Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TATA RUANG INTERIOR PADA RUMAH

MAKAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI


TEMBALANG
Dosen Pengampu: Riris Tiani, S.S., M. Hum.

Disusun oleh:
Tasya Rahma Araminta (21040118130111)
Emma Ferda Damayanti (21040118140120)

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik


Universitas Diponegoro
2018

1
ABSTRACT
Interior design is an order in a space that aims to produce a comfortable, safe and beautiful
physical environment. A place of business that has a unique interior design will certainly affect
the views, moods, and personality of consumers. Designing a place of business for a restaurant
will certainly make visitors interested in the design offered. In this article, it is intended to see
the influence of the interior design elements in the restaurant can affect customer satisfaction
at Tembalang. This study uses data collection techniques by filling out questions through
Google Form. Questions were made to find out consumer perceptions about the influence of
interior design elements on restaurants in Tembalang. Based on the analysis made, the
conclusion is that the Tembalang community prefers a place to eat that has unique interior
design elements. The more unique interior design that is created the more it will attract the
attention of the visitors. The more visitors the more profit the owner accept.
Keyword: Interior design; Customer satisfaction

ABSTRAK
Desain interior merupakan sebuah tatanan pada sebuah ruang yang bertujuan agar
menghasilkan lingkungan fisik yang nyaman, aman, dan indah. Sebuah tempat usaha yang
memiliki desain interior yang unik tentu akan mempengaruhi pandangan, suasana hati, dan
kepribadian konsumen. Mendesain sebuah tempat usaha sebuah rumah makan tentunya akan
membuat pengunjung tertarik dengan desain yang ditawarkan. Pada artikel ini mempunyai
tujuan untuk melihat pengaruh dari elemen-elemen desain interior yang ada dirumah makan
dapat mempengaruhi kepuasan konsumen di Tembalang. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara mengisi pertanyaan melalui Google Form. Pertanyaan dibuat
untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai pengaruh elemen-elemen desain interior pada
rumah makan di Tembalang. Berdasarkan analisa yang dibuat, diperoleh kesimpulan bahwa
masyarakat Tembalang lebih menyukai sebuah tempat makan yang mempunyai elemen-
elemen desain interior yang unik. Semakin unik desain interior yang diciptakan, tentunya akan
menarik perhatian pengunjung. Semakin banyak pengunjung tentunya akan membuat
keuntungan lebih bagi pemilik tempat makan tersebut.
Kata kunci: Desain interior; Kepuasan konsumen

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Desain interior merupakan sebuah perencanaan, penataan, dan perancangan sebuah ruang
dengan tujuan agar menghasilkan lingkungan fisik yang nyaman, aman, dan indah. Desain
interior berperan penting dalam proses perencanaan sebuah ruang karena desain interior akan
mempengaruhi pandangan, suasana hati, dan kepribadian kita. Desain interior seringkali dibuat
sebagai sebuah ekspresi atau gagasan seseorang dalam menuangkan aspirasi dirinya.
Salah satu contoh dimana orang menjadikan desain interior sebagai sarana dalam
mengekspresikan diri adalah saat seorang wirausaha menciptakan suatu usaha, ia akan
mendesain tempat usaha yang ia buat menjadi senyaman mungkin. Salah satu contoh usaha
yang sedang naik daun adalah usaha dibidang kuliner. Makanan menjadi salah satu kebutuhan
pokok manusia, oleh karenannya tidak bisa dipungkiri bidang kuliner menjadi salah satu bidang
usaha yang paling digemari, khususnya di daerah Tembalang.

2
Kawasan Tembalang, Semarang, merupakan salah satu contoh area yang berkembang sangat
pesat semenjak Universitas Diponegoro memindahkan seluruh aktivitas perkuliahan program
strata 1 ke Tembalang. Arus pendatang yang sangat besar ikut serta meningkatkan aktivitas
perekonomian Tembalang yang sebelumnya sangat rendah. Kini, tembalang pun merupakan
salah satu daerah dengan perekonomian yang makmur karena banyaknya masyarakat yang
berani memulai berbagai usaha terutama rumah makan yang dicari oleh para mahasiswa.
Saat memulai suatu usaha, diperlukan perencanaan yang matang untuk mendesain interior
tempat agar menjadi nyaman, aman, dan indah. Sebuah rumah makan tidak cukup hanya
menawarkan hidangan yang lezat namun juga harus bisa menawarkan suasana yang baru agar
para konsumen merasa tidak bosan. Oleh karena itu, penting merencanakan tema yang unik
untuk sebuah usaha terutama usaha kuliner.
Salah satu cara dalam mengetahui tren dan minat dikalangan konsumen, penting untuk
mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dalam hal desain
interior. Menurut Sunardi (2003: 69), orientasi pada kepuasan konsumen diperlukan karena :
(1) konsumen akan merasa loyal kepada toko sehingga toko dapat mempertahankan
konsumennya tidak beralih ke toko lainnya, (2) konsumen akan menceritakan mengenai
pelayanan toko yang memuaskan kepada orang lain yang pada akhirnya merupakan sarana
promosi yang efektif. Orientasi pada kepuasan konsumen harus diimbangi dengan perbaikan
mutu pelayanan karyawannya dan meningkatkan kualitas tata ruang yang dimiliki.

RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada hubungan antara desain interior terhadap kepuasan pelanggan?
2. Apa elemen desain interior yang mempengaruhi kepuasan pelanggan?

TEORI
LANDASAN TEORI
Menurut Cohen (1994:547) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain
interior suatu gedung yaitu ruang, warna, pencahayaan, sirkulasi udara dan tata suara.
Ruang merupakan unsur penting dalam desain interior. Melalui ruang, manusia akan
merespon berbagai bentuk dan pengolahan ruang, serta secara emosional memberi
pengalaman ruang. Selain dimensi-dimensi fisik dan psikologis, ruang juga dapat
mempunyai karakteristik yang dapat dirasakan, didengar, dicium baunya dan
dirasakan temperaturnya yang mempengaruhi bagaimana kita merasa didalamnya
sehingga penting untuk mengatur sebuah ruang agar nyaman untuk melakukan
aktivitas.
Pemilihan warna untuk setiap ruang sangatlah penting karena masalah tersebut
berhubungan dengan penciptaan suasana dan kenyamanan bagi pengguna. Ruang
yang baik adalah ruang yang dapat memberikan efek pengaruh psikis dan kenyaman
untuk pengguna sehingga mendukung atau mendorong terjadinya suatu kreatifitas
bagi penghuni dan pengguna.
Cahaya sangat dibutuhkan manusia untuk melihat suatu objek. Pencahayaan yang
tepat akan menimbulkan sebuah kenyamanan visual saat memandang sesuatu.
Pencahayaan yang diperlukan setiap tempat berbeda-beda. Pada rumah makan,
pemilihan pencahayaan warm light yang menghasilkan sinar berwarna merah, oranye,

3
dan kuning lebih tepat karena akan meningkatkan hubungan antara pengunjung
dengan makanan sehingga akan meningkatkan selera makan pengunjung.
Pada perencanaan suatu bangunan, sirkulasi udara harus mendapat perhatian yang
serius. Selain untuk meningkatkan kenyamanan, sirkulasi yang baik akan
mempengaruhi kesehatan pengguna ruangan itu sendiri. Ruangan dengan sirkulasi
udara yang baik akan membuat penggunanya merasa nyaman dan tidak pengap. Pada
rumah makan, sirkulasi yang baik sangat diperlukan karena pada sebuah rumah makan
terjadi banyak interaksi antara pengunjung dengan pengunjung yang lain maupun
pengunjung dengan makanan itu sendiri.
Dalam rangka menarik pengunjung, seringkali rumah makan menyediakan berbagai
macam fasilitas, contohnya adalah live music. Dengan adanya fasilitas live music,
tentulah seorang pemilik usaha harus mempertimbangkan sistem tata suara yang baik
agar tidak menganggu interaksi para pengunjung. Sistem tata suara yang tidak baik
justru akan berujung pada terganggunya hubungan di dalam ruangan tersebut dan
akhirnya akan menuju pada kebisingan.
TINJAUAN PUSTAKA
Tata merupakan seperangkat unsur yang berinteraksi, berhubungan, atau membentuk
satu kesatuan bersama yaitu sistem. Sedangkan ruang (trimatra) merupakan rongga
yang dibatasi permukaan bangunan. Tata/menata/mengatur ruang meliputi tiga suku
pokok yaitu unsur (kegiatan), kualitas (kekhasan atau ciri sesuatu ataupun sifat),
penolok (standar yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan penilaian; kriteria).
Unsur, kualitas, dan penolok dalam merancang bangunan dapat dikelompokkan dalam
lima tata atur yaitu fungsi, ruang, geometri, tautan, dan pelingkup. (White, 1986)
Pengertian desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching (2002:46) sebagai berikut:
“Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang
dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan
naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi
kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu
sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan
kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah
pengembangan fungsi, pengayaan estetis, dan peningkatan psikologi ruang
interior.”
Tujuan desain interior menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah untuk :

1. Memperbaiki fungsi
2. Memperkaya nilai estetika
3. Meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan

Menurut Tjiptono (2001: 24) pada dasarnya tujuan dari bisnis adalah untuk
menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Kepuasan merupakan suatu tingkatan
perasaan pelanggan yang diperoleh pelanggan setelah menikmati sesuatu sehingga
dengan terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat

4
diantaranya dapat terciptanya hubungan antara perusahaan dengan pelangganya
menjadi harmonis.

METODE PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau
sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh peneliti (Mardalis, 2008: 66) Penelitian ini akan menggunakan
kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Pertanyaan dibuat untuk mengetahui
persepsi konsumen mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen
terhadap tata ruang interior. Pertanyaan dibuat dengan bentuk check box yaitu
responden dapat menjawab dengan cara mencentang salah satu opsi yang tersedia.
Kuesioner ini ditujukan kepada masyarakat Tembalang atau orang-orang yang sering
mengunjungi rumah makan di Tembalang.
ANALISIS
Setelah pengumpulan data, data akan dianalisis dengan tahap sebagai berikut:
1. Penyuntingan, pada tahap ini data yang telah dikumpulkana akan diperiksa
ulang apakah data yang sudah masuk cukup untuk melakukan penelitian atau
perlu adanya perbaikan
2. Koding, adalah kegiatan pengelompokan data yang sudah ada dengan
memberikan kode atau simbol menurut kriteria yang ada. Menurut Dirjen
Yanmed (2006:59) pemberian kode adalah pemberian penetapan kode dengan
menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang
mewakili komponden data. Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di
dalam rekam medis harus diberi kode dan selanjutnya di indeks agar
memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi
perencanaan, manajemen dan riset bidang kesehatan.
3. Tabulasi, yaitu kegiatan mengolah data dengan mengubahnya ke dalam bentuk
tabel dengan tujuan untuk meringkas semua data yang akan dianalisis. Proses
tabulasi bisa dilakukan dengan cara manual maupun dengan komputer.

PENYAJIAN HASIL ANALISIS


Data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk grafik. Grafik merupakan
gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka (mungkin juga
dengan simbol-simbol) yang biasanya juga berasal dari table-tabel yang telah dibuat
(Supranto, 2000)

PEMBAHASAN
Jumlah responden dari keseluruhkan kuesioner yang disebar dalam penelitian ini berjumlah
55 responden. Kuesioner disebarkan secara langsung melalui Google Form, lalu responden
dapat langsung mengirim kuesioner yang telah diisi. secara lebih rinci, jumlah dari kuesioner
yang disebarkan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Keterangan Frekuensi Presentase
Kuesioner yang diisi 55 100%
Kuesioner yang gugur 0 0%

5
Kuesioner yang dapat 55 100%
digunakan

 Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Frekuensi Presentase
Laki-laki 21 38,2%
Perempuan 34 61,8%
Seberapa sering
mengunjungi rumah makan
di Tembalang
 Sangat sering 17 30,9%
 Sering 21 38,2%
 Jarang 11 20%
 Sangat Jarang 6 10,9%

 Hasil Perhitungan Data

Warna ruangan mempengaruhi kepuasan


konsumen

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

0 5 10 15 20 25 30 35

Penataan cahaya mempengaruhi kepuasan


konsumen

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

0 5 10 15 20 25 30

6
Temperatur mempengaruhi kepuasan
konsumen

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

0 5 10 15 20 25 30 35

Kebisingan mempengaruhi kepuasan


konsumen

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

0 5 10 15 20 25 30 35

Tata letak desain interior mempengaruhi


kepuasan konsumen

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

0 5 10 15 20 25 30 35 40

7
Sirkulasi udara mempengaruhi kepuasan
konsumen

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

0 10 20 30 40 50

Dalam bentuk tabel:


No Pertanyaan Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
1 Warna ruangan 16 33 5 1
mempengaruhi kepuasan
konsumen
2 Penataan cahaya 26 28 0 1
mempengaruhi kepuasan
konsumen
3 Temperatur mempengaruhi 36 18 1 0
kepuasan konsumen
4 Kebisingan mempengaruhi 31 20 4 0
kepuasan konsumen
5 Tata letak desain interior 20 34 1 0
mempengaruhi kepuasan
konsumen
6 Sirkulasi udara 43 12 0 0
mempengaruhi kepuasan
konsumen
Hasil analisis:
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen yang mempengaruhi
desain interior suatu bangunan antara lain adalah warna, penataan cahaya, temperatur,
kebisingan, tata letak desain interior, dan sirkulasi udara. Jika keenam elemen tersebut
terpenuhi dengan baik, maka akan tercipta lingkungan rumah makan yang nyaman.
Elemen-elemen tersebut jika dipenuhi dengan baik akan menghasilkan suasana yang
tentram dan membuat konsumen merasa puas.

8
KESIMPULAN
Perancangan sebuah rumah makan tidak bisa lepas dari penataan desain interior yang
digunakan untuk menggambarkan suasana rumah makan yang diinginkan oleh sang pemilik
usaha. Kepuasan konsumen dapat menjadi tolok ukur dalam penentuan elemen-elemen yang
dibutuhkan agar desain interior suatu rumah makan dapat dikatakan baik. Berdasarkan
penelitian tentang pengaruh desain interior yang ada pada rumah makan di Tembalang, dengan
adanya warna ruangan yang menarik, penataan cahaya yang baik, temperatur ruangan yang
sesuai, kebisingan suara yang tidak menganggu, tata letak desain interior yang tepat, dan
sirkulasi udara yang baik akan menciptakan suasana yang nyaman pada pengunjung. Jika
elemen-elemen desain interior di atas diaplikasikan dengan baik dan benar tentunya akan
memuaskan hati pengunjung . Jika pengunjung puas tentunya rumah makan tersebut akan
memiliki daya tarik tersendiri yang akan membuat pengunjung tidak bosan untuk berkunjung
dan semakin menguntungkan pemilik usaha.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sunardi. 2003. Journal Ekonomi dan Bisnis vol IX No. 1 Maret, 69.

Cohen, Elaine. 1994. The Architectural and Interior Design Planning Process. Library Trends, Vol.42
No. 3, 547.

White, Edward T. 1986. Tata Atur. ITB : Bandung

Ching, Franchis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Airlangga.

Wicaksono dan Tisnawati.2014.Teori Interior.Jakarta Penerbit :Griya Kreasi.

Fandy, Tjiptono. 2001. Manajemen Jasa. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi Offset.
Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
DepKes RI Dirjen YanMed. 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia.
Jakarta: DepKes.
J. Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi), Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

10

Anda mungkin juga menyukai