Oleh Kelompok 4 :
1. Sulis Tri Endarwati NPM 1613034020
2. Gilang Wijaya NPM 1613034042
3. Desy Rahmadini NPM 1613034058
4. Dita Kania Diandra NPM 1653034010
5. Ghina Nabila NPM 1653034012
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memnerikan nikmat-
Nya, sholawat serta salam kita ucapkan kepada baginda Nabi besar kita Nabi
Muhammad S.A.W. yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan paper ini. paper ini penulis susun sebagai prasyarat
mengikuti perkuliahan Geografi Pertanian, yaitu mengenai pengamatan aktivitas
pertanian,
Dalam penyajian materi paper ini akan penulis jabarkan pengamatan aktivitas di
kota. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih terdapat kesalahan
dan kekurangan, untuk itu penulis berharap seluruh pembaca berkenan memberikan
kritik dan saran. Akhirnya tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu penyelesaian paper ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1. PENDAHULUAN
Secara umum pertanian kota (urban agriculture) dapat didefinisikan sebagai setiap
bentuk usaha, komersial ataupun bukan, yang berkaitan dengan produksi,
distribusi, serta konsumsi dari bahan pangan atau hasil pertanian lain yang
dilakukan di lingkungan perkotaan. Pertanian kota meliputi penanaman, panen,
dan pemasaran berbagai bahan pangan serta berbagai bentuk peternakan yang
memanfaatkan lahan-lahan yang tersedia di lingkungan perkotaan.
Tanah-tanah negara yang tidak dimanfaatkan juga dapat menjadi lokasi yang baik
untuk pertanian kota. Begitu pula dengan tanah-tanah marjinal di sepanjang tepi
sungai, rel kereta api, di bawah jembatan, pada lereng-lereng perbukitan, di bawah
jalur/jaringan listrik dapat dimanfaatkan untuk pertanian yang produktif.
1
Mayoritas orang berpikir bahwa pertanian sebagai suatu kegiatan yang terjadi
hampir sepenuhnya di tanah pedesaan. Akan tetapi dewasa ini banyak kegiatan
pertanian juga dikembangkan di perkotaan. Pelaksanaan pertanian perkotaan
dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan kemiskinan perkotaan. Kemiskinan
tidak lagi merupakan masalah yang menjadi dominasi di daerah pedesaan, tetapi
juga akan semakin meningkat di daerah perkotaan (urban) dan pinggiran kota
(peri-urban).
2
2. PEMBAHASAN
3
menjadi budaya baru yang tak hanya bermanfaat secara ekologi tetapi juga
memiliki nilai ekonomi dan estetika
Ada tiga langkah yang harus dilakukan supaya urban farming ini bisa berjalan
lancar dan berhasil, antara lain yakni :
4
Kegiatan pertanian perkotaan juga memiliki manfaat posisif lainnya. Dampak
Positif dari sektor ini antara lain: peningkatan gizi dan kesehatan, perbaikan
lingkungan untuk hidup, meningkatkan kewirausahaan, dan peningkatan
kesetaraan. Pada intinya Pertanian perkotaan adalah proses utama pengentasan
kemiskinan selama periode pemulihan ekonomi.
Hal ini juga meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan melalui penghijauan dan
pengurangan polusi dimulai di lingkungan berpenghasilan rendah. Sektor ini juga
memperkuat basis ekonomi suatu kota dengan menambahkan “substitusi impor”
industri yang meliputi produksi, pengolahan, pengemasan dan pemasaran dan
akhirnya, pertanian perkotaan membuat kontribusi besar untuk menyeimbangkan
ekologi global (Smit,1992 dan Losada, 1998).
Manfaat yang dapat dirasa oleh warga kota dengan adanya pertanian perkotaan
adalah satu manfaatnya adalah menyediakan bahan pangan untuk konsumsi
anggota keluarga sehingga dapat meningkatkan gizi keluarga.
5
Dengan terpenuhinya bahan pangan dari hasil bertani sendiri dapat meningkatkan
kesejahteraan karena alokasi uang yang tadinya digunakan untuk membeli bahan
pangan kini dapat disediakan sendiri.
Dengan dijual ke pasar, pasokan akan bertambah sehingga kota dapat mencukupi
kebutuhan masyarakatnya akan pangan. Dengan kata lain ketahanan pangan di
daerah perkotaan akan terbantu dengan pertanian perkotaan. Kestabilan harga
pangan juga akan terbantu oleh adanya panen dari pertanian perkotaan. Serta yang
juga penting adalah manfaat ekologis dengan diterapkannya program ini yakni
turut berkontribusi dalam meningkatkan proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH)
kota.
Pertanian perkotaan ini banyak memberikan mafaat yang dirasakan langsung oleh
masyarakat baik dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi dalam makanan,
peningkatan pendapatan keluarga, estetika lingkungan dan sebagai ruang terbuka
hijau perkotaan. Keberlanjutan gerakan pertanian perkotaan di Surabaya masih
harus dipertahankan melalui peningkatan pendekatan terhadap keluarga miskin,
meningkatkan kualitas hasil panen melalui peningkatan sarana dan prasarana
produksi, pelatihan dan intervensi teknologi, dan memperluas jangkauan
pemasaran hasil panen.
6
Kesemuanya, apabila dikaitkan dengan konsepsi pembangunan kota yang
berkelanjutan sangatlah sesuai oleh karena tidak saja pertanian kota meningkatkan
produktivitas kota, melainkan juga mengatasi persoalan sosial dan lingkungan
kota. Dengan kata lain, pertanian kota, apabila dikembangkan secara terpadu
merupakan alternatif penting dalam mewujudkan pembangunan kota yang
berkelanjutan.
Dari aspek sosial, pertanian kota mempunyai banyak keuntungan, antara lain: (1)
meningkatkan persediaan pangan; (2) meningkatkan nutrisi banyak kaum miskin
kota; (3) meningkatkan kesehatan masyarakat; (4) mengurangi pengangguran; (5)
meningkatkan solidaritas komunitas; (6) mengurangi kemungkinan konflik sosial;
(7) dengan meningkatnya jumlah masyarakat miskin kota, pertanian kota menjadi
alternatif bagi sumber bahan pangan yang terjangkau; (8) secara tidak langsung
membantu terwujudnya keadilan sosial terutama dengan memberikan kesempatan
pada masyarakat miskin kota untuk memenuhi kebutuhan pangan serta
meningkatkan nutrisi dan kesehatannya.
Dari aspek ekonomi, pertanian kota juga mempunyai banyak keuntungan antara
lain: (1) membuka lapangan kerja; (2) peningkatan penghasilan masyarakat; (3)
mengurangi kemiskinan; (4) meningkatkan jumlah wiraswasta; dan (5)
meningkatkan produktivitas lingkungan kota.
Bagi kota secara keseluruhan, pertanian kota sangat membantu ekonomi kota
karena seluruh rangkaian kegiatan tersebut, mulai dari persiapan, penanaman,
prosesing, kemasan, dan distribusi serta pemasaran membantu penciptaan
lapangan kerja baru di kota.
7
Akhirnya, tidak kalah penting, dari aspek lingkungan, pertanian kota membawa
beberapa manfaat antara lain: (1) konservasi sumberdaya (tanah dan air); (2) daur
ulang limbah kota (pemanfaatan sampah untuk kompos, dan lain-lain); (3)
efisiensi sumberdaya tanah; (4) membantu menciptakan iklim mikro yang sehat;
dan (5) meningkatkan kualitas lingkungan.
8
dilakukan oleh masyarakat kota. Mulai dari optimalisasi Lahan hingga
pemanfaatan limbah rumah tangga untuk dimagunakan kembali. didukung pula
daya beli masyarakat kota untuk mendesain pertanian yang ada di rumahnya.
Beberapa hal yang biasa dilakukan dalam masyarakat kota adalah. :
2.4.1. Vertikular
Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa,
namun dengan memanfaatkan ruang secara vertikal, berkebun menjadi lebih
menyenangkan dengan kuantitas yang dapat ditingkatkan. Vertikultur adalah
pola bercocok tanam yang menggunakan wadah tanam vertikal untuk
mengatasi keterbatasan lahan. Pada kesempatan ini saya tertarik mencoba
vertikultur dengan bambu berdiri sebagai wadahnya. Karena skalanya
percobaan, saya hanya menggunakan dua batang bambu. Tidak semua jenis
tanaman bisa atau cocok untuk vertikultur. Untungnya, hampir semua jenis
sayuran bisa digunakan, yang kebetulan juga memang sesuai keinginan saya
berkebun sayur mayur untuk kepentingan dapur. Dalam hal ini saya memilih
tomat dan cabe merah. Untuk media tanam saya gunakan campuran tanah,
kompos, dan sekam. Saya menggunakan bahan dan pola organik dalam
bercocok tanam
.
2.4.2. Aquaponik
9
2.4.3. Hidroponik
Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok
tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan
larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara
seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Semoga gagasan akan pertanian kota ini dapat terpahami dengan baik, agar
kelak kita dapat hidup dengan nyaman dan turut terlibat dalam menjaga
kualitas dunia kita. Apa yang kita lakukan hari ini adalah warisan buat anak
cucu kita nanti. Maka dari itu, mulailah dari hal kecil, saatnya untuk mulai
dari rumah anda dan mulai hari ini.
10
3. PENUTUP
Secara garis besar, tulisan ini dapat kami simpulkan sebagai berikut :
11
DAFTAR PUSTAKA
Eko Budi Santoso, Rini Ratna Widya. Gerakan Pertanian Perkotaan Dalam
Mendukung Kemandirian Masyarakat Di Kota Surabaya. Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS), 2014
12