Oleh :
i
USULAN PENELITIAN
Oleh :
Menyetujui :
Mengesahkan :
Ketua Program Studi Teknik Pertanian
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 6
2.1 Sawi(Brassica Juncea L.)..................................................................... 6
2.2 Produksi Sawi (Brassica Juncea L.)..................................................... 7
2.3 Teknik Budidaya Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.)........................ 8
2.4 Hipotesis............................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 19
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 19
3.2 Materi Penelitian................................................................................... 19
3.3 Bahan dan Alat Penelitian..................................................................... 19
3.4 Cara Penelitian...................................................................................... 21
3.5 Metode penelitian.................................................................................. 22
3.6 Variabel yang Diamati.......................................................................... 23
3.7 Analisis Data......................................................................................... 25
3.8 Jadwal Kegiatan.................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menunjukkan produksi sawi pada tahun 2012 semula sebesar 594,934 ton
kemudian mengalami peningkatan jumlah produksi pada tahun 2013 menjadi
635,728 ton, namun pada tahun 2014 produksi sawi mengalami penurunan
sebesar 33,26 ton, total produksi menjadi 602,468 ton.
Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat
setiap tahunnya, sehingga luas lahan yang tersedia dan dapat diolah untuk areal
pertanian juga semakin terbatas. Bahkan tidak sedikit pula lahan pertanian yang
telah beralih fungsi menjadi, seperti areal industri, perumahan dan gedung-gedung
perkantoran. Hal ini tentu menjadi peluang untuk mengembangkan vertikultur
secara intensif. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau
perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman
sebanyak-banyaknya. Metode yang dapat digunakan sangat beragam, diantaranya
dengan metode bambu, plempem, pipa, pot dan karung plastik. Tapi yang sering
digunakan adalah bambu dan pipa, alasannya karena kedua metode ini sangat
mudah untuk dilakukan dan mudah untuk mencari bahannya. Selain itu, dalam
pembuatan kerangka dapat menggunakan kayu, bambu, tali, paku (Nitisapto,
2003).
Metode irigasi pipa vertikal adalah salah satu metode yang sistemnya
mengeluarkan air secara kebawah akibat gaya kapilaritas dan gravitasi. Cara ini
bertujuan untuk memanfaatkan air dalam jumlah terbatas dalam budidaya tanaman
sayur-sayuran di lahan kering.
Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat efektivitas
pertumbuhan pada tanaman sawi(Brassica juncea L.) dengan menggunakan
Metode irigasi pipa vertikal.
2
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
efektivitas pertumbuhan dan penggunaan air pada tanaman sawi(Brassica juncea
L.)dengan menggunakan metode irigasi pipa vertikal di BPTP-NTB.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia (Pracaya,
2011).
5
kandang atau kompos jerami sebanyak 200 kg diberikan saat berlangsungnya
penggemburan tanah.Agar pupuk organik tersebut dapat cepat merata dan
bercampur dengan tanah yang akan digunakan, maka digunakan perbandingan
antara pupuk organik dan tanah sebesar 2:2.
2.3.3. Penyemaian
Menebarkan pupuk kandang ditambah tanah dengan perbandingan 2:2.
dimasukan di treas isi didalam treas lebar 25 meter, panjang 1 meter. Benih dan
tutupi benih tersebut dengan tanah halus setebal 1-2 cm. Pecah lembaga kurang
lebih 8 hari, penyemaian dilakukan selama 2 minggu.
2.3.4. Penanaman
Penanaman yang dilakukan dengan cara transplanting mencabut bibit dari
tempat persemaian dan dilakukan penanaman secara langsung di Treas 30-30.
dipilih terlebih dahulu bibit yang baik, bibit dipindahkan ke polybag. 1 polybag
untuk 1 tanaman, Untuk jarak tanam polybag adalah 25 x 25 cm. penanaman
dilakukan halaman belakang dinas pertanian.
2.3.5. Transplanting
Transplanting dilakukan dengan bertumbuh semaksimal dan mengisi sawi
pada media Tanah hingga penuh kemudian dibasahi dengan air. Jika benih sudah
berdaun 2-3 helai, tanaman sawi sudah dapat dipindah ke Tanah panel semai.
Untuk setiap satu lubang tanaman, isi dengan satu benih dan jangan lebih.
2.3.6. Penyiraman
Pertama yang harus diperhatikan dalam perawatan adalah penyiraman.
Penyiraman tergantung pada musim. Jika musim penghujan datang dan curah
hujan berlebihan, maka pengurangan air harus dilakukan. Tetapi jika sebaliknya,
yakni jika air kurang karena datangnya musim kemarau, maka harus dilakukan
penambahan air, agar kecukupan bagi tanaman sawi Senantiasa terpenuhi jika
tidak terlalu panas, Penyiraman dilakukan sehari sekali pada pagi hari dan sore
hari awal tanam sampai panen.sedangkan jika cuaca tidak terlalu kering
penyiraman dapat itu dapat melakukan yang baik dan segar.
6
2.3.7. Pengendalian Hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit secara manual yang dilakukan dengan cara
yaitu membunuh hama secara langsung dan mencabut tanaman yang terserang
penyakit. Sedangkan pengendalian hama dan penyakit secarakimia yaitu obat-
obatan contoh herbisida dan lain-lain Pengendalian hama yang dilakukan secara
prefentif yaitu dengan cara membunuh hama secara langsung dan mencabut
tanaman yang terserang penyakit.
2.3.8. Pemupukan
Sebelum menanam sudah diberi pupuk (urea kandang, kompos,), tanah
maka itu pada saat pertumbuhan tanaman tidak memberi pupuk lagi karena
mengandung unsur nitrogen (N) organik.
2.3.9. Panen
Panen ada 2 cara yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dengan
memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah. Pada Umur 30-40
hari dari umur semai, tanaman sawi sudah dapat dipanen. Untuk tanaman yang
pertumbuhannya baik, disetiap polybag dapat menghasilkan sawi hijau, beratnya
175 gram.
2.4. Hipotesis
H0: 1. Tidakadaperbedaankualitasinternal telurpuyuh yang disebabkanoleh
perbedaan tingkatpenggunanan duckweed terfermentasi.
2. Tidakadaperbedaankualitasinternal telurpuyuh yang disebabkanoleh
perbedaan lama penyimpanan.
H1: 1. Semakintinggitingkat penggunaan duckweed terfermentasi
semakinbaikkualitas internal telurpuyuh.
2. Kualitas internal telur yang disimpan selama 10
harilebihrendahdibandingkandengan yang disimpan 5 harimaupun telur
segar.
7
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
8
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dari Februari - Maret 2020.
Dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Desa Peresak,
Kecematan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
9
PembuatanPupukKompos
Pembuatan pupuk kandang ayam dilakukan denganmengumpulkan
kotoranayam secara terpisah pada suatu wadah.Masing-masing bahan
ditambahkan EM4yang telah diencerkan dengan air. Campuranbahan tersebut
diperam selama 1 bulan. Saat2 pekan pertama pemerahan dilakukanpengadukan
agar bahan tercampur merata.Selama pemeraman terjadi prosespembusukan yang
akan merubah sifat fisikdan kimia kotoran dari yang tidak dapatdiserap tanaman
menjadi bahan lapuk yangmengandung unsur hara yang dapatdimanfaatkan oleh
tanaman.
Persemaian Bibit Sawi
Benih sawi sebelum disemaikan terlebih dahulu direndam dalam air
hangat selama 1 jam, diambil dan kemudian ditiriskan. Benih disemai pada tray
yang telah diisi dengan media tanam campuran tanah dan kompos (50:50). Selama
persemaian dilakukan penyiraman pagi dan sore hari. Bibit siap dipindahkan ke
karung bekas pada umur 20 hari setelah tabur benih. Bibit yang ditanam yaitu
bibit yang sehat dan berukuran seragam, mempunyai 3 – 4 helai daun.
Tahap II:Persiapan Media Tanam
Persiapan media tanam tanah yang digunakan adalah tanah yang dicampur
dengan Pupuk kandang, kemudian dimasukkan ke dalam karung bekas. Setelah
itu, dibuatkan jarak tanam 20-30 cm setiap tanaman dengan kedalam lubang
tanam 6-10 cm.
Tahap III: Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Sawi
Bibit sawi ditanam masing-masing 1 bibit setiap lubang pada karung
bekas. Bibit yang ditanam adalah bibit yang sehat dan berukuran seragam. Setelah
bibit sawi berumur 1 minggu setelah pindah tanam dan telah berdaun 3-4 helai,
dilakukan penjarangan dengan hanya meninggalkan 1 bibit yang sehat.
Penyiraman dilakukan sekali sehari pada pagi atau sore hari.
3.5 Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental dengan percobaan lapangan.
3.6. Parameter yang Diamati
10
Parameter pengamatan berupa kebutuhan air tanaman, debit air rata-rata
keluaran air pada pipa vertikal,jumlah penggunaan air,tinggi tanaman, jumlah
daun, berat tanaman, efisiensi pemakaian air, luas media tanam,dan produktivitas
tanaman.
1. Kebutuhan Air Tanaman Sawi
Menentukan kebutuhan air tanaman sawi ini sangat penting dilakukan
untuk menentukan jumlah air yang diberikan baik dari fase awal, tengah dan
akhir pertumbuhan. Penentuan kebutuhan air tanaman sawi juga berguna
untuk tahap awal dalam perancangan jaringan irigasi yang sesuai dengan
kebutuhan pengairan tanaman sawi yang akan diberikan. Penentuan
kebutuhan air tanaman sawi dilakukan dengan cara mengalikan antara data
penguapan perhari dengan koefisien tanaman. Penentuan ETc ditentukan pada
3 tahap pertumbuhan, yaitu tahap awal, tengah dan akhir. Nilai ETc
didapatkan dari perhitungan data iklim selama 10 tahun terakhir dari BMKG
menggunakan aplikasi CROPWAT. Kebutuhan air tanaman dapat dicari
dengan rumus di bawah ini:
ETc = Kc x Eto (1)
Dimana: Etc = Evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
Kc = Koefisien tanaman
Eto = Evapotranspirasi potensial (mm/hari)
2. Debit rata-rata keluaran Air Pada Pipa Vertikal
Diukur debit air yang ke luar dari emitter sebanyak 3 kali ulangan, tiap
ulangan selama 1 jam. Mengukur debit keluaran emitter ini berkaitan dengan
jumlah pemberian air yang akan diberikan kepada tanaman sawi.
3. Jumlah penggunaan air irigasi
Jumlah penggunaan air irigasi dihitung mulai dari hari pertama tanam
sampai hari terakhir (panen).
4. Tinggi tanaman
Tinggi tanaman diukur pada umur 1 minggu setelah pindah tanam.
Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sawi sampai ujung daun
tertinggi.Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan interval 1 minggu
sekali sampai tanaman sawi panen.
11
5. Jumlah daun tanaman
Jumlah daun tanaman diamati bersamaan pada waktu pengamatan tinggi
tanaman. Daun yang dihitung adalah daun yang telah membuka sempurna.
Jumlah daun dihitung dengan interval 1 minggu setelah pindah tanam.
6. Berat tanaman
Sawi ditimbang daun, batang, dan akarnya.
7. Efisiensi pemakaian air
Efisiensi pemakaian dapat dihitung dengan rumus di bawah ini (Apriani,
dkk, 2015):
𝐸𝑎 =𝑊𝑠𝑊𝑓 x 100% (2)
Dimana: 𝐸𝑎 = efisiensi pemakaian air (%)
𝑊𝑠= air yang ditampung/diterima tanah (air yang disalurkan-
perkolasi) (ml)
𝑊𝑓= air yang disalurkan (ml)
8. Luas Media Tanam(karung)
Luas media tanam (karung) dihitung dengan persamaan di bawah ini:
𝐿 = 𝜋𝑟2 (3)
Dimana: L = luas lingkaran (cm2)
r = jari-jari
3.7.Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis menggunakan
analisis of varians (ANOVA) dari rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial
dan perbedaan antara jarak perlakuan diuji signifikannya menggunakan uji
Duncan’s (Stele and Torrie, 1993 disitasi Hanartani, 2011).
Waktu Pelaksanaan
12
No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei
1 Persiapan
2 Penelitian
3 Penyusunan
skripsi
4 Ujian skripsi
DAFTAR PUSTAKA
13
Deptan. (2011). Tanaman Hortikultura dan Palawija. Depertemen Pertanian
Jakarta.
Nitisapto, L. (2003). Sistem Vertikultur. Bandung: Angkasa.
14