Dosen Penanggungjawab:
Dr. Achmad Siddik Thoha, S.Hut., M.Si.
Oleh :
Nirwan Saputra 171201005
Adrian Markus Ginting 171201043
Sunita Agustini 171201048
Ibnu Agung Perdana 171201176
William andreas S 171201121
Kelompok 6
KSH 7
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
Analisis Spasial Lingkungan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulisan laporan
ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Praktikum Analisis Spasial
Lingkungan selanjutnya di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas
Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Adapun judul laporan ini adalah “Peta Survei Kawasan Biodiversitas”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.Achmad Siddik Thoha, S.Hut.,
M.Si. sebagai dosen matakuliah dan praktikum Analisis Spasial Lingkungan yang
telah memberikan materi dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kesalahan
yang terjadi baik dalam penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................ 1
Tujuan...................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 3
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat.................................................................................. 6
Alat dan Bahan ....................................................................................... 6
Prosedur Praktikum................................................................................. 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil........................................................................................................ 7
Pembahasan............................................................................................. 11
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan.............................................................................................. 13
Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konsep ecocity adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan yang
didasarkan pada dua prinsip, yaitu integritas dan konektivitas ekologis. Salah satu
tujuan pengembangan ecocity adalah konservasi sumberdaya alam, termasuk
keanekaragaman hayati untuk meningkatkan kesejahteraan manusia (Bhati 2003).
Konsep ecocity di dalam pembangunan perkotaan mendukung terselenggaranya
konservasi sumberdaya hayati. Dengan demikian, konservasi keanekaragaman
hayati merupakan kegiatan yang menunjang terbangunnya kota yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan. Koridor hijau atau green corridor sebagai salah
satu unsur kota yang penting memiliki banyak fungsi antara lain berfungsi sebagai
peneduh yang dapat menciptakan kenyamanan (amenity), jalur hijau dapat
berfungsi sebagai sarana konservasi eksitu dan dapat memberikan berbagai jasa
lingkungan. Sebagai sarana konservasi eksitu, koridor hijau dapat berperan
sebagai koleksi berbagai jenis flora (khususnya pohon). Koleksi pepohonan yang
tumbuh pada koridor hijau, baik eksotik maupun endemik, dapat digunakan
sebagai sarana pendidikan atau pengenalan keanekaragaman hayati yang mudah
dijangkau (Wuisang, 2015).
Pembangunan perkotaan berkelanjutan harus diselenggarakan secara
terencana dan terpadu dengan memperhatikan antara lain rencana umum tata
ruang dan lingkungan agar terwujud pengelolaan perkotaan yang efisien dan
tercipta lingkungan yang sehat, indah, dan nyaman. Pada masa lalu sampai
sekarang, pembangunan kota cenderung untuk meminimalkan ruang terbuka hijau
dan menghilangkan wajah alami kota. Lahan-- lahan bertumbuhan banyak
dialihfungsikan menjadi kawasan perdagangan, kawasan pemukiman, kawasan
industri, jaringan transportasi, serta sarana dan prasarana kota lainnya.
Lingkungan perkotaan hanya berkembang secara ekonomi, namun menurun
secara ekologi. Padahal keseimbangan lingkungan perkotaan secara ekologi sarna
pentingnya dengan perkembangan nilai ekonomi kawasan perkotaan. Kondisi
demikian menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perkotaan berupa
1
2
Tujuan
Adapun tujuan praktikum Analisis spasial lingkungan yang berjudul “
Peta Survei Kawasan Biodiversitas” adalah Memetakan Lokasi Dengan
Biodeversitas Tertentu.
2
3
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
4
5
Prosedur Praktikum
2. Ketik alamat kota anda pada bagian disamping kotak OSM lalu enter.
5
6
3. Buat kotak sesuai dengan area cakupan yang anda inginkan. Klik kiri lalu
muncul kotak dialog selection manager. Pilih try download if tne exists. Pilih
zoom 20 (makin besar angkanya maka akan semakin besar resolusinya). Klik
start.
6
7
6. buka citra hasil download di SAS Planet di ArcMap 10.x. Drag file di windows
explorer ke kotak Table of Contents. Klik Yes. Maka hasilnya seperti gambar
berikut
7. Lalu, simpan file dalam bentuk PDF, fungsinya untuk dapat data dimasukkan
kedalam Avenza Maps. Dengan cara : File – Export Map. Untuk formatnya
samakan dengan gambar yang tertera dan jangan lupa untuk mencentangkan
Export Map Georeference Information lalu klik “OK”
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
Saat anda berjalan, maka dipeta akan meninggalkan jejak track berwarna
orange
Bila anda selesai membuat track, maka klik kotak merah
13
14
14
15
15
16
16
17
b) Membuat Keterangan
Judul
- Klik Insert pada kolom menu
- Pilih Text
17
18
Skala Text
- Klik Insert pada kolom menu
- Pilih Text
Skala Bar
- Klik Insert pada kolom menu
- Pilih Scale Bar
Legenda
- Klik Insert pada kolom menu
- Pilih Legend
18
19
Sumber Peta
- Klik Insert pada kolom menu
- Pilih Text
Coordinate System
- Klik Insert pada kolom menu
- Pilih Text
Data Frame
- Klik Insert pada kolom menu
- Pilih Data Frame
- Klik Data Framenya, Pilih Add Data
- Pilih Peta
19
20
Grid
20
21
21
22
Hasil
Hasil yang didapatkan dari Praktikum Analisis Spasial Lingkungan yang
berjudul “ Peta Survei Kawasan Biodiversitas” adalah sebagai berikut:
22
23
23
24
Pembahasan
24
25
pada citra sehingga didapatkan koordinat citra. Hal ini sesuai dengan Wahyu Dan
Bangun (2016) yang menyatakan. Koordinat ini digunakan sebagai titik sekutu
dalam proses transformasi koordinat citra menjadi koordinat lapangan sehingga
didapatkan parameter transformasi. Untuk mengeleminasi berbagai kesalahan
geometrik, maka dilakukan koreksi geometrik. Memilih metode setelah
mengetahui karakteristik kesalahan geometrik dan tersedianya data referensi.
Pemilihan metode tergantung pada jenis data (resolusi spasial), dan jenis
kesalahan geometric (skew, yaw, roll, pitch) data.
Georeferencing memberikan sistem koordinat pada suatu objek gambar
dengan cara menempatkan suatu titik control terhadap suatu persimpangan antara
garis lintang dan bujur pada gambar berupa objek tersebut, atau dengan
menempatkan titik ikat pada lokasi yang sudah diketahui koordinatnya. Cara
dalam proses georeferencing di ArcGIS dengan menempatkan titik control pada
suatu garis perpotongan lintang dan bujur kemudian untuk memasukkan nilai
koordinatnya, klik kanan pada control tersebut, lalu pilih input X dan Y atau input
DMS of Lon and Lat. Akan tetapi cara tersebut cenderung akan menghasilkan
RMS Error yang cukup besar, tergantung dari tingkat ketelitian saat menempatkan
titik conrol.
Digitasi mengkonversi objek geografis dari data peta raste (peta dengan
format jpg). Menurut Rifa'i (2012) mengemukakan digitasi merupakan usaha
untuk mengambarkan kondisi bumi kedalam sebuah bidang datar dalam komputer
atau pengubahan data peta hardcopy menjadi softcopy. Sumber data peta untuk
digitasi dibagi menjadi beberapa, salah satunya data tabular. Data tabular ini
merupakan data yang terdiri dari manual tabel dan GPS.
25
26
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. sebagian besar kawasan konservasi dan habitat asli (remnant) di Indonesia
telah terfragmentasi oleh elemen lanskap yang didominasi oleh aktivitas
manusia dalam bentuk perkebunan kelapa sawit, perkebunan, hutan tanaman,
pertambangan, pemukiman dan lahan pertanian masyarakat
2. Avenza maps memungkinkan pengguna menyusun skema data sehingga
informasi yang dapat dikumpulakan tidak terbatas pada informasi lokal
3. Lanskap berubah setiap saat karena pengaruh berbagai faktor pendorong baik
faktor fisik, sosial ataupun ekonomi. Memprediksi arah perubahan lanskap
dan memperkirakan akibatnya di masa depan merupakan informasi yang
penting
4. Konsep ecocity adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan yang
didasarkan pada dua prinsip, yaitu integritas dan konektivitas ekologis.
5. Untuk itu tindakan konservasi yang dilakukan mencakup kegiatan antara lain
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keragaman jenis baik
flora maupun fauna termasuk ekosistemnya,
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Lukiawan, R., Endi, H.,P Dan Meilinda, A. 2019. Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Berbasis Web Untuk Persebaran Kantor Pos di Kota Semarang
Dengan Google Maps Api. Jurnal Standardisasi. 21(1): 45 – 54.
27