Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya dalam pekerjaannya membuat benda selalu
menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan menggunakan bahan kayu. Dalam
seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu sangat
banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti patung, wayang
golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran.
Membuat Figura
1. Ranting kayu
2. Lem kayu Crossbond
3. Karton bekas
4. Cat kayu BioColours water based (disarankan water based agar tidak
menimbulkan bau).
5. Tripleks
6. Kuas
1) Kain Mori
Benarnya bukan hanya kain mori, biasa juga kain yang berwarna putih. Jenis kain bias
menggunakan bahan katun, maupun sutra. Kain bias disesuaikan dengan kebutuhan dan
selera. Jika anda seorang pemula di anjurkan tidak menggunakan katun atau sutra, gunakan
mori terlebih dahulu.
2) Canting
Alat yang satu ini gunakan untuk mengambil cairan lilin yang nantinya akan di ukir ke kain.
Canting terbuat dari bahan tembaga. Penggunaan canting sangat hati-hati, karena canting
akan mempengarui kualitas gambar batik.
3) Gawangan
Gawangan merupakan alat yang digunakan untuk menyampirkan atau menjemur kain batik.
4) Lilin
Cairan ini biasa di sebut cairan lilin. Lilin digunakan untuk membuat motif pada kain batik.
Lilin akan di ambil menggunakan canting dan akan di aplikasikan ke kain batik.
5) Panci dan Kompor
Panci digunakan untuk wadah cairan lilin ketika dicairkan diatas kompor yang menyala,
sedangkan kompor fungsinya untuk memanaskan lilin agar mencair.
6) Laurtan Pewarna
Pewarnaan yang menarik akan menambah keindahan pada kain batik. Sehingga perlu
disiapkan warna-warna batik yang indah.
2) Setelah membuat pola batik, selanjutnya adalah tebalkan motif tersebut dengan
menggunakan lilin yang sudah dicairkan. Tahapan ini, kamu akan menggunakan canting,
istilahnya dikandangi atau dicantangi.
3) Menutupi bagian putih pada kain, bagian putih adalah bagian yang nantinya tidak akan kita
warnai dengan pewarna. Canting yang digunakan pada gambar yang kecil akan menggunakan
canting yang halus. Jika gambar yang besar akan menggunakan canting kuas. Tahapan ini
bertujuan saat dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna, lapisan yang diberi lilin tidak
terkena warnanya.
4) Pewarnaan kain, celupkan kain yang sudah diberi lilin ke dalam pewarna tertentu. Setelah
itu, keringkan dengan cara dijemur. Penjemuran tidak langsung terkena matahari.
5) Melukis Kembali dengan Canting, untuk menutupi motif yang ke dua yang warnanya
beda. Tujuan dari tahapan ini adalah agar mempertahankan warna pada tahap pewarnaan
pertama. Setelah itu, celupkan ke pewarna selanjutnya, kemudian jemur kembali.
6) Menghilangkan lilin atau nglorot, siapkan air mendidih celupkan kain. Merebus kain
bertukuan untuk menghilanhkan lapisan lilin, sehingga gambar batik akan terlihat jelas.
7) Tahap terakhir adalah cuci kain batik dengan air bersih kemudian jemur tidak dengan
matahari langsung.
SENI KRIYA KERAMIK
Seni kriya keramik adalah benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pembuatan seni
kriya keramik adalah dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak
tuang. Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik adalah bandung, jepara, cirebon,
banjarnegara, malang, purwerejo, jogyakarta, banjar negara, dan sulawesi selatan.
1. Bahan
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3
macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar :
Tanah liat (Clay )
Pasir
Feldspar
Kaolin
Kuarsa
2. Alat
b) Teknik Pilin
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah
liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
Bentuk Persegi
d) Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak
dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang
biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan
jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik
keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok
gelas dll
e) Teknik putar
Teknik pembuatan keramik dengan menggunakan alat putar. Teknik pembentukan dengan
alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi.
Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-
sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan
(hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan
menghasilkan bentuk- bentuk yang sama seperti gentong, guci dll
Tanah diletakkan pada posisi centering, lalu buat lubang di tengah gumpalan tanah.
Putar kickwheel dengan posisi tangan menahan bentuk tanah agar tetap centering.
Naikkan tanah membentuk kerucut dengan menekan tanah bagian samping untuk
memadatkan.
Perbesar lubang dan naikan tanah liat ke atas dengan tangan perlahan-lahan.
Ratakan bentuk tanah membentuk silinder/vas.
Seni kriya logam adalah seni kriya yang mengolah logam menjadi berbagai macam benda
kerajinan. Tekhnik pembuatan seni kriya logam terdiri dari dua macam teknik yaitu a cire
perdue/cetak lilin, dan teknik bivalve.
b) Tiga dimensi :
· Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik pencetakan/pengecoran.
2. Lalu membuat cetakan dasar dari bahan yang tidak mingikat logam sperti lilin yang telah
di bentuk sesuai dengan bentuk yang akan di buat lalu cetakan lilin dibungkus/dilumuri tanah
liat agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin.
3. Membakar bahan logam (almunium,kuningan, dan tembaga) di dalam tungku pembakaran
hingga bahan logam tersebut meleleh.
4. Setelah bahan logam telah menjadi cair, lalu cairan logam tersebut di tuangkan dalam
cetakan dasar yang telah di buat sebelumnya.
5. Setelah cairan dalam cetakan telah mengeras/padat maka bahan logam tersebut dapat
dikeluarkan dari cetakan untuk dikeringkan.
6. Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti bentuk yang diinginkan maka bahan
logam tersebut di haluskan agar bentuk dan permukaanya tampak halus.
Teknik Penempaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik penempaan.
2. Kemudian tentukan bentuk karya yang akan di buat.
3. Lalu gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
4. Setelah itu masukan bahan logam kedalam tungku pembakaran kemudian lakukan tehkink
penempaan yaitu dengan memukul bahan logam yang panas akibat di bakar dalam tungku
pembakaran dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
5. Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan pada pada permukaan hasil kriya
logam tersebut.
Seni kriya kulit adalah karya seni yang menggunakan kulit sebagai bahan bakunya. Kulit
yang umumnya digunakan dalam seni kriya kulit adalah kulit kambing, sapi, buaya, kerbau
dan ular. Kulit tersebut menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang, dimana
dimulai dari pemisahan dari daging hewan, pencucian menggunakan cairan tertentu,
pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia tertentu (penyamakan),
perwarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut, pengeringan dan penghalusan. Setelah
itu barulah dipotong-potong agar sesuai dengan ukuran dari benda yang akan dibuat. Contoh
hasil dari seni kriya kulit adalah tas, sepatu, ikat pinggang, wayang kulit, dompet, pakaian
(jaket), alat musik rebana, dan tempat HP. Daerah-daerah penghasil seni kriya kulit adalah
yogyakarta, garut, dan bali.
Kulit, karena kita mau bikin dompet kulit, maka bahan yang kita butuhkan ya kulit ini.
Bisa kamu dapatkan di toko-toko kulit di kotamu. Untuk tahap belajar, gunakan kulit
dengan kualitas rendah terlebih dulu.
Pisau tajam
Gunting tajam
Penggaris yang terbuat dari stainless steel
Lem kulit, ini juga bisa didapatkan di toko-toko kulit
Pensil, digunakan untuk membuat alur di kulit
Jarum,
Benang
Pembuat lubang, kalau nggak ada, bisa sementara pakai paku kok.
Palu yang kepalanya terbuat dari karet
Cara Pembuatan
1. Potong kulit menjadi dua bagian, satu untuk bagian luar dan satu lagi untuk bagian dalam
dompet
2. Buat garis pada kulit, untuk menentukan dimana kalian akan melipat kulit
3. Lalu lipatlah untuk kulit bagian dalam
4. Buat garis dengan menggunakan kartu debit, atau ktp juga boleh
5. Rekatkan bagian antara titik yang telah di lipat
6. Gambar lagi garis dan lubang untuk menentukan posisi kartu nantinya
7. Jahit kulit
8. Gabungkan kulit bagian luar dan dalam, kemudian jahit keduanya menjadi satu
9. Harus di ingat! Di bagian atas dompet, jangan jahit kulit bagian luar, karena ruang ini
digunakan untuk menyimpan uang
10. Dompet kulit bikinan sendiri sudah jadi
SENI KRIYA BATU
Seni kriya batu merupakan seni kriya dengan bahan dasar batu yang dibentuk sedemikian
rupa agar terlihat indah. Batu dengan tektur keras, dan kaku ternyata dapat diolah. Contoh di
daerah sukami dan sukaraja. Daerah tersebut sering ditemukan hiasan-hiasan dan dekorasi
rumah dari batu. Contohnya batu akik, fosil, jesper, dan batu permata seta masih banyak lagi.
Serbuk atau Mill Batu. Mill batu adalah batu yang sudah digiling menjadi serbuk batu.
Jadi bahan utamanya tetap batu (bukan semen atau pasir).
Resin. Bahan resin berfungsi untuk mengikat serbuk batu sehingga bisa disatukan
menjadi bentuk tertentu.
Talk bubuk (talc powder). Talk digunakan sebagai bahan finishing.
Cairan Katalis untuk membuat semua komponen bahan menjadi 'bekerja'. Dalam hal ini
patung yang dicetak menjadi kering.
Cobalt sebagai akselerator mempercepat pengeringan.
MAA untuk melapisi permukaan cetakan.
Fiberglass Mat untuk tulangan/perkuatan.
Alat yang digunakan:
Cetakan. Bisa terbuat dari silikon, resin fiber, sealant, atau cetakan yang lain.
Sarungtangan
Masker
Kayu dan alas untuk mencampur adonan.
Kuas
Sikat
pisau dan sejenisnya.
Proses dan Cara membuat:
Proses mencetak:
1. Siapkan cetakan. Dalam penjelasan cara membuat batu cetak ini kita akan
menggunakan cetakan silikon. Cetakan silikon kita pilih karena memiliki banyak
keunggulan.
2. Bersihkan permukaan cetakan dengan kuas atau sikat lembut secara perlahan supaya
tidak sampai cacat. Dengan menggunakan kuas, olesi permukaan cetakan dengan MAA
supaya nantinya cetakan tidak lengket atau mudah dilepas.
3. Buat adonan / campuran bahan untuk isian patung (cor) dengan komposisi, 1 bagian
resin dan 5 bagian mill. Untuk membuat patung batu hitam (batu candi) gunakan mill
batu hitam dan untuk patung batu putih gunakan mill batu putih.
4. Untuk memulai, tambahkan cairan katalis secukupnya lalu aduk adonan mill dan resin
sampai benar-benar tercampur.
5. Prinsip pemakaian katalis adalah semakin banyak katalis, semakin cepat kering
adonannya. Perlu latihan berulang-ulang supaya menemukan takaran dan tekanan saat
mencampur dengan pas. Resin memiliki sifat plastik, sehingga terlalu banyak resin,
permukaan patung yang dihasilkan akan terlihat mengkilat, sebaliknya terlalu sedikit
resin dan terlalu lemah mengaduk, membuat patung mudah patah (bhs.jawa- mripil).
6. Isikan adonan resin dan mill kedalam cetakan. Masukkan dengan tangan dengan hati-
hati dan teliti supaya semua bagian cetakan terisi.
7. Gunakan bahan penguat atau tulangan untuk bentuk-bentuk rawan atau yang berukuran
besar supaya nantinya patung tidak mudah patah. Bisa gunakan fiberglass mat, besi,
atau bahan yang lain.
8. Untuk mempercepat pengeringan, bisa digunakan cairan cobalt (dicampurkan saat
membuat adonan).
9. Diamkan, tunggu sampai kering dan keluarkan hasil cetakan patung dari cetakan.
Patung yang baru keluar dari cetakan memiliki warna hitam kelam (warna batu basah). Untuk
membuat patung nampak seperti patung batu alam yang asli, taburkan bubuk talk ke seluruh
permukaan patung.
Patung batu cetak telah selesai dibuat. Untuk kelengkapannya, biasanya ditambahkan alas
karet (rubber pad) pada bagian alas.