Anda di halaman 1dari 31

STUDI LITERATUR

RUMAH TINGGAL

NAJWA - 615210088
FATIMAH AZ-ZAHRA – 615210055
A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 mendorong terjadinya perubahan mendasar
dalam kehidupan, mulai dari gaya hidup hingga rutinitas manusia sehari-
hari. Perubahan tersebut terjadi seiring upaya manusia beradaptasi untuk
hidup berdampingan degan Covid-19. Untuk itu segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan manusia pun ikut berubah agar relevan.
Salah satunya iala mengenai hunian. Akibat pandemi, hunian tak hanya
berfungsi sebagai tempat istirahat dan berkumpul dengan keluarga.
Hunian kini menjadi area produktif, rekreasi, ruang belajar dan tempat
ibadah. Tak heran hunian yang dapat mengakomodasi hal tersebut
semakin dibutuhkan. Maka dari itu konsep Rumah Pintar dan Sehat
menjadi pilihan di masa pandemi covid-19 ini.
Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria sehat yang
secara minimum berupa komponen rumah dan sarana sanitasi serta
perilaku di satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Kriteria minimum
yang memenuhi menurut Dinas Kesehatan (2007).

Dengan zaman yang di dominasi dengan digital, juga bumi yang


semakin menua yang di dukung dengan kondisi pandemi. Tren Smart
Home dan Rumah ramah lingkungan pun menjadi populer. Dengan
memanfaatkan ruangan yang menghasilkan ruang yang ideal dan sehat
lengkap dengan pencahayaan dan sirkulasi udara alami.
B. Tinjauan Umum Desain Interior

1. Aspek Lingkungan
a. Aturan pemerintah berkaitan dengan penyelanggaraan perumahan
dan Kawasan pemukiman
Adapun peraturan juga persyaratan yang harus di lakukan
yang telah disahkan oleh pemerintah untuk membangun sebuah
Kawasan pemukiman maupun perumahan. Berikut peraturan
pemerintah Nomor 14 tahun 2016:

b. Teori Buitl
Environment
Built
Environement
mengacu pada
kondisi suatu
kawasan atau
kawasan di
mana
sekelompok
orang
membangun
tempat tinggal
dalam bentuk bangunan dan prasarana pendukungnya, meskipun
sederhana. Secara umum, lingkungan binaan adalah bentuk fisik
berupa rumah-rumah di pedesaan atau perkotaan, yang secara
spasial dapat berupa ruang terbuka dan ruang tertutup. Ruang
terbuka merupakan perpaduan rekayasa elemen alam dan manusia,
berupa kolam, danau, taman, ladang, dan lainnya. Ruang tertutup,
di sisi lain, adalah proyek teknis yang mengambil berbagai
penampilan dan fungsi dalam bentuk rumah
2. Aspek Bangunan
a. Organisasi Ruang
Penataan ruang dalam suatu wilayah atau dalam suatu
bangunan memiliki metode organisasi yang berbeda-beda,
beberapa metode ini diantaranya :

1. Organisasi linier
Linier mengacu pada garis lurus yang mengatur ruang
dalam arah garis lurus. Dalam organisasi ruang linier, datum
biasa adalah jalur lurus yang membagi dan mengatur ruang.
2. Organisasi aksial
Mode aksial ini merupakan pengembangan dari beberapa
mode organisasi spasial linier. Sumbu berasal dari sumbu atau
sumbu tertentu yang membentuk pola spasial.
3. Organisasi Grid
Contoh organisasi grid, seperti pada bangunan hotel, pola
spasial ditentukan oleh struktur grid berupa jarak antar kolom
struktural.
4. Organisasi Pusat
Contoh organisasi terpusat adalah desain sekolah di mana
banyak ruang kelas menghadap ke tengah lokasi upacara.
5. Organisasi Radial
Organisasi radial terlihat di beberapa lapangan sepak
bola yang menggunakan tribun bundar. Di stand ini, semua
pemandangan diposisikan di tengah, menuju area yang
dianggap paling berharga.
6. Organisasi Cluster
Organisasi cluster disebut juga organisasi kelompok
ruang homogen yang artinya memanfaatkan ciri fisik yang sama
misalnya bentuk, ukuran atau fungsi.
b. Pola Sirkulasi
 Linear
Pola Linear adalah jalan yang lurus yang dapat menjadi
unsur pembentuk utama deretan ruang.

 Radial
Tipe ruang radial merupakan perkembangan dari tipe
ruang linear hanya saja pada tipe ini harus menentukan satu
fungsi ruang yang akan dijadikan pusat perhatian penghuni.

 Spiral
Pola spiral adalah suatu jalan menerus yang berasal dari
titik pusat, berputar mengelilingi titiknya dan semakin jauh.

 Network
Pola ini terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan
titik-titik dalam ruang.
 Campuran
Pola ini adalah kombinasi dari sirkulasi pada suatu
bangunan, karenanya terbentuk pola sirkulasi yang
membingungkan.

 Gaya Arsitektural (Fasade)

- Fasad Rumah Minimalis


Desainnya yang modern dan simpel justru
membuat orang tidak jenuh. Fasad rumah
minimalis juga menggabungkan beberapa
unsur alam seperti batu alam dan kayu sebagai
aksen.
- Fasad Rumah Skandinavian
Pada rumah bergaya skandinavian, fasad rumah
biasanya dibuka dengan halaman yang luas dan
hijau. Disamping itu, fasad rumah skandinavian
menunjukkan kepraktisan tanpa ornamen
berlebih.

- Fasad Rumah Klasik


Kesan megah biasanya akan tampak ketika
melihat fasad rumah klasik. Fasad rumah
klasik pun terbilang memiliki desain yang
rumit pada pintu, jendela, hingga atap. Fasad
ini akan menampilkan detail yang khas seperti
panle-panel cekung pada atap, atau jendela.

- Fasad Rumah Kontemporer


Fasad ini cenderung menonjolkan desain
serta bentuknya yang kreatif dan variatif.
Fasad ini dikenali dengan desain yang
fungsional dan praktis.

- Fasad Rumah Rustic


Fasad ini identik dengan warna-warna hangat
seperti coklat, abu-abu dan sebagainya.
Rumah rustic cenderung menggunakan
material seperti kayu, batu dan logam sebagai
bahan dasar. Keunikan fasad ini adalah
material yang tidak mengalami finishing.

c. Hubungan antar Ruang


Interaksi antar ruang menurut buku Pasti Bisa Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII (2017: 28) karya
Ganesha Operation dikatakan bahwa interaksi antar ruang
digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat berinteraksi antara
individu satu dan individu lainnya, individu dengan kelompok, atau
kelompok satu dengan kelompok lainnya.
Berikut merupakan bentuk interaksi antar ruang :
1. Mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antar
ruang dalam bentuk pergerakan dan perpindahan manusia
dari satu ruang ke ruang lainnya. Contohnya : urbanisasi,
imigrasi, transmigrasi, perjalanan ke tempat kerja, dan
lainnya
2. Komunikasi
Komunikasi adalah bentuk interaksi antar ruang
melalui perpindahan ide, gagasan, informasi, visi-misi, cita-
cita dan sejenisnya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Contohnya seperti, melihat tayangan berita,
melihat tayangan televisi, membaca buku, dan lain
sebagainya.
3. Transportasi
Transportasi adalah bentuk interaksi antar ruang
melalui perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Contohnya seperti, pengangkutan barang, perdagangan, dan
lainnya
d. Elemen Desain Interior
 Ruang
Sebagai dasar dari desain interior, konsep ruang adalah yang paling
penting. Dalam dunia desain interior, ada peluang untuk memaksimalkan
tiga dimensi ruang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Ruang dibagi
menjadi dua kategori: Ruang positif diisi dengan item. Ruang negatif
adalah ruang kosong. Penting untuk menyeimbangkan kedua jenis ruang
tersebut agar tidak terkesan terlalu padat dan terlalu hambar.
 Garis
Garis horizontal, vertikal, dan dinamis dapat membantu
membentuk ruangan dan memandu pandangan kita. Menggunakan
furnitur dan objek serta desain struktural untuk membuat garis dalam
sebuah ruangan dapat menciptakan harmoni, kontinuitas, dan kontras.
 Bentuk
Bentuk terdiri dari bentuk geometris dan bentuk alam. Bentuk
geometris memiliki garis dan sudut yang menonjol sehingga terlihat
artifisial. Di sisi lain, bentuk alami adalah bentuk organik yang diciptakan
oleh alam, sehingga bentuknya lebih asimetris.
 Pencahayaan
Pencahayaan merupakan aspek penting dari sebuah ruangan.
Pencahayaan dibagi menjadi beberapa kategori, sesuai dengan fungsinya,
pencahayaan digunakan untuk mempertegas, dan pencahayaan digunakan
untuk meningkatkan suasana. Cahaya alami juga harus selalu
diperhatikan. Penempatan pintu dan jendela. Selain fungsi, pencahayaan
dapat diatur untuk menciptakan suasana ruangan sekaligus menekankan
warna, garis, dan tekstur.
 Warna
Warna memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana,
menonjolkan karakter sebuah ruangan, dan memberikan ilusi ruangan
yang luas. Warna dapat mengubah suasana hati dengan merangsang
respons fisik dan psikologis dalam tubuh kita. Misalnya, hijau dan biru
memberi kesan menenangkan dan cocok digunakan di kamar tidur.
 Tekstur
Tekstur dapat menambahkan detail dan fokus pada furnitur,
aksesori, dan kain di dalam ruangan, sehingga lebih enak dipandang.
 Pola
Pola diciptakan dari penggunaan desain yang repetitif dan bisa
ditemukan pada wallpaper, furnitur, karpet, dan kain. Pola memiliki
berbagai tipe seperti contohnya garis-garis, geometris, organik, motif, dan
print. Pola juga dapat menggambarkan karakter penghuni.
e. Gaya Desain Interior
 Modern
Desain modern adalah istilah dalam dunia desain
yang merujuk kepada rumah dengan desain bersih,
pemilihan warna sederhana, penggunaan material
mencakup logam, kaca, dan baja, dan biasanya
disertai dengan garis-garis bersih. Desain modern
mengutamakan kesan simple di setiap elemen,
termasuk furnitur

 Minimalist
Konsep minimalis adalah gaya desain
modern yang sangat disederhanakan. Gaya
desain ini menggunakan pilihan warna
netral yang menimbulkan kesan utama yang
menjadi tujuan dari penerapan gaya desain
ini adalah kesederhanaan, fungsionalitas,
dan keteraturan.

 Industrial

Sesuai namanya, gaya industri terinspirasi dari


gudang atau loteng kota. Bangunan dibangun
dengan gaya industrial sering kali terkesan tidak
selesai. Hal ini terlihat dari batu bata yang
dibiarkan begitu saja, atau saluran pipa pun
dibiarkan terbuka. Ciri khas bangunan dengan
gaya desain ini adalah memiliki langit-langit
tinggi, kayu tua, dan lampu gantung dari logam
dengan furnitur fungsional yang sedikit.
 Skandinavia
Desain Skandinavia menekankan kesederhanaan
hidup yang diterapkan di negara-negara Nordic.
Pencahayaan alami yang luas, aksesori minim, dan
pemilihan furnitur yang fungsional menjadi ciri
desain Skandinavia. Karakteristik umum lainnya
termasuk penggunaan putih sebagai warna yang
dominan dan penggabungan elemen-elemen alami
seperti kayu, plastik, dan aluminium berenamel,
baja, dan papan lantai yang lebar.

 Bohemian
Desain Bohemian biasanya dihiasi oleh perabotan
vintage dan pajangan berupa lampu, permadani, dan
koleksi barang-barang antik. Gaya ini mengutamakan
kebebasan dan free spirit.

f. Struktur Bangunan
Struktur bangunan merupakan elemen atau komponen penyusun
utama bangunan seperti atap, dinding, dan pondasi. Struktur ini nantinya
akan melengkapi elemen struktur bangunan lainnya, seperti interior
rumah, sehingga menghasilkan satu kesatuan yang indah dan kokoh.
Berikut ini adalah komponen-komponen struktur bangunan:
1. Kolom
Kolom melindungi rumah dari beban seperti angin kencang,
orang dan benda di dalam bangunan, serta menopang bangunan
agar tidak mudah roboh. Struktur kolom kuat menggunakan besi
dan beton.
2. Balok
Jika kolom digunakan ke atas dalam posisi vertikal, balok
ditempatkan dalam posisi tidur. Balok adalah jenis tulangan
horizontal yang berfungsi sebagai pengikat penyangga lantai dan
kolom lantai atas.
3. Atap
Pembuatan atap harus merencanakan beberapa hal seperti
luas area yang harus diberi atap, bentuk dan konstruksi yang
diinginkan, serta lapisan penutupnya. Sementara di area atap
terdapat rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka ini
berfungsi sebagai penahan beban dari bahan penutup (atap).
Sementara bagian yang digunakan untuk penopang rangka atap
ialah balok kayu atau baja.
4. Plat Lantai
Plat lantai biasa disebut dengan lantai tingkat yang letaknya
tidak berada di atas tanah langsung. Plat lantai biasanya disusun
dari balok-balok yang bertumpu pada kolom struktur bangunan.
Bahan plat lantai pun bermacam-macam mulai dari kayu, beton,
dan kayu semen.
5. Tangga
Tangga merupakan penghubung antara lantai satu dengan
lainnya. Tangga biasanya terdiri dari komponen berupa plat,
borders, dan anak tangga. Tangga juga memiliki beberapa tipe
yakni tangga membentang horizontal, tangga spiral, tangga
melayang, dan tangga terjepit sebelah yang bertumpuk pada balok
tengah.
6. Pondasi
Pondasi memang dibuat untuk menahan dari gempa, tekanan
angin, dan kegiatan metafisik lain yang mampu menyebabkan
kerusakan pada bangunan. Pondasi sendiri terbagi menjadi tiga
jenis yakni pondasi dalam, pondasi dangkal, dan sumuran.
7. Galian Tanah
Galian tanah nantinya akan terhubung langsung dengan
bagian-bagian yang penting di tanah seperti adanya bekas pondasi
bangunan lama dan akar-akar pohon.
8. Struktur Basement
Komponen ini biasanya digunakan pada lahan yang terbatas.
Sangat penting untuk merencanakan beban dan metode galian
untuk menghindari masalah yang timbul saat pelaksanaan
pembuatan seperti penurunan permukaan tanah.
g. Utilitas Bangunan
Menurut Hartono Purbo, Utilitas Bangunan adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk mendukung tercapainya unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi dan mobilitas
dalam suatu bangunan.
1) Sistem Plambing
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang mensuplai atau
mengolah air ke lokasi yang diinginkan tanpa adanya gangguan atau
pencemaran di daerah yang dilaluinya, dan dapat memenuhi
kebutuhan air bagi penduduknya.
2) Pencegah Kebakaran
Sistem pencegahan kebakaran adalah tindakan yang sudah
dilakukan sebelum suatu bahaya muncul. Sistem ini berfungsi untuk
mengatisipasi meluasnya proses kebakaran pada suatu bangunan.
Sistem ini terdiri dari beberapa komponen salah satunya yaitu alarm
peringatan kebbakaran.
3) Ventilasi
Untuk mencapai kehidupan yang nyaman, sehat dan segar
dalam suatu tempat tinggal atau gedung bertingkat, terutama untuk
kegiatan yang dilakukan di daerah beriklim tropis dengan udara panas
dan kelembaban tinggi, perlu diupayakan untuk memperoleh udara
segar dari udara alami dan aliran udara buatan. , misalnya sebagai
pendingin ruangan.
4) Pencahayaan
Sistem ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- Cahaya Alami
matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang
paling mudah didapat dan banyak manfaatnnya. Tujuannya
pemanfaatan cahaya matahari supaya dapat menghemat energi,
menciptakan ruang yang sehat dan menggunakan cahaya
alami.
- Cahaya Buatan
cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan listrik
yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyiapkan suatu
tenaga pembangkit listrik dengan sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrikk Tenaga Air (PLTA),
dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
5) Elektrikal
Sistem kelistrikan adalah rangkaian peralatan penyediaan
tenaga listrik yang memenuhi kebutuhan daya tegangan rendah. Di
antara rangkaian peralatan yang ditawarkan adalah unit pengatur
tegangan (transformator/transformator), fasilitas distribusi utama
(feeder) dan panel sambungan utama atau LVMDP (panel distribusi
utama tegangan rendah) dan panel distribusi utama di setiap gedung
( panel SDP/Sub Distribusi) dan terakhir panel di setiap lantai (PP-LP
untuk penerangan, panel soket, panel soket UPS, panel OK UPS dan
PVAC untuk daya AC)
6) Sistem Transportasi
Bangunan besar atau bertingkat tinggi membutuhkan sarana
transportasi yang memberikan kenyamanan selama beraktivitas di
dalam gedung. Angkutan memiliki sifat-sifat berdasarkan arah
pergerakannya sebagai pengangkut, seperti vertikal berupa elevator,
horizontal berupa konveyor, dan diagonal berupa eskalator.
7) Sistem Keamanan
CCTV atau Closed Circuit Television merupakan suatu alat
yang berguna dalam memantau suatu ruangan melalui layar televisi /
monitor yang menampilkan gambar hasil rekaman kamera yang
dipasang disetiap sudut ruangan yang diinginkan oleh departemen
keamanan.
8) Sistem Komunikasi
Perancangan telepon dalam gedung harus memperhatikan
perencanaan sistem komunikasi interkom dan perencanaan sistem
komunikasi eksternal. Perancangan ini juga harus menjaga sistem
manajemen kabel pada gedung agar tidak mengganggu estetika
gedung dan memudahkan dalam perawatannya. Untuk merencanakan
saluran telepon yang lemah, sistem telepon harus menggunakan
sistem koneksi, seperti saluran yang menghasilkan listrik dari
komputer, yaitu saluran lantai.
I. Fisika Bangunan
 Pencahayaan
Pencahayaan sangat penting dalam sebuah ruangan.
Pengaturan pencahayaan meliputi pengaturan jumlah lampu yang
dibutuhkan, lokasi terbaik, jumlah pencahayaan, dan penting untuk
memperhatikan pencahayaan alami, terutama dari sinar matahari.
 Penghawaan
Penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara dalam
ruang melalui penghawaan buatan maupun penghawaan alami
dengan pengaturan sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai
tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Penghawaan juga
terbagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan, penghawaan alami dapat
memanfaatkan sistem cross ventilation. Sedangkan penghawaan
buatan dapat bersumber dari kipas atau AC
 Pengkondisian Udara
Istilah pengkondisian udara dapat dinyatakan dalam bentuk
pendinginan, pemanasan, dan ventilasi. Ventilasi dapat diartikan
sebagai perputaran udara secara bebas dalam suatu ruangan.
Terdapat ventilasi pasif atau ventilasi yang didapat dari alam,
dengan membuat lubang atau jendela pada sisi dinding. Seangkan
ventilasi aktif adalah ventilasi yang mengguunakan sistem
penghawaan buatan seperti AC. AC adalah perangkat yang
dirancang untuk menarik panas menggunakan sistem refrigerasi.
 Akustik
Khususnya untuk akustik arsitektural, kami belajar bagaimana
mengatur perjalanan dari suara ke telinga manusia sesuai dengan
kebutuhan kami

3. Aspek Manusia

a. Ergonomi dan Antropometri


 Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang menitikberatkan pada
pembahasan mengenai manusia sebagai elemen utama dalam
suatu sistem kerja.
Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi, antara lain:

- Meningkatkan kesehatan fisik dan mental dengan


mencegah cedera dan penyakit akibat kerja,
mengurangi beban kerja fisik dan mental, mencari
promosi dan kepuasan kerja;
- Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui
peningkatan kualitas interaksi sosial dan koordinasi
kerja yang baik untuk peningkatan jaminan sosial
setelah usia produktif dan non produktif;

Terdapat beberapa aplikasi / penerapan dalam


pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut
antara lain:

- Posisi Kerja

Ini termasuk posisi duduk dan berdiri, posisi duduk


tanpa beban pada kaki, dan posisi stabil di tempat kerja.
Sedangkan tulang belakang dalam posisi berdiri tegak, berat
badan seimbang pada kedua kaki.

- Proses Kerja

Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai


dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran
anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri
barat dan timur.

- Tata letak tempat kerja

Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan


aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara
internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
- Mengangkat beban

Ada banyak cara untuk mengangkat beban, yaitu dengan


menggunakan kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban
yang berlebihan dapat menyebabkan cedera pada tulang belakang, otot
dan persendian karena olahraga yang berlebihan.

menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip


ergonomi yaitu:

a. Bekerja dalam posisi atau postur normal


b. Mengurangi beban berlebihan
c. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan
d. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh
e. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan
f. Minimalisasi gerakan statis
g. Minimalisasikan titik beban
h. Mencakup jarak ruang
i. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
j. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja
k. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti
l. Mengurangi stress

 Antropometri

Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah ilmu yang


mempelajari tentang pengukuran ukuran tubuh manusia. Bidang
antropometri meliputi berbagai pengukuran tubuh manusia, seperti berat
badan, posisi saat berdiri, posisi saat lengan direntangkan, lingkar tubuh,
panjang kaki, dll.
Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
perancangan tempat kerja, fasilitas kerja, dan perancangan produk untuk
mendapatkan dimensi yang sesuai dan sesuai dengan dimensi anggota
tubuh manusia yang menggunakannya.

Antropometri dibagi menjadi dua metode pengukuran, yaitu


antropometri statis dan antropometri dinamis.

 antropometri statis

Antropometri statis juga dikenal sebagai pengukuran anatomi


tubuh. Antropometri statis berkaitan dengan pengukuran keadaan dan
karakteristik fisik manusia dalam posisi istirahat atau standar. Dimensi
tubuh diukur di lokasi tetap termasuk berat badan, tinggi badan, ukuran
kepala, panjang lengan, dll.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh


manusia diantaranya :

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Suku bangsa
4. Pekerjaan
 Antropometri dinamis
Antropometri dinamis berhubungan dengan pengukuran keadaan
dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan
gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerjaan tersebut
melaksanakan kegiataannya.

Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis yaitu:

1. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk


mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas
2. Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja
3. Pengukuran variabilitas kerja
Pengukuran Anthropometri bertujuan untuk mengetahui bentuk
dimensi tubuh manusia, agar peralatan yang dirancang lebih sesuai dan
dapat memberikan rasa nyaman serta menyenangkan.

a. Psikologi Interior
Dalam perkembangan penataan interior dapat mempengaruhi
psikologi seseorang. Ada beberapa unsur ruang yang dapat
memengaruhi sisi psikologis, seperti warna, bentuk, garis, tekstur,
suara, bau,dan berbagai gambar dan simbol yang memiliki
dampak terhadap keadaan emosi, juga karakteristik psikologi
manusia.
 Psikologi Desain Interior Berdasarkan Warna
Warna adalah salah satu yang mampu memberi pengaruh psikologi
yang kuat dalam interior. Warna menurut mood dapat menciptakan
nuansa tersendiri, seperti kesan hangat,dingin,dan netral.

Pada dasarnya ada empat warna dasar psikologis, yang


berhubungan masing-masing untuk tubuh, pikiran, emosi dan
keseimbangan :

MERAH
Merah adalah warna yang kuat dan memiliki panjang gelombang
terpanjang, oleh karena itu warna merah akan langsung menjadi perhatian
pertama kita.
· Pengaruh Positif :
Keberanian fisik, kekuatan, kehangatan, energi, kelangsungan hidup
dasar, 'fight or flight', stimulasi, maskulinitas, kegembiraan.
· Pengaruh Negatif :
Defiance, agresi, dampak visual, sharing.
BIRU
Biru adalah warna pikiran dan pada dasarnya menenangkan, dan dapat
mempengaruhi mempengaruhi mental kita, bukan reaksi fisik kita.
· Pengaruh Positif:
Kecerdasan, komunikasi, kepercayaan, efisiensi, ketenangan, tugas,
logika,kesejukan, refleksi, tenang.
· Pengaruh Negatif:
Dingin, sikap acuh tak acuh, kurangnya emosi, kemasaman.
KUNING
Panjang gelombang kuning relatif lama dan pada dasarnya dapat lebih
merangsang. Dalam hal ini dapat menstimulus emosional, sehingga
kuning adalah warna terkuat dalam psikologis.
· Pengaruh Positif:
Optimisme, kepercayaan diri, harga diri, extraversion, kekuatan
emosional, keramahan, kreativitas.
· Pengaruh Negatif:
Irasionalitas, ketakutan, kerapuhan emosional, depresi, kecemasan.
HIJAU
Hijau menyerang mata sedemikian rupa sehingga mata tidak
memerlukan penyesuaian apapun dan oleh karena itu hijau memberikan
perasaan tenang.
· Pengaruh Positif:
Keserasian, keseimbangan, penyegaran, cinta universal, istirahat,
pemulihan, jaminan, kesadaran lingkungan, keseimbangan, kedamaian.
· Pengaruh Negatif:Kebosanan, stagnasi, blandness, kelemasan
(colour-affects.co.uk).

 Psikologi Desain Interior Berdasarkan Bentuk


Faktor psikologis penglihatan dapat dilihat dari bentuk bangunannya.
Bentuk biasanya mewakili apa yang ingin Anda sampaikan. Bentuk
sering dapat dibuat dengan garis atau warna. Bentuk bangunan dapat
dibagi menjadi simetris, asimetris, geometris dan organik. Garis secara
psikologis dapat membangkitkan perasaan yang berbeda, tergantung pada
latar belakang psikologis Anda. Garis horizontal, yang biasanya
memberikan ketenangan. Garis vertikal dapat memberikan rasa stabilitas.
Untuk garis vertikal dapat dilihat pada aplikasi bangunan kolom.
Selain garis, tekstur juga merupakan teknik desain interior yang dapat
membangkitkan emosi. Tekstur dapat diperoleh dengan menggunakan
bahan kayu, batu, bata atau kain. Material merupakan elemen dekoratif
yang dapat dilihat dan disentuh dengan sempurna. Salah satu prinsip
dasar penggunaan tekstur berkaitan dengan kesan yang Anda dapatkan.
Tekstur yang kasar dapat membuat objek terlihat berat, sedangkan
tekstur yang lebih halus dapat membuatnya terasa lebih ringan. Dengan
cara ini, lantai marmer putih yang dipoles akan terasa lebih ringan dari
papan kayu keras. Setelah tekstur, unsur yang harus diperhatikan dalam
membangun psikologi sebuah penataan desain interior adalah suara.
 Psikologi Desain Interior Berdasarkan Suara
Bagi Anda yang hidup di kawasan perkotaan, pasti sudah merasa
jenuh dengan lingkungan kota yang selalu bising oleh suara kendaraan
bermotor. Untuk mengatasinya, Anda dapat menciptakan sebuah taman
kecil. Selain sebagai simbol keseimbangan, suara gemericik air yang
dihadirkan di dalam taman dapat memberikan efek psikologis yang
menenangkan dan mampu melepaskan ketegangan sehingga bisa
membuat perasaan menjadi nyaman sekaligus tenang.
 Psikologi Desain Interior Berdasarkan Bau atau Penciuman
Keberadaan aroma yang berbeda di ruangan juga bisa memainkan
peranan dalam membentuk sikap dan emosional seseorang. Ada berbagai
macam aroma berbeda yang bisa memberikan kesan kegembiraan atau
sebaliknya. Untuk itu diperlukan perencanaan yang tepat dalam
mendesain suatu ruang.
C. Tinjauan Khusus
1. Definisi Rumah tinggal
Kebutuhan pokok manusia salah satunya adalah papan yaitu rumah
tinggal. Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian juga sarana
pembinaan dalam suatu keluarga (undang-undang No.4 Tahun 1992).
Rumah tinggal bukan hanya sekedar suatu bangunan sebuah strukturan
namun rumah tinggal juga memiliki syarat-syarat kehidupan yang layak,
yang dipandang baik dari berbagai segi kehidupan masyarakat( Frick dan
Muliani, 2016). Dengan begitu rumah tinggal merupakan suatu bangunan
yang memiliki fungsi sebagai tempat tinggal dengan fungsi yang layak
untuk kehidupan manusia.
2. Sejarah Rumah tinggal
Awal peradaban saat itu manusia masi menggunakan system
nomaden atau bisa di artikan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat
lain untuk bersinggah. Lalu berkembang saat manusia sudah mengenal
system Bertani, manusia membutuhkan rumah sebagai tempat istirahat di
antara waktu bekerja diladang, sekaligus untuk tempat berteduh Ketika
hujan, angin, maupun panas juga untuk melindungi diri dari hewan buas.
Ketika manusia mulai menetap, rumah memiliki fungsi untuk
mengembangkan kehidupan, berkeluarga, membesarkan anak, juga
sebagai sarana pengembangan dan aktualisasi nilai-nilai kehidupan.

3. Jenis-Jenis Rumah Tinggal


Menurut Suparno (2006), pada perumahan, jenis rumah memiliki jenis
klasifikasi sebagai berikut:
a. Rumah Sederhana
Rumah yang memiliki tipe kecil, yang memiliki keterbatasan
dalam merangcang ruangannya. Rumah ini cocok untuk
keluarga kecil dan masyarakat yang berdaya beli rendah.
Rumah sederhana salah satu program subsidi pemerintah
untuk menyediakan bagi para kelas bawah untuk memiliki
rumah tinggal yang layak dan terjangkau. Pada umumnya,
rumah tinggal sederhana memiliki luas rumah yaitu 22 m2-36
m2, dengan luas tanah 60 m2-75 m2
b. Rumah Menengah
Rumah yang memiliki tipe sedang. Pada tipe ini, dapat lebih
leluasa dalam perencanaan ruangnya dibandingkan ruamh
sederhana dan lebih banyak kebutuhan yang direncanakan.
Pada umumnya rumah menengah memiliki luas rumah 45
m2-120 m2, dengan luas tanah yaitu 80 m2-200 m2
c. Rumah mewah
Rumah yang memiliki tipe besar, biasanya di miliki oleh
para penghasilan dan memiliki daya beli tinggi. Perencanaan
yang lebih kompleks karena kebutuhan ruangnya dapat di
rencanakan dalam rumah ini banyak dan adapat disesuaikan
dengan kebutuhan pemiliknya. Rumah tipe besar ini tidak
hanya untuk digunakan sebagai rumah hunian, umumnya
rumah ini juga dapat dijadikan symbol status, symbol
karakter, juga symbol kepribadian pemilik rumah, ataupun
symbol prestise (kebangga). Pada umumnya luas dari rumah
mewah ini memiliki luas rumah yaitu lebih dari 120 m2
dengan luasan tanah lebih dari 200 m2.

4. Peraturan Pemerintah tentang Bangunan Rumah Tinggal


Setiap pembangunan memiliki fungsi dan klasifikasi yang diatur
oleh Peraturan Pemerintah RI No. 36 Tahun 2005, sebagai berikut.
Setiap fungsi hunian memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat
tinggal seperti bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal
deret, rumah susun, dan rumah tinggal sementara. Di dalam satu
bangunan fungsi hunian berupa rumah, memiliki ruang yang berfungsi
untuk publik, privat, dan servis.
Adapun tata ruang rumah yang sesuai dengan kriteria SNI seperti;
 SNI 03-1733-2004, Tata cara perencanaan lingkungan yang
disesuaikan dengan kebutuhan penghuni
 SNI-03-2396-2001, Tata cara pengaturan pencahayaan alami
dan penyebaran cahaya
 SNI- 03-6572-2001, Tata cara pengaturan penghawaan atau
sirkulasi.
5. Struktur dan Konstruksi pada Rumah Tinggal
struktur bangunan merupakan komponen penting dalam arsitektur.
Setiap bangunan memiliki fungsi inti yaitu sebagai tempat untuk
berlindung dari berbagai macam iklim, berbagai bahaya yang sewaktu-
waktu di timbulkan oleh alam. Dengan begitu struktur bangunan gedung
adalah pengorganisasian dari berbagai elemen maupun komponen
bangunan yang mendukung berfungsinya suatu bangunan dengan baik.
Menurut Sistem penyaluran beban, struktur bangunan dibagi
beberapa bagian;
 Struktur utama, organisasi dari berbagai elemen maupun komponen
bangunan melalui penyaluran beban ketanah, tanpa danya struktur maka
bangunan tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.
 Struktur pendukung, susunan dari berbagai elemen maupun komponen
bangunan yang dapat mendukung struktur utama agar berfungsi dengan
baik.
Dalam perencanaan pembangunan terdapat 4 faktor yang perlu
diperhatikan;
 Estetika, dasar keindahan dan keserasian bangunan yang dapat
memberikan rasa kesesuain kepada pemiliknya.
 Fungsional, menyesuaikan kebutuhan maupun pemanfaatan bagi pemilik,
sehingga setiap ruang memiliki fungsi yang sesuai deng kebutuhan
pemilik.
 Struktural, memiliki struktur yang kuat agar bangunan dapat berdiri
dengan kokoh.
 Ekonomis, pendimensian elemen pada bangunan yang proposional dan
penggunaan bahan bangunan memadai sehingga bangunan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Kontruksi adalah kegiatan yang membangun sarana maupun
prasarana. Secara ringkas konstruksi dapat diartikan sebagai objek dari
keseluruhan bangunan yang terdiri dari bebagai bagian struktur.
Kontruksi terdiri dari;
 Pondasi bangunan
Komponen/ struktur paling bawah dari sebuah bangunan, pondasi
sangat penting agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh. Pondasi juga
harus memperhatikan jenis bangunan, beban bangunan, kondisi tanah,
dan faktor lainnya.
 Pondasi tiang pancang
Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan yang melewati
lapisan tanah yang lemah dibagian atas kelapisan bawah yang keras.
 Sloof
struktur yang berada di atas pondasi bangunan yang berfungsi
sebagai penindustrian beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga
beban yang tersalurkan ke setiap titik pondasi secara merata. Sloof
merupakan beton bertulang yang diletakkan secara horizontal diatas
pondasi.
 Kolom
batang tekan vertikal dari rangka yang terstruktur untuk memikul
beban dari balok. Kolom elemen penting yang harus diperhatikan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang
dapat meruntuhkan secara total. Kolom berfungsi sebagai penerus beban
seluruh bangunan kepondasi.
6. Standar Dimensi untuk Interior Rumah Tinggal

 Area sosialisasi dan hiburan

Ruang tamu: minimal 3x3 meter

 Area memasak dan makan


Ruang makan: minimal
Dapur: minimal 2x2 meter

 Area istirahat
Ruang tidur orang tua: minimal
3x3 meter

Ruang tidur anak: minimal

 Area belajar dan kerja


Ruang kerja: minimal 3x3 meter

 Area membersihkan diri


Kamar mandi : minimal

7. Gaya Desain Interior untuk Rumah Tinggal


 Preseden
Preseden arsitektur berfokus dengan cara berpikir dengan menekankan pada
dasarnya sama, namun bukan yang berbeda. Preseden bukan repitisi atau
membangkitkan gaya lama baik keseluruhan maupun bagian. Dengan
mengidentifikasi berupa pola dan tema yang dapat membantu bentuk
arsitektur pada generasi berikutnya.
8. Teori–teori Desain Interior Rumah Tinggal
 Sustainable living
teori sustainable interior adalah: isu global tentang degradasi
lingkungan yang memicu munculnya salah satu respon berupa isu
sustainable development; perubahan pola kehidupan tradisional (di
Indonesia) ke modern menuntut konsekuensi kebutuhan ruang sebagai
penyesuaian dari aktivitas komuni di luar ruang ke aktivitas individu di
dalam ruang; dan celah antara perkembangan teori dan praktik desain
interior.
 Universal living
Menurut Center for Excellence in Universal Design, desain
universal atau desain inklusif atau desain bebas hambatan merupakan
desain dan struktur yang dirancang dapt dipahami, siakses, maupun
digunakan semaksimal mungkin oleh berbagai kalangan tidak
memandang usia maupun kemampuan mereka.
 Resilent Home
berasal dari kata resiliency yang artinya ketahanan, bangunan bisa
menahan dari cuaca dan iklim ekstrem sekalipun. Strategi pembangunan
yang bersifat berkelanjutan ini juga membantu kita mengurangi dampak
negatif dari lingkungan.
 Rumah tumbuh
rumah tumbuh adalah rumah yang dibangun secara bertahap dan
menyesuaikan kebutuhan serta kemampuan biaya pemiliknya. Rumah
tumbuh di bagi menjadi 2 jenis,
 rumah tumbuh vertikal yang artinya hunian yang tumbuh
ke atas atau bertingkat, sehingga di perlukan pondasi yang
sangat kuat agar jika ingin menambah tingkat lantai rumah
tidak perlu membongkar dari awal. Biasanya di terapkan
pada rumah berlahan tidak begitu luas.
 Rumah tumbuh Horizontal, jenis ini memerlukan lahan
yang luas. Namun pada rumah jenis ini tidak diperlukan
bagian dasar dari rumah vertikal, karena akan menambah
luasnya bukan menambahkan jumlah lantai.
 Smart Home Living
Smart home atau rumah pintar merupakan sebuah tempat hunian
terbarukan yang mengandalkan teknologi dengan cara
menyambungkan jaringan komunikasi dengan peralatan listrik yang
mungkin dapat dikontrol, seperti mengatur pencahayaan, penghawaan,
maupun kelembapan pada suatu ruangan.
 Compact Living
Menurut Bambang Wicaksono Compact House merupakan
konsep desain yang dimana skala prioritasnya adalah ruang-ruangan
utama yang dibutuhkan. Singkatnya, dengan ruangan yang terbatas
diharapkan dapat mengakomodasikan seluruh kebutuhan pengguna
secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
KONTRUKSI DAN STRUKTUR BANGUNAN. (2015). Retrieved from
http://sabenatamsis.blogspot.com/2015/03/kontruksi-dan-struktur-bagunan.html

alexandra, s. (2021). Mengenal Prinsip Desain Universal, Desain yang Dapat Diakses oleh Semua
Orang. Retrieved from https://idea.grid.id/read/092959093/mengenal-prinsip-desain-
universal-desain-yang-dapat-diakses-oleh-semua-orang?page=all

ashralika, p. a. (2021). Rumah Ideal: Hal Penting yang Harus Diperhatikan saat Mewujudkannya.
Retrieved from https://interiordesign.id/desain-rumah-ideal/

lamudi. (2021). Retrieved from https://www.lamudi.co.id/journal/rumah-tumbuh/

roberts, t. (2020). Retrieved from https://www.buildwithrise.com/stories/resilient-home-design

rumah ber-SNI. (n.d.). Retrieved from


https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/adminkms/post/20210323115046__F__Rumah
_BerSNI_Puskim.pdf

Sejarah Singkat Kebijakan Perumahan di Indonesia. (n.d.). Retrieved from


https://perumahan.pu.go.id/article/101/sejarah

surowiyono, t. t. (2003). dasar perencanaan rumah tinggal. jakarta: pustaka sinar harapan.

wicaksono, b. (2015). rumah kompak. Retrieved from https://www.femina.co.id/article/compact-


house

yuliarita , f., & kusdiwanggo, s. (2016). Praksis Desain Konservasi melalui Pendekatan Preseden.
Retrieved from https://temuilmiah.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2016/12/IPLBI2016-I-
185-188-Praksis-Desain-Konservasi-Melalui-Pendekatan-Preseden-Historis-dan-Strategi-
Desain-Rasionalisme-dengan-Panduan-Konsep-Simbiosis.pdf

Arsitur Studio (2020). Pengertian dan Organisasi Ruang dalam Arsitektur. Retrieved from

https://www.arsitur.com/2017/11/pengertian-dan-organisasi-ruang-dalam.html

Pola Sirkulasi Pada Ruang. (2010). Retrieved from

helena-hapsari.blogspot.com/2010/02/sirkulasi-adalah-elemen-yang-sangat.html?m=1

Kania. (2018). 10 Tipe Fasad Rumah untuk Arsitektur Modern. Retrieved from

https://www.dekorumah.com/artikel/62144/tipe-fasad-rumah

7 Elemen Dasar Desain Interior dan Cara Mengaplikasikannya (2019). Retrieved from

https://interiordesign.id/elemen-dasar-desain-interior/

Larassati. (2021). 14 Gaya Desain Interior Paling Populer. Retrieved from

https://www.rukita.co/stories/gaya-desain-interior-populer/

Kalisa. (2021). Struktur Bangunan : Pengertian, Jenis, hingga Komponen.Retrieved from

https://www.mustikaland.co.id/news-struktur-bangunan-pengertian-jenis-hingga-
komponen/
Erick. (2021). Pengertian Utilitas Bangunan: Contoh, Fungsi, dan Tujuan. Retrieved from

https://stellamariscollege.org/utilitas-bangunan/

Fisika Bangunan. (2010). Retrieved from

https://teknikfisika.wordpress.com/fisika-bangunan/

Psikologi Desain Interior. (2015)> Retrieved from

https://poenyaalya.blogspot.com/2015/03/psikologi-desain-interior.html?m=1

Pengertain Ergonomi&Antropometri. (2016). Retrieved from

http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/3018/06bab2_Tegar%20BMW
%20Putra_100702010015_skr_2016.pdf?sequence=6&isAllowed=y#:~:text=b.%20Antropometri%2C
%20yaitu%20bidang%20kajian,fasilitas%20sehingga%20sesuai%20dengan%20pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai