net/publication/316717378
CITATIONS READS
0 3,746
1 author:
Dhandhun Wacano
Universitas Islam Indonesia
33 PUBLICATIONS 12 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Dhandhun Wacano on 07 May 2017.
Lingkungan merupakan sebuah ruang atau media tempat berinteraksinya komponen biotik dan
abiotik. Komponen biotik terdiri dari organisme dan mahluk hidup seperti halnya manusia, tumbuhan,
hewan dan mikroorganisme, sedangkan komponen biotik terdiri dari benda-benda mati berupa air,
udara, tanah, batuan, dan mineral. Setiap komponen lingkungan berinteraksi membentuk sebuah
ekosistem, dimana hubungan timbal balik tersebut kemudian dipelajari dalam kajian ekologi. Bumi
sebagai salah satu planet kehidupan dalam Tata Surya, di dalamnya terdapat berbagai jenis
ekosistem. Setiap ekosistem berjalan sesuai dengan Sunatullah berdasarkan asas kesetimbangan
lingkungan (environmental equilibrium). Proses-proses alami (natural processes) yang terjadi pada
semua ekosistem merupakan sebuah mekanisme untuk mencapai kesetimbangan alam. Jika salah
satu komponen lingkungan, baik komponen biotik maupun komponen abiotik ada yang mengalami
gangguan, maka akan muncul sebuah permasalahan lingkungan. Munculnya permasalahan lingkungan
inilah yang menjadi konsen utama kajian Teknik Lingkungan.
Secara terminologi Teknik Lingkungan dapat diartikan sebagai sebuah metode, sistematika,
serta rekayasa untuk mengelola dan menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan
mengaplikasikan ilmu dan teknologi secara bersamaan. Tujuan utama kajian teknik lingkungan adalah
untuk menjaga kesehatan dan keselamatan manusia, serta kelestarian lingkungan secara keseluruhan.
Ruang lingkup bidang ini antara lain meliputi kegiatan konservasi sumber daya alam, perencanaan dan
pengelolaan lingkungan, pengelolaan kesehatan lingkungan, pengelolaan dan pengendalian
pencemaran limbah dan sampah, pengelolaan kualitas lingkungan, pengendalian dan pengelolaan
dampak lingkungan, serta analisis risiko lingkungan.
Desawa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagaikan sebuah mata uang yang
memiliki dua sisi yang berbeda. Di satu sisi dapat memberikan keuntungan pada manusia, namun disisi
yang lain jika tidak diaplikasikan dengan bijaksana, maka dapat merugikan manusia dan lingkunganya.
Dampak negatif dari hal tersebut adalah munculnya berbagai masalah lingkungan yang saat ini di
temui hampir di seluruh dunia. Secara umum, masalah lingkungan yang muncul dapat disebabkan oleh
dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Proses alam seperti letusan gunungapi, gempabumi,
longsor, cuaca ekstrim, kekeringan dan banjir merupakan salah satu penyebab munculnya permasalah
lingkungan secara alami. Namun demikian, proses alam tersebut secara tidak langsung seringkali
mendapat campur tangan dari manusia, sehingga risiko atau kerugian yang ditimbulkan akibat proses
alam menjadi semakin tinggi. Permasalahan lingkungan akibat faktor manusia lebih disebabkan karena
kurang bijaknya dalam memanfaatkan hasil sumberdaya alam dan penggunaan teknologi. Sebagai
contohnya adalah masalah pencemaran atau polusi terhadap komponen lingkungan, baik komponen
biotik maupun komponen abiotik. Pencemaran lingkungan tersebut dapat berupa pencemaran air,
polusi udara, pencemaran tanah, serta gangguan suara (kebisingan).
Berbagai permasalahan lingkungan tersebut mau tidak mau harus tetap diselesaikan agar
keberlangsungan perikehidupan manusia dapat terus terjaga secara berkelanjutan (sustainable). Salah
satu aplikasi teknologi untuk membantu menyelesaikan permasalahan lingkungan tersebut adalah-
1
Artikel Ilmiah
Disampaikan dalam Talkshow Unisi Radio dan Media Mahasiswa UII, Juli 2016
penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG dalam hal ini didiskripsikan sebagai
sebuah sistem yang dapat digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengolah, menganalisis, dan
menghasilkan data geospasial. Komponen SIG terdiri dari komponen Data, User, Software, Hardware,
dan Applications. Kelebihan SIG salah satunya adalah kemampuanya untuk menghasilkan sebuah
informasi secara efektif, efisien, cepat dan memiliki referensi spasial di permukaan bumi. Informasi
spasial yang dihasilkan dapat berupa peta, tabel, grafik, diagram, serta simulasi model baik dalam
bentuk cetak ataupun elektronik. Informasi inilah yang digunakan sebagai dasar untuk memecahkan
masalah dan mendesain secara teknis hal-hal yang berkaitan dengan penyelesaian permasalahan
lingkungan yang muncul. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan sebuah sistem yang
berfungsi sebagai alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat analisis-analisis
keruangan yang diperlukan sebagai dasar pertimbangan-pertimbangan penyelesaian masalah
lingkungan secara teknis.
Komponen SIG sebagai sebuah terobosan teknologi dapat membantu proses penyelesaian
permasalahan lingkungan, sehingga sudah menjadi keharusan bagi para insinyur pemerhati lingkungan
untuk mengenal dan memahami SIG baik secara konsep ataupun aplikasinya. Berbagai contoh
penerapan SIG dalam permasalahan lingkungan antara lain terangkum dalam topik-topik kajian
sebagai berikut:
perencanaan dan penentuan lokasi pembuangan akhir sampah (landfill)
pemetaan, pemodelan dan analisis pencemaran udara
pemetaan, pemodelan, dan analisis pencemaran air permukaan dan airtanah
pemetaan, pemodelan, dan analisis pencemaran tanah
penentuan jalur pembuangan limbah dan sampah
penentuan jalur jalan yang ideal
penentuan lokasi-lokasi yang berisiko terhadap kejadian bencana alam
pemetaan dan analisis sebaran epidemi atau wabah penyakit
penentuan dan analisis lokasi kelayakan tambang
perhitungan dan analisis daya dukung dan daya tampung
perhitungan dan pengelolaan konservasi air dan tanah
analisis mengenai dampak lingkungan akibat sebuah kegiatan
pengawasan (monitoring) kualitas lingkungan
dan sebagainya.
2
Artikel Ilmiah
Disampaikan dalam Talkshow Unisi Radio, Maret 2017
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sebuah sistem informasi yang saat ini sudah
banyak digunakan dalam berbagai bidang, tidak terkecuali bidang rekayasa lingkungan. Teknologi SIG
dalam bidang teknik lingkungan banyak digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah proses
pengambilan keputusan terkait dengan pengelolaan lingkungan. Berbagai masalah lingkungan yang
komplek dapat disajikan secara lebih sistematik dan mudah dipahami, karena kunci utama SIG adalah
semua objek dipermukaan bumi memiliki koordinat sebagai referensi lokasi. Teknologi SIG juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah lingkungan secara lebih cepat, sehingga
analisis masalah lingkungan juga dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Hal terpenting dari
beberapa kelebihan SIG dibidang teknik lingkungan adalah kemampuanya dalam memberikan
beberapa alternatif untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan, tepat pada akar
permasalahanya.
Namun demikian, penggunaan teknologi SIG dibidang teknik lingkungan juga memiliki kendala
dan kelemahan. Kendala tersebut antara lain terletak pada ketersediaan database, penguasaan
perangkat lunak (software) dan juga kemampuan analisis spasial terhadap hasil. Pengguna dari
bidang teknik lingkungan, bukan merupakan spesialis teknologi SIG, sehingga dalam hal ini
penting untuk diperhatikan bahwa fokus penggunaan SIG lebih dikonsentrasikan pada analisis
pokok permasalahan lingkungan yang dikaji dan bukan pada penguasaan berbagai software
atau peralatan lainya. Selain itu, penting juga diperhatikan bahwa ketersediaan database yang
relevan dengan topik teknik lingkungan, tutorial penggunaan software, contoh studi kasus, dan contoh
teknik analisis, perlu dipersiapkan secara lengkap dan sistematis agar mudah digunakan dan dipelajari.
Kendala terakhir terkait dengan kemajuan teknologi penginderaan jauh (remote sensing).
Penginderaan jauh menyediakan banyak sekali variasi data lingkungan, mulai dari data iklim, relief,
vegetasi, penutup lahan, jaringan jalan, jaringan sungai, dan masih banyak lagi data lainya. Namun
dimanakah data tersebut? bagaimana cara memperolehnya? berapa biayanya? dan berbagai macam
pertanyaan yang muncul dari pengguna yang notabene bukan merupakan spesialis teknologi SIG.
Oleh karena itu, penyediaan fasilitas untuk menunjang informasi-informasi tentang data penginderaan
jauh juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Pada masa yang akan datang, penggunaan teknologi SIG menjadi salah satu kunci penting
untuk menyelesaikan permasalan-permasalahan lingkungan yang semakin komplek dihadapi. Dengan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki teknologi SIG, diharapkan penyelesaian permasalahan lingkungan
dapat terlaksana dengan lebih efektif dan efisien. Namun perlu juga diperhatikan bahwa harus ada
upaya yang sistematis untuk mengatasi kendala dan kelemahan SIG bagi pengguna yang bukan
merupakan spesialis teknologi SIG.