Tentang:
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Dosen Pengampu: Hairunisa, M.Pd
Disusun oleh:
1. Sri Mulya
2. Nurfelisah
3. Aulia hawa z
4. Ihsanurrahman
5. Lusiana
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok 5.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui tema, topik, dan dimensi dalam Kurikulum Merdeka
Belajar
2.Untuk mengetahui Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Merdeka Belajar
3.Untuk mengetahui ciri khas dalam Kurikulum Merdeka Belajar
4.Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam Kurikulum Merdeka
Belajar
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kurikulum Merdeka Belajar tema sudah dikenal dengan nama P5.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan
pembelajaran lintas disiplin ilmu yang mengamati dan mencari solusi mengenai
masalah-masalah yang ada di sekitar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan
oleh P5 berbeda dengan program intrakurikuler yang ada di kelas. Dapat
dikatakan pula bahwa, P5 Kurikulum Merdeka adalah sistem pembelajaran
yang bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar
melalui lima aspek utama, yaitu: potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan
diri, pemahaman diri, dan peran sosial. P5 menerapkan tema dengan fase per
fase.
Fase A
Fase B
Infografik hasil survei kebiasaan membuang dan memilah sampah di rumah dan
di satuan pendidikan beserta dampaknya, dilengkapi usulan solusi.
Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam – Mengumpulkan dan mengolah
data amatan dari lingkungan sekitar
Fase C
Kampanye sederhana untuk memecahkan isu lingkungan, misal cara
pencegahan kebakaran hutan atau banjir.
Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam – Memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan.
5
Fase A
Buku kumpulan doa dan puisi bertema rasa syukur.
Fase B
Membuat buku kumpulan cerita pendek yang membawa pesan tentang
perbedaan individu memperkaya relasi sosial dalam masyarakat dan
mengampanyekannya dalam keseharian di satuan pendidikan.
Fokus: Akhlak kepada manusia – Mengidentifikasi emosi orang-orang terdekat
(teman, pendidik, orang tua, dll), mengatakannya dalam pertanyaan, dan mulai
membiasakan berbuat baik kepada orang lain di lingkungan sekitarnya.
Fase C
Merancang maket prototipe tata kota yang memenuhi kebutuhan warganya
secara adil dan merata, dilengkapi dengan ruang publik yang digunakan sebagai
fasilitas kesehatan, pendidikan, keagamaan, dll.
Fokus: Akhlak kepada manusia – Mengidentifikasi kesamaan dengan orang lain
sebagai perekat hubungan sosial dan mewujudkannya dalam aktivitas kelompok.
Fase B
Infografik hasil survei kebiasaan membuang dan memilah sampah di rumah dan
di satuan pendidikan beserta dampaknya, dilengkapi usulan solusi.
Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam – Mengumpulkan dan mengolah
data amatan dari lingkungan sekitar.
6
Fase C
Kampanye sederhana untuk memecahkan isu lingkungan, misal cara
pencegahan kebakaran hutan atau banjir.
Fokus: Pengembangan Akhlak terhadap alam – Memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan.
Fase B
“Restoran sehat”, peserta didik bermain peran menjadi pemilik restoran yang
sedang menyusun menu untuk restorannya. Peserta didik mengeksplorasi serta
mencoba berbagai olahan buah dan sayur, lalu mengembangkan daftar menu.
Projek profil diakhiri dengan pesta makan di restoran, menunya olahan sayur
Dan buah pilihan peserta didik.
Fokus: Pembiasaan makan sehat sejak dini
Fase C
Eksplorasi isu bullying (perundungan) dan dampaknya pada kesehatan mental.
Merancang aturan kelas untuk mencegah bullying dan menumbuhkan interaksi
baik dan penuh hormat antar peserta didik.
Fokus: Menumbuhkan kesadaran terhadap isu bullying, dan memperkuat budaya
sekolah ramah lewat aksi peserta didik
•Tema: Kewirausahaan
Pasar Kreasi, mengadakan pasar yang jual beli berbagai kreasi mandiri berupa
benda fungsional sederhana dari barang bekas.
Fokus: Akhlak Pribadi – Membiasakan bersikap jujur kepada diri sendiri dan
orang lain.
Fase B
Membuat pementasan seni sederhana untuk menggalang dana kemanusiaan.
7
Fokus: Akhlak Pribadi – Memahami bahwa setiap tindakan memiliki
konsekuensi.
Fase C
8
• Bahan makanan di sekelilingku, peralatan memasak sederhana, dan hygiene
makanan (Kelas 1 Semester 1)
• Pengolahan makanan dengan teknik sederhana (teknik rebus, kukus, dan goreng)
(Kelas 1 Semester 2)
• Mengolah makanan untuk diri sendiri dan keluarga (kelas III semester 2)
• Penyajian makanan dengan rapi dan menggunakan peralatan yang bersih (Kelas
IV Semester 1
• Membuat makanan sederhana untuk diri sendiri dan keluarga (Kelas IV semester
2)
9
dibutuhkan tubuh, memahami bahaya bahan tambahan makanan, dan dapat
melakukan pengolahan dan penyajian makanan sederhana yang memiliki cita
rasa yang dapat diterima keluarga.dari Capaian Pembelajaran tersebut dapat
dikembangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila Program Keterampilan
sebagai berikut:
Nama Projek Profil:
Makanan Sederhana yang sehat dengan Cita Rasa Keluarga
Tema:
Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kearifan Lokal
Topik:
• Mengolah makanan untuk diri sendiri dan keluarga dengan beberapa teknik
olah (Kelas V Semester 2)
10
Dimensi pada Kurikulum Merdeka Belajar
11
2.2 Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Merdeka Belajar
Istilah KD (Kompetensi Dasar) yang umumnya kita dengar pada Kurikulum
2013, namun pada Kurikulum Merdeka tidak lagi ada istilah KD tapi kita dapat
mengenal dengan istilah Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka atau disingkat
dengan CP Kurikulum Merdeka.
Capaian pembelajaran dalam KMB mencakup berbagai kompetensi dan
tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan siswa yang lebih mandiri,
kreatif, dan kompeten dalam berbagai aspek kehidupan. Di dalam pengembangan
kurikulum, diperlukan tahapan-tahapan yang wajib dilalui agar CPL memiliki
luaran yang memadai. Pertama, untuk menemukan kompetensi yang sesuai dengan
perkembangan yang dirumuskan ke dalam CP. Kedua, melakukan pemetaan
berbasis kebutuhan pendidikan, kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga,
menetapkan prioritas atau perimbangan berbasis analisis kebutuhan. Keempat,
melakukan ekplorasi dan pemetaan materi yang bersesuaian.
Beberapa capaian pembelajaran yang mungkin menjadi fokus dalam KMB meliputi:
12
5. Pengembangan Karakter: Selain aspek akademik, KMB juga
mengutamakan pengembangan karakter dan etika siswa, seperti kejujuran,
disiplin, dan tanggung jawab.
6. Kemampuan Berinovasi: Capaian pembelajaran mencakup kemampuan
siswa untuk berinovasi, berpikir kreatif, dan menciptakan solusi baru untuk
tantangan yang ada.
13
intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan rangkaian kegitan pembelajaran projek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
3. Fleksibilitas Bagi Guru Untuk Melakukan Pembelajaran: Fleksibilitas
pembelajaran diperlukan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep
dasar. Adapun tujuan fleksibilitas dalam kurikulum tersebut adalah untuk
menjadikan kurikulum lebih relevan dan siap merespons dinamika
lingkungan dan beragam perubahan serta untuk memberikan ruang untuk
pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.
4. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Fokus utama KMB adalah
pada pengembangan kompetensi atau keterampilan yang dapat diterapkan
dalam kehidupan nyata, bukan hanya menghafal informasi. Ini mencakup
keterampilan seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, kreativitas, dan
komunikasi.
5. Fleksibilitas Kurikulum: KMB memberikan fleksibilitas yang lebih besar
dalam desain kurikulum, memungkinkan sekolah dan guru untuk
menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat siswa.
6. Pengintegrasian Teknologi: Kurikulum ini mengintegrasikan teknologi
secara aktif dalam proses pembelajaran, mengakui peran penting teknologi
dalam pendidikan modern.
7. Penilaian Formatif: KMB menekankan penilaian yang lebih berorientasi
pada formatif, yang berarti penilaian yang terjadi selama pembelajaran
untuk memberikan umpan balik dan bimbingan yang lebih baik kepada
siswa.
8. Keterlibatan Komunitas:Kurikulum ini juga berupaya melibatkan
komunitas dalam pendidikan siswa, mengakui peran penting keluarga dan
masyarakat dalam mendukung pembelajaran.
9. Pengembangan Karakter dan Etika: Selain keterampilan akademik, KMB
menekankan pengembangan karakter dan etika siswa, mempromosikan
nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati.
14
10. Pengembangan Guru: KMB memperhatikan pengembangan guru dengan
memberikan pelatihan dan dukungan yang lebih baik untuk meningkatkan
kualitas pengajaran.
11. Pembelajaran sepanjang Hayat: Ini mendorong konsep pembelajaran
sepanjang hayat, yang berarti pendidikan tidak terbatas pada tingkat sekolah
formal tetapi juga mencakup pembelajaran sepanjang kehidupan.
15
BAB III
3.1 Kesimpulan
Kurikulum selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan dalam faktor yang mendasarinya. Kurikulum sebagai seperangkat
rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan
dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang
berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya
pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya. Untuk Kurikulum Merdeka sendiri memiliki ciri khas yanh
sangat berbeda dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Seperti pada segi tema
yang dibagi kedalam beberapa fase sesuai dengan kelas ditingkat SD dan
tentunya berdasarkan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) kemudian
pada Kompetensi Dasar yang telah diubah dan dikembangkan menjadi Capaian
Pembelajaran P5.
16
3.2 Saran
Penulis juga berharap bisa mendapatkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca agar kedepannya dalam pembuatan makalah dapat lebih baik lagi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Satria, Rizky., Adiprima, pia., Wulan,Sekar K., & Yani harjatanaya, Tracey.
(2022) Buku Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi hal.57-63.
Jamilatun Nafi’ah, Dukan Jauhari Faruq, Siti Mutmainah, Fakultas Tarbiyah
Universitas Al-Falah As-Sunniyyah Kencong. Jurnal pembelajaran pada
Karakteristik Kurikulum hal. 6.
Maman Suryaman, FBS Universitas Negri Yogyakarta, Jurnal prosiding Seminar
Daring Nasional: Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, 21 Oktober 2020. Orientasi
Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar halamn 9.
Fitri Qurrota A'yusin Fund, Shefy Badrul Lalliyah, Argo Adi Wahyano, Nur Ahid,
Journal of Education and Management Studion, "Analisis dan perbandingan
kurikulum Indonesia abad ke-20. Vol 6. No 3. Juni 2023 hal. 7.
18