Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Shofi Riyannanda
Kelas : 8.1
No. Ads : 19

KERAJINAN BAHAN LUNAK KERAMIK

Bahan Alat

Kayu Bulat/Penggiling
Tanah Liat Meja Putar
Pasir Tali Pemotong
Feldspar Butsir
Kaolin Pisau
Kuarsa Sudip
Setungku Pembakaran

Cara Pembuatan/Langkah-langkah

 Pengolahan bahan
Tanah liat yang masih berupa bubuk harus diolah terlebih dahulu dengan
cara disaring dalam kondisi basah. Maksudnya, ketika akan disaring,
tanah dicampur dengan air agar debunya tidak beterbangan sekaligus
membuat tanah liat lebih mudah dibentuk.Kemudian, tanah dijemur
selama satu sampai dua minggu hingga menjadi semakin liat. Agar tetap
lembap dan liat saat dipakai, tanah harus disimpan di dalam plastik yang
terlindung dari cahaya
 Pembetukan keramik
Langkah selanjutnya adalah pembentukan tanah liat sesuai dengan
kreativitas masing-masing. Ada empat teknik yang digunakan dalam
pembentukan tanah liat, yaitu teknik lintingan, pijitan, butsir, dan putar.
Teknik lintingan adalah teknik yang digunakan dengan cara menyusun
lintingan-lintingan kecil. Teknik pijitan adalah teknik yang digunakan
dengan cara menyusun keratan lempengan bahan sesuai dengan rencana
pembuat.
Teknik butsir adalah cara mengurangi sedikit-demi sedikit bahan
menggunakan sudip hingga bahan terbentuk. Sedangkan teknik putar
adalah teknik membuat keramik dengan menggunakan alat bernama
kickwell/handwell. Teknik yang paling sering digunakan oleh para
pengrajin keramik adalah teknik putar.
 Pengeringan keramik
Setelah dibentuk, keramik dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Jika keramik dirasa sudah kering, proses bisa dilanjutkan ke tahap
berikutnya.
 Pembakaran tahap pertama
Keramik akan dibakar hingga dua kali. Pada tahap pertama, keramik
dibakar selama 9 jam pada suhu 900 derajat celsius. Setelah sampai pada
suhu dan waktu tersebut, keramik tidak boleh langsung diambil. Sebab,
keramik akan mengalami thermal shock (perubahan suhu yang drastis)
dari oven yang panas menuju suhu ruangan. Jika langsung dikeluarkan,
keramik kemungkinan besar akan pecah dan oven bisa rusak. Oleh
karena itu, keramik bisa didiamkan terlebih dahulu hingga oven
mencapai suhu 0 derajat. Biasanya, untuk mencapai suhu tersebut, waktu
yang dibutuhkan mencapai dua hari dua malam.
 Tahap finishing
Pada tahap finishing, keramik bisa dihaluskan dan diwarnai sesuka hati.
Alat yang digunakan untuk menghaluskan biasanya adalah ampelas.
 Pembakaran kedua
Setelah keramik jadi sesuai dengan bentuk yang diinginkan, keramik
dibakar kembali untuk membuatnya lebih kuat. Pembakaran kedua ini
dilakukan pada suhu 1.220 derajat celsius selama 10 jam. Setelah
pembakaran kedua, keramik sudah siap untuk dijual, dijadikan hiasan,
atau digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai