Anda di halaman 1dari 34

PEMASARAN E-COMMERCE DI KEBUN HIDROPONIK

TIRTA TANI FARM

KELOMPOK 3:

1. RISKI NUR FADILAH 105961106020


2. ANGGRENI 105961110520
3. NUR AISYAH RUSMAN 105961104320
4. FIQRI CATUR RAMADHAN 105961108920

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN

i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat, Hidayah, dan Karunia-nya sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas ini dengan judul “Pemasaran E-Commerce di

Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm”. Shalawat serta salam tetap

tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW yang senantiasa

menjadi suri tauladan bagi ummat manusia.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada

penulisan dan penyajian tugas ini. Oleh karena itu, kami

mengharapkan banyak kritikan maupun masukan yang

membangun agar kedepannya dapat lebih baik lagi dalam

penyempurnaan tugas. Akhir kata dari kami smoga tugas ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 2 Mei 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................5
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................6
1.3 Tujuan......................................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................7
2.1 Pemasaran................................................................................................................7
2.2 Electronic Commerce (e-commerce)........................................................................8
2.3 Hidroponik..............................................................................................................10
2.4 Tanaman dan Komoditas........................................................................................11
BAB III METODE KERJA PRAKTIK.......................................................................................17
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................................17
3.2 Teknik pengumpulan data......................................................................................17
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK...................................................................19
4.1 Berdirinya Tirta Tani Farm......................................................................................19
4.2 Lokasi Tirta Tani Farm............................................................................................19
4.3 Visi dan Misi Perusahaan........................................................................................20
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................................21
5.1 Produk Greenhouse dan Organik...........................................................................21
5.2 Kegiatan Pemasaran...............................................................................................21
5.3 Metode E-Commerce.............................................................................................21
5.4 Metode Pembayaran..............................................................................................22
5.5 Metode Pelayanan.................................................................................................22
BAB VI PENUTUP..............................................................................................................24
6.1 Kesimpulan.............................................................................................................24
6.2 Saran......................................................................................................................24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran merupakan salah satu subsitem penting dari sistem

agribisnis komoditas pertanian. Kegiatan pemasaran merupakan suatu

rangkaian kegiatan yang terjadi dalam proses mengalirkan barang dan

jasa dari sentra produksi ke sentra komsumsi guna memenuhi

kebutuhan dan kepuasan bagi konsumen serta memberikan

keuntungan bagi produsen. Oleh karena itu,peranan pemasaran

sangat penting dalam rangka meningkatkan nilai guna bentuk,nilai

guna waktu,nilai guna tempat,dan nilai guna hak milik dari suatu

barang dan jasa secara umum dan juga pada komoditas pertanian

(Limbong dan Sitorus,1995)

Sistem pemasaran di berbagai perusahaan sangatlah bervariasi,

dan sekarang masih banyak yang menggunakan sistem off-line seperti

pemasaran lewat brosur, spanduk, pamflet, stiker atau media lain.

Perkembangan teknologi Informasi begitu cepat, dan untuk

memanfaatkan kemajuan teknologi guna menunjang keunggulan dari

suatu perusahaan harus dilakukan dengan kebijakan yang terfokus

pada metode pemasaran pada perusahaan secara on-line, salah

satunya yaitu dengan melalui e-Commerce. Istilah e-commerce dapat

saja diartikan berbeda-beda oleh setiap orang, yang penting untuk

1
dimengerti adalah persamaan-persamaannya dimana e-commerce

melibatkan lebih dari satu instansi dan dapat diaplikasikan hampir

disetiap jenis hubungan bisnis. Sehubungan dengan itu, semua pihak

yang berkepentingan dalam perkembangan perusahaan harus

melakukan suatu teknik pemasaran yang efektif dan efisien sebagai

sarana informasi dan komunikasi.

E-commerce merupakan terobosan dalam dunia informasi, karena

dapat memberikan suatu informasi, karena dapat memberikan suatu

informasi dalam bentuk lebih menarik, menyenangkan dan on-line

setiap saat tanpa batas waktu, tentu saja harus didukung perangkat

teknologi yang ada. Berkaitan dengan itu, baik perusahaan yang

sudah mapan maupun yang belum dapat menjadikan objek dalam

penerapan pemasaran melalui e-Commerce.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimana

pemasaran e-commerce di Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana proses pemasaran e-commerce di

Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang

digunakan individual, rumah tangga atau organisasi untuk

memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka dengan cara

menciptakan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Tujuan

dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan individu maupun

organisasi. Pemasaran memiliki langkah yang sistematis.Dalam

melakukan pemasaran,hal yang harus diperhatikan ialah produk,

harga, tempat,dan cara promosi (Simamora,2001). Pemasaran

komoditas hortikultura merupakan proses penting yang dapat

menentukan kuantitas dan kualitas produk hortikultura sampai pada

konsumen.

Usaha komoditas hortikultura dapat dijadikan sumber akselerasi

pertumbuhan sektor pertanian. Dari sisi permintaan,kenaikan jumlah

penduduk,pendapatan,dan liberalisasi perdagangan merupakan faktor

utama yang mempengaruhi permintaan. Kebutuhan masyarakat

terhadap sayur-sayuran juga meningkat seiring kesadaran masyarakat

akan hidup sehat dan makanan alami.Selain perusahaan agribisnis,

sifat khas produk hortikultura yaitu mudah rusak, voluminous, dan

3
harga yang fluktuatif. Pengusaha hortikultura juga mengalami masalah

beragamnya tingkat permintaan produk dari yang tinggi hingga ke

rendah (Kusumawaty dan Rasyid,2009).

Kehilangan pasca panen memiliki banyak pengertian. Pengertian

tersebut meliputi kehilangan ekonomi,yaitu penurunan nilai jual karena

perubahan bentuk fisik pada komoditas.Kehilangan secara kuantitatif

yaitu kehilangan yang disebabkan penurunan berat karena

berkurangnya kadar air dan bahan kering karena respirasi. Kehilangan

nutrisi seperti berkurangnya kandungan vitamin mineral dan gula.

Penanganan pasca panen yang baik dan benar dapat menekan

kehilangan pasca panen dan menjaga kualitas nutrisi komoditas

hortikultura (Sudheer dan Indira,2007).

Komoditas hortikultura yang diutamakan adalah komoditas yang

bernilai ekonomi tinggi, mempunyai peluang pasar besar dan

mempunyai potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang

pengembangan teknologi. Salah satu komoditas yang bernilai ekonomi

tinggi adalah pakcoy. Adapun upaya yang dilaksanakan untuk

mendorong tumbuh dan berkembangnya hortikultura unggulan, yaitu

meliputi penumbuhan sentra agribisnis hortikultura dan pemantapan

sentra hortikultura yang sudah ada (Soleh, 1999 cit. Nopiana dan

Balkis,2011).

2.2 Electronic Commerce (e-commerce)

4
Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian,

penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan

komputer. e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana

cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi

mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,

lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce

juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data

(database), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi

non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan

alat pembayaran untuk e-commerce ini (Siregar, 2010).

Menurut Rahmati (2009) E-commerce singkatan dari Electronic

Commerce yang artinya sistem pemasaran secara atau dengan media

elektronik. E-Commerce ini mencakup distribusi, penjualan,

pembelian, marketing dan service dari sebuah produk yang dilakukan

dalam sebuah system elektronika seperti Internet atau bentuk jaringan

computer yang lain. E-commerce bukan sebuah jasa atau sebuah

barang, tetapi merupakan perpaduan antara jasa dan barang. E-

commerce dan kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi

penggerak untuk memperbaiki ekonomi domestik melalui liberalisasi

jasa domestik dan mempercepat integrasi dengan kegiatan produksi

global. Karena e-commerce akan mengintegrasikan perdagangan

domestik dengan perdagangan dunia, berbagai bentuk pembicaraan

atau negosiasi tidak hanya akan terbatas dalam aspek perdagangan

5
dunia, tetapi bagaimana kebijakan domestik tentang pengawasan di

sebuah negara, khususnya dalam bidang telekomunikasi, jasa

keuangan, dan pengiriman serta distribusi.

Electronic Commerce di definisikan sebagai proses pembelian dan

penjualan produk, jasa, dan informasi yang dilakukan secara

elektronik dengan memanfaatkan jaringan computer. Salah satu

jaringan yang digunakan adalah internet. Electronic Commerce

(Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business

(bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission

(Hildamizanthi. 2011).

2.3 Hidroponik

Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman dengan menggunakan

air yang telah dilarutkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman sebagai

media tumbuh tanaman untuk menggantikan tanah. Konsentrasi

larutan nutrisi harus dipertahankan pada tingkat tertentu agar

pertumbuhan dan produksi tanaman optimal (Istiqomah, 2006).

Hidroponik dapat menjadi salah satu alternatif terbatasnya lahan

pertanian dan dapat dilakukan pada lahan yang kesuburannya rendah

maupun wilayah padat penduduk. Komoditas yang dapat dipilih dalam

budidaya secara hidroponik seperti endieve, selada keriting hijau,

selada keriting merah, lollo rossa, butterhead, christine, packcoy,

monde dan selada Romain yang

6
jarang dibudidayakan petani konvensional (Herwibowo dan Budiana,

2014).Teknik budidaya ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan

dengan metode konvensional di tanah yaitu hasil tanaman lebih

bersih, nutrisi yang digunakan lebih efisien karena sesuai dengan

kebutuhan tanaman, tanaman bebas dari gulma, tanaman relatif

jarang terserang hama dan penyakit karena terkontrol, kualitas dan

kuantitas produksi lebih tinggi sehingga memiliki nilai jual tinggi, dan

dapat menggunakan lahan sempit (Said, 2007). Budidaya secara

hidroponik lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan

pestisida, tidak meninggalkan

residu dan kebutuhan air lebih hemat serta tanaman tumbuh lebih

cepat

(Herwibowo dan Budiana, 2014).Kelemahan sistem budidaya

hidroponik meliputi investasi awal cukup mahal, tenaga kerja harus

terlatih dan pemilihan pasar harus tepat (Haryanto dkk, 2007).Salah

satu metode dalam hidroponik yaitu hidroponik Nutrient Film

Technique (NFT). Metode ini dilakukan dengan meletakkan akar

tanaman pada

air nutrisi yang dangkal disirkulasikan secara terus menerus selama

24 jam (Lingga, 2011). Lapisan air tersebut sangan tipis yaitu sekitar 3

mm sehingga mirip film. Oleh karena itu teknik ini disebut sistem NFT

(Untung, 2000).

2.4 Tanaman dan Komoditas

7
2.4.1 Pakcoy

Tanaman pakcoy (brassica rapa L.) Termasuk dalam jenis sayur

sawi yang mudah diperoleh potensial untuk diusahakan, karena dapat

memberikan keuntungan yang cukup tinggi. Tanaman Pakcoy cukup

mudah untuk dibudidayakan dan hanya memerlukan waktu yang

pendek berkisar 3 sampai 4 minggu. Perawatannya juga tidak terlalu

sulit dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya. Tanaman

sayuran ini selain memiliki kandungan gizi yang tinggi.secara

ekonomi,nilai jual sawi sendok (pakcoy) lebih tinggi dibandingkan

dengan caisim,dilihat dari harga sawi sendok dan caisim dalam jumlah

1 kg (prasati 2014).

Pengembangan berbagai tanaman horticultural,khususnya sayuran

semusim dapat ditingkatkan,namun belum seimbang dengan

permintaan pasar.perkembangan penduduk di indonesia yang terus

mengalami peingkatan berimplikasi pada peningkatan akan kebutuhan

sayuran bagi masyarakat.kebutuhan sayuran dari tahun ketahun terus

meningkat dengan kenaikan yang relatif tinggi mencapai 24,64%

pertahun. Keunggulan sayur ini khususnya mempunyai harga relative

stabil,sehingga dari ekonomi menguntungkan.tanaman sayuran

merupakan produk pertanian yang dikonsumsi setiap saat, sehingga

mempunyai arti komersial yang cukup tinggi (adiwilaga,2010).

Saat ini masyarakat mulai menyadari akan bahaya yang

ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintesis dalam pertanian dan

8
semakin berhati-hati dalam memilih bahan pangan yang aman bagi

kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan

‘Back to nature’ telah menjadi tren baru meninggalkan pola hidup lama

yang menggunakan bahan kimia nonalami,seperti

pupuk,pestisida,,kimia sintesi,dan hormone tumbuh dalam produksi

pertanian. Untuk mendapatkan hasil produksi yang sehat dan bergizi

tinggi dapat diproduksi denan system budidaya tanaman pertanian

organic,misalnya penggunaaan bahan organic dan kebutuhan akan

air. Manfaat lain dari pengunaan bahan organic untuk pertanian

adalah untuk mengurangi pupuk kimia ( adi wilaga,2010).

Cara lain yang dapat digunakan untuk membantu mempercepat

pertumbuhan tanaman yaitu dengan menggunakan cucian air

beras.masih banyak kita jumpai orang membuang air bekas cucian

beras tersebut begitu saja.padahal kandungan didalam air bekas

cucian beras sangatlah bagus untuk tanaman. Dalam hal ini

kebanyakan orang tidak menghiraukan hal tersebut dan membuang air

cucian beras ketempat saluran air begitu saja. Banyak orang tidak

mengetahui manfaat air bekas cucian beras,bahkan mungkin hanya

segelintir orang yang mengerti dan melakukannya. Padahal untuk

tumbuh kembang tanaman dibutuhkan nutrisi sebagai

penunjangannya. Dengan terpenuhinya nutrisi tersebut,tumbuhan

akan berkembang lebih cepat dibandingkan denagn tumbuhan

umumnya.

9
Sebenarnya limbah rumah tangga ini sangat mudah sekali di

pengelola. Hanya saja masih banyak masyarakat yang belum paham

atau mungkin belum mengerti tentang hal ini. Perlu adanya sebuah

penelitian untuk menunjukkan kepada masyarakat tentang hal ini.

Dengan begitu masyarakat akan mengerti mulai mememanfaatkan air

limbah bekas cucian beras. Sehingga dilakukannya penelitian ini

mengenai pengaruh pemberian air cucian beras terhadap

pertumbuahn tanaman pakcoy (Brassica rapa L.).

2.3.4 Selada

Selada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditi

hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup

baik. Semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta

meningkatnya kesadaran penduduk akan kebutuhan gizi

menyebabkan bertambahnya permintaan akan sayuran. Kandungan

gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat disubtitusi

melalui makanan pokok, Nazaruddin (2003). Sistem hidroponik dapat

memberikan suatu lingkungan pertumbuhan yang lebih terkontrol.

Dengan pengembangan teknologi, kombinasi sistem hidroponik

dengan membran mampu mendayagunakan air, nutrisi, pestisida

secara nyata lebih efisien (minimalis system) dibandingkan dengan

kultur tanah (terutama untuk tanaman berumur pendek). Penggunaan

sistem hidroponik tidak mengenal musim dan tidak memerlukan lahan

10
yang luas dibandingkan dengan kultur tanah untuk menghasilkan

satuan produktivitas yang sama (Lonardy, 2006).

Selada (Lactuca sativa L.) termasuk dalam famili Compositae

(Asteraceae), berikut adalah klasifikasi ilmiah tanaman selada:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Famili : Compositae (Asteraceae)

Genus : Lactuca

Spesies : Lactuca sativa L. (Haryanto dkk, 2007).

Selada bukanlah tanaman asli Indonesia, tetapi dapat

dibudidayakan di Indonesia. Tanaman selada tumbuh optimal pada

suhu udara 15-25°C (Setyaningrum dan Saparinto, 2011) dengan

kelembaban optimal yaitu 80-90% (Krisna dkk, 2017). Selada dapat

tumbuh pada ketinggian 50-2.200 m dpl, meskipun selada mampu

tumbuh di dataran rendah namun hasilnya kurang baik (Haryanto dkk,

2007). Tanaman ini juga termasuk tanaman yang membutuhkan

cahaya sedang (Wignjopranoto, 2015). Kebutuhan cahaya tanaman

selada antara 200-400 footcandle (2152.78-4305.56 lux)

(Setyaningrum dan Saparinto, 2011).

Hasil asimilasi maksimal tanaman selada dapat dicapai dengan

intensitas cahaya sekitar 5000 lux (Seemann dkk, 1979). Selada

11
merupakan tanaman semusim yang mengandung banyak air

(herbaceous) memiliki batang pendek berbuku-buku, daun selada

berbentuk bulat panjang mencapai ukuran 25 cm (Sari dkk, 2015).

Potensi hasil tanaman selada jenis krop antara 25-40 ton/ha,

sedangkan selada daun antara 15-30 ton/ha dengan bobot per

tanaman mencapai 100 g (Pamujiningtyas dan Susila, 2015). Jenis

selada yang biasa dibudidayakan adalah selada krop, selada rapuh,

selada daun, dan selada batang. Selada memiliki tekstur yang renyah,

dan memiliki warna daun hijau cerah. Selada dapat digunakan sebagai

lalapan maupun salad (Haryanto dkk, 2007). Kandungan nutrisi dalam

tanaman selada yaitu vitaminA, B6, C, dan K, selain itu selada juga

mengandung beta karoten, kalsium, dan zat besi yang menunjang

kesehatan. Manfaat mengkonsumsi selada diantaranya mencegah

sembelit, mengandung banyak mineral dan vitamin (Pracaya, 2007).

12
13
BAB III

METODE KERJA PRAKTIK

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2023. Bertempat di

Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm Jl.Baso Dg Ngawing Pekanglabbu

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

3.2 Teknik pengumpulan data

Adapun teknik dalam pengumpulan data yaitu :

a. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap kebun Hidroponik Tirta

Tani Farm dengan terjun langsung ke lapangan.

b. Wawancara

Wawancara adalah memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada staf kebun Hidroponik Tirta Tani Farm

untuk memperoleh informasi secar mendalam.Dalam hal

wawancara dilakukan dengan proses Tanya jawab kepada staf

kebun Hidroponik Tirta Tani Farm yang menggunakana metode

penelitian sensus dengan kuesione sebagai alat yang terstruktur

dalam pengumpulan data.

c. Dokumentasi

14
Dokumentasi adalah pengumpulan dari dokumen-dokumen

yang dapat memberikan keterangan atau bukti yang berkaitan

dengan proses pengumpulan dan pengelolaan dokumen secara

sistematis serta menyebarluaskan kepada pemakai informasi

seperti gambar, referensi lainnya yang ada hubungannya dengan

penelitian ini.

15
BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK

4.1 Berdirinya Tirta Tani Farm

CV. Tirta Tani Farm Gowa berdiri pada tanggal 11 November 2020,

yang berlokasi di Desa Tetebatu Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa. Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm ini didirikan oleh Bapak

Arfandi di tanah milik keluarganya, dan sebelum mendirikan

perkebunan tersebut Bapak Arfandi bekerja sebagai supplier sayuran

ke hotel-hotel

CV. Tita Tani Farm ini merupakan salah satu lokasi pembudidayaan

tanaman hydroponic. Saat ini, tanaman yang dibudidayakan di Tirta

Tani Farm antara lain pakcoy, selada, daun bawang kecil, serta kale

dengan sistem hydroponic dan tanaman cabai, terong, tomat dengan

system media tanah.

Alhasil, kini Tirta Tani Farm sudah melebarkan pasarnya di area

industri perhotelan, resto, dan supermarket dengan sistem pemasaran

yang baik. Selain itu sekarang Tirta Tani Farm juga telah menjadi salah

satu tempat edukasi bagi mahasiswa dan pelajar yang bergelut di

bidang pertanian.

4.2 Lokasi Tirta Tani Farm

Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm ini bertempat di Desa Tetebatu

Kecamatan Pallangga, penentuan lokasi usaha sangat berpengaruh

terhadap keberlangsungan hidup suatu usaha. Semakin dekat lokasi

16
usaha dengan sumber bahan baku atau input-input lainnya, maka

usaha tersebut memiliki peluang yang lebih besar untuk hidup dan

memperoleh keuntungan yang lebih besar karena penggunaan biaya

lebih rendah khususnya biaya transportasi dapat ditekan serendah

mungkin

4.3 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Menjadikan Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm kedepannya sebagai

Agrowisata.

b. Misi Perusahaan

1. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

2. Menjalin kerja sama dengan sesama petani hidroponik.

17
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Produk Greenhouse dan Organik

Green House Hidroponik merupakan suatu rumah hijau yang

seringkali menjadi tempat bagi budidaya tanaman hidroponik salah

satunya green house yang ada di Tirta Tani Farm di Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa.

Tirta Tani memiliki beberapa komoditi yang dipasarkan antara lain

yaitu produk perkebunan Greenhousee yang terdiri dari Selada dan

Pakcoy. Selain Tirta Tani Farm juga memiliki perkebunan organik

seperti Kailan, Caisim, dan Kale.

Komoditi selada dipasarkan dengan harga yang berbeda-beda

berdasarkan konsumennya. Untuk Horeca selada dipasarkan dengan

harga Rp. 32.500,-/kg dipesarkan dengan harga tersebut karena

waktu tunda bayarnya yang relatif lama sekitar 1-3 bulan. Sedangkan

harga Selada untuk Supplier yaitu Rp.25.000,- dan untuk end user

Rp.35.000, alasan penjualan terhadap end user relatif mahal

dibandingkan konsumen yang lainnya karena end user membeli

dengan selada dalam jumlah yang sedikit.

18
5.2 Kegiatan Pemasaran

Kegiatan Pemasaran Kebun Hidroponik Tirta tani Farm

menggunakan beberapa aplikasi antara lain:

1. Marketplace Facebook

Tirta Tani memanfaat platform Facebook dalam memasarkan

produknya, dimulai dengan mempromosikannya melalui akun

facebook Tirta Tani Farm sendiri dengan cara membuat status

berupa produk-produk yang dijual oleh tirta tani, selain itu Tirta Tani

juga memasarkan produknya dengan mendisplai produk di Market

Place Facebook, yang akan menam[ilkan produk dan harga produk

yang dipasarkan. Selanjutnya jika costumeter tertarik ingin

berebelanja maka bisa menghubungi produsen melaui chat

massenger yang ada di Facebook, apabila costumer tertarik untuk

melakukan transaksi akan dialihkan ke aplikasi whatsaap untuk

proses pemesanannya.

2. Instagram

Penggunaan aplikasi Instagram pada Tirta tani farm tujuan

utamanya yaitu sebagai platform untuk edukasi tentang pertanian

hidroponik, tetapi Instagram juga dimanfaatkan sebagai media

pemasaran produk, biasanya costumer akan melakukan

pemesanan produk melalui direct massage (Chat).

2. Whatsapp

19
Akhir dari alur transaksi akan dilakukan di aplikasi Whatsapp.

Semua costumer mulai dari Supplier, Horeca, dan End User akan

melakukan pemesanan produk melalui aplikasi whatsapp, seperti

melakukan konfirmasi mengenai produk dan jumlah proiduk yang

akan dipesan, sampai ke konfirmasi proses packing dan

pengiriman produk akan dikomunikasikan di aplikasi whatsapp.

Selain itu story whasapp juga dimanfaatkan sebagai media promosi

produk yang ada di Tirta Tani

5.3 Metode E-Commerce

Metode e-commerce yang digunakan oleh Tirta Tani yaitu Business

to Business (B2B) Dan Bussiness To Costumer (B2C). Metode B2B

dilakukan oleh Tirtani dengan memasarkan produknya ke Horeca

(Hotel, Restoran, dan Cafe), seperti Hotel Claro, The Rinra, Restoran

Chop Buntut, The Duck King, dan juga memasarkan produknya ke

Supermarket seperti Hypermart, dan Hero.

Selain itu Tirta Tani juga menggunakan metode B2C yaitu dengan

memasarkan produk atau komoditinya kepada konsumen yang biasa

disebut end user. Biasanya end user melakukan transasksi melalui

whattsapp.

5.4 Metode Pembayaran

Ada 2 metode pembayaran yang digunakan oleh Tirta Tani

yaitu:

20
1. Tunai (Cash)

Pembayaran dengan metode ini dilakukan secara langsung

dengan cara produsen dan konsumen akan bertemu di lokasi

yang telah disepakati atau konsumen mendatangi Tirta Tani

farm, selanjutnya proses transaksi dilakukan dengan

menyerahkan uang secara langsung kepada penjual/produsen

dan akan dilakukan serah terima produk yang dibeli.

2. Transfer

Metode pembayaran transfer digunakan untuk memudahkan

proses transaksi. Pembeli akan mengirimkan sejumlah uang

kepada penjual sesuai dengan kalkulasi jumlah yang harus

dibayarkan. Setelah melakukan pembayaran, produk akan di

packing dan dikirimkan ke alamat pembeli

3. Pembayaran Elektronik

Seiring dengan perkembangan zaman, pembayaran elektronik

menjadi pilihan yang dibanyak diminati oleh masyarakat, karena

selain mudah pembayaran Elektronik juga mengefidenkan

waktu, jenis-jenis pembayaran elektronik yang digunakan

seperti penggunaan aplikasi ovo, gopay, dan dll.

21
Tata cara pembayarannya yaitu:

1. Pembayaran Horeca (Hotel, Restoran, dan Cafe)

Pembayaran Horeca biasa dilakukan secara transfer. Untuk

rentang waktu pembayaran yang diberikan Tirta Tani pada Horeca

yaitu 1-3 bulan.

2. Supplier

Supplier (Pedagang pengumpul) menyuplai sayur ke supermarket.

Supplier memesan, mengambil dan membayar pada hari yang

sama. Tetapi ada juga supplier yang menggunakan metode Tunda

bayar yang biasanya diberi rentang waktu 1 minggu. Pembayaran

dengan metode cash (tunai) dan transfer.

3. End User

End user atau konsumen akhir biasanya membeli dengan jumlah

yang sedikit ±5kg dan melakukan pembayaran secara cash (tunai)

atau transfer.

5.5 Metode Pelayanan

Metode pelayanan yang digunakan oleh Tirta Tani Farm, yaitu

dengan memanfaatkan marketplace facebook.

1. Produsen memasang produknya pada marketplace di facebook.

2. Konsumen melihat dan tertarik dengan produk.

22
3. Konsumen melanjutkan obrolan dengan produsen melalui chat

facebook.

4. Jika konsumen ingin melanjutkan transaksinya, produsen akan

mengalihkan ke whatsapp.

5. Produsen kemudian memproses pesanan konsumen.

6. Setelah pesanan dipacking, produsen mengantarkan produk ke

tempat tujuan.

Metode pelayanan yang digunakan oleh Tirta Tani Farm untuk

Horeca yaitu telah dilakukan hubungan kerjasama (telah menjalin

relasi bisnis). Apabila Horeca melakukan pemesanan, pihak tirta

tani akan memproses pesanan dan mengirimkan pesanannya, yang

sebelumnya dikumpulkan dalam di titik point. Selanjutnya pesanan

akan di kirimkan ke masing-masing konsumen Horeca yang

melakukan pemesanan.

23
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kebun Hidroponik Tirta Tani Farm berdiri pada tanggal 11

November 2020, yang berlokasi di Desa Tetebatu Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa. Tujuan utama Tirta Tani Farm yaitu

sebagai tempat belajar pengembangan SDM bagi masyarakat yang

ingin mengetahui dan belajar mengenai hidroponik.

Pemasaran E-commerce yang dilakukan oleh Tirta Tani Farm

adalah dengan menggunakan Market Place Facebook yang akan

dilanjutkan ke aplikasi whatsapp. Saluran pemasaran sayuran

hidroponik di kebun Tirta Tani Farm Desa Tetebatu Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa terdiri dari dua saluran pemasaran yaitu

produsen-konsumen dan produsen-pedagang pengumpul-konsumen.

Pemasaran produk Tirta Tani Farm melalui metode B2B (Business to

Business) dan B2C (Business to Customer).

6.2 Saran

1.Bagi Pemerintah

Bagi Pemerintah Republik Indonesia selaku pemangku kebijakan dan

kekuasaan diharapkan untuk terus menerus mensosialisasikan

pentingnya pendidikan tentang perekonomian terhadap anak bangsa

24
khususnya dikalangan mahasiswa dan umumnya smua warga Negara

Indonesia

2.Bagi Pengusaha

Bagi Pengusaha selaku penyelenggara pendidikan di perguruan tinggi

diharapkan untuk terus membina mahasiswa nya melalui muatan

kurikulum dan organisasi Resimen Mahasiswa.

3.Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa diharapkan untuk terus mengembangkan potensinya


selaku pelajar dan melakukan tugas dan kewajibannya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Adi wilaga, 2010. Teknik Budidaya Sayuran Pakcoy (Sawi Mangkok).


Jakarta: Penebar Swadaya

Bilson, Simamora. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif


danProfitabel, Edisi Pertama, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka
Utama

Eko Haryanto dkk, 2007. Sawi dan Selada. Penerbit penebar swadaya,
Wisma Hijau. Jl Raya Bogor KM 30. Mekar Sari Cimanggis. Depok
16952.

Herwibowo Kunto dan Budiana, N. S. 2014. Hidoponik Sayuran untuk


Hobi dan Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta Timur. 132 ha

Istiqomah, Siti. 2006. Menanam Hidroponik. Jakarta: Azka Press.

Lingga, P. 2011. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Cetakan


XXXII.

Lonardy MV. 2006. Respons tanaman tomat (Lycopersicon esculentum


mill.) terhadap suplai senyawa nitrogen dari sumber berbeda pada

sistem hidroponik. Skripsi. Universitas Tadulako.Jakarta: Penebar


Swadaya.

Nopiana, S. dan S. Balkis. 2011. Analisis Pendapatan Pola Tanam


Beruntun Tanaman Hortikultura di Desa Bangunrejo Kecamatan
Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. EPP. Vol 8
(1), 30-40.

Nazaruddin, 2003. Budidaya dan Pengantar Panen Sayuran Dataran


Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta. 142 hal.

Pamujiningtyas. B. K. dan A. D. Susila. 2015.Pengaruh aplikasi naungan


dan pupuk daunterhadap pertumbuhan dan produksi

26
selada(Lactuca sativa Var. Minetto) dalam teknologi hidroponik
sistem terapung (THST). Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian.
Institut Pertanian Bogor, Bogor

Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar


Swadaya. 426 hal.

Prasasti D, Erma P, Munifatul I. 2014. Perbaikan kesuburan tanah liat dan


pasir dengan penambahan kompos limbah sagu untuk
pertumbuhan dan produktivitas tanaman pakcoy (Brassica rapa var.
chinensis). Buletin Anatomi dan Fisiologi 21(2) : 33-46

Said, A. 2007. Budidaya Mentimun dan Tanaman Musim Secara


Hidroponik. Jakarta: Azka.

Siregar, Riki R. 2010. Strategi Meningkatkan Persaingan Bisnis


Perusahaan dengan Penerapan E-commerce.

Sudheer, K. P. & Indira, V. 2007. Post Harvest Technology of Horticultural


Crops. New India Publishing Agency, New Delhi. 285 hal.

Setyaningrum, H. D dan Saparinto, C. 2011. Panen Sayur Secara Rutin di


Lahan Sempit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Untung K. 2010. Diktat Dasar – Dasar Ilmu Hama Tanaman. Yogyakarta


(ID):Universitas Gajah Mada

27
LAMPIRAN

Gambar 1. Diskusi tentang pemasaran E- Commerce

28
Gambar 2. Diskusi bersama

Gambar 3. Meninjau GH
Hidroppnik Selada

29
Gambar 4. Produk Selada

Gambar 5. Produk Pakcoy

30
Gambar 6. Foto Bersama

31

Anda mungkin juga menyukai