KOMODITI KEDELAI
KELOMPOK 3
1. RISKI NUR FADILAH 105961106020
2. ASEP SETIAWAN MAMONTO 105961102920
3. M. ASHARI 105961105820
4. MARYAM 105961101120
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Muh. Arifin Fattah selaku
Dosen mata kuliah Agribisnis Perkebunan dan Kehutanan. Yang telah
memberikan arahan dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca. Terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
1 A. Latar
Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................
2
BAB II BUDIDAYA KEDELAI...........................................................................
3 A.Pembibitan...........................................................................................................
3
B. Teknik Penanaman..............................................................................................
5
C. Pemeliharaan Tanaman.......................................................................................
6
D.Panen................................................................................................................. 10
E. Pasca Panen.......................................................................................................
11
BAB III AGROINDUSTRI KEDELAI..............................................................
13
BAB IV PENUTUP..............................................................................................
16
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 16
B. Saran..................................................................................................................
16 DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Pembibitan
Persyaratan Benih
Kualitas benih sangat menentukan keberhasilan usaha tani kedelai.
Pada penanaman kedelai, biji atau benih ditanam secara langsung,
sehingga apabila kemampuan tumbuhnya rendah, jumlah populasi
per satuan luas akan berkurang. Di samping itu, kedelai tidak dapat
membentuk anakan sehingga apabila benih tidak tumbuh, tidak
dapat ditutup oleh tanaman yang ada. Oleh karena itu, agar dapat
memberikan hasil yang memuaskan, harus dipilih varietas kedelai
yang sesuai dengan kebutuhan, mampu beradaptasi dengan kondisi
lapang, dan memenuhi standar mutu benih yang baik. Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan varietas yaitu umur panen,
ukuran dan warna biji, serta tingkat adaptasi terhadap lingkungan
tumbuh yang tinggi.
a. Umur panen
Varietas yang akan ditanam harus mempunyai umur panen
yang cocok dalam pola tanam pada agroekosistem yang ada. Hal
ini menjadi penting untuk menghindari terjadinya pergeseran
waktu tanam setelah kedelai dipanen.
b. Ukuran dan warna biji
Ukuran dan warna biji varietas yang ditanam harus sesuai
dengan permintaan pasar di daerah sekitar sehingga setelah panen
tidak sulit dalam menjual hasilnya.Umumnya varietas kedelai yang
berbiji besar dapat tumbuh dan berproduksi dibandingkan dengan
varietas kedelai yang berbiji kecil. Kedelai yang berbiji kecil lebih
rentan terhadap salinitas sehingga kedelai berbiji kecil tidak
mampu tumbuh dan berproduksi. Tanaman kacang kedelai dengan
biji besar cenderung memiliki kandungan klorofil yang lebih
tinggi, ditunjukkan oleh perkecambahan yang cepat dan
pertumbuhan pada fase vegetatif yang lebih baik. Hal ini dijelaskan
dalam jurnal agroekoteknologi vol.1, no.2 oleh andriany"
c. Bersifat aditif
Untuk daerah sentra pertanaman tertentu, misalnya di tanah
masam, hendaknya memilih varietas kedelai unggul yang
mempunyai tingkat adaptasi tinggi terhadap tanah masam sehingga
akan diperoleh hasil optimal, contohnya varietas Tanggamus.
Demikian pula bila kedelai ditanam di daerah banyak terdapat
hama ulat grayak maka pemilihan varietas tahan ulat grayak amat
menguntungkan, contohnya varietas Ijen. Selain itu, varietas yang
ditanam tersebut harus sudah bersifat aditif dengan kondisi lahan
yang akan ditanami sehingga tidak mengalami hambatan dalam
pertumbuhannya.
Benih yang ditanam juga harus merupakan varietas unggul
yang berproduksi tinggi, berumur genjah/pendek dan tahan
terhadap serangan hama penyakit. Beberapa varietas unggul
kedelai adalah: Ainggit (137), Clark 63, Davros, Economic
Garden, Galunggung, Guntur, Lakon,Limpo Batang, Merbabu,
No.27, No.29, No.452, Orba, Peter, Raung, Rinjani, Shakti,
Taichung, Tambora, Tidar, TK 5, Wilis.
2) Penyiapan Benih
Pada tanah yang belum pernah ditanami kedelai, sebelum benih
ditanam harus dicampur dengan legin, (suatu inokulum buatan dari
bakteri atau kapang yang ditempatkan di media biakan, tanah,
kompos untuk memulai aktifitas biologinya (Rhizobium
japonicum). Pada tanah yang sudah sering ditanam dengan kedelai
atau kacang-kacangan lain, berarti sudah mengandung bakteri
tersebut. Bakteri ini akan hidup di dalam bintil akar dan bermanfaat
sebagai pengikat unsur N dari udara.
Cara pemberian legin: (1) sebanyak 5-10 gram legin
dibasahi dengan air sekitar 10 cc; (2) legin dicampur dengan 1 kg
benih dan kocok hingga merata (agar seluruh kulit biji terbungkus
dengan inokulum; (3) setelah diinokulasi, benih dibiarkan sekitar
15 menit baru dapat ditanam. Dapat juga benih diangin-anginkan
terlebih dahulu sebelum ditanam, tetapi tidak lebih dari 6 jam.
Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam hal memilih benih yang
baik adalah:kondisi dan lama penyimpanan benih tersebut. Biji
kedelai mudah menurun daya kecambah/daya tumbuhnya
(terutama bila kadar air dalam biji ≥ 13% dan disimpan di ruangan
bersuhu ≥ 25 derajat C, dengan kelembaban nisbi ruang ≥80%.
3) Teknik Penyemaian Benih
Penanaman dengan benih yang mempunyai daya tumbuh
agak rendah dapat diatasi dengan cara menanamkan 3-4 biji tiap
lubang, atau dengan memperpendek jarak tanam. Jarak tanam pada
penanaman benih berdasarkan tipe pertumbuhan tegak dapat
diperpendek, sebaliknya untuk tipe pertumbuhan agak condong
(batang bercabang banyak) diusahakan agak panjang, supaya
pertumbuhan tanaman yang satu dengan lainnya tidak terganggu.
4) Pemindahan Bibit
Ketika memindah yaitu menunjuk akar tanaman di kebun,
perlu memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan
bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga
pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan
dalam pertumbuhan bahkan mati.
B. Teknik Penanaman
1. Tahu
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Mahasiswa dapat mengimplementasikan teknik budidaya tanaman
kedelai dengan baik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan
produksi kedelai. Dengan produksi kedelai yang tinggi diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan kedelai di Indonesia. Dari sisi lain, petani
di Indonesia agar bergairah dalam mebudidayakan kedelai sebagai
komoditas unggulan.
DAFTAR PUSTAKA