Anda di halaman 1dari 5

Kerajinan Anyaman Bambu

Sentra kerajinan anyaman bambu salah satunya yang ada di desa Merden, Kabupaten
Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Desa Merden merupakan sebuah desa yang penuh dengan
potensi kerajinan-kerajinan yang dilakukan oleh masyarakat. Jenis kerajinan yang berasal dari
bahan baku bambu begitu banyak dikerjakan di Desa Merden. Produk yang dihasilkan
diantaranya adalah besek, keranjang pindang, tenong, tampah, sumbu, vas bunga, dan produk
lainnya.

Teknik Pembuatan
Secara umum teknik pembuatan kerajinan bambu adalah sebagai berikut. Bambu yang
dipergunakan adalah bambu dewasa namun tidak terlalu tua berukuran besar dan sama panjang
ruasnya. Jika yang digunakan bambu yang sudah tua biasanya kita kesulitan dalam menganyam
karena bambu bersifat kaku. Bambu dipotong sesuai ukuran dan atau dibelah dan diserut hingga
tipis lalu dijemur hingga kering/setengah kering. Bambu yang tipis dibentuk dengan meganyam
dan diikat dengan rotan yang sudah diraut halus. Dalam proses pengayaman ini banyak variasi
cara yang dapat kita buat. Pekerjaan akhir adalah memberi zat pengkilat dengan meggunakan
vernis atau pelitur

Kerajinan Ukir Kayu

Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan sentra
kerajinan ukir kayu. Jepara juga dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan
ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata
hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Produk lain yang dihasilkan
diantaranya adalah hiasan dinding, patung, kaca cermin, relief, dan kaligrafi.
Teknik Pembuatan
Dalam seni ukir kayu ini ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk menghasilkan hasil
karya kerajinan ukiran, Beberapa teknik yang dilakukan antara lain adalah sebagai berikut.

 Teknik mengerik. Ngerik adalah meraut permukaan kayu, ngerik merupakan bentuk seni
ukir paling dasar. Peralatan yang diperlukan adalah sebuah pisau saku yang tajam. Bahan
yang dibuat biasanya berupa balok kayu kecil seperti pada pegangan pisau, cangklong
cerutu, atau oranmen-ornamen kecil lain yang terbuat dari kayu.
 Teknik relief . Untuk membuat sebuah relief diperlukan sebuah bidang kayu datar yang
cukup lebar. Tema ukiran bisa berupa lukisan, atau obyek-lain yang berada pada bidang 2
dimensi namun diukir menjadi lukisan 3 dimensi. Peralatan ukir yang diperlukan lebih
komplek dan rumit. Ukiran relief juga sering dipasang sebagai ornament pada furniture.
 Teknik membubut. Untuk membuat ukiran bubut memerlukan sebuah alat bantu yang
digunakan untuk memutar balok kayu yang akan kita bentuk. Bentuk ukir merupakan
simetri putar yang mengikuti pola-pola tertentu. Bentuk ukiran yang dihasilkan lebih
halus karena menggunakan putaran kayu dengan kecepatan tinggi. Ukiran bubut bisa kita
temukan pada kaki-kaki mebel, pegangan pisau atau pedang, payung dan obyek lain
dengan simetris putar.

Kerajinan Gerabah

Salah satu sentra kerajinan gerabah yang ada di Indonesia adalah sentra kerajinan gerabah Desa
Wonorejo Kecamatan Wonoppringgo Kabupaten Pekalongan. Produk kerajinan gerabah yang
diproduksi pun bermacam-macam, mulai dari pembuat teko, cobek tanah, kendi, mangkuk dan
produk lainya.

Proses Pembuatan
Proses pembuatan gerabah dengan cara cetak untuk pembuatan dalam jumlah banyak (masal)
atau langsung dengan tangan. Untuk proses pembuatan dengan menggunakan tangan pada
gerabah yang berbentuk silinder diantaranya jambangan, pot, guci, dilakukan dengan
menambahkan sedikit demi sedikit tanah liat diatas tempat yang bisa diputar. Salah satu tangan
pengrajin akan berada disisi dalam sementara yang lainnya berada diluar. Dengan memutar alas
tersebut, otomatis tanah yang ada diatas akan membentuk silinder dengan besaran diameter dan
ketebalan yang diatur melalui proses penekanan dan penarikan tanah yang ada pada kedua
telapak tangan pengrajin.

Pembuatan gerabah atau keramik, mulai dari proses penggilingan, pembentukan bahan dengan
menggunakan perbot, hingga penjemuran produk biasanya memakan waktu 2-4 hari. Produk
yang telah dijemur itu kemudian dibakar, sebelum akhirnya proses finishing dengan
menggunakan cat tembok atau cat genteng. Sebuah galeri di Kasongan biasanya merupakan
usaha keluarga yang diwariskan secara turun temurun, mereka bekerja secara kolektif. Sekarang
pembuatan keramik melibatkan tetangga sekitar tempat tinggal pemilik galeri, namun pihak
keluarga tetap bertanggung jawab untuk pemilihan bahan dan pengawasan produksi.

Kerajinan Genting
Kebumen merupakan salah satu sentra kerajinan genting yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Selain di

daerah kebumen sebenarnya ada satu lagi sentra kerajinan genteng yang ada di desa Pancasan
Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Kebumen memang dikenal sebagai sentra industri
kerajinan genteng. Pengrajin genteng mayoritas berada di kecamatan Pejagoan, Sruweng,
Adimulyo dan kecamatan Kebumen sendiri. Dari sekian banyak produk genteng, Genteng Sokka
adalah produk yang sangat terkenal hingga seluruh nusantara. Oleh karena itu tidak heran jika
hampir keseluruhan produk genteng yang ada di Kebumen, bahkan di kota lainpun bertuliskan
Genteng Sokka semua. Hal ini wajar terjadi karena bagi konsumen, Genteng Sokka adalah
sebuah jaminan dengan kualitas yang tinggi.

Cara Pembuatan
Proses pembuatan genting dimulai dengan penyediaan bahan baku utama berupa tanah liat
(lempung). Bahan tambahan lain yang diperlukan adalah pasir yang halus sebagai bahan
campuran, biasanya di ambil pasir sungai. Ketiga Air sebagai bahan peleburan tanah liat.Ketiga
bahan tadi campur dan di olah dengan Perbandingan tertentu untuk menghasilkan tanah yang
bagus tidak terlau keras juga tidak terlau lembek.

Peroses peleburan Tanah liat, tanah liat dengan cara digiling menggunakan mesin penggiling
yang disebut molen. Tanah liat di masukan ke mesin penggiling molen untuk di jadikan adonan
yang lembut dan Padat. Hasil pelembutan ini sudah menjadi bentuk persegi empat dan siap untuk
di cetak.
Tanah liat yang sudah dihaluskan tadi dalam bentuk persegi empat di cetak melalui mesin press,
mesin press ini masih manual menggunakan tenaga manusia. Berbagai macam nentuk cetakan
Genteng, cetakan genteng ada yang bulat, genteng biasa papak, morando, mantili, kerpus bulat,
kerpus papak dan Lain lain. Setelah dicetak, genteng di alasi dengan alas kayu persegi empat
yang sebidang dengan genteng, yang di sebut dengan ancak. Genteng yang ditaruh di atas ancak,
di simpan dan ditata di tempat yang bersusun yang di sebut ederan, untuk di angin anginkan
supaya hasil genteng tidak bagus. Biasanya untuk mempercepat proses pengeringan genteng
dijemur dibawah teri matahari.
Setelah genting benar-benar kering proses selanjutnya adalah pembakaran genting. Genting
ditata dengan rapi diatas tungku pembakaran, proses penataan genting ini memiliki teknik
penataan tersendiri agar hasil pembakaran merata.

Kerajinan Keramik

Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu sentra kerajinan keramik yang ada di provinsi
Jawa Tengah. Tepatnya di Desa Purworejo Klampok Banjarnegara,30 KM arah barat Ibu kota
Kabupaten Banjarnegara. Kerajinan keramik Banjarnegara dapat bertahan sampai saat ini karena
adanya ketersediaan bahan baku yang memadai, yaitu tanah liat yang berkualitas baik, sehingga
mempunyai keunggulan kompetitif.

Beberapa jenis produk keramik yang dihasilkan diantaranya adalah keramik glazur. Keramik
glazur adalah jenis keramik yang paling banyak di pasaran untuk aplikasi lantai, dinding,
maupun kerajinan keramik hias. Keramik Terracotta adalah keramik hasil dari pembakaran tanah
liat dengan warna , dan Keramik cat adalah teknik pembuatan keramik dengan melapisi hasil
kerajinan gerabah dengan cat dan biasanya hasilnya tidak semengkilap keramik glazur.

Teknik Pembuatan
Teknik pembuatan keramik secara garis besar adalah dengan alat putar dan alat cetak. Teknik
pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat,
silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para
pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat
putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentuk- bentuk yang sama seperti gentong, guci dan lain-lain.
Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak
dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang
biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger
maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan
produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas danlain-lain.
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk
keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding
maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai