Anda di halaman 1dari 11

Company

LOGO BAHAN BANGUNAN


“PROSES PEMBUATAN BATU BATA”

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


TEKNIK ARSITEKTUR
TAHAPAN PERTAMA

• Penggalian
Penggalian dilakukan untuk mengambil bahan mentah pembuat bata. Bahan mentah
yang diambil antara lain adalah tanah liat atau lempung. Tanah liat yang diambil
merupakan tanah liat yang berada dekat dengan lokasi pondok pembuatan bata.
Penggalian tanah dilakukan tidak lebih dari 1 meter. Lalu pengambilan sesai di pinggiran
laut disekitar pondok pembuatan bata. Sesai tersebut berguna sebagai bahan
pengganti pasir.
TAHAPAN KEDUA

• Pencetakan
Setelah bahan mentah terkumpul maka dilanjutkan dengan proses pencetakan.
Pencetakan dilakukan dengan bantuan alat-alat cetak.

1. Pembersihan alat cetak


2. Penaburan sesai ke alat cetak dan ke tumpukan tanah liat yang telah di ambil dari
proses penggalian, yang dibentuk menjadi bola-bola sedang. Sesai berfungsi
sebagai bahan pelapis supaya tanah liat dan cetakan tidak melekat dan mudah
dilepaskan dari cetakan.
3. Sesai dimasukkan kedalam cetakan persegi panjang yang berukuran 23x11,5x6,5.
lalu dibawah cetakan tersebut di lapisi papan yang berguna untuk memudahkan
memindahkan batu bata yang sudah tercetak.
4. Proses selanjutnya dengan memotong bagian yang melibihi cetakan dengan
menggunakan pemotong dari kawat yang sudah dibentuk dengan sedemikian rupa.
5. Batu bata dipindahkan ke tempat yang sudah di sediakan.
TAHAPAN KETIGA
• Pengumpulan dan Pengeringan
Maksud pengumpulan ini supaya bata di kumpulkan telah memenuhi target yang di
tetapkan oleh pemilik pondok batu bata tersebut. Apabila dalam pengumpulan ini
mencukupi target dengan jumlah 8000-10000 (tergantung konsumen) jadi pembakaran
bisa dilakukan sekaligus dan menghemat waktu. Kalau pembakaran dilakukan dilakukan
dengan jumlah sedikit maka memakan waktu yang cukup banyak..

Proses pengumpulan biasanya memakan waktu selama 3 bulan agar memenuhi target
yang telah di tetapkan.
Bata yang baru dicetak tidak bisa dicampurkan dengan bata yang kering. Karena ukuran
baru dan yang sudah kering tidak sama ukuran nya. Karena bata kering telah
mengalami penyusutan. Bata basah berukuran 23x11,5x6,5 sedangkan bata kering
berukuran 19,5x 9,5x5
BATA BASAH BATA KERING
TAHAPAN KEEMPAT
• Pembakaran

Dalam proses ini bata yang sudah kering dan telah memenuhi jumlah yang ditetapkan
akan di bakar. Setelah itu bata disusun berbentuk segi empat dan didalam nya dibentuk
dua rongga yang berfungsi untuk memasukkan kayu untuk membakar batu bata
tersebut. Proses ini memakan waktu selama 12 jam.
TAHAPAN KELIMA

• Penyortiran

Penyortiran ini berguna untuk memilih batu bata yang layak untuk di perjual belikan dan
mana yang tidak. Pembakaran batu bata tersebut tidak semuanya menghasilkan hasil
batu bata yang bagus. Hal ini tergantung kualitas tanah dan pembakaran tidak
ditetapkan suhu nya karena pembakaran ini sangat tradisional.

Bata yang bagus akan diperjual belikan dengan harga Rp.1000. Para pembeli batu bata
datang langsung ke lokasi untuk pembelian batu bata sesuai keinginan pembeli.
PENGUKURAN
Bata yang kami peroleh mendekati ukuran SNI M-5a

P: 19,5 L: 9,5 T: 5

Ukuran 1 Bata M-5a (P) = 195-190/190 x 100%


(9,5+2,5) x (5+2,5) = 12 x 7,5 = 90 = 2,63%
10000/90 = 111,1
M-5a (L) = 95-90/90 x 100%
Ukuran 1/2 Bata
= 5,5%
(19,5+2,5) x (5+2,5) = 22 x 7,5 = 165
10000/165 = 60,6
M-5a (T) = 65-50/65 x 100%
Ukuran 1/4 Bata = 23%
(19,5+2,5) x (9,5+2,5) = 22 x 12 = 264
10000/264 = 37,8

Anda mungkin juga menyukai