Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN SISTEM

INFORMASI PADA PERUSAHAAN GOJEK

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dosen Pengampu

ILYAS, SE, MM

Disusun Oleh:

HERMANSYAH
(2115010081)

Fakultas Ekonomi
Universitas Serambi Mekah
2023
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................2

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2

1.3 Tujuan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

2.1 Perkembangan Teknologi Perusahaan Gojek...............................3

2.2 Visi Perusahaan Gojek................................................................16

2.3 Misi Perusahaan Gojek...............................................................16

2.4 Tujuan Perusahaan Gojek...........................................................16

2.5 Penerapan Sistem Informasi Manajemen ...................................17

2.6 Strategi Pemasaran .....................................................................21

BAB III PENUTUP.......................................................................................25

4.1 Kesimpulan..........................................................................25

4.2 Daftar Puskata......................................................................26


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang maha kuasa karena atas rahmat dan karunia- Nya akhirnya
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah inidibuat untuk memenuhi salah satu
tugas pembelajaran dalam mata kuliahManajemen Sumber Daya Manusia dengan mengan

gkat judul “

ManajemenStrategi

.”

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Makalah ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh darikesempurnaan. Terlepas dari keterbatasan diatas
penyusun berkeyakinan bahwaTugas Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan,
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penyusunmengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ManajemenStartegi.Terima kasih pula pada
rekan-rekan mahasiswa yang sedikitnya memberiinspirasi dan dorongan semangat kepada penyusun
agar dapat menyelesaikanmakalah ini. Segala kritik dan saran penyusun sangat menerimanya
demikesempurnaan makalah ini dan demi kemajuan penyusun tentunya.Garut, 01 April
2018Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi pemasaran harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapatmenyesuaikan diri
dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternalyaitu faktor diluar jangkauan
perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing,teknologi, peraturan pemerintah, keadaan
perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor internal adalah Product (produk),
Price (Harga), Place(Tempat), dan Promotion.Suatu produk yang telah berhasil diproduksi biasanya
membutuhkan jasadistribusi untuk memasarkannya. Produk yang telah dihasilkan tersebut tidak
bisamencari konsumen sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan pemasaran strategi yangtepat agar suatu
produk sukses dipasarkan di market. Salah satu pemasaranstrategi yang sedang marak digunakan
saat ini adalah dengan cara melakukan promosi.

Faktor keberhasilan dari suatu pemasaran sangat ditentukan dari bagaimana promosi
dilakukan. Jika promosi dilakukan dengan tepat sasaran,maka akan menghasilkan penjualan yang
sangat signifikan. Terutama pada saatini dengan adanya perkembangan teknologi yang sedemikian
pesat, promosi telahmenjadi dan menjelma senjata ampuh yang dapat dilakukan secara
lebihmodern. Salah satu yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari promosi suatu produk adalah jika
produk tersebut dapat dikenal lebih dekat oleh konsumententang bagaimana keunggulannya,
bagamana cara mendapatkannya, dan faktoryang amat sangat penting, yaitu apakah produk
tersebut memiliki harga yang kompetitif.
1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah strategi Pemasaran pada era JKN mempengaruhi efektivitas karyawan PBFKimia

Farma

dalam mensuplai obat?

2. Apakah strategi pemasaran pada era JKN mempengaruhi pengetahuan karyawan PBFKimia

Farma yang diterapkan?

3. Apakah strategipemasaran pada era JKN mempengaruhi kesiapan karyawan PBFKimia Farma

disetiap departemen?

4. Apakah strategipemasaran pada era JKN mempengaruhi sistem antar departemen PBFKimia

Farma ?

1.2 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh strategi MRP pada era JKN terhadap efektivitas karyawanPBF Kimia

Farma

2. Mengetahui pengaruh strategi MRP pada era JKN PBF Kimia Farma terhadap pengetahuan

karyawan akan MRP yang diterapkan

3. Mengetahui pengaruh strategi MRP pada era JKN PBF Kimia Farma terhadapkesiapan

karyawan disetiap departemen

4. Mengetahui pengaruh strategi MRP pada era JKN PBF Kimia Farma terhadapsistem antar

departemen dalam mensukseskan implementasi MRP.


BAB II

PEMBAHASAN

1.3 Pengertian Pemasaran dan Strategi

Pada dasarnya kegiatan dan pengertian pemasaran berbeda jikadibandingkan dengan


kegiatan sejenis seperti kegiatan perdagangan, penjualandan transaksi yang dilakukan. Definisi
pemasaran yang dikutip dari buku yang berjudul ‘Marketing Management Analysis’ karangan dari
Philip Kotlermenyatakan pengertian pemasaran adalah “Suatu proses sosial, dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkandengan menciptakan dan
mempertahankan produk dan nilai dengan individu dankelompok lainnya”. Kemudian pengertian
lain pemasaran yang dikutip darisumber American Marketing Association tahun 1960, menyatakan
bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai “Pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkanarus
barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.Defenisi ini hanya
menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak
diperlihatkan, sehingga kita tidak memperolehgambaran yang jelas dan lengkap tentang

pemasaran” [09.42, 19/6/2023] Herman

PT Kimia Farma Tbk sebagai Holding melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri
maupun pasar ekspor untuk permintaan obat-obat etikal,generik dan OTC. Dengan didukung oleh
lebih kurang 366 orang Medical SalesRepresentative yang tersebar diseluruh Indonesia, mengcover
21.800 orangdokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Selain pasar
domestik,Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk produk obat dan bahan baku
ke beberapa negara di kawasan Asia, Eropa dan Afrika.Kondisi pasar farmasi nasional mengalami
penurunan dari segi pertumbuhan pasar.

Pertumbuhan ini terjadi pada: sector Apotek sebesar 8,1%,sektor Toko Obat 8,7% dan
sektor Rumah Sakit 17,9%. Sedangkan pertumbuhandi sektor non panel market sebesar 17,9%.
Penurunan pertumbuhan pasar farmasinasional tersebut disebabkan antara lain melemahnya daya
beli masyarakat yangdiakibatkan situasi dan kondisi perekonomian yang belum mendukung. Produk-
produk perusahaan berhasil tumbuh sebesar 11,9%, memang masih rendah jikadibandingkan
dengan pertumbuahan pasar farmasi, diakibatkan rendahnya pertumbuhan obat generik.
Pertumbuhan yang besar terjadi produk CHP(Consumer Health Product) tumbuh 20% dan
tumbuhnya penjualan eksporsebesar 65% senilai Rp.38,46 milyar.Walaupun pertumbuhan penjualan
produk perusahaan hanya mencapai11,90%, namun ada trend yang menggembirakan yaitu adanya
kenaikan penjualanuntuk lini produk Consumer Health Product

yang sudah sejalan dengan strategi perusahaan untuk menggalakkan produk dari lini ini. Untuk
mendorong peningkatan penjualan dan permintaan produk Perusahaan, telah dilakukan beberapa
upaya pemasaran antara lain:

 Perluasan cakupan outlet sekitar 12.000 dalam rangka meningkatkan

Mengembangkan kemampuan tenaga-tenaga pemasaran melalui pelatihan dan


perencanaan yang solid.

 Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Distribusi dan Ritel.

Meningkatkan kinerja dan produktivitas tenaga pemasar dengan sisteminsentif yang


menarik.Unit pemasaran telah memperkuat timnya dengan melakukan penambahantenaga
pemasaran atau Medical Representative (MR) yang terdiri dari MR Ethical199 orang, MR-CHP 81
orang, MR-OGB 50 orang dan MR Institusi 28 orang,sehingga jumlah total tenaga MR sebanyak 358
orang. Dengan tenaga pemasaranyang ada tersebut dapat dicakup kegiatan promosi ke Dokter
sebanyak 21.800,Apotek sebanyak 9.920, Rumah Sakit sebanyak 276, Toko Obat sebanyak
3.050.Perusahaan menempatkan diri masuk sepuluh besar rangking Industri Farmasi diIndonesia
dari 200 Industri Farmasi yang ada.

Disamping produk perusahaansendiri, perusahaan juga melakukan penjualan produk-produk


pihak ketigamelalui.Unit Distribusi/PBF dan unit Ritel/Apotek. Secara konsolidasi hasil penjualan
perusahaan mencapai Rp.1,82 trilyun, mengalami penurunan sebesar5,69%, dimana kontribusi
penjualan di Holding sebesar Rp. 525,60 milyar,disektor distribusi Rp.822,28 milyar, dan dari sektor
Ritel/Apotek sebesarRp.882,80 milyar. Terjadinya penurunan penjualan disebabkan karena adanya
penurunan penjualan di sektor Distribusi/PBF dimana utamanya dalah penjualandi pasara institusi,
karena dana yang terbatas dan pergesaran pelaksanaan pengadaan oleh Pemerintah.
2.2 visi

Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan

2.3 misi

1) Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitiandan pengembangan


produk yang inovatif.
2) Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu yang berbasis jaringandistribusi dan
jaringan apotek.
3) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengembangkan sisteminformasi
perusahaan.

2.3 strategi pemasaran yang dijalankan

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam menjalankan strategi pemasaran di PT
Kimia Farma:

a. Analisis Pasar: Pertama-tama, PT Kimia Farma akan melakukan analisis pasar menyeluruh
untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Hal ini melibatkan penelitian
tentang tren kesehatan dan farmasi, perilaku konsumen, serta persaingan di pasar.
b. Segmentasi Pasar: Setelah memahami pasar secara keseluruhan, PT Kimia Farma akan
melakukan segmentasi pasar untuk mengidentifikasi kelompok target yang berbeda. Hal ini
dapat mencakup segmen berdasarkan usia, jenis kelamin, geografis, atau kondisi kesehatan
tertentu.
c. Penentuan Posisi: Setelah segmentasi pasar dilakukan, perusahaan akan menentukan posisi
produk atau merek mereka di pasar. PT Kimia Farma akan mencari keunikan produk atau
layanan mereka dan menentukan cara untuk membedakan diri dari pesaing. Mereka akan
menekankan nilai tambah dan manfaat khusus yang ditawarkan oleh produk mereka.
d. Pengembangan Produk: PT Kimia Farma akan terus melakukan penelitian dan
pengembangan produk baru yang relevan dengan kebutuhan pasar. Mereka akan
memastikan bahwa produk-produk yang ditawarkan memenuhi standar kualitas tinggi dan
memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk sejenis di pasar.
e. Pemasaran Mix: PT Kimia Farma akan menggunakan berbagai elemen pemasaran untuk
mempromosikan produk mereka. Ini termasuk strategi produk, harga, distribusi, dan
promosi. Mereka akan merancang strategi harga yang kompetitif, memastikan ketersediaan
produk yang baik di berbagai saluran distribusi, dan menggunakan promosi yang efektif
untuk meningkatkan kesadaran dan citra merek.
f. Pemasaran Digital: Dalam era digital, PT Kimia Farma juga akan memanfaatkan pemasaran
online dan digital untuk mencapai konsumen potensial. Mereka dapat menggunakan situs
web perusahaan, media sosial, kampanye iklan online, dan platform e-commerce untuk
memperluas jangkauan dan meningkatkan kehadiran merek mereka.
g. Kemitraan dan Kerjasama: PT Kimia Farma juga dapat menjalin kemitraan dan kerjasama
dengan pihak lain, seperti rumah sakit, apotek, atau lembaga kesehatan lainnya. Ini dapat
membantu mereka memperluas distribusi produk mereka dan memperluas jangkauan
merek.
h. Pelayanan Pelanggan: PT Kimia Farma akan memberikan perhatian khusus pada pelayanan
pelanggan yang baik. Mereka akan menawarkan dukungan pelanggan yang responsif dan
membantu konsumen dengan pertanyaan atau masalah terkait produk mereka.
i. Evaluasi dan Penyesuaian: Strategi pemasaran PT Kimia Farma akan dievaluasi secara
berkala untuk melihat kinerja dan dampaknya. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan
untuk meningkatkan

2.4 bauran promosi yang dilakukan

promosi atau promosi mix yang dilakukan oleh PT Kimia Farma mencakup berbagai elemen
untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Berikut adalah beberapa elemen bauran
promosi yang dapat dilakukan oleh perusahaan:

a. Iklan: PT Kimia Farma dapat menggunakan iklan dalam media cetak, media elektronik (radio
dan televisi), serta media online untuk meningkatkan kesadaran tentang produk dan merek
mereka. Iklan ini dapat menyoroti keunggulan produk, manfaat kesehatan, dan penggunaan
yang tepat.
Hubungan Masyarakat (Public Relations): PT Kimia Farma dapat menjalin hubungan baik
dengan media dan melakukan kegiatan yang meningkatkan citra perusahaan. Ini dapat
melibatkan penyediaan informasi tentang inovasi produk, partisipasi dalam acara atau
kegiatan masyarakat, serta komunikasi proaktif dengan pers.
b. Promosi Penjualan: Perusahaan dapat menawarkan promosi penjualan seperti diskon,
penawaran bundel, hadiah gratis, atau program loyalitas kepada pelanggan. Promosi
semacam ini dapat mendorong pembelian produk dan meningkatkan retensi pelanggan.
c. Pemasaran Langsung: PT Kimia Farma dapat melakukan pemasaran langsung dengan
mengirimkan brosur, katalog, atau sampel produk langsung ke konsumen. Mereka juga
dapat menggunakan strategi email marketing atau SMS untuk menghubungi pelanggan
secara langsung dengan informasi tentang produk dan promosi terbaru.
d. Sponsorship dan Event Marketing: Perusahaan dapat menjadi sponsor acara atau kegiatan
kesehatan, seperti konferensi medis, acara amal, atau kegiatan olahraga. Ini membantu
meningkatkan eksposur merek dan membangun hubungan dengan target audiens yang
relevan.
e. Komunikasi Melalui Saluran Digital: PT Kimia Farma dapat memanfaatkan media sosial, situs
web perusahaan, dan platform digital lainnya untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
Mereka dapat berbagi konten yang relevan, memberikan tips kesehatan, atau memberikan
informasi tentang produk melalui saluran digital ini.
f. Penjualan Personal: PT Kimia Farma juga dapat menggunakan tim penjualan yang dilatih
dengan baik untuk berinteraksi langsung dengan profesional medis, apoteker, atau pembeli
institusional. Melalui penjualan personal, perusahaan dapat memberikan informasi lebih
lanjut tentang produk dan membantu dalam pemilihan yang tepat.
g. Program Kemitraan dan Kolaborasi: PT Kimia Farma dapat menjalin kemitraan dengan
influencer kesehatan atau ahli medis untuk meningkatkan kesadaran tentang produk
mereka. Mereka juga dapat bekerja sama dengan lembaga kesehatan, organisasi nirlaba,
atau komunitas untuk mengadakan kampanye kesehatan bersama atau program edukasi.

2.5 membangun strategi komunikasi dengan pelanggan

Kimia Farma dapat membangun strategi komunikasi dengan pelanggan melalui beberapa
langkah yang efektif. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana perusahaan tersebut dapat
melakukannya:

1. Identifikasi Target Audiens: Pertama-tama, PT Kimia Farma perlu mengidentifikasi dan


memahami target audiens mereka. Ini melibatkan segmentasi pasar dan penelitian tentang
preferensi, kebutuhan, dan perilaku konsumen. Dengan pemahaman yang baik tentang
audiens target, perusahaan dapat menyusun pesan dan pendekatan komunikasi yang lebih
efektif.
2. Penyusunan Pesan yang Relevan: PT Kimia Farma perlu menyusun pesan yang relevan
dengan target audiens mereka. Pesan tersebut harus mempertimbangkan kebutuhan
kesehatan, kekhawatiran, dan manfaat yang diinginkan oleh pelanggan potensial. Pesan
tersebut harus jelas, menarik, dan mudah dipahami agar dapat menarik perhatian dan
mempengaruhi perilaku pelanggan.
3. Pilih Saluran Komunikasi yang Tepat: PT Kimia Farma perlu memilih saluran komunikasi yang
tepat untuk mencapai target audiens mereka. Ini dapat mencakup penggunaan media sosial,
situs web perusahaan, email, iklan cetak, iklan televisi atau radio, dan acara atau seminar
kesehatan. Pemilihan saluran komunikasi harus didasarkan pada preferensi konsumen dan
kemampuan saluran tersebut untuk menyampaikan pesan dengan efektif.
4. Pemasaran Berbasis Konten: PT Kimia Farma dapat menggunakan strategi pemasaran
berbasis konten untuk membangun hubungan dan kredibilitas dengan pelanggan. Mereka
dapat menciptakan konten informatif dan relevan seperti artikel, blog, video, atau infografis
yang berkaitan dengan topik kesehatan dan farmasi. Konten tersebut dapat dipublikasikan
melalui saluran online perusahaan dan dapat dibagikan melalui media sosial untuk
meningkatkan visibilitas merek dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan.
5. Personalisasi dan Interaksi: PT Kimia Farma dapat menciptakan pengalaman komunikasi
yang personal dengan pelanggan melalui interaksi langsung. Ini dapat dilakukan melalui
responsif dalam menjawab pertanyaan pelanggan, menyediakan dukungan pelanggan yang
efektif, dan memberikan informasi yang relevan dan berguna. Mereka juga dapat
mengadakan acara atau sesi pelatihan yang melibatkan interaksi langsung dengan
pelanggan, seperti seminar kesehatan, program edukasi, atau konsultasi medis.
6. Memonitor dan Mengevaluasi Respons Pelanggan: Penting bagi PT Kimia Farma untuk
memantau dan mengevaluasi respons pelanggan terhadap strategi komunikasi mereka.
Mereka dapat melacak penggunaan situs web, media sosial, atau kampanye email untuk
memahami interaksi pelanggan dan tanggapan terhadap pesan dan taktik komunikasi
tertentu. Dengan pemantauan yang baik, perusahaan dapat melakukan penyesuaian yang
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas strategi komunikasi mereka.

2.7 strategi mempertahankan persaingan dalam bisnis

PT Kimia Farma dapat menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan persaingan dalam
bisnis farmasi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan:
1. Inovasi Produk: PT Kimia Farma dapat terus melakukan penelitian dan pengembangan
produk baru atau meningkatkan produk yang ada. Inovasi produk dapat mencakup
pengembangan formulasi baru, peningkatan kualitas, atau pengenalan produk-produk yang
sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar yang sedang berkembang. Dengan inovasi produk
yang terus menerus, PT Kimia Farma dapat tetap relevan dan memiliki keunggulan
kompetitif di pasar.
2. Fokus pada Kualitas: PT Kimia Farma harus memastikan bahwa produk-produk yang mereka
tawarkan memenuhi standar kualitas yang tinggi. Ini mencakup kepatuhan terhadap regulasi
dan persyaratan yang berlaku, serta melakukan pengujian dan pengawasan kualitas secara
ketat. Dengan menjaga reputasi sebagai produsen produk berkualitas, PT Kimia Farma dapat
membangun kepercayaan pelanggan dan membedakan diri dari pesaing.
3. Riset Pasar yang Mendalam: PT Kimia Farma harus terus memantau dan menganalisis tren
pasar, kebutuhan pelanggan, dan aktivitas pesaing. Dengan memahami pergeseran dalam
permintaan pasar, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan pengembangan
produk mereka secara efektif. Riset pasar yang mendalam juga dapat membantu PT Kimia
Farma mengidentifikasi peluang baru untuk pertumbuhan dan memperkirakan ancaman
yang mungkin timbul dari pesaing.
4. Kemitraan dan Kerjasama: PT Kimia Farma dapat menjalin kemitraan atau kerjasama dengan
pihak lain dalam industri farmasi. Ini dapat mencakup kolaborasi dengan institusi medis,
universitas, atau perusahaan lain untuk pengembangan produk, penelitian bersama, atau
distribusi. Kemitraan semacam ini dapat memperluas jangkauan dan sumber daya
perusahaan serta memperkuat posisi mereka dalam persaingan.
5. Pemasaran dan Promosi Efektif: PT Kimia Farma harus memiliki strategi pemasaran dan
promosi yang efektif untuk memperkuat citra merek dan meningkatkan kesadaran
konsumen tentang produk mereka. Ini termasuk penggunaan iklan, pemasaran digital,
strategi harga yang kompetitif, dan promosi penjualan yang menarik. Dengan
mengkomunikasikan keunggulan produk dan manfaatnya secara efektif kepada pelanggan,
PT Kimia Farma dapat mempertahankan pangsa pasar dan menghadapi persaingan dengan
lebih baik.
6. Layanan Pelanggan yang Unggul: PT Kimia Farma harus memberikan layanan pelanggan yang
unggul untuk membedakan diri mereka dari pesaing. Ini mencakup responsif dalam
menanggapi pertanyaan dan keluhan pelanggan, memberikan dukungan pelanggan yang
memadai, serta menyediakan informasi yang jelas dan akurat tentang produk dan
penggunaannya. Dengan memberikan pengalaman pelanggan yang positif, PT Kimia Farma
dapat membangun loyalitas pelanggan dan mempertahankan pang
Bab III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Strategi pemasaran yakni suatu rencana keseluruhan untuk menjapai


tujuanpemasaran. Penentuan strategi ini dilakukan oleh manajer pemasaran
denganmembuat tiga macam keputusan yaitu, keputusan yang akan dituju, kepuasan yang
diinginkan konsumen dan marketing mix (bauran pemasarn) yaitu promosi yang dipakai
untuk memberikankepuasan kepada konsumen.

Dalam melakukan strategi promosi yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma Tbk
Cabang Banjarmasin yaitu potongan harga, hadiah langsung, cashback, simposium,
periklanan dan personal selling ntuk mengenalkan produk-produk kepada konsumen.
Dengan memakai strategi promosi tersebut dianggap mampu mengenalkan produk-produk
tersebut dikalangan masyarakat secara luas dan diharapkan mampu meningkatkan volume
penjualan terhadap produk tersebut.

Strategi media periklanan yang dilakukan pada PT. Kimia Farma Tbk Cabang
Banjarmasin yaitu baliho, brosur, website, dan event. Media periklanan yang dipakai oleh
PT. Kimia Farma Tbk Cabang Banjarmasin sudah tepat sesuai dengan teori yang dipakai.
Namun perusahaan sebaliknya tetap perlu diperhatikan kendalakendalanya agar tidak
terjadi gangguan untuk mengenalkan produk kepada konsumen.

Strategi personal selling yang dipakai yaitu mengadakan seminar kesehatan dan
kegiatan simposium kepada para dokter. Namun perlu juga diperhatikan akan kekurangan
dalam strategi tersebut, tetapi disuatu pihak teori mengenai strategi personal selling tersebut
sudah baik bila dilakukan perusahaan dalam menjaring konsumennya.
3.2 daftar pustaka

A Shimp, Terence, 2017. “Periklanan Promosi ( Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran

Terpadu)”. Jilid I, edisi Terjemahan, Jakarta : Erlangga.

A, K. (2014). BAB II Tinjauan Pustaka_ 2010isa.pdf. Apriani, 1969, 9–66.

Ali, Hasan. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS. (Center For

Academic Publishing Service).

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih. Bahasa

Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit. Prenhalindo.

Assauri, S. 2017. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Basu Swastha

DH. 2011. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Basu Swastha. (2011). Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Volume

Penjualan pada PT Salama Nusantara. Jurnal Teknik Informatika, 8–30.

http://eprints.uny.ac.id/7983/3/BAB 2-09409134007.pdf

BUNGA PUSPYTA SARY. (2021). Implementasi Strategi Bauran Pemasaran (Marketing

Mix) Pada Obat Prekursor Di Apotek Kimia Farma Jalan Sultan Agung Nomer 99

Kota Tegal.

Donni Juni Priansa. 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial.

Bandung: CV Pustaka Setia.

Henry Simamora. 2012. Riset Pemasaran. Penerbit Gramedia Utama Jakarta Kotler, Plilip.

2013. Manajemen Pemasaran. Edisi Mileinium. Jakarta : PT.Indeks Kelompok

Gramedia.

Nova Anjar. 2012. Analisis Harga dan Produk pada Penjualan.

Skripsi.Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Ristae. 2020. Analisis Strategi Saluran Distribusi Dalam Meningkatkan hasil Penjualan
Pada PT. Kimia Farma Apotik Cabang Banjarmasin. Pembimbing I.

Rukmana, R. . (2019). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume PenjualanPada

Apotek Citra Sehat di Samarinda. 45(45), 95–98.

Sahidah Umy Robiatul Adawiyah. (2019). Gambaran Strategi Marketing Mix (Bauran

Pemasaran) Obat Over The Counter Pada PT. Kimia FarmaTrading & Distribution

Cabang tegal

[10.27, 19/6/2023] Herman: Silitonga, P. P. (2016). 93 Jurnal Manajemen dan Informatika Komputer
Pelita Nusantara.

19(1),93–101.

SINURAT, G. C. A. (2014). Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan

(Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma (persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang

Tanjung Morawa).

Stanton, William J. 2012. Prinsip pemasaran, alih bahasa: Yohanes Lamarto Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.Cetakan

ke-2. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing. Service).

Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran. Edisi Ketujuh. Yogyakarta.andi

Anda mungkin juga menyukai