Anda di halaman 1dari 17

Design Layout

Studi Kasus : Aroma Kitchen

Oleh Kelompok 6

Anggota :

M Rozak Alviqri 2310536008

Nita Mardalena 2310536033

Fhartin Wede Pradana 2310536036

Harits 2310536049

Dosen Pengampu : Wardah Awwalin Ikhsaniah Saldi, SE, MM.

RM-1/A2 Manajemen Operasi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Akuntansi

Universitas Andalas
2023

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................i

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Sejarah Aroma Kitchen............................................................................................3

2.2 Srategi Perencanaan Tata Ruang Aroma Kitchen....................................................3

2.3 Jenis-Jenis Tata Ruang.............................................................................................4

2.4 Hal Yang Diperlukan Untuk Membuat Sebuah Tata Ruang Yang Baik..................5

2.5 Efisiensi Operasional dalam Dapur dan Pelayanan Pelanggan...............................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................8

3.2 Saran........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

LAMPIRAN........................................................................................................................11

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri restoran merupakan bagian integral dari perekonomian global, menyediakan


makanan dan pengalaman kuliner kepada jutaan pelanggan setiap hari. Dalam dinamika
industri yang semakin kompleks ini, tata letak aroma kitchen memiliki peran penting
yang tidak bisa diabaikan. Tata letak yang efisien dan cerdas di dalam dapur adalah kunci
kesuksesan operasional dan kepuasan pelanggan.

Pentingnya tata letak aroma kitchen terletak pada kemampuannya untuk


mengoptimalkan alur kerja. Sebuah tata letak yang baik memperhitungkan setiap inci
ruang, meminimalkan waktu yang dihabiskan staf dalam mencari bahan, peralatan, dan
mengurangi perjalanan yang tidak perlu. Ini tidak hanya mempercepat waktu persiapan
makanan tetapi juga meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.

Kebersihan dan keamanan adalah dua aspek yang tak terelakkan dalam industri
makanan. Tata letak aroma kitchen yang baik menciptakan pemisahan yang jelas antara
area persiapan, memasak, dan penyajian. Ini tidak hanya mencegah kontaminasi silang
tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan. Selain itu, dengan pemilihan tata letak yang
tepat, risiko kebakaran dan benturan antar staf dapat diminimalkan.

Pengalaman pelanggan bukan hanya tentang makanan yang disajikan, tetapi juga
melibatkan transparansi dalam proses persiapan makanan. Sebuah tata letak yang
memungkinkan pelanggan melihat bagaimana hidangan mereka disiapkan menciptakan
ikatan yang lebih dalam dengan restoran. Di sisi lain, dengan mempercepat waktu
penyiapan makanan, pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama, meningkatkan
kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

Dalam era ketatnya persaingan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat,
inovasi dalam tata letak aroma kitchen menjadi sangat penting. Desain yang inovatif tidak
hanya menciptakan ruang yang efisien tetapi juga mendukung keberlanjutan dengan
meminimalkan konsumsi energi dan bahan, mengarah pada operasional yang ramah
lingkungan. Oleh karena itu, riset ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang
konsep tata letak, dan bagaimana penerapan design layout ditempat yang kami riset

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana merencanakan tata letak interior yang optimal terhadap Aroma


Kitchen?

2. Bagaimana menggabungan elemen desain seperti meja dan kursi untuk


menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi pengunjung Aroma
Kitchen?

3. Mengapa memilih elemen dekoratif dan warna untuk menciptakan ruangan dan
suasana yang sesuai dengan konsep Aroma Kitchen?

4. Bagaimana memastikan bahwa tata letak restoran ini memungkinkan efisiensi


operasional dalam dapur dan pelayanan pelanggan?

5. Apa yang dapat memastikan bahwa tata letak yang dirancang dapat memenuhi
kenyamanan bagi pengunjung terhadap Aroma Kitchen tersebut?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tata letak interior yang optimal terhadap Aroma Kitchen.

2. Untuk mengetahui elemen desain seperti meja dan kursi untuk menciptakan
lingkungan yang nyaman dan menarik bagi pengunjung Aroma Kitchen.

3. Untukmengetahui elemen dekoratif dan warna untuk menciptakan ruangan dan


suasana yang sesuai dengan konsep Aroma Kitchen.

4. Untuk mengetahui efisiensi operasional dalam dapur dan pelayanan pelanggan.

5. Untuk mengetahui keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung


terhadap Aroma Kitchen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Aroma Kitchen

Aroma Kitchen (Family Restaurant and Grill) yang berlokasi di Jl. Prof. Dr. Hamka
no. 44 - 45 Tabing Padang, Sumatera Barat didirikan oleh Bapak Arnold Kurniawan pada
tanggal 13 Maret 2016. Dengan karyawan saat ini sebanyak 33 orang yang dimana
diantaranya ada dibagian kitchen, pantry, waiters, mini kitchen, dan security. Dan untuk
jam kerjanya yang dimulai dari jam 9.45 sampai dengan jam 21.45. Family Restaurant &
Grill merupakan tagline yang dimiliki oleh Aroma Kitchen, artinya restoran ini
menyediakan tempat untuk keluarga yang datang berkunjung. Menu makanan yang
disediakan oleh Aroma Kitchen (Family Restaurant & Grill) adalah Indonesian food,
Japanese food, dan Western food, dan harga yang ditawarkan sangat kompetitif. Dalam
menghadapi persaingan di dunia usaha, Aroma Kitchen (Family Restaurant & Grill) ingin
mencoba menciptakan pelayanan yang baik serta cita rasa yang berbeda dengan usaha
lainnya. Hal ini merupakan upaya bagi Aroma Kitchen (Family Restaurant & Grill) untuk
mampu memuaskan pelanggan yang sudah ada, termasuk menarik pelanggan baru
lainnya.

Aroma Kitchen (Family Restaurant& Grill) berada di lokasi yang strategis. Selain
harganya yang terjangkau, restoran ini juga didukung oleh konsep interior dan suasana
yang nyaman, mewah, luas dan fasilitas yang lengkap (seperti mushola, ruangan VIP,
lantai 1 yang dikonsepkan untuk keluarga, lantai duaroof top dengan live music, dan
pelataran parkir yang luas). Aroma Kitchen (Family Restaurant & Grill) menyajikan
menu khas berupa grilled, western, appetizer, vegetable, soup, ramen & pasta, Indonesian
favorite, rice bowl, dll. Berikut adalah data penjualan Aroma Kitchen (Family Restaurant
& Grill) dalam satu tahun terakhir:

2.2 Strategi/Perencanaan Tata Ruang Aroma Kitchen

Tata Ruang merupakan salah satu dari keputusan utama yang menentukan efisiensi
jangka Panjang suatu operasi. Tata ruang memiliki implikasi strategis karena ia
menciptakan prioritas kompetitif sehubungan dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya
dan juga kualitas kehidupan kerja, kontrak pelanggan, dan citra. Suatu tata ruang yang

3
efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang menunjang diferensiasi, biaya
rendah, atau tanggapan.

Adapun desain tata ruang dapat mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

 Pemanfaat ruang yang lebih tinggi, peralatan, beserta sumber daya manusia.

 Meningkatkan aliran informasi, bahan, dan manusia.

 Meningkatkan moral pekerja dan kondisi keamanan kerja.

 Meningkatkan interaksi pelanggan / klien.

 Fleksibilitas (apapun tata ruangnya sekarang. Ia memerlukan perubahan).

Dalam siklus yang semakin pendek, rancangan tata ruang dianggap sebagai sesuatu
yang dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan, dapat dipindahkan dan
fleksibilitas. Tampilan restaurant seperti meja, kursi, dan tema dari aroma kitchen tersebut
bisa membuat pelanggan atau customer nyaman dengan tempat tersebut. Sehingga bisa
meningkatkan angka produksi. Manajer operasi harus merancang fleksibilitas dalam tata
ruang agar mendapatkan fleksibilitas dalam tata ruang yang efektif dan efisien.

2.3 Jenis – Jenis Tata Ruang

Penetuan tata ruang mencakup peletakkan terbaik bagi mesin-mesin (dalam bidang
produksi), kantor, dan meja (dalam bidang perkantoran), atau pusat pelayanan (dalam
bidang seperti rumah sakit atau pasar swalayan). Suatu tata ruang yang efektif akan
memungkinkan aliran material, orang, dan informasi di dalam dan antar area guna untuk
mencapai tujuan-tujuan serangkaian pendekatan telah dikembangkan.

Ada tujuh bagian dari jenis-jenis tata ruang diantaranya adalah:

1. Tata ruang kantor.

Memosisikan pekerja, perlengkapan mereka, dan tata ruang antara/ kantor guna
menyediakan pergerakan informasi.

2. Tata ruang toko eceran.

Menyediakan ruang tampilan dan tanggapan terhadap kebiasaan pelanggan.

4
3. Tata ruang Gudang.

Mempertimbangkan pertukaran antara tata ruang dan penanganan material.

4. Tata ruang posisi tetap.

Mempertimbangkan persyaratan tata ruang bagi proyek – proyek besar dan bersifat
bulky seperti kapan beserta bangunan.

5. Tata ruang berorientasi proses.

Menangani volume rendah produksi dengan keragaman tinggi disebut dengan job
shop atau produksi dengan jeda.

6. Tata ruang sel kerja

Menata mesin dan perlengkapan guna memusatkan perhatian pada produksi suatu
produk tunggal atau kelompok produk – produk terkait.

7. Tata ruang berorientasi produk.

Mencari personel terbaik dan penggunaan mesin dalam produksi repetitive dan
berkesinambungan.

2.4 Hal-Hal Yang Diperlukan Untuk Membuat Sebuah Tata Ruang Yang Baik

1. Kapasitas dan ruang yang digunakan.

Kebutuhan perlengkapan dan peralatan yang telah diketahui barulah manajer


merancang tata ruang dan menyediakan ruang yang telah dirancang sebelumnya.

2. Lingkungan dan keindahan (estetika).

Perhatian tata ruang memerlukan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan sofa
yang disediakan pada area satu, dua dan tiga dan juga ada ruang VIP. Sehingga bisa
membuat konsumen nyaman.

3. Aliran informasi.

Komunikasi adalah sesuatu yang sangat penting bagi organisasi apapun dan harus
difasilitasi oleh tata ruang. Ada tiga komunikasi yang pertama komunikasi antara

5
waiters dengan konsumen, yang kedua komunikasi antara waiter dengan kitchen,
yang ketiga komunikasi antara konsumen dengan kasir.

2.5 Efisiensi Operasional dalam Dapur dan Pelayanan Pelanggan.

Efisiensi operasional dalam dapur dan pelayanan pelanggan sangat dipengaruhi


oleh tata letak restoran. Rancangan yang bijak dan terencana dengan baik tidak
hanya meningkatkan produktivitas di dapur tetapi juga memungkinkan pelayanan
pelanggan yang lebih efisien dan memuaskan.

Berikut adalah cara bagaimana tata letak restoran dapat meningkatkan efisiensi
operasional di dapur dan pelayanan pelanggan:

Tata Letak Dapur yang Efisien:

1. Organisasi Ruang Dapur

 Tata letak yang baik mempertimbangkan alur kerja yang efisien antara
berbagai stasiun kerja dalam dapur. Pastikan bahwa area pemotongan,
persiapan, memasak, dan penyajian makanan berada dalam jarak yang mudah
diakses satu sama lain.

2. Penggunaan Ruang Vertikal

 Gunakan ruang vertikal untuk penyimpanan bahan baku dan peralatan dapur.
Rak dinding dan penyimpanan gantung dapat mengoptimalkan ruang dan
membebaskan area lantai untuk peralatan dan staf.

3. Stok dan Persediaan

 Letakkan stok bahan baku dengan cerdas, dengan mempertimbangkan rotasi


persediaan dan memastikan bahwa bahan-bahan yang paling sering digunakan
mudah diakses.

4. Pemisahan Area Panas dan Dingin

 Pisahkan area panas dan dingin dalam dapur untuk menjaga kebersihan dan
keamanan pangan. Hindari tumpang tindih antara area memasak dan penyajian
makanan dingin.

6
5. Perencanaan Pergerakan Karyawan

 Desain tata letak yang mempertimbangkan pergerakan karyawan dapat


mengurangi konflik dan meningkatkan efisiensi. Rencanakan jalur pergerakan
yang logis untuk karyawan di dapur.

Tata Letak untuk Pelayanan Pelanggan:

1. Area Menunggu yang Nyaman

 Jika restoran memiliki area menunggu, pastikan bahwa itu nyaman dan
memiliki pencahayaan yang baik. Pengaturan kursi dan meja juga harus
mempertimbangkan ruang gerak pelanggan dan staf.

2. Meja dan Kursi

 Letakkan meja dan kursi dengan jarak yang cukup untuk memberi privasi
kepada pelanggan. Pastikan ada cukup ruang bagi pelanggan dan staf untuk
bergerak dengan mudah di antara meja-meja.

3. Stasiun Pemesanan/Pembayaran yang Terorganisir

 Desain area pemesanan dan pembayaran dengan sistematika. Tempatkan


stasiun pemesanan dan kasir di tempat-tempat strategis yang mudah diakses
oleh pelanggan dan karyawan.

4. Fasilitas Toilet dan Parkir

 Jika restoran memiliki toilet dan tempat parkir, pastikan mereka mudah diakses
dan terletak dekat dengan pintu masuk restoran.

5. Pencahayaan dan Suasana

 Pencahayaan yang baik dan desain interior yang menyenangkan menciptakan


atmosfer yang nyaman. Ini dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan
mengajak mereka untuk kembali.

7
6. Penggunaan Teknologi

 Gunakan teknologi seperti sistem pemesanan online, menu digital, dan


pembayaran elektronik untuk mengurangi waktu antrian dan mempercepat
pelayanan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Aroman Kitchen yang didirikan
oleh Bapak Arnold Kurniawan pada tanggal 13 Maret 2016. Aroma kitchen
menggunakan jenis tata ruang berorientasi proses. Karena pengaturan peralatan dan
pekerja berdasarkan langkah-langkah urutan produksi. Dalam metode ini, semua langkah
produksi disusun berurutan untuk efisiensi maksimal.

Pentingnya tata letak aroma kitchen dalam industri restoran tidak dapat diabaikan.
Tata letak yang efisien memainkan peran penting dalam meningkatkan operasional dapur
dan memastikan kepuasan pelanggan. Dalam konteks restoran Aroma Kitchen,
keberhasilan strategi tata letak melibatkan penempatan yang cerdas dari stasiun kerja di
dapur, memaksimalkan penggunaan ruang secara vertikal, mengelola stok dan persediaan
dengan bijaksana, serta memisahkan area panas dan dingin untuk menjaga keamanan dan
kebersihan pangan.

Di sisi pelanggan, elemen penting melibatkan menciptakan area menunggu yang


nyaman, meja dan kursi yang tersusun rapi, serta stasiun pemesanan dan pembayaran
yang terorganisir dengan baik. Fasilitas seperti toilet dan tempat parkir juga harus mudah
diakses. Pencahayaan yang baik dan desain interior yang menyenangkan juga berperan
dalam menciptakan atmosfer yang mengundang, sementara penggunaan teknologi seperti
pemesanan online dan pembayaran elektronik membantu meningkatkan efisiensi
pelayanan.

Pentingnya tata letak aroma kitchen bukan hanya tentang efisiensi operasional, tetapi
juga tentang menciptakan pengalaman positif bagi pelanggan. Dengan merencanakan dan
merancang tata letak dengan bijak, restoran Aroma Kitchen dapat mempertahankan
keunggulan kompetitifnya, memuaskan pelanggan, dan mencapai keberhasilan jangka
panjang di pasar restoran yang kompetitif.

8
3.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu, Aroma Kitchen harus
mempertahankan dan meningkatkan keunggulan-keunggulan yang sudah dimiliki untuk
mengembangkan bisnisnya dan agar dapat terus bersaing dengan bisnis-
bisnis yang serupa

9
DAFTAR PUSTAKA

CHAIRANI, P. (2018). PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING DAN KEPUASAN


PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA AROMA
KITCHEN (FAMIY RESTAURANT & GRILL). In Universitas Andalas.
JAY HEIZER, BARRY RENDER, C. M. (2015). OPERATIONS MANAGEMENT. In The
SAGE Encyclopedia of Alcohol: Social, Cultural, and Historical Perspectives.

10
LAMPIRAN

11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai