Angka insidensi kecelakaan sepeda motor di Kota Semarang meningkat
setiap tahun dalam kurun waktu 2014-2016. Data sekunder faktor penyebab dan kecelakaan lalu lintas sepeda motor di Kota Semarang belum dikaji secara epidemiologi oleh kepolisian dan peneliti terdahulu. Sehingga tujuan penelitian ini untuk menggambarkan distribusi kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di Kota Semarang. Studi deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel studi sebanyak 3.009 sampel kasus yang memenuhi kriteria tercatat lengkap identitas subjek dan lokasi. Pengumpulan data menggunakan catatan laporan kasus kecelakaan lalu lintas Kepolisian Kota Semarang tahun 2014-2016. Analisis data dengan distribusi frekuensi dan analisis spasial. Pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas mayoritas berjenis kelamin laki-laki (77,4%), umur 26-59 tahun (51,7%), pekerjaan swasta (69,3%), kecelakaan ganda (90,9%), tabrakan depan (52,8%), kecelakaan sedang (65%), kurang waspada (51,5%), jalan lurus (74,5%), jam 06.01-12.00 (33%), terdapat 80 lokasi kecelakaan lalu lintas dengan pola sebaran yang berkelompok ≥5 kasusdan terjadi peningkatan kasus dibanding periode sebelumnya dalam kurun waktu bulan April, Agustus, dan Oktober tahun 2014-2016. Simpulan,sebagian besar kurang waspada, jenis jalan lurus dan pengelompokan kasus menyebar hampir kesemua jenis jalan dan peningkatan kasus pada bulan April, Agustus, dan Oktober dengan kecenderungan kasus terjadi pada jam 06.01-12.00 WIB. Manfaat dari kejadian tersebut adalah :
1. Berperilaku tidak terburu-buru saat berkendara
2. Lebih memperhatikan rambu lalu lintas 3. Fokus saat berkendara dan lebih waspada