda.
b. Makna konotatif, yang membahas makna yang ingin disampaikan melalui suatu
penandaan.
c. Aspek sosial, yang didasarkan pada teori Peirce bahwa tanda tidak terpisahkan dari
kehidupan sosial, dengan mengkaji tanda sudut panjang subjek yang menggunakan tanda,
yaitu masyarakat. Pembahasan tanda berdasarkan tingkatan ini akan mencerminkan
makna yang terkandung dalam penggunaan semiotik dalam Museum seni rupa dan
keramik dan Stasiun Kota.

2.2.1 Museum Seni Rupa dan Keramik


Museum Keramik dan Senirupa terletak di kawasan kota tuaFatahillah tepatnya di Jalan
PosKota No 2, Jakarta Barat. Awalnyagedung ini adalah gedungperadilan Hindia Belanda
padakompleks benteng Batavia(
Ordinaris Raad Van JustitieBinnen Het Kasteel Batavia
) yang
15Metode Perancangan Arsitektur Interior
Gambar 3 (Kiri) memberikan penjelasan sebuah place berupa cafe. Di mana terdapat sebuah
aktifitas yang membuat
kawasan tersebut menjadi lebih ‘hidup’
Gambar 4 (Kanan) menunjukkan salah satu jalan di kota Paris. Permainan tangga membuat
jalan ini memiliki sebuah karekter yang mungkin tidak dimiliki di tempat lain. Suasana yang
menyenangkan dengan deretan pohon dan bunga serta street furniture dapat memberikan
kesan tersendiri bagi orang yang berkunjung.
untuk memahami konsep space and place ini kita akan melihat dari sebuah sekolah
yaituGlobal Jaya International School.

2.4.2 Global Jaya International School


Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin:
skhole, scola, scolae atau skhola
yangmemiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah
kegiatandi waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu
bermain danmenghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan
dalam waktuluang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal
tentangmoral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola
anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga
memberikankesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri
dunianyamelalui berbagai pelajaran di atas.Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi:
merupakan bangunan atau lembagauntuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan
memberi pelajaran.Sekolahdipimpin oleh seorang Kepala Sekolah.Global Jaya International
School (GJIS) adalah salah satu sekolah internasional yangada di Indonesia. Sekolah ini
beralamat di Jl. Raya Jombang, Bintaro Jaya Sektor IX Pondok
16Metode Perancangan Arsitektur Interior Aren Tangerang. Sejak dibuka tahun 1995,
sekolah ini menawarkan pendidikan yangberkualitas internasional untuk anak

anak dari tingkat TK hingga
year 12
(SMA).Di sekolah ini terdapat 3 tingkatan pendidikan yaitu
Primary School
(9

12 tahun),
Middle School
( 11

16 tahun), dan
Senior School
(16

19 tahun). Setiap tingkat pendidikanmemiliki konsep pengajaran masing

masing sesuai dengan keperluan namun tetap berdasarkan kurikulum internasional.Sekolah
ini menawarkan konsep pengajaran yang berbeda dari sekolah padaumumnya. Dengan
kurikulum Internasional yang mengimplementasikan
International Baccalaureate Programme
maka proses belajar yang mengajar yang terjadi juga berbedadari sekolah kebanyakan.Seperti
telah dijelaskan bahwa faktor penting dalam perubahan sebuah spacemenjadi place adalah
kenyamanan. Dalam hal ini berarti kenyamanan dari sekolah yangtentunya dipengaruhi oleh
atmosfer perasaan yang mucul akibar berbagai bentuk fisk yangada.Konsep pengajaran dari
sebuah sekolah tentunya berpengaruh terhadap sekolahyang terbentuk mulai dari bangunan
fisiknya maupun suasana yang tercipta.Fasilitaspendukung juga menjadi penting untuk
mendukung proses belajar

mengajar. Fasilitas itu antara lain WiFi, kolam renang, lapangan sepak bola, lapangan
tenis,lapangan bulutangkis,gymnasium, perpustakaan, laboratorium dan banyak lainnya.
Dengan fasilitas yang lengkapdiharapkan dapat memberikan kualitas yang baik juga.Ruangan
kelas diikuti maksimal oleh 24 murid sehingga mengoptimalkan pengajarandan pengawasan
perkembangan murid. Konsep
moving class
membuat ruangan- ruanganyang ada lebih memrepresentasikan pelajaran yang diberikan
misalnya banyak alat musik di

17Metode Perancangan Arsitektur Interior ruang musik atau banyak poster bernuansa sains di
ruang sains. Ruangan kelas dibuatsenyaman mungkin bagi murid dengan gaya dinamis
sehingga tidak terkesan kaku untukmemancing siswa turut aktif dalam pengajaran. Warna-
warna cerah digunakan alih-alihwarna putih yang biasa ada di sekolah umum untuk
memperkuat suasana ceria dan dinamis.Sebagai sekolah internasional tentunya GJIS (Global
Jaya International School)memiliki murid tidak hanya warga negara Indonesia saja tetapi
juga kaum ekspatriat. Olehkarena itu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris sehingga
mempermudahpengajaran bagi kaum ekspatriat dan juga untuk memenuhi kurikulum
internasional.Selainitu para murid di sekolah ini merupakan anak

anak dari kalangan tingkat ekonomi atassehingga konsep pengajaran, fasilitas, pergaulan, dan
gaya hidup murid yang ada jugaterkesan mewah dan eksklusif.

18Metode Perancangan Arsitektur Interior


BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan
Sadar atau tidak ternyata berbagai faktor pembentuk interior ada di antara kita
danmempengaruhi lingkungan dan bangunan yang kita didirikan. Hal ini juga
mempengaruhibagaimana kita berinteraksi dengan orang lain maupun dengan lingkungan.
3.2 Saran
Setelah mengetahui bahwa lingkungan interior dibentuk oleh berbagai faktor, kitaharus lebih
memperhatikan faktor

faktor tersebut dalam pembentukan desain kitanantinya. Kita harus lebih peka agar nantinya
bisa muncul desain yang baik

Anda mungkin juga menyukai