Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

POTENSI KOMODITAS PERTANIAN


DI KOTA SUKABUMI

Disusun oleh

Bahrul Ulum Habiba (23020320140096)


Figo Ahmad Putra Jaragi (23020320140114)
Marsha Vania Sayyidina (23020320140143)
Raditya Prabaswara Anandhio (23020320140124)
Tarisa Rostiana (23020320140144)

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
POTENSI KOMODITAS PERTANIAN
DI KOTA SUKABUMI

Disusun oleh

Bahrul Ulum Habiba (23020320140096)


Figo Ahmad Putra Jaragi (23020320140114)
Marsha Vania Sayyidina (23020320140143)
Raditya Prabaswara Anandhio (23020320140124)
Tarisa Rostiana (23020320140144)

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020

i
KATA PENGANTAR

Rasa Syukur yang tak terhingga kepada Dzat Yang Maha Agung penulis
panjatkan, yang telah memberikan segala karunia dan nikmat-Nya, kesehatan
jasmani dan rohani, serta kekuatan lahir dan batin. Alhamdulillah, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Potensi Komoditas Pertanian Kota
Sukabumi. Makalah ini sebagai penuntasan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Pertanian.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhrinya makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Meskipun begitu, penulis menyadari perlu adanya penyempurnaan dari
karya ini sehingga kritik, saran, dan masukan sangat kami nantikan. Dukungan dari
semua pihak sangat kami harapkan demi kemajuan karya ini. Penulis berharap
makalah ini bermanfaat bagi pembaca serta dapat mengembangkan potensi sumber
daya alam komoditas pertanian yang berada di wilayah Kota Sukabumi.

Semarang, 4 Oktober 2020


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Komoditas Pertanian di Kota Sukabumi ................................... 3
B. Pemanfaatan Komoditas Pertanian di Kota Sukabumi ............. 4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................... 7
B. Saran .......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Subsektor hortikultura menempati posisi strategis di dalam pembangunan
sektor pertanian. Kontribusi subsector hortikultura terhadap pembangunan
sector pertanian dari tahun ke tahun cenderung meningkat yang ditandai dengan
peningkatan beberapa indikator makro, seperti produk domestik bruto (PDB),
volume ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan nilai tukar petani (NTP). Tahun
2008 subsektor hortikultura menyumbang sekitar 18,55% dari total PDB sektor
pertanian. Jumlah tenaga kerja yang terlibat di dalam subsektor hortikultura
sekitar 8,4 juta rumah tangga. Jumlah ini meningkat sebesar 76,69%
dibandingkan dengan hasil survei pertanian tahun 1993, yaitu sebesar 4,7 juta
rumah tangga. Di bidang produksi hortikultura, penyerapan tenaga kerja
meningkat sekitar 5 – 35 % per tahun. Nilai tukar petani (NTP) hortikultura
meningkat dari 103,36 pada tahun 2009 menjadi 106,97 pada tahun 2010.
Kontribusi ekspor buah-buahan Indonesia ke pasar internasional meningkat
menjadi0,8% (BPS 2014).
Pembangunan ekonomi suatu daerah dapat diukur melalui pertumbuhan
ekonomi, yang sekaligus indikakator tersebut memberikan gambaran tentang
sejauh mana aktivitas perekonomian daerah pada periode tertentu telah
menghasilkan peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang ditunjukkan
dengan peningkatan pendapatan per kapita (Saragih R.J.2005). Pertumbuhan
ekonomi daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh keunggulan komperatif suatu
daerah, spesialisasi wilayah, serta potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerah
tersebut. (Wulandari, 2010). Oleh karena itu pemanfaatan dan pengembangan
seluruh potensi ekonomi menjadi prioritas utama yang harus digali dan
dikembangkan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi daerah secara
berkelanjutan (Alwi Sahab.2013).
Kota Sukabumi mempunyai sumber daya lahan yang mendukung serta
dapat dijadikan sebagai potensi di bidang pertanian. Dilihat dari bentuk muka
atau morfologinya secara umum berbentuk datar dengan sedikit bergelombang

1
dengan intensitas curah hujan yang cukup. Keadaan tata air Kota Sukabumi
pada umumnya cukup baik karena wilayahnya merupakan bagian dari Gunung
Gede, dan diapit oleh dua buah sungai besar yaitu Sungai Cipelang Gede dan
Cisuda.
B. Rumusan Masalah
1. Potensi komoditas pertanian apa saja yang dapat dikembangkan di Kota
Sukabumi?
2. Bagaimana pemanfaatan potensi komoditas pertanian di Kota Sukabumi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan potensi komoditas pertanian yang dapat dikembangkan
di Kota Sukabumi.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan potensi komoditas pertanian yang ada di
Kota Sukabumi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Potensi Komoditas Pertanian di Kota Sukabumi


Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan potensi
cukup besar terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Sukabumi. Luas
lahan sawah di Kota Sukabumi yang mencapai 1.589 ha atau 33,10% dari luas
Kota Sukabumi menjadi potensi tersendiri bagi Kota Sukabumi. BPS Provinsi
Jawa Barat (BPS 2012) mencatat bahwa Kota Sukabumi merupakan
kabupaten/kota yang memiliki tingkat produktivitas padi tertinggi se-Jawa
Barat. Potensi pertanian di Kabupaten Sukabumi sebagian besar pada
komoditas tanaman pangan yang meliputi padi, jagung, kedelai dan ubi kayu.
Hasil pengelolaan SP lahan kabupaten/kota, BPS menyatakan, produksi
padi (sawah dan gogo) tahun 2014 sebanyak 932.770 ton dibandingkan tahun
2013 produksinya mengalami peningkatan sebesar 2,67%. Peningkatan ini
diakibatkan adanya peningkatan luas panen karena tingginya penanaman pada
musim tanam tahun 2013/2014. Hampir seluruh wilayah menghasilkan
produksi padi khususnya padi sawah. Produksi padi sawah terbesar terdapat di
wilayah selatan meliputi Kecamatan Surade, Ciracap dan Ciemas. Sementara
untuk padi gogo produksinya hanya terdapat di 36 kecamatan. Produksi padi
gogo terbesar terdapat di Kecamatan Tegalbuleud, Ciemas dan Waluran.
Komoditas pertanian lainnya yang juga merupakan unggulan Kabupaten
Sukabumi adalah komoditas hortikultura seperti bunga, daun potong, sayuran,
buah-buahan dan biofarmaka.
Tanaman buah-buahan yang menjadi potensi di Kabupaten Sukabumi
diantaranya rambutan, pepaya, mangga, pisang dan manggis. Komoditas buah-
buahan yang saat ini memiliki potensi ekonomi cukup besar di Kabupaten
Sukabumi yakni manggis dan pisang. Produksi Manggis (BPS, 2014) sebanyak
831,8 Ton sedangkan Produksi pisang mencapai 201.946,8 Ton. Sedangkan
untuk tanaman biofarmaka yang dominan dikembangkan di Kabupaten
Sukabumi yaitu temulawak dengan produksi mencapai 674.047 Kg (BPS,
2014).

3
Salah satu kawasan strategis cepat tumbuh adalah wilayah Sukabumi dan
Sukaraja yang peruntukkannya untuk agrowisata dan pertanian. Salah satu
komoditi pertanian yang juga dapat dijadikan sebagai obyek agrowisata adalah
budidaya bunga dan daun potong. Penetapan komoditi ini juga seiring dengan
kebiasaan masyarakat Kecamatan Sukabumi dan sekitarnya dalam kegiatan
usaha taninya. Salah satu target yang ingin diwujudkan dalam Kabuddapo
adalah mewujudkan kampung flori. Agribisnis florikultura nasional mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun sejalan dengan meluasnya segmen pasar
sebagai akibat dari perkembangan selera konsumen serta peningkatan apresiasi
masyarakat pada penggunaan produk tanaman hias. Produksi tanaman hias
nasional beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan.
Khusus Kawasan bunga dan daun potong kecamatan yang teridentifikasi
ada tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Sukaraja,
Kecamatan Cidahu, Kecamatan Cicurug, Kecamatan Nagrak, Kecamatan
Cibadak dan Kecamatan Kadudampit.
B. Pemanfataan Komoditas Pertanian di Kota Sukabumi
Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan telah
menetapkan program peningkatan kesejahteraan petani melalui kegiatan
pengembangan sentra produksi dan pengembangan kawasan unggulan baik
untuk palawija, buah-buahan maupun bunga potong. Salah satu komoditas
potensi unggulan di Kabupaten Sukabumi adalah pepaya. Pengembangan
komoditas unggulan di Kabupaten Sukabumi baru dalam bentuk kebijakan
umum pengembangan kawasannya saja dengan target untuk memperluas sentra
dan produksi. Sehingga nilai tambah yang diharapkan belum dapat diperoleh
petani maupun pemerintah daerah secara lebih baik. Menurut Hendayana
(2003), langkah menuju efisiensi pembangunan pertanian dapat ditempuh
dengan mengembangkan komoditas yang mempunyai keunggulan komparatif
ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan. Masih menurut Hendayana (2003),
dari sisi penawaran, komoditas unggulan dicirikan oleh superioritas dalam
pertumbuhannya pada kondisi biofisik, teknologi dan sosial ekonomi. Adapun
dari sisi permintaan, komoditas unggulan dicirikan dengan kuatnya permintaan
pasar baik domestik maupun internasional. Dengan demikian, pembangunan

4
pertanian harus diimbangi dengan peningkatan daya saing komoditas dalam
menghadapi tantangan persaingan global. Karena seperti yang dikatakan oleh
Winarno (2003), bahwa pada akhirnya hanya produk-produk yang mempunyai
keunggulan kompetitiflah yang akan mampu bersaing. Sementara untuk
menghasilkan produk yang kompetitif diperlukan suatu upaya untuk menembus
persaingan global.
Kabupaten Sukabumi memiliki komoditi pertanian yang sangat beragam
dan tersebar diseluruh kecamatan. Berdasarkan kondisi saat ini yang ada di
Kabupaten Sukabumi, komoditi pertanian yang paling diminati oleh UMKM di
Kabupaten Sukabumi, potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sukabumi,
maupun kondisi permintaan masyarakat terhadap komoditi. Maka komoditi
sektor pertanian di Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi lima prioritas. Lima
prioritas komoditi pertanian Kabupaten Sukabumi, yaitu manggis, ikan hias,
sapi potong, ikan laut, dan kelapa.
Untuk mengoptimalkan potensi pertanian yang dimiliki oleh Kabupaten
Sukabumi, masyarakat Kabupaten Sukabumi sebagian besar lebih memilih
untuk menanam buah manggis. Manggis merupakan salah satu ciri khas buah
Asia Tenggara, dan buah unggulan Indonesia yang memiliki peluang ekspor
yang cukup menjanjikan. Jika dilihat dari tahun ke tahun permintaan manggis
meningkat seiring dengan kebutuhan konsumen terhadap buah yang mendapat
julukan “Queen of Fruits”, baik untuk konsumen dalam negeri maupun ekspor.
Ekspor manggis di Indonesia mengalamipeningkatan. Volume ekspor buah
manggis segar dalam 5 (lima) tahun terakhir bervariasi, dan pada ahun 2006
mencapai 5.698 ton senilai 3,6 juta US$. Rata-Rata persentase ekspor manggis
dibandingkan ekspor buah total dari tahun 2002-2006 adalah sebesar 34,3%
(Ditjen Hortikultura, 2008). Peluang ekspor manggis masih terbuka, karena
pasar buahbuahan termasuk manggis belum dibatasi oleh kuota. Di Indonesia,
hingga saat ini buah manggis telah di ekspor ke negara Taiwan, Hongkong,
Singapura, Malaysia, Jepang, Belanda, dan Arab Saudi.
Saat ini keberadaan manggis di Kabupaten Sukabumi menjadi isu utama
daerah yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat Kabupaten
Sukabumi maupun pemerintah daerah dan pusat. Manggis Kabupaten

5
Sukabumi menjadi wilayah andalan manggis di Jawa Barat selain di Kabupaten
Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Ciamis, dan Cianjur (Ditjen Bina Produksi
Hortikultura, 2004). Di Kabupaten Sukabumi, sentra manggis salah satunya
berada di Kecamatan Cikembar. Produksi manggis di Kabupaten Sukabumi dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan. Data dari Dinas Pertanian dan Tanaman
Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pada 2012 lalu produksi
manggis mencapai sebanyak 22.329 ton.
Selain itu, komoditi pertanian yang paling diminati oleh UMKM di
Kabupaten Sukabumi adalah kelapa. Para UMKM Kabupaten Sukabumi
banyak yang menanam kelapa. Hal ini mengingat bahwa permintaan kelapa di
lokal Kabupaten Sukabumi sangat tinggi. Tingginya permintaan kelapa di
Kabupaten Sukabumi karena kelapa Kabupaten Sukabumi memiliki kualitas
yang cukup baik. Daerah di Kabupaten Sukabumi yang memiliki permintaan
kelapa terbesar berada di daerah pesisir Kabupaten Sukabumi. Hal ini
disebabkan karena banyak wisatawan yang ingin makan dan minum es kelapa
muda setelah melakukan berjemur, berenang ataupun ketika mereka
mengunjungi pantai di Kabupaten Sukabumi. Selain tingginya permintaan
kelapa yang berasal dari lokal Kabupaten, kelapa Kabupaten Sukabumi diminati
oleh berbagai daerah di Jawa Barat maupun daerah sekitar Kabupaten
Sukabumi, seperti provinsi DKI Jakarta dan Banten. Bahan kelapa Kabupaten
Sukabumi terkadang harus memenuhi kebutuhan permintaan kelapa nasional
yang hingga kini permintaan kelapa di tingkat nasional semakin meningkat.

6
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan
potensi cukup besar terhadap perekonomian masyarakat Kota Sukabumi.
BPS Provinsi Jawa Barat mencatat bahwa Kota Sukabumi merupakan kota
yang memiliki tingkat produktivitas padi tertinggi se-Jawa Barat. Potensi
pertanian di Kota Sukabumi sebagian besar pada komoditas tanaman
pangan yang meliputi padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu. Namun, terdapat
komoditas pertanian lainnya yang juga merupakan unggulan Kota
Sukabumi, yaitu komoditas hortikultura, seperti buah-buahan (rambutan,
pepaya, mangga, pisang, dan manggis), sayuran, biofarmaka, bunga, dan
daun potong yang juga dapat dijadikan sebagai objek agrowisata.
Berdasarkan kondisi saat ini yang berada di Kota Sukabumi,
komoditi yang menjadi prioritas di Kota Sukabumi adalah manggis, kelapa,
ikan hias, sapi potong, dan ikan laut. Manggis yang merupakan “queen of
fruits” saat ini menjadi isu utama yang sedang hangat diperbincangkan oleh
masyarakat Kota Sukabumi, maupun pemerintah daerah dan pusat karena
buah manggis memiliki peluang ekspor yang cukup menjanjikan. Selain itu,
komoditi yang paling diminati adalah kelapa. Hal ini disebabkan oleh
tingginya permintaan kelapa di Kota Sukabumi karena kelapa ini memiliki
kualitas yang cukup baik. Oleh karena itu, dengan adanya produk yang
kompetitif, diharapkan dapat mengembangkan komoditas yang ada, mampu
mengoptimalkan potensi pertanian yang dimiliki oleh Kaota Sukabumi, dan
mampu menembus persaingan global dengan baik.
B. Saran
Seperti yang telah kami jelaskan di atas, Kota Sukabumi merupakan
salah satu kota yang memiliki banyak potensi dalam bidang pertanian.
Komoditas seperti padi, jagung, kedelai, sampai buah-buahan juga banyak
terdapat di Kota Sukabumi. Oleh karena itu, melihat dari banyaknya potensi
serta manfaat yang bisa kita dapatkan dari berbagai komoditas yang ada di

7
Kota Sukabumi, saran kami yang dapat diberikan kepada seluruh
masyarakat ialah tetap menjaga dan memanfaatkan komoditas pertanian
yang ada dengan baik dan tidak berlebihan. Adapun, hal itu perlu dilakukan
agar tidak terjadi masalah yang lebih banyak lagi dalam mempertahankan
potensi komoditas yang ada di Kota Sukabumi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2013. Kota Sukabumi Dalam Angka.

Sukmawani, Reny, Maman Haeruman, Lies Sulistyowati, dan Tommy Perdana.


2014. Pepaya Development Model As A Competitive Local Superior
Commodity. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 15 (2), 128-140.

Mansur, Yuda Hidayat, Endriatmo Soetarto, dan Komarsa Gandasasmita. 2015.


Kondisi Sosio-Agraria Lahan Sawah di Kota Sukabumi. Jurnal Sosiologi
Pedesaan, 3 (01), 72-84.

Kusdiana, Dikdik, dan Ardi Gunardi. 2014. Pengembangan Produk Unggulan


UMKM Kota Sukabumi. Trikonomika, 13 (2), 153-171.

Cita, Ken Dara dan Ratna Sari Hasibuan. 2019. Pemanfaatan Tumbuhan Pangan
Oleh Etnik Sunda di Kampung Nyangkewok Kota Sukabumi. Media
Konservasi, 24 (3), 303-313.

Anda mungkin juga menyukai