Anda di halaman 1dari 23

METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

SEKOLAH DASAR
Dosen pengampu : Adinda Septi Hendriani., S.T., M.T.
Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Metode Perencanaan Dan Perancangan
Arsitektur semester 5

Disusun oleh :
Nurrohmat 2020130012
Anggit Cahyo Wibowo 2020130019
Rohmat Zaka Mahendra 2020130025
Muhammad Faiq Wildan 2020130032
Muhamad Rifqi S 2020130035

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan makalah Metode
Perancangan Arsitektur yang insyaallah tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak terdapat banyak
kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat kami butuhkan
untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.Amiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan dan Sasaran
BAB II
LANDASAN TEORI DAN STUDI BANDING
1. Landasan Teori
a. Pengertian
b. Fungsi
c. Karakter Fisik
d. Karakter Non Fisik
2. Studi Banding
a. Lokasi
b. Konsep Perancangan
c. Tabel Pelaku dan Kebutuhan Ruang
d. Kebutuhan Ruang dalam berdasarkan pelaku dan akivitas
BAB III
PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN
A. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL
a. Pendekatan Fungsi
b. Pendekatan Pelaku Aktivitas
c. Pendekatan Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
d. Studi Besaran Ruang
B. PENDEKATAN ASPEK KONSTEKTUAL
a. Pendekatan Lokasi Site
b. Pendekatan Pencapaian Site (SE dan ME)
c. Penghitungan Kebutuhan Luas bangunan dan Luas Lahan
C. PENDEKATAN ASPEK TEKNIS
a. Pendekatan Sistem Struktur (Struktur Atas, Struktur Dinding, dan Struktur Bawah)
b. Pendekatan Material Bahan Bangunan
D. PENDEKATAN ASPEK KINERJA
a. Pendekatan Sistem Pencahayaan
b. Pendekatan Sistem Penghawaan
c. Pendekatan Sistem Penyediaan Air Bersih
d. Pendekatan Sistem Pembuangan Limbah
e. Pendekatan Sistem Pemadam Kebakaran
E. PENDEKATAN ASPEK ARSITEKTUAL
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan formal
mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan selanjutnya. Hal ini
sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 17 ayat 1 yang
menyebutkan bahwa “ Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah.” Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar (Tahun 2007 Semester I&II) dijelaskan
bahwa “Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.”

Pembangunan sarana fisik maupun infrastruktur pada umumnya adalah


merupakan salah satu tujuan dalam mewujudkan tujuan akhir suatu pemerintahan,
baik pemerintah pusat, pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten/kota,
demikian juga ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah kerusakan pada
bangunan gedung. Masalah kerusakan infrastruktur sering kurang mendapatkan
perhatian yang utama dari pengelola/pemakai setelah pelaksanaan
proyek/pembangunan selesai dilaksanakan.

