Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VANILI DAN KELAYAKAN

USAHATANI DI KABUPATEN TASIKMALAYA


(Studi Kasus: Desa Cibongas, Kecamatan Pancatengah,
Kabupaten Tasikmalaya)

Disusun oleh :

Ananda Ginanthian Alpheratz Ridwan


155040207111032

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat
serta Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah dengan
judul Analisis Pendapatan Usahatani Vanili dan Kelayakan Usahatani di Kabupaten
Tasikmalaya (Studi kasus Desa Cibongas, Kecamatan Pancatengah Kabupaten
Tasikmalaya) ini disusun untuk menyelesaikan tugas Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang membahas mengenai aspek Sosiologi Pertanian.
Adapun topik dan judul penelitian ini berdasarkan pada minat yang tinggi dari
penulis terhadap bidang Studi kelayakan proyek serta usahatani.
Tak lupa kami ucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya, karena
dalam proses pendalaman materi Teknologi Informasi dan Komunikasi,tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi serta saran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan
kelemahan dalam penyusunan skripsi ini. Harapan penulis, semoga penelitian ini
dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya

Malang, 11 Mei 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 2
2.1 Definisi Vanili ........................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Budidaya Tanaman Vanili ........................................................................... 2
2.3 Letak Geografis dan Luas Wilayah ........... Error! Bookmark not defined.
2.4 Kondisi Umum Desa Cibongas ................. Error! Bookmark not defined.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 5
3.1 Luas lahan yang dimiliki Petani ............................................................... 5
3.2 Biaya Usahatani ....................................................................................... 6
3.3 Hasil Produksi Vanili ............................................................................... 7
3.4 Keuntungan yang diperoleh Petani .......................................................... 7
3.5 Kategori pendapatan petani...................................................................... 8
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 10
4.1 Kesimpulan......................................................................................... 10
4.2 Saran ................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luas lahan petani ............................................................................................. 5
Tabel 2. Biaya penanaman ............................................................................................. 6
Tabel 3 Hasil produksi padi ........................................................................................... 7
Tabel 4 Keuntungan petani ............................................................................................ 7
Tabel 5 Kategori pendapatan petani .............................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat berperan dalam pembangunan
ekonomi nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusinya terhadap PDB
(Produk Domestik Bruto), penyerapan tenaga kerja, dan penghasil devisa. PDB
sektor pertanian termasuk pula kehutanan dan perikanan adalah sebesar Rp 63,8
triliun pada tahun 1996, nilai ini terus meningkat menjadi Rp 66,4 triliun pada
tahun 2000. Besarnya PDB pertanian tersebut memberikan kontribusi sekitar 17
persen terhadap PDB nasional1. Sektor pertanian berikut sistem agribisnisnya
sangat dominan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor tersebut mampu
menyerap 45 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional atau menempati
urutan pertama dalam penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2005 struktur
kesempatan kerja pedesaan secara agregat menunjukkan bahwa 59 persen dari
total kesempatan kerja pedesaan berasal dari sektor pertanian, yang secara absolut
besarnya 58 juta orang. Peran sektor pertanian di luar Jawa juga lebih besar yaitu
sebesar 67 persen dibandingkan dengan di Jawa yang besarnya 51 persen.
Sebaliknya, sektor non-pertanian di Jawa hanya menyumbang 49 persen dan di
luar Jawa menyumbang 33 persen kesempatan kerja, yang pada umumnya berupa
jasa perdagangan, jasa kemasyarakatan, bangunan, dan jasa pengangkutan.
Keadaan ini menunjukkan masih tetap dominannya peran sektor pertanian dalam
perekonomian rumah tangga pedesaan, baik di Jawa maupun di luar Jawa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Berapa luas lahan yang dimiliki petani di daerah Tasikmalaya?
2. Bagaimana hasil produksi padi petani Kabupaten Tasikmalaya?
3. Berapa keuntungan yang diperoleh petani?
4. Bagaimana kategori pendapatan petani?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui luasnya lahan yang dimiliki
2. Mengetahui hasil produksi padi dengan sistim tanam jajar legowo.
3. Mengetahui keuntungan yang diperoleh petani.
4. Megetahu kategori pendapatan petani.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vanili
Vanili (Vanila planifolia andreas)
Tanaman vanili termasuk famili orchidaceae (angrek-anggrekan), yang
merupakan famili terbesar dalam tanaman bunga. Vanili mempunyai 700 genus
dan 20.000 spesies (Purseglove et al,1981). Dari sekian banyak jenis, jenis yang
mempunyai nilai ekonomi yaitu vanilla planifoka, v. pompana, dan v. tahinensis.
diantara ketiga tersebut, v. planifoka atau dikenal pula dengan v. fragnans salisha.
Mempunyai produksi yang lebih tinggi dan lebih bermutu karena kadar vanili
yang lebih tinggi. V. planifola juga paling banyak dijumpai di Indonesia
(Hadisutrisno, 2005). Kedudukan tanaman ini dalam sistematika tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Famili : Orchydaceae
Genus : Vanilla
Species : Vanili sp
Tanaman vanili berbunga setelah 2 tahun, mulai berbuah setelah 3 tahun dan
mencapai hasil maksimal dalam 10-12 tahun (Health dan Reinecaus, 1986). Buah
vanili berbentuk kapsul (polong), bersudut tiga, bertangkai pendek, panjang 10-25
cm, diameter 5-15 mm, dan permukaan licin. Buah vanili akan cukup masak dalam
waktu 8-9 bulan setelah pembuahan. Buah muda berwarna hijau, sedangkan bila
sudah masak warnanya menjadi kekuning-kuningan, biji buahnya banyak berwarna
hitam, dan memiliki ukuran sekitar 0,2mm (Rismunandar dan Sukma, 2003).

2.2 Budidaya Tanaman Vanili


Keadaan iklim yang diperlukan oleh tanaman vanili adalah suhu udara 25-
38C, kelembaban udara sekitar 80 persen dan intensitas hujan berulang ulang
tetapi tidak banyak. Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki 6 7 dengan keadaan
drainase yang baik. Di wilayah Indonesia dengan curah hujan antara 2000 3000
mm per tahun pada ketinggian 350 800 mdpl, tanaman vanili akan bisa tumbuh

2
dan berproduksi dengan baik. Dalam menanam tanaman vanili yang perlu
diperhatikan yaitu keadaan iklim, tipe tanah dan kesuburan tanah. Lahan datar
yang memungkinkan air tergenang di sekitar perakaran vanili, dan lahan yang
terlalu curam kurang baik untuk vanili. Perakaran vanili relatif dangkal, karena itu
sebaiknya vanili ditanam di lahan yang lapisan humusnya tebal. Di lahan dengan
kandungan humus tinggi, perkembangan akarnya 85 persen lebih baik daripada
bila ditanam di daerah biasa dan mengakibatkan pertumbuhan batang barunya
lebih baik. Tanaman vanili memerlukan tanah yang gembur, ringan, porous,
sehingga mudah ditembus oleh akar. Unsur mineral dalam tanah dengan jumlah
yang cukup dan imbangan yang sesuai sangat diperlukan oleh tanaman vanili.
Tanaman vanili sangat memerlukan unsur Kalium (K) dan kalsium (Ca), karena
unsur ini memegang peranan penting terhadap pertumbuhan tanaman vanili,
dengan ditemukannya kedua unsur ini pada bagian vegetatifnya.

2.3 Letak Geografis dan Luas Wilayah


Secara geografis Kabupaten Tasikmalaya terletak di sebelah Tenggara
Propinsi Jawa Barat, dan secara astronomis terletak antara 107o 56 BT - 1080 8
BT dan 7o 10 LS 7o 49 LS dengan jarak membentang Utara Selatan sepanjang
75 Km dan arah Barat Timur 56,25 Km. Luas keseluruhan sebesar 271.251,71 Km2.
Secara administrasi Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari 39 Kecamatan, yang
meliputi 351 desa, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kab. Majalengka/Ciamis/Kota Tasikmalaya
- Sebelah Barat : Kab. Garut
- Sebelah Timur : Kab. Ciamis
- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Kecamatan yang memiliki luas wilayah relatif besar yaitu: Kecamatan
Cipatujah sebesar 24,465,45 ha, meliputi 15 Desa. Adapun kecamatan yang
memiliki luas wilayah relatif kecil yaitu : Kecamatan Sukaresik sebesar 1.749,88
ha meliputi 8 desa, dan kecamatan yang memiliki jumlah desa paling sedikit yaitu:
Kecamatan Karangjaya dengan luas wilayah sebesar 4.785,56 ha meliputi 4 desa.

2.4 Kondisi Umum Desa Cibongas


Desa Cibongas terletak di wilayah Pembangunan Tasik Selatan dan
merupakan salah satu desa di Kecamatan Cikatomas. Luas wilayah desa ini sekitar
3
1.215,4 ha yang digunakan untuk lahan sawah seluas 169 ha, sawah tadah hujan
seluas 108 ha, pemukiman seluas 145 ha, perkebunan rakyat seluas 402 ha, dan
hutan rakyat seluas 70 ha. Jumlah penduduk pada tahun 2006 adalah 4.013 jiwa,
terdiri dari penduduk laki-laki 2.164 jiwa dan penduduk perempuan 1.939 jiwa dan
jumlah kepala keluarga sebanyak 1.039 orang.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Luas lahan yang Dimilliki Petani
Net Provit Farming Rice PRODUCTIVITY TOTAL COST KONVERSI KATEGORI
(Riil) TOTAL COST PETANI (Luas
(Rp/Ha) Lahan)
NO CODE NAME LUAS q1 (kg) TC-R TC B>1,5;S>0,7;K
(Ha)
1 AD1 Andik 0.88 2,000 3,261,857 3,706,656 S
2 AD2 Tukiman 1.96 14,400 19,196,714 9,794,242 B
3 AD3 Rendi 0.5 3,770 4,432,493 8,864,986 K
4 AD4 Arik 1 4,600 8,278,271 8,278,271 S
5 AD5 Manto 1 8,000 7,894,857 7,894,857 S
6 AD6 Hari 0.7 5,200 6,558,286 9,368,980 K
7 AD7 Sukirman 0.5 4,300 4,049,857 8,099,714 K
8 AD8 Paidi 0.7 3,200 4,339,571 6,199,387 K
9 AD9 Mukmin 2 9,600 20,032,057 10,016,029 B
10 AD10 Bagus 0.5 3,300 4,643,429 9,286,858 K

Tabel 1. Luas lahan petani


Desa Cibongas yang terletak di Kecamatan Pancatengah merupakan salah satu
desa yang terdapat di Kabupaten Tasikmalaya. Kondisi topografi di daerah penelitian
cocok untuk komoditi vanili, selain itu desa ini merupakan desa yang mempunyai tren
pertanian komoditi padi dan vanili dengan ketinggian lahan rata-rata 370 m dpl, serta
karakteristik pertanian yang masih menjadikan padi sebagai tanaman utama dengan
vanili sebagai tanaman investasinya. Tabel 1 merupakan sampel dari luas lahan yang
dimiliki beberapa petani yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.

5
Bagus LUAS (Ha) Andik
5% 9%

Mukmin
Tukiman
21%
20%

Paidi Arik
7% Manto 11%
10% Rendi
Sukirman 5%
5%
Hari
7%

6
3.2 Biaya Usahatani
Biaya usahatani untuk usahatani padi terdiri atas dua komponen yaitu biaya
tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai terdiri atas pembelian benih, upah
Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK), biaya obat-obatan, pembelian pupuk, sewa
traktor, dan pajak lahan. Selain itu untuk biaya yang diperhitungkan diantaranya
adalah biaya sewa lahan dan Tenaga Kerja Dalam Keluarga (TKDK).

Nama KONVERSI TOTAL COST (Rp/Ha)


Andik 3,706,656
Tukiman 9,794,242
Rendi 8,864,986
Arik 8,278,271
Manto 7,894,857
Hari 9,368,980
Sukirman 8,099,714
Paidi 6,199,387
Mukmin 10,016,029
Bagus 9,286,858
Tabel 2. Biaya penanaman
Pada tabel tersebut dapat di ketahui total biaya yang dibutuhkan dalam sekali
penanaman/ha. Biaya yang di butuhkan untuk penanaman sangatlah besar dan
berasal dari pengeluaran pribadi para petani. Dari masing-masing petani memiliki
kebutuhan pengeluaran atau biaya penanaman yang berbeda-beda. Hal itu di
dasarkan pada luas lahan yang dimliki.

12,000,000
KONVERSI TOTAL COST (Rp/Ha)

10,000,000

8,000,000

6,000,000

4,000,000
Series1
2,000,000

Pemilik Tanah

7
3.3 Hasil Produksi Vanili
NAME Hasil produksi (kg)
Andik 2.000
Tukiman 14.400
Rendi 3.770
Arik 4.600
Manto 8.000
Hari 5.200
Sukirman 4.300
Paidi 3.200
Mukmin 9.600
Bagus 3.300
Tabel 3 Hasil produksi vanili
Dari table diatas dapat diketahui besar produktivitas yang dihasilkan petani setiap
pemanenannya. Besar produktivits beragam. Hasil dari produktivitas ini dapat
dipengaruhi dari berbagai factor yang mendukung, kualitas benih, cara perawatan, dan
biaya yang dikeluarkan merupakan salah satu factor pendukung produktivitas yang
tinggi.

Bagus 3,300
Mukmin 9,600
Paidi 3,200
Sukirman 4,300
Hari 5,200
Manto 8,000
Arik 4,600
Rendi 3,770
Tukiman 14,400
Andik 2,000

- 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000

Series1

3.4 Keuntungan yang diperoleh Petani


NAME NP
Andik 7.656.981
Tukiman 26.940.452
Rendi 28.835.014
Arik 14.721.729
Manto 32.105.143
Hari 27.773.877

8
Sukirman 34.900.286
Paidi 16.657.756
Mukmin 13.983.972
Bagus 23.713.142
Tabel 4 Keuntungan petani
Analisis perbandingan pendapatan usahatani vanili dilakukan untuk
membandingkan antara tingkat keuntungan dari usahatani. Dalam analisis ini
dilakukan pengambilan contoh analisis pendapatan yang dapat mewakili petani yang
ada di Kabupaten Tasikmalaya ini. Analisis ini membandingkan tingkat keuntungan
dari beberapa usahatani ketika terjadi perbedaan biaya produktivitas maupun harga
jual output dari hasil produksi.

Chart Title
Series1

Bagus 23,713,142
Mukmin 13,983,972
Paidi 16,657,756
Sukirman 34,900,286
Hari 27,773,877
Manto 32,105,143
Arik 14,721,729
Rendi 28,835,014
Tukiman 26,940,452
Andik 7,656,981

3.5 Kategori pendapatan petani


Berdasarkan kepemilikan luas lahan dan hasil panen yang di dapatkan serta
berdasarkan keuntungan yang didapatkan masing-masing petani maka dapat di
hasilkan seperti yang ada pada tabel.
NAME KATEGORI PETANI (NET PROFIT)
Andik K
Tukiman B
Rendi B
Arik K
Manto B
Hari B
Sukirman B
Paidi S

9
Mukmin K
Bagus B
Tabel 5 Kategori pendapatan petani

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari data yang dikumpulkan dapat di simpulkan bahwa pada daerah
Kabupaten Tasikmalaya rata-rata memiliki mata pencaharian sebagai petani.
Dari analisis yang dilakukan petani vanili memiliki pendapatan yang baik.
4.2 Saran
Untuk pengambilan data akan lebih baik bila di lakukan tiap-tiap daerah
yang ada di kabupaten tersebut, dan diberikan subsidi untuk membantu
petani kecil agar dapat memproduksi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Avenia Nur.2008.Analisis Pendapatan Usahatani padi dan Kelayakan


Usahatani Vanili Pada Ketinggian Lahan 350-800MDPL di Kabupaten
Tasikmalaya. Skripsi Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya.
Fakultas Pertanian IPB Bogor.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya. Kabupaten Tasikmalaya dalam Angka
2006. BPS. Tasikmalaya.
Brown, Maxwell L. 1979. Farm Budgets, From farm Income Analysis to Agricultural
Project Analysis. The Jhon Hopkins University Press, Baltimore and London.
Gittinger, J Price.1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Universitas
Indonesia (UI- Press). Jakarta.
Husnan, Suad dan Suwarsono.1999. Studi Kelayakan Proyek. Penerbit LIPP AMP
YKPN. Yogyakarta.
Kohls, R.L and W.D Downey. 1972. Marketing of Agricultural Products, Fouth Ed.
Macmillan. New York.
Kuntjoro, 2002. Kelayakan Finansial Proyek. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi,
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Prestiani, I. 2004. Analisis Usahatani dan Pemasaran Buah-buahan Unggulan di
Kabupaten Serang. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian.
IPB. Bogor.
Purnamawati, Heni dan Purnomo.2007. Budidaya Delapan Jenis Tanaman Pangan
Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai