DISUSUN OLEH:
5
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), 2010
6
Departemen Pertanian, 2008
Pisang merupakan salah satu komoditas pertanian yang dibudidayakan ssecara
tumpengsari dan tidak intensif. Komoditas lainnya, yaitu ubi jalar, jagung, dan ubi kayu
yang umumnya dibudidayakan secara monokultur dan intensif. Sebagian besar
komoditas tersebut dijual secara segar tanpa mengalami proses pengolahan lebih lanjut.
Namun, di Jawa Tengah ubi kayu diolah menjadi tepung tapioka (di Kabupaten Pati)
dan makanan ringan. Pemasaran tepung tapioka cukup mudah terutama untuk industri
makanan sebagai bahan baku. Industri pengolahan taipoka menghasilkan juga tepung
bahasa, tetapi permintaannya relatif sedikit ketimbang tepung kering.
Secara teknis, panganan pokok lokal tersebut dapat dikembangkan menjadi
produk alternatif. Dengan rekayasa teknologi proses pangan dapat dilakukan perbaikan
mutu produk pangan. Dengan teknologi pangan telah banyak dihasilkan produk pangan
yang lebih praktis, sesuai cita rasa, bergizi, dan bergengsi. Untuk itu, maka salah satu
strategi pengembangan diversifikasi pangan pokok adalah melalui peningkatan
keragaman produk olahannya dengan sentuhan teknologi atau dengan diversifikasi
vertikal.
Teknologi juga memungkinkan modifikasi produk melalui perbaikan cita rasa
pangan. Dalam proses pengolahan dengan menambahkan bahan tambahan pangan
sehingga dapat meningkatkan daya terima masyarakat. Pengembangan teknologi pangan
dapat dilakukan baik ditingkat rumah tangga maupun di tingkat industri sedang dan
besar. Teknologi di tingkat rumah tangga akan menghasilkan produk pangan olahan siap
santap dan siap untuk diadopsi oleh masyarakat.
Pengembangan pengolahan hasil pertanian bisa dilakukan melalui kemitraan,
antara lain dengan model inti-plasma. Model inti-plasma sendiri berarti perusahaan
besar berperan sebagai penghela dan pengusaha-pengusaha kecil sebagai plasma. Bisa
juga dikembangkan kemitraan melalui subkontrak dimana pengusaha kecil
mendapatkan pesanan perusahaan besar mengolah produk sesuai standar yang
disepakati.
Introduksi teknologi pengolahan hasil dan peralatan pertanian perlu dilakukan
oleh pemerintah. Hal ini untuk memperkenalkan bahwa produk pertanian dapat diolah
dengan teknologi yang dibuat pemerintah agar rumah tangga atau industri pengolah
produk pertanian mendapat nilai tambah. Pendampingan penggunaan teknologi dan
peralatan perlu dilakukan hingga pengusaha agroindustri bisa memanfaatkan secara
optimal. Selanjutnya introduksi teknologi dan peralatan bisa memicu masyarakat untuk
menciptakan atau memodifikasi peralatan sejenis yang lebih sesuai dengan kondisi
tempat dan skala usaha yang ada.
Penutup
Jumlah inovasi teknologi hasil yang diintroduksikan oleh pemerintah melalui
Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian dan kementerian lainnya masih
relatif minimal. Pada umumnya teknologi yang digunakan adalah teknologi yang masih
tradisional yang pada umunya diintroduksikan oleh warga setempat. Hal ini terjadi
karena teknologi dan peralatan pengolahan hasil yang diintroduksikan oleh pemerintah
kurang dapat diaplikasikan oleh skala usaha kecil yang mempunyai keterbatasan modal
dan sumber daya.
Pemerintah sebaiknya ikut serta dalam pengadaan alat dan bimbingan terhadap
masyarakat Indonesia khususnya yang bekerja sebagai petani. Di era modern ini
masyarakat dan pemerintah dituntut untuk bekerjasama dalam suatu persaingan global
dimana pasar tidak hanya dilingkup nasional tetapi bisa lebih ke internasional.
Kebijakan pemerintah soal perekonomian dan politik juga turut andil dalam pelaksanaan
pembangunan pertanian. Harapannya dengan pengembangan teknologi hasil pertanian,
petani dapat hidup lebih sejahtera menuju keluarga tani makmur.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyo, Dwi. 2018. Pertumbuhan Ekonomi di Era Orde Baru. Artikel Universitas
Gadjah Mada.
Kustiari, Reni, Bambang Sayaka, dan Sahat Pasaribu. 2011. Teknologi Pengolahan
Hasil Untuk Mengatasi Masalah Ketahanan Pangan. Pusat Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian.
Pratama, Agung Rifqi. 2018. Sistem Ekonomi Indonesia Dalam Perspektif Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945. Pengadilan Negeri
Denpasar.
Wijayanti, Weni. 2015. Kebijakan Pemerintah Indonesia Masa Orde Lama di Bidang
Ekonomi Terhadap Bisinis Orang Cina. Jurnal Artefak, 3 (2).