Bangunan gedung terutama gedung sekolah merupakan salah satu bangunan


fisik yang mempunyai peranan penting dalam menunjang aktifitas penggunanya.
Seperti halnya bangunan fisik lain, gedung sekolah seiring dengan berjalannya waktu
secara visual tentunya akan mengalami degradasi jika ditinjau dari fisik bangunan.
Hal ini dilihat pada kerusakan yang terjadi pada gedung- gedung sekolah pada
umumnya, entah itu kerusakan ringan, sedang ataupun berat, yang merupakan 3
klasifikasi kerusakan. (Usman, 2009).
2. Tujuan dan Sasaran
Ada beberapa fungsi dari pendidikan dasar sebagai acuan sebelum melangkah
ke jenjang pendidikan selanjutnya, karena jika pada tingkat
BAB II
LANDASAN TEORI DAN STUDI BANDING
1. Landasan Teori
a. Pengertian
Sekolah Dasar merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan dan
mencentak kehidupan bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap
bangsa dan negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti, dan santun serta mampu
menyelesaikan permasalahan dilingkungannya. Pendidikan sekolah dasar
adalah pendidikan anak yang berusia 7 sampai 13 tahun sebagai pendidikan di
tingkat dasar yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan sosial budaya.
Disekolah dasar inilah siswa dituntut untuk menguasai kesemua bidang
studi, bagaimana cara menyelesaikan masalah. Akan tetapi, pembelajaran
tidak hanya dilakukan di sekolah saja, diluar sekolahpun sama saja itu
merupakan suatu pembelajaran.
Dalam UUD No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah
suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran dan
proses belajar agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
b. Fungsi
Ada beberapa fungsi dari pendidikan dasar sebagai acuan sebelum
melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya, karena jika pada tingkat
pendidikan dasarnya saja kurang diperhatikan, maka tentu untuk ke tingkat
selanjutnya juga akan sulit dan menjadi kurang baik. Adapun fungsi dari
pendidikan dasar menurut Muhammad Ali dalam bukunya (2009:33) adalah
sebagai berikut:
1. Dengan melalui pendidikan dasar maka peserta didik akan dibekali
kemampuan dasar yang terkait dengan kemampuan berpikir secara
kritis, membaca, menulis, berhitung dan penguasaan – penguasaan
dasar untuk mempelajari sainstek serta kemampuan dalam
berkomunikasi yang merupakan suatu tuntutan kemampuan
minimal dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Dengan pendidikan dasar dapat memberikan dasar – dasar untuk
dapat mengikuti pendidikan pada tingkat selanjutnya. Karena pada
hakikatnya keberhasilan mengikuti pendidikan di sekolah
menengah serta perguruan tinggi banyak dipengaruhi oleh
keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar.
3. Kita semua tahu bahwasanya pendidikan dasar sangatlah penting
dan sangat berpengaruh bagi perkembangan bangsa dan negara
kedepan. Oleh karena itu marilah kita semua untuk mulai
membenahi masalah – masalah yang mungkin masih banyak sekali
muncul, salah satunya membenahi sarana dan prasana yang baik
untuk anak didik.
c. Karakter Fisik
Bangunan ini memiliki karakter fisik yang dominan tropis dengan
unsur modern didalmnya.
Pada umumnya bangunan sd ini memiliki bentuk yang hampir sama
dengan sd diwilyah sekitaar.

d. Karakter Non Fisik


Dalam hal ini mempunyai unsur tropis dengan kebudayaan di wilayah
indonesia.
2. Studi Banding
SD Negeri 1 Kalibeber

Gambar 1 - Gedung Sekolah


Sumber : Analisa Pribadi

Gambar 2 - Perpustakaan
Sumber : Analisa Pribadi
Gambar 3 – Ruang Guru
Sumber : Analisa Pribadi
Gambar 4 dan 5 – Ruang UKS
Sumber : Analisa Pribadi

Gambar 6 – Ruang Dapur


Sumber : Analisa Pribadi

Gambar 7 – Ruang Kelas


Sumber : Analisa Pribadi
a. Lokasi

• Nama Bangunan : SD Negeri 1 Kalibeber


• Lokasi Bangunan : MWC3+V9V, Kalibeber, Kec. Mojotengah,
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56351
b. Konsep Perancangan
Dalam konsep ini bangunan sd ini menggunakan konsep perancangan
arsitektur tropis modern
c. Tabel Pelaku dan Kebutuhan Ruang
Siswa dan Siswi
NO AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
1 Belajar Kelas
2 Makan dan Minum Kantin
3 Ibadah Mushola
4 Buang Air WC
5 Olahraga Lapangan
6 Ketika Sakit UKS
7 Bimbingan Konseling Kantor

Guru
NO AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
1 Mengajar Kelas
2 Makan dan Minum Kantin
3 Ibadah Mushola
4 Buang Air WC
5 Memasak Dapur
6 Ketika Sakit UKS
7 Parkir Tempat Parkir

Pengunjung / Tamu
NO AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
1 Parkir Tempat Parkir
2 Berkunjung Kantor

d. Kebutuhan Ruang dalam berdasarkan pelaku dan akivitas


a.ruang kelas : kegiatan belajar mengajar antara siswa dengan guru
b. ruang guru : sebagai tempat untuk melakukan kegiatan manajemen
sekolah
c. mushola : kegiatan beribadah semua penghuni sekolah
d. kantin : tempat untuk berjualan,makan,beristirahat semua civitas
e.parkiran : tempat melatakan kendaraan guru dan tamu

