Anda di halaman 1dari 7

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan arsitektur dan desain zaman sekarang ini berkembang dengan
sangat pesat karenanya perlu dilakukan suatu upaya dalam memfasilitasi hal
tersebut, terutama dalam jenjang pendidikan. Pendidikan berperan sangat penting
dalam berkembangnya suatu profesi atau bidang. Oleh karena itu diperlukan suatu
fasilitas pendidikan yang mampu meningkatkan daya belajar dan kreativitas pelajar
arsitektur dan desain.

Dalam kasusnya dilapangan masih banyak sekali sekolah sekolah yang memiliki
fasilitas dan ruang kelas yang membuat pelajarnya tidak dapat berkembang lebih
baik. Selain itu identitas bangunan pendidikanpun harus mampu merepresentasikan
fungsi yang dijalankan didalamnya. Pembangunan menggunakan tema ekspresionis
arsitektur ini merupakan salah satu jalan yang akan membuat pelajar arsitektur dan
desain memiliki daya imajinasi dan belajar yang baik lewat penyesuian dan respon
terhadap ruang, bentuk, dan struktur.

Latar Belakang Proyek


Rata – rata pelajar yang ada di Indonesia mengalami tekanan yang tinggi pada sisi
psikologisnya, hal ini dialami di lingkungan mereka berkegiatan pembelajaran
dimana tugas – tugas yang berat dihadapinya sepanjang semester.
Maka dari itu dengan adanya Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain Parahyangan
diharapkan mampu memberikan suatu ruang yang dapat mengoptimalkan daya
belajar dan kreatifitas bagi para pelajar disana melalui kaidah kaidah desain yang
merespon ruang dan bentuk.
Latar Belakang Lokasi

Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu Wilayah di Jawa Barat yang
memiliki beragam jenis estimasi wisata dan pendidikan yang beragam. Sehingga
2

menghasilkan ketertarikan bagi masyarakat luar untuk datang ke Wilayah tersebut


untuk mencari dan mendapatkan fasilitas pendidikan disana. Data terbsebut dapat

Tabel 1.1 Perkembangan Partisipasi Pelajar di Jawa Barat

WILAYAH JAWA ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH ( umur 19 – 24 )

BARAT 2019 2018 2017 2016 2015 2014

Provinsi Jawa Barat 22.71 21.96 21.50 20.37 19.40 19.27

Bogor 25.76 26.58 23.92 18.47 14.64 17.79

Sukabumi 14.78 14.83 14.33 12.64 14.87 18.99

Cianjur 8.21 8.03 10.67 8.14 5.85 18.71

Bandung 18.51 19.07 19.92 16.49 19.99 15.87

Garut 11.42 11.70 11.56 16.32 8.09 19.45

dilihat dari Tabel 1.1

Sumber: RISTEK DIKTI

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas jumlah partisipasi pelajar yang datang dari Jawa
Barat, dengan peningkatan rata rata yang selalu meningkat setiap tahunnya. Selain
itu telah terdapat beberapa peruruan tinggi dan institusi pendidikan yang ada di
Kota Baru Parahyangan antara lain Universitas Maranatha, BIAS ,dll. Dan berikut
data sebaran perguruan tinggi dan prodi nasional pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Sebaran Perguruan Tinggi dan Prodi Nasional


Sumber: RISTEK DIKTI
3

1.2 Judul Proyek

Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain dengan Pendekatan Ekspresionis Arsitektur


1.3 Tema Perancangan

Ekspresionis Arsitektur
Dalam buku Ruang Dalam Arsitektur. Arsitektur Ekspresionis dikenal dengan ciri
khasnya yang menggunakan batu bata sebgai material utamanya. Sehingga pada
akhirnya menghasilkan pemahaman tentang Brick Ekspressionisme yang kemudian
dikembangkan pada tahun 1920. Arsitek yang menganut ideologi ini
mengembangkan bentuk khas atau elemen pelengkap berbentuk kasar. Hal yang
diekspos pada brick ekspressionime adalah fasad dinamis yang murni dicapai
melalui pola pembentukan batu bata.
Nilai nilai dalam arsitektur ekrepresionis yaitu :
a. Kebebasan dalam ekplorasi bentuk.
b. Menghasilkan bentuk yang tidak monoton.
c. Dapat memberikan pesan yang ingin disampaikan lewat bentuk dan warna.
d. Menjelajahi jiwa dan melukiskan emosi kepada pengguna bangunan.
Kemudian pada buku Perkembangan Seni Rupa Modern, menurut Soedarso. Kata
ekspresi merupakan suatu ungkapan pesan dan emosi dari seniman yang
menghasilkan arti dengan kualitas arstistik dan Teknik. Seniman melakukan
perwujudan mengekspresikan emosi dan perasaaanya melalui bentuk berdasarkan
apa yang dialami dan dirasakan olehnya. Ekspresi emosional ini dapat ditemukan
pada karya arsitektur,lukisan dan sastra. Istilah emosi disini dapat merefleksikan
kesedihan, kebahagiaan dan pesan yang ingin disampaikan.
Seniman penganut aliran ekspresionisme ini memiliki satu dalil “ Art is an
Expression human feeling “ yaitu seni merupakan suatu ungkapan dari emosi dan
perassan manusia. Dalil ini terbentuk atas apa yang dialami dan dirasakan oleh
seniman tersebut. Menurut Erich Mandesohn dalam penelitianya mengatakan
bahwa kelompok seniman ini terbagi atas 3 macam jenis yaitu :
a. Simbolis Kristalin yang menempatkan pengalaman simbolik, ideal diatas
pengalaman spatial yang nyata.
b. Analisis ruang yaitu meraka yang melakukan pendalaman pada suatu ruang dan
menjadikan ruang tersebut menjadi seefektif mungkin.
c. Analisis bentuk yaitu meraka yang ingin menyampaikan pesan dan emosi pada
pengguna bangunan lewat penggunaan material.
4

1.4 Identifikasi Masalah

Aspek Persoalan Perancangan

• Merancang Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain dengan menerapkan tema


Ekspresionis Arsitektur.
• Bangunan dapat memberikan dampak yang positif bagi pengguna dan
lingkungan sekitarnya
• Dapat mewadahi setiap aktivitas yang berhubungan dengan ilmu arsitektur
dan desain

Aspek Bangunan

• Mempertimbangkan potensi dan kendala yang ada di site sehingga


menghasilkan desain bangunan yang baik.
• Penggunaan material bangunan yang sesuai pada konsep.
• Penggunaan material yang ramah lingkungan.

Aspek Tapak dan Lingkungan

• Desain dapat menyikapi keadaan tapak.


• Desain menuruti regulasi yang ada.
• Dapat memberikan solusi terhadap dampak ekologis dan sosial.

1.5 Tujuan Proyek

Tujuan Umum

Tujuan dari proyek ini menciptakan bangunan pendidikan sebagai wadah


masyarakat untuk menuntut ilmu dan belajar mengenai Arsitektur dan Desain. Serta
dapat menunjang kegiatan diluar perkuliahan dengan aman dan nyaman.
Tujuan Khusus

a. Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana edukasi yang baik untuk


mahasiswa/i
5

b. Dapat mewadahi segala aktivitas yang berhubungan dan dibutuhkan


oleh pengguna bangunan
c. Dapat meningkatkan daya belajar para mahasiswa/i melalui konsep dan
tema
d. Menghasilkan identitas dan karakteristik bangunan melalui konsep dan
tema

1.6 Metoda Perancangan

a. Tahap Pertama
Melihat fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya, serta
menganalisa latar belakang dari permasalahan. Sehingga dari hasil
analisa yang didapat muncul suatu ide atau gagasan untuk memperbaiki
permasalahan di lingkungan tersebut.
b. Tahap Kedua
Pemahaman terhadap teori-teori tentang pusat lingkungan, jenis sarana
serta aspek –aspek yang mempengaruhi pusat lingkungan tersebut.
c. Tahap Ketiga
Melakukan studi banding menurut teori dan kenyataan. Studi banding
dapat dilakukan dengan melalui studi literatur ataupun survey secara
langsung.
d. Tahap Keempat
Menyimpulkan hasil studi banding yang telah dilakukan. Kesimpulan
yang dihasilkan dapat berupa aspek-aspek yang mempengaruhi area
lingkungan maupun konsep umum.
e. Tahap Kelima
Analisa terhadap permasalahan dan potensi yang berada di area
lingkungan perancangan.
f. Tahap Keenam
Tahap programming yaitu hasil keputusan atas aktivitas atau fungsi apa
saja yang dapat mengisi sarana pada lahan perencanaan tersebut.
g. Tahap Ketujuh
6

Perwujudan desain perancangan, yang berdasarkan pada permasalahan


pokok yang ada dan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan perancangan Tugas Akhir ini penyajiannya terbagi menjadi 5 (lima) bab,
sesuai dengan ketentuan yang sudah ada dan sesuai dengan pokok bahasan yang
perlu disampaikan. Bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang pemilihan topik dan tema proyek Tugas Akhir,
lokasi proyek, tujuan proyek dilakukan, mengidentifikasi permasalahan dalam
perancangan proyek Tugas Akhir, metoda perancangan yang digunakan dan skema
pemikiran dari keseluruhan proyek Tugas Akhir dari awal hingga akhir.

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING

Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang digunakan dalam proyek Tugas Akhir,
dimulai dari definisi topik proyek yang bersangkutan, yaitu sekolah tinggi sampai
dengan identifikasi jenis-jenis ruangan penunjang kegiatan perkuliahan. Selain itu
dijelaskan pula studi banding yang dijadikan sebagai referensi dari topik dan tema
proyek Tugas Akhir ini.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan metodologi yang digunakan dalam proyek Tugas Akhir, dari
melakukan pendekatan studi hingga studi kelayakan yang menentukan jumlah
pengunjung dan kapasitas dari bangunan yang akan dirancang.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan dari hasil studi-studi yang telah dilakukan dari penjelasan bab-
bab sebelumnya yang dikembangkan menjadi sebuah konsep perancangan yang
membahas dari konsep arsitektur (zoning tapak, gubahan massa), struktur
(substructure hingga upper-structure) dan utilitas (mekanikal, elektrikal, dan
plumbing)
7

BAB V HASIL RANCANGAN DAN METODA MEMBANGUN

Bab ini menjelaskan hasil konsep yang telah dibuat dan dituangkan dalam bentuk
produk gambar rancangan (pra rencana dan desain pengembangan) hingga
penjelasan metoda membangun dari proyek Tugas Akhir.

Anda mungkin juga menyukai