JUDUL PROGRAM
KONSEP URBAN FARMING SEBAGAI PENGETAHUAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI DEFISIT RUANG
TERBUKA HIJAU DI KELURAHAN PALEDANG, KOTA BANDUNG
BIDANG KEGIATAN
PKM M PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
M. Zaenal Ramdhani As Siddiq 133060021 / 2013
Aditya Ramdani 133060003 / 2013
Balebat Buana Puspa 133060026 / 2013
Siti As Asy Syifa 153060023 / 2015
Dini Rahmawati 143050053 / 2014
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
1
Halaman Judul...................................................................................................... i
Halaman Pengesahan............................................................................................ ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Ringkasan............................................................................................................. iv
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................. 2
1.4 Luaran yang Diharapkan................................................................................ 2
1.5 Manfaat Kegiatan........................................................................................... 2
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan....................................................................... 4
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing........................ 6
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya............................................................ 10
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas........... 12
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan.................................................. 13
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra.......................................... 14
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja................................................... 14
RINGKASAN
2
terserap dengan baik oleh tanah serta air tidak tertampung oleh drainase sehingga
kota bandung rawan banjir. Seperti yang terjadi di Kelurahan Paledang, yang
memiliki kepadatan penduduk 1987 jiwa/hektar. Penggunaan lahan didominasi oleh
permukiman, sehingga ketersediaan RTH sangat minim, fenomena ini terjadi karena
masyarakat belum peduli terhadap pentingnya Ruang terbuka hijau kota.
Terdapat karang taruna yang tersebar di tujuh RW pada kelurahan paledang
yang cukup aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Namun kurangnya
pengetahuan dan pengalaman dalam hal menjaga lingkungan menjadi kendala
dalam menjaga lingkungan sekitar tersebut, sehingga belum dapat memecahkan
persoalan kurangnya RTH khususnya di Kelurahan Paledang. Hal ini seharusnya
dapat menjadi potensi dimana karang taruna sebagai garda terdepan untuk merubah
mindset masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Banjir, Kota Bandung, Urban Farming
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
ini disadari sangat kritis, sebab RTH hijau yang ada belum dapat menyediakan
kebutuhan oksigen secara micro. Walaupun demikian, warga masyarakat
Kelurahan paledang memiliki antusias terhadap penanganan masalah kurangnya
RTH. Disisi lain hal ini juga merangsang pencarian ide dan konsep dalam
menangani kelangkaan RTH hijau yang ada dilingkungannya.
Melihat realitas yang berkembang di atas, dilihat dari sisi pembangunan
kemasyarakatan adalah peluang bagi peneliti dalam merefleksikan ilmu
pengetahuan dan teknologinya dalam melakukan pendampingan terhadap inisiasi
dan inventarisasi ide yang akan dilakukan masyarakat untuk menghasilkan konsep
membangun artificial yang dapat meningkatkan RTH hijau. Untuk menyelaraskan
keinginan dan minat masyarakat Kelurahan Paledang dalam menangani
kelangkaan RTH hijau, maka tim mengusulkan arahannya pada Urban Farming.
Urban farming sesungguhnya adalah konsep agriculture yang
diimplementasikan pada lahan, ini merupakan konsep kontemporer yang biasa
dilakukan oleh petani. Konsep ini menjadi sophisticated karena diaplikasikan di
bangunan gedung, pemanfaatan sempadan sungai, serta pemanfaatan pada
bangunan lain di dalam bangunan-bangunan di perkotaan. Konsep urban farming
juga bukan sekedar usaha penyediaan RTH hijau tetapi juga dapat menjadi
peluang usaha bagi usaha ekonomi produktif di perkotaan.
Secara geografis Kelurahan Paledang terletak pada permukaan geografis
yang datar dengan curah hujan kurang lebih 2.460 mm/tahun dan dilalui 2 buah
sungai yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Cikapundung Kolot. Selain itu
juga terdapat 3 anak sungai yaitu Cikarees, Cibalong Montok dan Anak Kali
Cikapundung. Ditinjau dari sudut ketinggian tanah, Kelurahan Paledang berada
pada ketinggian 700mdpl. diatas permukaan air laut. Suhu maksimum dan
minimum di Kecamatan Lengkong berkisar 20,0 29,00C. Iklim tersebut sangat
baik untuk tanaman budidaya termasuk holikulura dan tanaman keras dalam
aplikasi urban farming.
Terdapat Karang Taruna di Kelurahan Paledang yang menjadi salah satu
penggerak dan pengembang program kegiatan kemasyarakatan. Karang Taruna
tidak terlepas dari bimbingan pihak kelurahan yang memiliki peranan penting
dalam mensosialisasikan program tersebut. Adanya koordinasi yang baik dan aktif
antara pihak Kelurahan Paledang dan Karang Taruna yang menjadi poin penting
dalam pelaksanaan kegiatan. Selain Kelurahan Paledang, pihak RT dan RW juga
berperan dalam mengkoordinasikan program terhadap masyarakat. Karang Taruna
di Kelurahan Paledang memiliki latar belakang yang berbeda seperti hal nya
pendidikan, dimulai dari siswa SMP, SMA, dan Mahasiswa bahkan yang sudah
bekerja.
Karang Taruna tersebut aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak
RW maupun kelurahan seperti kegiatan sosial kemasyarakatan akan tetapi dalam
hal pemberdayaan lingkungan masih kurang. Sehingga Karang Taruna Kelurahan
Paledang yang memiliki potensi dalam hal melaksanakan kegiatan masih
2
memerlukan pemberdayaan terkait lingkungan guna pengembangan wawasan agar
ruang yang tersedia dapat dimanfaatkan dan dilestarikan secara optimal.
Pemberdayaan masyarakat merupakan hal yang realistis dilakukan untuk
dapat meningkatkan kelembagaan dan modal sosial masyarakat. Pembentukan
kelompok masyarakat yang mandiri secara sosial dan pengambilan keputusan
berdasarkan kepentingan yang sama akan menciptakan solidaritas, kerjasama,
musyawarah, rasa aman dan rasa percaya diri. Melalui kelompok, para anggota
akan menyusun program dan merasakan adanya perkembangan dan kemajuan
sebagai hasil dari kegiatan yang mereka lakukan. Mereka akan dibawa beralih dari
situasi rutinitas ke situasi kerja kelompok. Disinilah peran motivator luar yang
berfungsi melakukan persiapan sosial menjadi penting dalam menemukan sisi lain
kreatifitas yang harus dibangkitkan. Persiapan sosial tidak lain adalah mengajak
segenap anggota kelompok sasaran untuk mulai bersedia melakukan kegiatan
mempersiapkan diri dengan mengidentifikasi kebutuhan dan mencari solusinya
(Karsidi, 1997).
Dari pendekatan research and development yang dilakukan sebelumnya,
direkomendasikan agar kegiatan pendampingan berbasis potensi daerah ini perlu
dikembangkan di Kelurahan Paledang dengan memperhatikan perbedaan potensi
lokal daerah dan penumbuhan life skills yang dapat memecahkan persoalan
mereka dalam lingkungan.
3
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan PKM - M Pengabdian Masyarakat ini adalah:
1. Sosialisasi pengenalan desain kepada kelompok sasaran dalam membangun
urban farming.
2. Pelatihan Pengenalan bahan membangun urban farming kepada kelompok
sasaran.
3. Mendampingi pembangunan artificial urban farming yang diinisiasi
kelembagaan masyarakat Karang Taruna.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
5
2.2 Penanganan Masalah Mitra
Pengembangan dan pengimplementasian konsep urban farming di Kelurahan
Paledang mengambil konsep perlibatan partisipasi Karang Taruna secara aktif atau
seringkali disebut community development. Pada implementasinya nanti, Karang
Taruna akan disosialisasikan mengenai pengembangan konsep urban farming
secara teoritis dan best practice yang pernah ada terkait pengembangan urban
farming, kemudian setelah terjadinya penyamaan persepsi mengenai bentuk
pengembangan konsep urban farming ini, Karang Taruna akan di berikan
pelatihan mengenai aplikasi konsep ini di Kelurahan Paledang. Setelah itu, untuk
bentuk pengembangan secara aplikatifnya akan di musyawarahkan bersama
dengan Karang Taruna agar bentuk pengembangan urban farming dapat
disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan Karang Taruna disana. Harapan
kedepannya, aplikasi konsep pengembangan urban farming ini nantinya juga
dapat memicu pola pola ekonomi kreatif yang ada di Kelurahan Paledang dalam
bentuk kewirausahaan, agar produk produk yang dihasilkan dari urban farming
ini nantinya bisa bermanfaat dan menghasilkan nilai ekonomis yang dapat
membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Paledang. Apabila
hal tersebut dapat terimplementasikan dengan baik, kami mengharapkan konsep
ini dapat meningkatkan pengetahuan , minat, dan partisipasi Karang Taruna serta
masyarakat secara berkala untuk membantu usaha Kota Bandung dalam
memenuhi Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebanyak 30% pada tahun 2020.
Adapun anggota Karang Taruna yang akan dilibatkan dalam kegiatan
sosialisasi dan pelatihan pengembangan konsep urban farming ini berjumlah 35
orang. Dengan asumsi, 5 orang dari tiap RW yang ada di Kelurahan Paledang
dapat memberikan informasi secara jejaring kepada anggota Karang Taruna
lainnya dan juga masyarakat pada umumnya. Sehingga dapat tercapainya
pengembangan konsep urban farming yang dapat meningkatkan pengatahuan
kepada Karang Taruna untuk kedepannya agar dapat memberdayakan masyarakat
di Kelurahan Paledang dalam mengatasi defisit Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kota Bandung.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Mitra dipilih berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Lurah
Paledang yang memiliki kesadaran dan kemauan untuk mengaplikasikan urban
farming, serta memiliki ketekunan dalam melaksanakan program. Mitra PKM
Pengabdian Masyarakat yaitu Karang taruna, Dewan Kemakmuran Masjid dan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam kegiatan PKM Pengabdian
Masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Brainstorming / Penyamaan Persepsi Menganai Desain RTH. Pada
tahap ini dilakukan beberapa sub kegiatan antara lain:
a. Melakukan pemahaman dasar (brainstorming) mengenai eksplorasi ide
kreatif, menajamkan ide kreatif seta melakukan penyamaan konsep urban
farming.
b. Kegiatan peningkatan pengetahuan dasar mengenai Desain RTH dan
Fungsinya serta komponen-komponen RTH dengan metode ceramah.
Metode ini dipilih untuk menyampaikan teori dan konsep yang penting
untuk dimengerti oleh peserta pelatihan. Materi teori mencakup RTH dan
Fungsinya, disamping itu juga dilaksanakan pemahaman mengenai lahan
yang dapat digunakan untuk RTH dalam hal ini urban farming sehingga
masyarakat terstimulasi mendapatkan wawasan yang luas dalam
menemukan karya dan rekayasa urban farmingnya.
c. Evaluasi Brainsorming dilakukan dalam rangka untuk mengetahui tingkat
pemahaman mitra terhadap materi yang diberikan, serta peningkatan
aktualisasi ide yang dimiliki masing-masing kelompok sasaran.
7
a. Demonstrasi yang dilakukan untuk memberikan contoh kepada peserta
mengenai bahan atau material seperti apa yang dapat diaplikasikan pada
desain urban farming. Metoda yang dilakukannya adalah confirmatif
partisipatory sehingga mengerucutkan ide dan gagasan kelompok sasaran
menjadi inisiasi yang rasional (mudah dilaksanakan dengan biaya yang
terjangkau).
b. Pengenalan lingkungan Desain. Dilakukan dengan cara membawa peserta
pada lokasi-lokasi yang memiliki bahan-bahan terpilih yang akan di
gunakan urban farming, serta beberapa lokasi menyesuaikan dengan desain
yang terpilih yang digunakan oleh masyarakat.
8
SOLUSI YANG
PROSEDUR
MASALAH PERMASALAHAN DITAWARKAN
KERJA
(METODE)
urban farming yang melalui pembangunan Urban farming prasarana
diinisiasi kelembagaan fisik urban farming 2. Latihan atau - Bimbingan
masyarakat Karang Taruna, praktik pendekatan
3. Bimbingan verbal dan visual
manajemen usaha
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Pada tabel diatas anggaran biaya lebih banyak kepada pelatihan dan alat-
alat atau bahan dalam praktek langsung harapannya agar masyarakat memahami
betul tata acara desain urban farming, dan mengarahkan masyarakat kelompok
sasaran agar dapat mengembangkannya secara lebih kreatif.
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan digambarkan dalam bentuk bar chart pada tabel 5.3
sebagai berikut:
Tabel 5.3 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegaiatan 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Koordinasi tim dengan mitra
2 Penyusunan rencana kerja
3 Brainstorming
4 Eksplorasi inisiasi dan Ide kretif
urban farming
5 Penajaman ide menjadi konsep
6 Aplikasi di lapangan
7 Evaluasi
8 Pembuatan laporan
9 Seminar hasil
10 Pemantauan
Sumber : hasil diskusi dengan mitra kerja
10
1
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah (RP)
8
pemakaian
Perjalanan dari
setiabudhi ke Kelurahan Sosialisasi 2 motor 100.000 200.000
Paledang (lokasi kajian)
Perjalanan dari Pengangkutan
setiabudhi ke Kelurahan alat dan bahan 1 mobil 300.000 300.000
Paledang (lokasi kajian) pelatihan
Perjalanan dari
2 motor dan
setiabudhi ke Kelurahan FGD 200.000 600.000
1 mobil
Paledang (lokasi kajian)
Perjalanan dari
Evaluasi 2 motor x 5
setiabudhi ke Kelurahan 100.0000 1.000.000
bulanan kali
Paledang (lokasi kajian)
SUB TOTAL (Rp) 2.100.000
4. Lain-lain
Justifikasi
Material Kuantitas Harga satuan Jumlah (RP)
pemakaian
Fotocopy,
Pembuatan Laporan Penjilidan, dan 5 eksemplar 50.000 250.000
ATK
Melihat
Kunjungan ke
percontohan 4 orang 200.000 800.000
kelurahan lain
urban farming
SUB TOTAL (Rp) 1.050.000
9
Alokasi
Tugas Program Waktu Uraian
Nama/NIM Bidang Ilmu
No. Studi (jam/ Tugas
minggu)
Perencanaan Perencanaan
M. ZaenalRamdhani As Strategi
1. Wilayah dan Wilayah dan 7
Siddiq / 133060021 Pelaksanaan
Kota Kota
Komunikasi
Dini Rahmawati / Teknik Teknik
2. 5 dan
143050053 Lingkungan Lingkungan
Sosialisasi
Perencanaan Perencanaan
Aditiya Ramdani / Pelatihan dan
3. Wilayah dan Wilayah dan 6
133060003 Praktek
Kota Kota
Perencanaan Perencanaan
Siti Asy Syifa / Pelatihan dan
4. Wilayah dan Wilayah dan 6
153060023 Praktek
Kota Kota
Perencanaan Perencanaan
Balebat Buana Puspa / Monitoring
5. Wilayah dan Wilayah dan 4
133060026 dan Evaluasi
Kota Kota
10
Sumber :
https://w