BAB III
PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN
1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL
a. Pendekatan Fungsi
Ada beberapa fungsi dari pendidikan dasar sebagai acuan sebelum
melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya, karena jika pada tingkat
pendidikan dasarnya saja kurang diperhatikan, maka tentu untuk ke tingkat
selanjutnya juga akan sulit dan menjadi kurang baik
1. Memberikan Pengetahuan Umum
2. Memberikan Keterampilan Dasar
3. Membentuk Pribadi Sosial
4. Alat Tranformasi kebudayaan
5. Menyediakan Sumber Daya
b. Pendekatan Pelaku Aktivitas
Siswa dan Siswi
NO AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
1 Belajar Kelas
2 Makan dan Minum Kantin
3 Ibadah Mushola
4 Buang Air WC
5 Olahraga Lapangan
6 Ketika Sakit UKS
7 Bimbingan Konseling Kantor

Guru
NO AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
1 Mengajar Kelas
2 Makan dan Minum Kantin
3 Ibadah Mushola
4 Buang Air WC
5 Memasak Dapur
6 Ketika Sakit UKS
7 Parkir Tempat Parkir

Pengunjung / Tamu
NO AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
1 Parkir Tempat Parkir
2 Berkunjung Kantor

c. Pendekatan Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang


Area parkir 5m x 16m = 80m2
Area kantin 10m x 11m = 110m2
Ruang perpustakaan 6m x 8m = 48m2
Ruang kelas (6 kelas) 8m x 8m = 64m2
Ruang kepala sekkolah 3m x 8m = 24m2
Ruang uks 3m x 8m = 24m2

d. Studi Besaran Ruang


a. Area Parkir

Area parkir pada sekolah memiliki ukuran 5m x 16m dengan luas 80m2,
pada parkiran sd ini dapat menampung 12 motor dan dua mobil LCGC
b. Area Kantin

Pada area kantin memiliki luas 110m2 dengan 4 warung dan 4 set meja
makan yang dapat menampung orang 16 orang.
c. Ruang Perpustakaan

Pada ruang perpustakaan memiliki ukuran 6m x 8m dengan luas


48m2 ,perpustakaan ini hanya untuk peminjaman buku saja.
d. Ruang Kelas

Pada ruang kelas memiliki luas 64m2, dengan ukuran 8m x 8m dan


kapasitas siswa/i mencapai 28 orang
e. Ruang Kepala Sekolah

Pada ruang kepala sekolah memiliki ukuran 3m x 8m dengan luas 24m2,


dan terdapat wc juga di ruang kepala sekolah.

f. Ruang UKS

Pada ruang uks memiliki ukuran 3m x 8m dengan luas 24m2, ruang uks
memiliki 3 tempat tidur
2. PENDEKATAN ASPEK KONSTEKTUAL
a. Pendekatan Lokasi Site

SITE

Lokasi : Jl. Jawar Kec. Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah


56351
b. Pendekatan Pencapaian Site (SE dan ME)
ME ( Pintu Utama )
Sekolah ini memiliki pintu utama gerbang didepan dengan ukuran lebar 4m

SE ( Pintu Samping )
Terdapat di sebalah kanan area sd ini digunakan untuk pintu ke perpustakaan

c. Penghitungan Kebutuhan Luas bangunan dan Luas Lahan

Area parkir 5m x 16m = 80m2


Area kantin 10m x 11m = 110m2
Ruang perpustakaan 6m x 8m = 48m2
Ruang kelas (6 kelas) 8m x 8m = 64m2
Ruang kepala sekkolah 3m x 8m = 24m2
Ruang uks 3m x 8m = 24m2

Luas lahan : 57m x 48m = 2736m2

3. PENDEKATAN ASPEK TEKNIS


a. Pendekatan Sistem Struktur (Struktur Atas, Struktur Dinding, dan Struktur
Bawah)
Pada struktur yang akan di rencanakan terbagi menjadi beberapa bagian:
 struktur atas (atap) yang akan mengunakan bahan dari seng dengan
rangka kayu sebagai struktur atap tersebut, dengan konsep pelana.
 struktur dinding yang akan di gunakan menggunakan hebel dengan
pertimbangan material mudah didapatkan dan cepat dalam proses
pemasangan.
 untuk struktur bawah tetap menggunakan pondasi sebagai dasar
banguanan, dengan lantai keramik.
b. Pendekatan Material Bahan Bangunan
Pada bangunan sekolah yang kami rencanakan mendominasi dengan bahan
yang cukup mudah ditemukan di Wonosobo. Dengan rincian sebagai berikut:
• Batu kali
• Pasir
• Semen
• Reng
• Seng
• Hebel
4. PENDEKATAN ASPEK KINERJA
a. Pendekatan Sistem Pencahayaan
Menurut sumber cahayanya pencahayaan pada bangunan dibagi
menjadi 2, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan
alami adalah pencahayaan yang memanfaatkan sumber cahaya alami yaitu
matahari sedangkan pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang
memanfaatkan sumber cahaya buatan seperti lampu.
Pada sekolah ini menggunakan kedua jenis penyahayaan sehingga
dapat memaksimalkan pencahayaan pada bangunan.Pendekatan Sistem
Penghawaan
b. Pendekatan Sistem Penyediaan Air Bersih
Penyediaan air bersih dalam suatu bangunan menjadi sangat penting
pada bangunan SD menggunakan system sambungan langsung. Pada sistem
ini, pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama
penyediaan air bersih sistem ini dapat diterapkan untuk perumahan dan
gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya pada perumahan dan
gedung kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan dibatasinya ukuran pipa
cabang dari pipa utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur dan ditetapkan
oleh Perusahaan Air Minum
c. Pendekatan Sistem Pembuangan Limbah
Berdasarkan wujudnya, limbah terdiri dari limbah cair, limbah padat, limbah
gas.
Untuk sistem pengolahan limbah pada bangunan SD ini kami tidak
menyediakan karna dapat mengganggu kenyamanan bagi para murid yang
sedang belajar seperti Hasil pembuangan limbah menghasilkan zat beracun
yang menyebabkan tempat tumbuhnya kuman yang berkembang biak. Dengan
pembuangan cairan limbah yang sembarangan bisa menimbulkan berbagi
masalah bagi manusia, lingkungan dan air.
d. Pendekatan Sistem Pemadam Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran  atau fire fighting system biasanya
disediakan di gedung sebagai preventif (pencegah) terjadinya kebakaran.
Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran dan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)/Fire Extingusiher. Pada tempat-tempat tertentu digunakan
juga sistem fire gas, tetapi pada umumnya sistem yang digunakan terdiri dari:
sistem sprinkler, hidran dan fire extinguisher

System Hydran ini juga terdiri dari 2 system, yaitu:


1. wet riser system: Seluruh instalasi pipa hydran berisikan air bertekanan
dengan tekanan yang selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
2. Dry Riser System: seluruh instalasi pipa hydran tidak berisikan air
bertekanan, peralatan penyedia air akan secara otomatis jika katup selang
kebakaran di buka
5. PENDEKATAN ASPEK ARSITEKTUAL
Bantuk dan Masa Bangunan
Pendekatan aspek arsitektual pada dalam bangunan sekolah ini adalah modern.
Arsitektur modern adalah konsep bangunan yang mengutamakan bentuk bangunan
dibandingkan dengan ornamen atau hiasan. Jadi pada arsitektur ini lebih
mengutamakan fungsi dibandingkan estetika.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah kami meyelesaikan makalah ini kami mengambil kesimpulan bahwa
sekolah dasar atau SD merupakan tempat belajar mengajar tingkat dasar,
Bangunan ini mengambil konsep tropis modern menyesuaikan dengan kondisi
alam di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/ozlmpmvry-bangunan-gedung-standar-sarana-
dan-prasarana-sekolah-dasar-madrasah.html

https://docs.google.com/spreadsheets/d/
1eBh3VImoQaS3Ysi582CBh755ftAhsCezzpixF7qFG2s/edit#gid=946320515

https://www.scribd.com/doc/294476357/Standar-Bangunan-Sekolah

https://text-id.123dok.com/document/ozlenoglq-standar-ruang-minimal-persyaratan-
lahan-dan-bangunan-sekolah.html#:~:text=Persyaratan%20tata%20bangunan
%20Bangunan%20gedung%20untuk%20satuan%20pendidikan,dan%20pagar
%20halaman%20yang%20ditetapkan%20dalam%20peraturan%20daerah.

Anda mungkin juga menyukai