Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mandiri Eksposisi Proses

Pembuatan Gerabah Di Desa Mranggen Tegalrejo Bayat, Klaten

Disusun oleh :
Nama : Satriya Muda Al Ghany
No : 31
Kelas : XH

SMA NEGERI 1 CAWAS


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 
Pembuatan Gerabah

Gerabah merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat atau lempung yang
dibentuk kemudian di bakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan
manusia, biasanya berbentuk wadah.
Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas
bahannya. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995), kata keramik berasal dari
bahasa Yunani“keramikos”, yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran.
Keramikos terbuat dari mineral non metal, yaitu tanah liat yang di bentuk,
kemudian secara permanen menjadi jelas setelah melalui proses pembakaran pada suhu
tinggi. Menurut para ahli, gerabah merupakan kebudayaan yang universal (menyeluruh),
artinya gerabah ditemukan di mana-mana, hampir di seluruh dunia.
Perkembangannya bahkan juga penemuannya muncul secara individual di tiap
daerah tanpa harus selalu mempengaruhi. Terdapat kemungkinan bahwa masing-masing
bangsa menemukan sendiri sistem pembuatan gerabah tanpa adanya unsur peniruan dari
bangsa lain.

Proses Pembuatan Gerabah


Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produksi barang kerajinan gerabah
adalah tanah liat. Bahan penolong atau perlengkapan produksi terdiri dari pasir, kayu
bakar, simir, kiolin, semen warna, minyak tanah dan cat.
Sedangkan peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah unit pengelolaan
bahan baku, tungku pembakaran, alat putar, pompa air, kuas dan pisau gores. Berikut ini
penjelasan mengenai proses pembuatan gerabah secara umum:
1. Persiapan Tanah Liat

Bahan baku tanah liat biasanya di ambil dari pegunungan. Menurut pengrajin gerabah,
tanah liat terbaik adalah tanah liat yang berasal dari lapisan dalam tanah yang terletak
pinggir bukit-bukit kecil. 
Warna tanah liat merupakan salah satu dasar dalam mengklasifikasikan jenis gerabah
yang dihasilkan. Warna dasar tanah liat akan menghasilkan warna yang berbeda pada
gerabah ketika melalui tahap pembakaran

2. Proses Pembentukan Gerabah

Sebelum melakukan proses pengadukan bahan dasar, yang terdiri dari tanah liat, pasir,
dan air. Tanah liat terlebih dahulu mengalami proses perendaman selama 2-3 hari.
Proses perendaman itu disebut sebagai sistem basah.
Proses ini berguna untuk menyaring tanah liat dari kerikil-kerikil kecil yang masih
menempel pada tanah liat. Sementara menunggu rendaman tanah liat selesai, pasir
disaring utuk mengasilkan pasir yang benar-benar halus.
Setelah proses perendaman selesai dan pasir telah disaring, kedua bahan tersebut
dicampurkan hingga menghasilkan bahan dasar gerabah yang mudah di bentuk sesuai
dengan desain yang diinginkan.
Gerabah biasanya di bentuk dengan tangan dan permukaannya dihaluskan
menggunakan sepotong bambu atau kayu dan sebilah sabit bekas hingga pori-pori
permukaan gerabah benar-benar halus. Setelah di gosok, gerabah lalu dibiarkan kering
selama 5-7 hari sampai benar-benar kering dan siap untuk pembakaran.

3. Pembakaran Gerabah
Secara teknis, proses pembakaran gerabah baru akan dapat dilakukan jika gerabah
dalam kondisi benar-benar kering. Proses pembakaran membutuhkan bahan-bahan
seperti kayu bakar, serabut kulit kelapa, jerami, daun bambu kering, minyak tanah dan
batu bata yang sudah pecah sebagai alas untuk meletakkan gerabah.
Teknik pembakaran seperti ini memiliki keuntungan diantaranya adalah kemudahkan
dalam mengeluarkan gerabah dari tungku serta keleluasan gerabah dalam mewarnai
atau menambah hiasan/ ornamen pada gerabah saat pembakaran sedang berlangsung.
Proses pembakaran gerabah biasanya berlangsung sekitar 3-4 jam. Sambil proses
permbakaran berlangsung, proses pewarnaan juga dilakukan oleh pengrajin.

4. Finishing

Setelah melalui proses pembakaran, gerabah pun masuk pada tahap penyelesaian
(finishing). Tahap ini merupakan tahap penting untuk mengubah tampilan gerabah
yang masih polos dan kasar menjadi gerabah yang menarik dan bernilai seni tinggi.
Oleh karena itu, biasanya para pengrajin secara kreatif melakukan inovasi-inovasi
dalam ornamen-ornamen gerabah.
Teknik dekorasi dengan menempelkan tanah liat pada permukaan gerabah merupakan
salah satu teknik lama yang masih digunakan oleh pengrajin gerabah. Adapun
beberapa teknik ornamen adalah ornamen ukir kerik, ornamen tempel kulit telur,
ornamen tempel pasir, ornamen anyaman rotan, dan ornamen tempel kain/ batik.

Anda mungkin juga menyukai