Anda di halaman 1dari 44

PENATAAN RUANG LUAR

Rahmat Rejoni, S.T., M.Si


Elemen Desain

 Untuk mendapatkan suatu perencanaan yang lengkap, maka umumnya


seorang arsitek haruslah mengingat atau memperhatikan elemen-elemen
desain di dalamnya. Hal ini bertujuan memberikan suatu kesan komposisi
yang paling ideal di dalam suatu perancangan yang diinginkan.

• Tekstur • Bentuk • Warna • Skala


Tekstur

 adalah Gambaran mengenai sifat permukaan suatu benda yang dapat


menimbulkan kesan – kesan tertentu seperti kasar, halus licin, mengkilat dan
buram.
Bentuk

 Bentuk adalah Karakteristik pengenal volume yang utama. Bentuk juga adalah
cirri utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini ditentukan oleh volume,
wujud, dan hubungan antara bidang – bidang yang menggambarkan batas –
batas. Secara konseptual volume mempunyai 3 dimensi yaitu panjang, lebar
dan tinggi.
Warna
Skala

 Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan


atau ruang dengan suatu elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan
manusia.
1. Skala Manusia, perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang dengan
dimensi tubuh manusia.
2. Skala Generik, perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang terhadap
elemen lain yang berhubungan dengannya atau di sekitarnya
Pada lingkungan perkotaan terdapat beberapa macam skala, yaitu diantaranya:
1. SKALA INTIM
Skala Intim merupakan skala ruang yang kecil sehingga memberikan rasa terlindung bagi
manusia yang berada di dalamnya. Sebagai contoh pada suatu lapangan atau taman kecil yang
dikelilingi bangunan rumah, di dalam ruangan ini manusia merasakan keintiman dengan
sesama maupun lingkungannya.
2. SKALA PERKOTAAN
Skala Perkotaan merupakan skala ruang yang dikaitkan dengan kota serta lingkungan manusianya
sehingga manusia merasa memiliki atau kerasan pada lingkungan itu.
3. SKALA MONUMENTAL
Skala Monumental merupakan skala ruang yang besar dengan suatu obyeknya yang mempunyai nilai
tertentu sehingga manusia akan merasakan keagungan dalam ruangan itu. Manusia akan terangkat
perasaan spiritualnya dan tertekan pada keagungan yang dirasakannya.
4. SKALA MENAKUTKAN
Skala ini mempunyai perbandingan yang jauh sekali perbedaannya dari manusia sehingga
menimbulkan rasa menakutkan bagi manusia yang berada di dalam ruang tersebut.
SKALA UNTUK RUANG LUAR
Bagi Arsitek yang penting adalah mencari dari bermacam-macam skala untuk dipakai sebagai
standard dalam menciptakan ruang baik ruang dalam maupun ruang luar. Skala ruang luar biasanya
sukar dipastikan dan tidak begitu jelas, oleh karena itu diperlukan perasaan yang tajam untuk
merancang ruang luar dengan memilih skala yang tepat.

Central Park, New York (3.41 km2)


MERENCANA RUANG LUAR

Teknik Perancangan Ruang Luar yaitu Cara penciptaan ruang dengan sistem
pengaturan dari luar sedemikian rupa dengan mempertimbangkan ruang luar
menembus ruang dalam.
Langkah-Iangkah dalam merencana
ruang luar, yaitu:
1. Menciptakan ruang yang memungkinkan orang dapat bergerak dengan bebas ke
segala arah
 Menurut jenis aktivitasnya, ruang luar dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
a. Ruang untuk bergerak (Ruang G), digunakan untuk:
- Menuju ke tempat penting
- Berjalan-jalan dengan bebas
- Olah raga dan pertandingan
- Aktivitas-aktivitas massal, misalnya parade, bazaar, dan lain sebagainya
b. Ruang untuk Tinggal (Ruang T), digunakan untuk
- Duduk-duduk, istirahat, menikmati pemandangan, membaca buku, menunggu kawan, bercakap-cakap
dan beramah tamah
- Tempat menyanyi, diskusi, pidato, pertemuan, dan piknik
- Kolam air mancur, atau fasilitas umum lainnya, seperti lavatori umum, dan aktivitas-aktivitas sejenis
lainnya.
Langkah 2. Menetapkan atau menganalisa
rencana penggunaan ruang luar
Dilihat dalam skala makro perencanaan site yang ada
terhadap adanya bangunan (yang mungkin) ada. Sistem
pengaturan dari luar sedemikian rupa dengan
mempertimbangkan ruang luar menembus ke ruang
dalam. Penetapan terhadap fungsi-fungsi ruang luar
secara makro, dibedakan antara:
a. Ruang sirkulasi, untuk pedestrian dan jalur sirkulasi
kendaraan
b. Ruang hijau pasif, khusus taman untuk pengudaraan
lingkungan
c. Ruang hijau aktif (ruang tunggal), untuk kegiatan
tersebut di atas
d. Ruang aktivitas luar (ruang gerak), untuk kegiatan
tersebut di atas
 Dalam merencanakan ruang luar, mungkin terdapat beberapa ruang besar yang harus
dihubungkan. Maka perlu dipikirkan cara mengatur dan menyusun tingkatan penggunaan ruang.
Dalam hal ini tidak ubahnya merancang ruang-ruang dalam sebuah rumah tinggal, yaitu dengan
cara: Menggabungkan berbagai fungsi dan ukuran serta kualitas yang berbeda-beda
Langkah 3. Menentukan ukuran dan tekstur
ruang sesuai dengan fungsi yangdiinginkan

Penentuan ukuran ruang adalah salah satu bagian yang penting dalam
perancangan di samping analisa penggunaan ruang. Bahkan bila ruang luar tidak
hanya digunakan untuk satu fungsi saja, tetapi untuk berbagai fungsi dan agak
kompleks, maka perlu ditentukan ukuran-ukurannya baik besaran maupun jarak
antar fungsi ruang.
MENG-'ENCLOSURE' RUANG LUAR
 Suatu jenis ruang dapat diciptakan dengan menetapkan
tingkatan nilai ruang pada setiap bagian dari ruang luar.
Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah: bentuk,
kualitas, dan penempatan ruang pelingkupnya
(enclosure).
 Pada umumnya, pola jalan yang berbentuk papan catur
mengakibatkan terjadinya pembukaan pada bagian
sudut ruang luar dengan arah vertikal, sehingga
mempunyai pengaruh yang sedikit banyaknya
bertentangan dengan maksud meng-'enclose' ruang.
Tetapi ada kemungkinan untuk mempertinggi kesan
'enclosure' tersebut dengan merubah bagian sudut yang
tadinya membengkok keluar menjadi membengkok ke
dalam.
 Jadi yang dimaksud dengan meng-’enclose' ruang luar adalah Membentuk, menciptakan ruang
luar dengan cara membatasi suatu ruang dengan dinding atau pagar sedemikian sehingga terjadi
kesan yang melingkupi ruang atau ada kesan meruang.
HIRARKI RUANG LUAR
 Ruang luar dapat terdiri dari satu ruang, dua ruang atau
sejumlah ruang-ruang yang lebih kompleks, sehingga dalam
hal ini mungkin dapat digambarkan suatu tingkatan hirarkis
untuk ruang-ruang tersebu
 Salah satu cara untuk menciptakan ruang dengan segala
kaidah-kaidahnya yaitu dengan menetapkan daerah-daerah
dalam hubungan dengan penggunaan fungsinya. Misalnya
ruang dapat menjadi:
 Eksterior --+ semi eksterior (atau semi interior) --+ Interior
 Publik --+ semi publik (atau semi privat) --+ privat
 Kelompok besar --+ kelompok sedang --+ kelompok kecil
 Untuk kepentingan hiburan --+ sedang --+ ketenangan artistik
 Untuk kepentingan sport --+ sedang --+ daerah budaya yang
tenang.
PRINSIP DESAIN

Lansekap yang baik

adalah didesain dengan baik,

bukan sekedar didekor.

Lansekap tersebut dikreasi

secara utuh dengan

menggabungkan dan

menerapkan Prinsip Desain :


BALANCE
BALANCE
SCALE (SKALA=PROPORSI)
REPETITION/
PENGULANGAN
SEQUENCE/URUTAN
VARIETY/Ragam Jenis
SIMPLYCITY/Sederhana
SIMPLYCITY/Sederhana
FOCAL POINT

Apa yang membuat taman nampak baik


?

 Pandangan manusia diawali dari :

FOCAL POINT
(titik perhatian)

 Adalah benda pertama yang terlihat


saat memandang lansekap.
MEMPERHATIKAN
LANDSCAPE DESAIN

 Tetap ingat Prinsip Desain

 (Keseimbangan, Skala, Keberagaman, Tekanan, Kesederhanaan/Mudah,


Urutan/susunan, Pengulangan), menentukan elemen desain seperti karakter
tanaman baik individu, kelompok atau massa yang akan digunakan.

 Tekstur tanaman dalam lansekap sangat menentukan kesan.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai