Anda di halaman 1dari 4

RESUME M12 REGION NUSA TENGGARA

Gladys Dyah Prameswari (15221010)

Dari segi teori, tradisi dapat diartikan sebagai pengetahuan yang terus diwariskan dari
masa lampau ke masa sekarang, terutama dalam konteks sosial tertentu. Ini menjadikan
pengetahuan tersebut sebagai unsur yang sangat dasar, meskipun dalam kenyataannya,
tindakan-tindakan atau aktivitas tertentu juga terus-menerus berulang sepanjang waktu.
Berdasarkan konsep ini, Arsitektur Tradisional merupakan gaya arsitektur atau ekspresi budaya
yang dianggap berhasil dan didasarkan pada praktik atau aktivitas tertentu yang telah
berlangsung selama periode waktu yang panjang, diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.

Paul Oliver, dalam Encyclopedia of Vernacular Architecture of the World, menjelaskan


bahwa arsitektur vernakular terdiri dari rumah-rumah rakyat dan struktur lain yang
berhubungan dengan lingkungan sekitar mereka. Mereka dibangun dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia dan menerapkan teknologi tradisional. Semua bentuk arsitektur
vernakular dibuat untuk memenuhi kebutuhan khusus yang sesuai dengan nilai-nilai, kondisi
ekonomi, dan gaya hidup budaya yang berkembang.

Perbedaan Arsitektur Vernakuler dan Tradisional

Tradisional Vernakuler

Adanya aktifitas atau tindakan tertentu


(adat istiadat) untuk membuat suatu Terbentuk karena adanya keterkaitan
bangunan. dengan lingkungan sekitar, termasuk
sumber daya yang tersedia dan iklim, yang
Praktik ini diturunkan dari generasi ke memengaruhi cara bangunan dibangun.
generasi.

Praktik tersebut telah berlangsung dalam Dibangun untuk memenuhi kebutuhan


kurun waktu yang cukup lama/panjang. spesifik yang sesuai dengan kondisi saat itu.

Memiliki pakem atau aturan yang tidak Mampu berkembang sesuai dengan budaya
dapat diubah. dan gaya hidup yang ada.
Latar Belakang

Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur adalah dua provinsi di Indonesia yang
terletak di bagian timur kepulauan Nusa Tenggara. Wilayah ini terdiri dari berbagai pulau,
seperti Lombok, Sumbawa, Flores, Timor, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Karakteristik
geografis, termasuk iklim, topografi, dan jenis tanah, telah berpengaruh besar terhadap desain
bangunan di daerah ini. Rumah adat setempat harus mampu bertahan dalam cuaca tropis,
angin kencang, dan hujan musiman yang sering terjadi. Selain itu, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur menjadi rumah bagi beragam kelompok etnis dan budaya, yang tercermin
dalam gaya dan teknik bangunan yang unik, serta perbedaan dalam bahan bangunan, dekorasi,
dan asal usul bangunan tersebut. Oleh karena itu, arsitektur vernakular di Nusa Tenggara Timur
(NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki pengaruh signifikan terhadap kehidupan
masyarakat setempat.

Pengaruh arsitektur vernakular di NTT dan NTB terhadap kehidupan masyarakat:

1. Identitas budaya: Arsitektur vernakular di NTT dan NTB merupakan warisan budaya yang
menjadi identitas masyarakat setempat. Arsitektur vernakular ini menjadi simbol dari
kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

2. Kehidupan sehari-hari: Arsitektur vernakular di NTT dan NTB sangat terkait dengan
kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Bangunan-bangunan vernakular ini
dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aktivitas sehari-hari masyarakat.

3. Pemanfaatan material lokal: Arsitektur vernakular di NTT dan NTB menggunakan material
lokal yang tersedia di sekitar lingkungan tempat bangunan tersebut berada. Hal ini
mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat dalam hal pemanfaatan sumber daya
alam yang ada di sekitar mereka. Contohnya rumah adat Sasak yang terbuat dari bambu
dan beratap ilalang.

Dapat disimpulkan bahwa arsitektur vernakular di NTT dan NTB memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kehidupan masyarakat setempat. Arsitektur vernakular ini menjadi identitas
budaya, terkait dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, dan memanfaatkan material lokal.

Karakteristik

➢ NTB
Atap menyerupai kubah, proporsi atap lebih besar, jenis rumah adat panggung,
mengombinasikan atap Jerami dinding dari anyaman bambu.
➢ NTT
Bentuk rumah berbeda beda, biasanya rumah panggung dengan struktr agar persegi Panjang
kecuali rumah adat timor timur, persamaanya terdaoat pada tersedianya tempat suci untuk
para arwan nenek moyang Rumah Mbaru Niang.

Manggarai, NTT
LOKASI : Dusun Wae Rebo, Kecamatan Satarmase Barat, Kabupaten

Mbaru Niang adalah bangunan tradisional suku Manggarai yang berbentuk kerucut,
memiliki simbolisasi sebagai representasi persatuan komunitas dan perlindungan yang
diberikan oleh seorang ibu kepada penghuni rumah. Bangunan ini mencapai tinggi 15 meter
dan ditempatkan di dataran tinggi, yang berdampak pada tingginya kecepatan angin di daerah
tersebut. Semakin tinggi lokasi bangunan, semakin besar pula kecepatan angin yang
memengaruhi daerah tersebut.

MUSALAKI
LOKASI : Desa Wolotolo, Flores, Nusa Tenggara Timur

Musalaki adalah istilah dalam bahasa Ende Lio, yang terdiri dari "Mosa" yang berarti
"ketua" dan "Laki" yang berarti "adat". Jadi, secara harfiah, Musalaki berarti "Ketua Adat".
Bangunan ini digunakan sebagai kediaman bagi pemimpin adat suku Ende Lio dan juga
dihormati sebagai warisan leluhur. Musalaki memiliki bentuk bangunan berbentuk persegi
empat dengan atap tinggi yang melambangkan kesatuan dengan pencipta. Atap tersebut
menyerupai layar perahu sesuai dengan cerita lokal tentang nenek moyang suku Ende Lio yang
mahir dalam perahu.

Penggunaan pondasi di atas batu besar dalam Rumah Musalaki bertujuan untuk
mengurangi risiko retakan dan memberikan fleksibilitas pada struktur lantai. Lantai Rumah
Musalaki terbuat dari bilah papan yang disusun sejajar ke arah tertentu. Penyusunan papan ini
dengan tinggi yang berbeda disengaja untuk tujuan ventilasi udara. Rumah ini berbentuk
persegi dengan atap tinggi yang menjulang ke atas, melambangkan kesatuan dengan pencipta.

Atap besar dan tinggi yang menyerupai layar perahu bukan sekadar hiasan, melainkan memiliki
makna kesatuan. Atap berbentuk layar perahu juga mencerminkan peran nenek moyang
sebagai nelayan.

SAO RIA

Selain sebagai tempat perlindungan, Sao Ria juga berfungsi sebagai tempat pertemuan
bagi kepala suku. Secara religius, Sao Ria digunakan sebagai lokasi pelaksanaan upacara adat
dan sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka suku. Dipercayai bahwa Sao Ria juga
dihuni oleh roh nenek moyang suku dan dianggap sebagai titik pertemuan antara manusia
dengan Dua Ngga'e, yang dianggap sebagai sumber tujuan akhir dan penjaga kehidupan di alam
semesta.

Rumah Tradisional NTB

BALE TANI

Selain berperan sebagai tempat penampungan dan perlindungan, Sao Ria juga berfungsi
sebagai tempat pertemuan kepala suku. Secara aspek keagamaan, Sao Ria digunakan sebagai
tempat diadakannya upacara adat dan untuk menyimpan barang-barang bersejarah suku. Sao
Ria dipercayai sebagai tempat kediaman roh nenek moyang suku dan dianggap sebagai tempat
di mana manusia dapat berinteraksi dengan Dua Ngga'e, yang dianggap sebagai asal tujuan
akhir serta penjaga kehidupan di seluruh alam semesta.

BALE LUMBUNG

Lumbung adalah tempat penyimpanan padi dan juga merupakan simbol kekayaan bagi
suku Sasak. Lumbung ini dirancang dengan bentuk yang tinggi untuk mencegah tikus dan hama
masuk ke dalamnya. Biasanya, satu lumbung dimiliki oleh kelompok keluarga yang terdiri dari
lima hingga enam kepala keluarga. Hal ini disebabkan oleh tuntutan biaya dan persyaratan yang
tinggi dalam proses pembangunan lumbung. Awalnya, lumbung ditempatkan di sebelah kiri
rumah, namun seiring berkembangnya kebutuhan lahan untuk rumah, kini lumbung sering
ditempatkan di depan rumah, berdekatan dengan berugaq.

MBARU NIANG

Kampung adat Waerebo memiliki Rumah Panggung yang dirancang untuk menghindari
genangan air selama musim hujan dan memberikan perlindungan dari serangan hewan buas.
Atap berbentuk kerucut yang hampir menyentuh tanah berfungsi sebagai dinding rumah dan
melindungi penghuni dari cuaca ekstrim. Rumah ini memiliki 5 lantai dengan berbagai fungsi
yang berbeda. Atap menggunakan daun lontar karena tersedia secara melimpah di sekitar
lingkungan, tahan terhadap hujan dan angin, serta mengikuti tradisi dan budaya setempat.
Struktur bangunan dihubungkan dengan tali rotan.

Anda mungkin juga menyukai