• Penggalian
Penggalian dilakukan untuk mengambil bahan mentah pembuat bata. Bahan mentah
yang diambil antara lain adalah tanah liat atau lempung. Tanah liat yang diambil
merupakan tanah liat yang berada dekat dengan lokasi pondok pembuatan bata.
Penggalian tanah dilakukan tidak lebih dari 1 meter. Lalu pengambilan sesai di pinggiran
laut disekitar pondok pembuatan bata. Sesai tersebut berguna sebagai bahan
pengganti pasir.
TAHAPAN KEDUA
• Pencetakan
Setelah bahan mentah terkumpul maka dilanjutkan dengan proses pencetakan.
Pencetakan dilakukan dengan bantuan alat-alat cetak.
Proses pengumpulan biasanya memakan waktu selama 3 bulan agar memenuhi target
yang telah di tetapkan.
Bata yang baru dicetak tidak bisa dicampurkan dengan bata yang kering. Karena ukuran
baru dan yang sudah kering tidak sama ukuran nya. Karena bata kering telah
mengalami penyusutan. Bata basah berukuran 23x11,5x6,5 sedangkan bata kering
berukuran 19,5x 9,5x5
BATA BASAH BATA KERING
TAHAPAN KEEMPAT
• Pembakaran
Dalam proses ini bata yang sudah kering dan telah memenuhi jumlah yang ditetapkan
akan di bakar. Setelah itu bata disusun berbentuk segi empat dan didalam nya dibentuk
dua rongga yang berfungsi untuk memasukkan kayu untuk membakar batu bata
tersebut. Proses ini memakan waktu selama 12 jam.
TAHAPAN KELIMA
• Penyortiran
Penyortiran ini berguna untuk memilih batu bata yang layak untuk di perjual belikan dan
mana yang tidak. Pembakaran batu bata tersebut tidak semuanya menghasilkan hasil
batu bata yang bagus. Hal ini tergantung kualitas tanah dan pembakaran tidak
ditetapkan suhu nya karena pembakaran ini sangat tradisional.
Bata yang bagus akan diperjual belikan dengan harga Rp.1000. Para pembeli batu bata
datang langsung ke lokasi untuk pembelian batu bata sesuai keinginan pembeli.
PENGUKURAN
Bata yang kami peroleh mendekati ukuran SNI M-5a
P: 19,5 L: 9,5 T: 5