Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salma Maulina Wardhani

Nim : 210104022

Proses Pembuatan Keramik

1. Pengolahan bahan

Tanah liat yang masih berupa bubuk harus diolah terlebih dahulu dengan cara
disaring dalam kondisi basah. Maksudnya, ketika akan disaring, tanah dicampur
dengan air agar debunya tidak beterbangan sekaligus membuat tanah liat lebih
mudah dibentuk.

Kemudian, tanah dijemur selama satu sampai dua minggu hingga menjadi semakin
liat. Agar tetap lembap dan liat saat dipakai, tanah harus disimpan di dalam plastik
yang terlindung dari cahaya.

2. Pembentukan keramik

Langkah selanjutnya adalah pembentukan tanah liat sesuai dengan kreativitas


masing-masing. Dikutip dari buku Pend Seni Rupa SMP 1 (K-04) oleh Dedi
Nurhadiat, ada empat teknik yang digunakan dalam pembentukan tanah liat, yaitu
teknik lintingan, pijitan, butsir, dan putar.

Teknik lintingan adalah teknik yang digunakan dengan cara menyusun lintingan-
lintingan kecil. Teknik pijitan adalah teknik yang digunakan dengan cara
menyusun keratan lempengan bahan sesuai dengan rencana pembuat.

Teknik butsir adalah cara mengurangi sedikit-demi sedikit bahan menggunakan


sudip hingga bahan terbentuk. Sedangkan teknik putar adalah teknik membuat
keramik dengan menggunakan alat bernama kickwell/handwell. Teknik yang
paling sering digunakan oleh para pengrajin keramik adalah teknik putar.
3. Pengeringan keramik

Setelah dibentuk, keramik dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Jika


keramik dirasa sudah kering, proses bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.

4. Pembakaran tahap pertama

Keramik akan dibakar hingga dua kali. Pada tahap pertama, keramik dibakar
selama 9 jam pada suhu 900 derajat celsius. Setelah sampai pada suhu dan waktu
tersebut, keramik tidak boleh langsung diambil. Sebab, keramik akan mengalami
thermal shock (perubahan suhu yang drastis) dari oven yang panas menuju suhu
ruangan.

Jika langsung dikeluarkan, keramik kemungkinan besar akan pecah dan oven bisa
rusak. Oleh karena itu, keramik bisa didiamkan terlebih dahulu hingga oven
mencapai suhu 0 derajat. Biasanya, untuk mencapai suhu tersebut, waktu yang
dibutuhkan mencapai dua hari dua malam.

5. Tahap Finishing

Pada tahap finishing, keramik bisa dihaluskan dan diwarnai sesuka hati. Alat yang
digunakan untuk menghaluskan biasanya adalah ampelas.

6. Pembakaran kedua

Setelah keramik jadi sesuai dengan bentuk yang diinginkan, keramik dibakar
kembali untuk membuatnya lebih kuat. Pembakaran kedua ini dilakukan pada suhu
1.220 derajat celsius selama 10 jam.

Setelah pembakaran kedua, keramik sudah siap untuk dijual, dijadikan hiasan, atau
digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai