Anda di halaman 1dari 8

DISKUSI PRA PENELITIAN MAHASISWA

PROGRAM STUDI AGRONOMI


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Judul : Perancangan Taman Bernuansa Healing Garden Pada


Halaman Rumah Di Puncak Sekuning
Pemrasaran/NIM : Muhammad Abror/05091281924041
Pembimbing : Dr. Ir. Yakup, M.S
Pembahas :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Lanskap adalah sebuah area yang heterogen yang terbentuk dari berbagai tipe
ekosistem yang saling berinteraksi. Struktur lanskap berkaitan dengan tipe, distribusi,
dimensi, dan bentuk komponen penyusun lanskap. Fungsi lanskap berkaitan dengan
barang dan jasa lingkungan yang disediakan oleh lanskap yang meliputi fungsi
produksi (pangan, sandang, papan, energi), habitat (tempat hidup biodiversitas),
regulator (berbagai siklus di biosfer dan atmosfer) dan informasi
(keindahan/rekreasi/kultural). Fungsi lanskap dalam hal distribusi energi, materi, dan
spesies ditentukan oleh perbedaan struktur lanskap.
Pendekatan lanskap adalah pendekatan yang mengakomodasikan berbagai
kepentingan terkait dengan penggunaan lahan yang saling bertentangan, yaitu antara
fungsi ekonomi yang ekstraktif dan jasa lingkungan yang konservatif. Pendekatan ini
melalui proses yang partisipatif, sehingga memakan waktu lama karena tarik ulur
berbagai kepentingan. (Budi Prasetyo, 2017)

Universitas Sriwijaya
Desain bangunan & tata lanskap khususnya pada rumah tinggal tempat
bertujuan membentuk amenities bagi penghuninya. Amenities dicapai melalui
ketenangan fisik, baik itu ketenangan ruang (spatial comfort), ketenangan termis
(thermal comfort), ketenangan suara (auditory comfort), juga pencahayaan (visual
comfort). Namun, dampak berdasarkan proses konstruksi bangunan juga waktu
bangunan dimanfaatkan, bisa mengakibatkan banyak sekali pengaruh negatif dalam
lingkungan hayati pada loka & lebih kurang bangunan tadi. Hal tadi dikarenakan
secara fitrah insan pun adalah asal polutan dampak kegiatan pernafasan yang membuat
CO2 ditambah tindakan-tindakan yang tidak berorientasi dalam aspek lingkungan
yang sehat, ramah lingkungan & irit energi. Isu-isu konsep hijau dari sektor
perumahan sebagai respon untuk menanggulangi pemanasan worldwide sudah tidak
asing di Indonesia, walaupun penerapannya masih belum dapat ditemukan secara
signifikan. Konsep hijau yang ditawarkan oleh pengembang perumahan seringkali
hanya sebagai trik pemasaran belaka dan tidak diwujud (Kurniawaty et al., 2012)
Kehidupan sehari-hari yang padat di lingkungan perkotaan yang sangat aktif
menempatkan orang dalam ketegangan dan tekanan bermasalah. Hal ini perlu segera
diatasi. Jika tidak, stres akan terjadi. Stres sebagai kondisi individu yang dipengaruhi
oleh lingkungan. Kondisi stres hasil dari ketidakseimbangan antara tekanan yang
diterima individu dan kemampuan untuk mengatasi tekanan itu. Orang membutuhkan
energi yang cukup untuk menghadapi situasi stres sehingga tidak mempengaruhi
kesejahteraan mereka. Stres adalah peristiwa atau pengalaman negatif yang dihasilkan
dari situasi yang dihasilkan dari sistem biologis, psikologis, atau sosial individu, yang
mengancam atau menempatkan individu pada risiko.(Virginia Leuwol & Patricia Sibarani,
2020)
Healing Enviroment adalah desain lingkungan terapeutik (pemulihan) yang
menggabungkan unsur-unsur alam, Indra, dan psikologi. Unsur alam dapat dirasakan
melalui panca indera. Indra dapat membantu Andaa melihat, mendengar dan
merasakan keindahan alam yang dirancang. Hal ini secara tidak langsung
mempengaruhi psikologi seseorang. Secara psikologis, seseorang akan merasakan
kenyamanan dan keamanan dalam dirinya. (Lidayana et al., 2013)

Universitas Sriwijaya
Taman yang dilengkapi kolam besar & ditanami pepohonan, perdu, dan
tumbuhan bunga dibangun pada laman bangunan yang dimaksudkan menjadi loka
memuaskan keindahan keduniawian, contohnya tempat tinggal peristirahatan &
kediaman resmi. Taman deperti ini diperindah menggunakan dekorasi misalnya batu-
batuan, lentera batu, & gazebo. Berikut merupakan elemen-elemen dasar yang masih
ada pada taman 1) Air, 2) Tanaman, dan 3) Batu. (Mulyadi, 2019)
Dalam konsep tata ruang ruang tempat tinggal modern disediakan sedikit
lahan taman yang dipercantik menggunakan adanya air terjun kecil pada kolam ikan
atau biasa diklaim dengan sebutan kolam taman. Kolam taman yang hayati akan
menaruh udara sejuk ke pada tempat tinggal & juga memperindah tampilan tempat
tinggal. Air merupakan faktor utama yang menjadikan udara di sekitar kolam taman
menjadi segar dan sejuk, akan tetapi air pada kolam taman tersebut harus disirkulasi
dengan rutin agar tetap terjaga kesegarannya dan dapat menghasilkan udara yang
sejuk. (Candra & Rahmat Hakim, 2012)
Perencanaan & perancangan sebuah taman tempat tinggal dilakukan dengan
perencanaan yang matang. Banyak faktor yang sebagai pertimbangan sebagai
akibatnya taman secara menyeluruh bisa dinikmati. Menata sebuah taman, adalah
pekerjaan memadukan antara unsur-unsur penunjangnya. Tanaman menjadi unsur
soft material kerap dianggap menjadi nyawa bagi sebuah taman, sedangkan hard
material memberi karakter yang mempertegas kehadiran taman tadi. Keserasian
unsur-unsur tadi dimulai semenjak perencanaan awal taman hingga ke termin
penyelesaian. Perencanaan soft material yang dilakukan sehabis hard material nya
selesai, akan membentuk taman yang baik, demikian juaa sebaliknya. Kedua unsur
tadi wajib direncanakan bersama-sama semenjak awal.(Rival, 2013)

I.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi dan mebuat reka cipta taman rumah
tinggal milik Bapak Haris dengan konsep Taman Pemulihan (Healing Garden) di
permukiman Puncak Sekuning.

Universitas Sriwijaya
II. METODE PENELITIAN
II.1. Tempat dan Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan rumah milik Bapak Haris Di Jalan
Putri Kembang Dadar No. 44 belakang taman Bukit Siguntang, Ilir Barat 1 Kota
Palembang. Dengan luas keseluruhan lahan 24 m x 39 m. Penelitian ini direncanakan
pada bulan Agustus 2022 hingga Desember 2022

II.2. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Alat Tulis, 2)
Google Earth, 3) Google Street View, 4) Kamera, 5) Laptop, 6) Meteran, 7)
Perangkat lunak pendukung desain lanskap, dan 8) Telepon Pintar.
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa data-data atau
informasi dan keinginan pemilik rumah melalui wawancara dan penyesuaian terhadap
penghuni rumah.

II.3. Metode Penelitian


Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode yaitu melakukan
observasi, studi literatur, survey lahan subjek penelitian, data yang didapatkan
melalui wawancara dengan pemilik rumah dan penyesuaian terhadap penghuni
rumah dengan mementingkan aspek fungsional
.
II.4. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pra-Rancangan, Konseptual Rancangan, Skematik Rancangan, Pengembangan
Rancangan, Finalisasi Hasil Kerja dan Dokumen Pelaksanaan

Universitas Sriwijaya
https://hmhai.com/design-process/

Universitas Sriwijaya
II.4.1. Pra Rancangan
Dilakukan berbagai persiapan untuk keperluan penelitian baik itu
teknis maupun non teknis. Tahap pra rancangan juga dilakukan riset, analisa
unsur alami, manusia maupun pengguna dan pada tahap ini di lakukan juga
wawancara untuk mendaptakan data-data.

II.4.2. Analisis
Pada tahap menganalisa subjek rancangan dilakukan pengumpulan
data yang terbagi menjadi tiga aspek yaitu alamiah, buatan, dan manusia.

II.4.2.1. Aspek Alamiah


Pengumpulan data alamiah dimulai dari menganalisa arah mata angin,
topografi, serta drainase. Pengumpulan data alamiah dilakukan dengan cara
mengamati dan melakukan pengukuran pada tapak yang akan dirancang.
Pengukuran luas tapak dilakukan secara manual menggunakan meteran
beserta pembagian zona-zona pada lokasi.

II.4.2.2. Aspek Buatan


Pada aspek buatan dilakukan pengamatan terhadap subjek-subjek yang
sudah dibangun pada lokasi yang akan dibuat perancangan, seperti jalan,
bangunan, dimensi, gaya, serta usia.

II.4.2.3. Aspek Manusia


Pada aspek manusia dilakukan wawancara dengan subjek pembahasan
seperti Usia, sosial budaya, gender, serta aktivitas

II.4.3. Sintesis Konsep


Penentuan konsep yang akan diterapkan pada lahan, konsep yang paling
utama pada perancangan suatu taman halaman rumah adalah konsep
peruntukkan lahan, konsep sirkulasi, konsep vegetasi, konsep tata masa

Universitas Sriwijaya
bangunan, dan konsep tata informasi. Pengonsepan dilakukan oleh perancang
dan diserahkan kepada pemilik lahan untuk persetujuan.

II.4.4. Perancagan desain


Pembuatan masterplan/site plan yang akan dirancang dalam bentuk 2
dimensi sebagai gambaran untuk penempatan konsep yang telah ditentukan,
dilanjutkan dengan Tata Sirkulasi, tata hijau & ruang terbuka, tata masa
bangunan, tata informasi dan utilitas.

II.4.5. Desain Awal (Pengembangan Rancangan)


Perancangan awal merupakan lanjutan dari pembuatan siteplan dengan
fokus desain yang lebih detail. Pada tahap ini penentuan tata letak, vegetasi,
serta material sudah ditentukan. Pada fase ini dilakuan pembuatan ilustrasi
sebagai gambaran realisasi lapangan. Pengembangan rancangan bertujuan
untuk menjelaskan rancangan.

II.4.6. Finalisasi Hasil Kerja


Setelah pembuatan rancangan memenuhi syarat, hasil kerja akan diserahkan
kepada pemilik rumah untuk dilakukan peninjauan dalam bentuk 2 dimensi. Setelah
reka cipta sudah sesuai dengan harapan, maka pembuatan rancangan 3 dimensi
sebagai tahap final baru bisa dilakukan.

II.4.7. Dokumen Pelaksanaan


Pemantapan hasil dari pembuatan reka cipta taman yang sudah
dilakukan seperti gambar kerja, spesifikasi teknis, jadwal, dokumen lainnya,

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Budi Prasetyo, L. (2017). Pendekatan Ekologi Lanskap Untuk Konservasi


Biodiversitas.
Kurniawaty, P., Gunawan, A., & Surjokusumo, S. (2012). Kajian Konsep Desain
Taman Dan Rumah Tinggal Hemat Energi Study On Energy-Save House And
Garden Design Concept (Vol. 4). http://sketchup.google.com
Lidayana, V., Ridha Alhamdani, M., & Pebriano, V. (2013). Konsep Dan Aplikasi
Healing Environment Dalam Fasilitas Rumah Sakit.
Mulyadi, B. (2019). Perbandingan Taman Jepang Dan Taman Jawa. Universitas
Diponegoro.
Rival, A. M. (2013). Perancangan Taman Rumah Tinggal Perumahan Permata
Hijau Makassar.
Virginia Leuwol, N., & Patricia Sibarani, R. (2020). Kajian Pengembangan
Ekowisata Sebagai  Pendekatan Terapi Hutan Di Kawasan Wisata Hutan 
Mangrove Kota Sorong (Vol. 6, Issue 1).

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai