Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS NILAI INDEKS KEHIJAUAN (NDVI)

PADA POLA RUANG KOTA AMBON, PROVINSI MALUKU.


ANALYSIS OF NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI)
IN AMBON CITY SPATIAL PATTERN, MALUKU PROVINCE.
Jan Willem Hatulesila1), Gun Mardiatmoko2), Irwanto Irwanto3)
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon
Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon 97233
Email: janhatulesila@gmail.com
Diterima: 23 Januari 2019 Disetujui: 8 Februari 2019

Abstrak
Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan komponen lansekap yang sangat mempengaruhi udara
perkotaan baik langsung maupun tidak langsung. Standar ideal luasan minimum ruang terbuka hijau
yakni minimal 30 % dari total luas kota. Penelitian dilakukan dengan metode analisis spasial melalui
pendekatan perhitungan Nilai Indeks tingkat kehijauan (NDVI) untuk tutupan vegetasi. Analisis
terhadap penampalan (overlay) peta SIG tutupan vegetasi dengan peta pola ruang Kota Ambon
menghasilkan peta model keruangan RTH kota yang menyajikan gambaran existing corridor pola
ruang terbuka hijau, pola ruang terbangun dan pola ruang tidak bervegetasi (lahan kosong). Hasil
analisis terhadap peta model keruangan RTH merekomendasikan adanya kawasan dengan areal
taman kota, areal spot-spot pertamanan dan areal koridor pepohonan yang ditanam di kiri kanan
jalan. Metode inventarisasi, analisis spasial dan observasi dilakukan pada sembilan lokasi sampling,
menunjukan bahwa lokasi RTH Kota Ambon seluas ± 1.115.900 m2 atau 111,59 ha, dengan tutupan
vegetasi tumbuhan bawah (rerumputan dan pancang) 16,31 ha. Estimasi kandungan karbon vegetasi
tumbuhan bawah (rerumputan dan pancang) 52,49 kg/ha dan vegetasi tingkat tiang dan pohon 883
kg/ha. Nilai indeks tingkat kehijauan (NDVI) pada sembilan lokasi sampling RTH Kota Ambon
untuk luas tutupan vegetasi adalah 61,58 ha atau 58,31%, kawasan terbangun 39,63 ha atau 37,52%
dan lahan kosong 4,40 ha atau 4,17 %

Kata Kunci: Indeks Kehijauan (NDVI), Pola Ruang Kota Ambon

Abstract
Green Open Space is a component of landscaping that greatly affects urban air both directly and
indirectly. The ideal standard minimum area of green open space is at least 30% of the total area of
the city.The study used a spatial analysis method through the approach to calculating the Normalized
Difference Vegetation Index (NDVI) for vegetation cover. Overlay analysis of GIS vegetation cover
maps with the Ambon city spatial pattern map, has produced a map of the city green open spatial
model, which shows a picture of existing corridors of green open space patterns, building spatial
patterns, and non-vegetation spatial patterns (vacant land) .The results of the analysis of the green
open space model map recommend the need for areas with urban park areas, park spots areas, and
tree corridor areas planted on either side of the road. Inventory method, analysis of spatial and
observations carried out at nine sampling locations, showed that the location of Ambon City's green
open space was ± 1.115.900 m2 or 111,59 ha, with cover of understorey vegetation (grasses and
saplings) 16,31 ha. Estimated carbon content of understorey vegetation (grasses and saplings) 52,49
kg/ha and 883 kg/ha of pole and tree vegetation. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI)
in nine sampling locations of Ambon City's green open space, for the area of vegetation cover is
61.58 ha or 58.31%, building area 39.63 ha or 37.52% and vacant land 4.40 ha or 4.17%.

Keywords: Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Ambon City Spatial Pattern

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 55
ISSN ONLINE: 2621-8798
PENDAHULUAN antara kedua sistem tersebut (Rani, M et
al., 2018). Untuk memperbaikinya serta
Ruang terbuka kota, ruang hijau kota,
meningkatkan kualitas lingkungan
mempunyai manfaat keseimbangan alam
perkotaan secara umum, ruang terbuka
terhadap struktur kota. Ruang terbuka hijau
hijau kota perlu dikembalikan dalam
(RTH) janganlah dianggap sebagai lahan yang
bentuk sistem agar dapat berperan optimal
tidak efisien, atau tanah cadangan untuk
(Anguluri, R., & Narayanan, P. 2017).
pembangunan kota, atau sekedar program
Mempertahankan ruang terbuka perkotaan
keindahan. (Cai, M., et al 2018). Keberadaan
membutuhkan pendekatan sistem sosial-
ruang terbuka hijau akan menciptakan iklim
ekologis yang mempertimbangkan umpan
mikro, mengendalikan suhu udara sekitar dan
balik kondisi ekologis dan kondisi sosial
mengurangi intensitas sinar matahari terhadap
budaya penduduk, dimana Urban
permukaan tanah (Peng, J., et al 2018).
Ecosystem Services (UES) dapat
Dinamika ruang hijau sangat mempengaruhi
meningkatkan ketahanan perkotaan pada
tanah terbuka, lahan hutan dan badan air
kuantitas, kualitas, dan keragaman
dapat meningkat masing-masing sebesar
infrastruktur hijau yang dibangun
80,63, 25,05, dan 1,88 km 2. (Sun, R., &
(Calderón-Contreras, R., & Quiroz-Rosas,
Chen, L. 2017). Analisis NDVI untuk ruang
L. E., 2017). Pembentukan sistem ruang
terbuka hijau menunjukkan peningkatan yang
terbuka hijau merupakan respon terhadap
signifikan yang terjadi selama periode waktu
kebutuhan ruang terbuka hijau pada suatu
tertentu sesuai kondisi iklim dimana lahan
wilayah perkotaan (Putri, P., & Zain, A. F.
mengalami kehilangan vegetasi 15,46 %
2010).
(Huang, H., et al 2017). Ruang terbuka
Fungsi RTH menurut Permendagri
mempunyai tujuan dan manfaat yang besar
Nomor 1 Tahun 2007 dapat berfungsi
bagi keseimbangan, kelangsungan, kesehatan,
secara ekologis, sosial/budaya,
kenyamanan, kelestarian, dan peningkatan
arsitektural, dan ekonomi. Secara ekologis
kualitas lingkungan kota (Hakim dan Utomo,
RTH dapat meningkatkan kualitas air
2003).
tanah, mencegah banjir, mengurangi
Ruang terbuka hijau kota merupakan
polusi udara, dan menurunkan temperatur
pertemuan antara sistem alam dan manusia
kota. Selain itu, penataan ruang terbuka
pada wilayah perkotaan. Saat ini proporsinya
hijau kota juga merupakan bagian strategi
semakin berkurang seiring peningkatan
perencanaan kota untuk membatasi
populasi dan kepadatan penduduk, sehingga
pembangunan serta mengatasi dampak
mengakibatkan terganggunya keseimbangan

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 56
ISSN ONLINE: 2621-8798
ekologis berbagai aktivitas manusia terkait pengukuran RTH (Irwan ZD, 2005).
gangguan proses alam pada lingkungan Di wilayah pusat Kota Ambon
perkotaan (Ditjentaru, 2008). terkait penataan Ruang Terbuka Hijau
Penelitian ruang hijau telah didorong oleh (RTH) mengalami berbagai kelemahan
minat yang muncul terhadap dampak dari segi penataan pola ruang dan strategi
keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem penataan kota. Hal ini sangat terkait
terhadap kehidupan di daerah perkotaan. dengan realisasi kebijakan yang berlaku di
Studi dari berbagai disiplin ilmu biofisik dan bidang penataan kota yang memberikan
ilmu sosial menyelidiki interaksi yang dampak terhadap kondisi kenyamanan kota
menciptakan berbagai temuan terkait manfaat itu sendiri.
ruang hijau terhadap kehidupan perkotaan Di antara strategi tersebut adalah
(Taylor, L., & Hochuli, D. F., 2017). ruang terbuka hijau sebagai area resapan,
Bentuk-bentuk RTH perkotaan yang ruang terbuka hijau sebagai pereduksi
berfungsi ekologis antara lain seperti sabuk polusi, serta ruang terbuka hijau sebagai
hijau kota, hutan kota, taman botani, dan penurun temperatur udara. Untuk melihat
sempadan sungai (As-syakur, A. R., & sejauh mana pola ruang kota Ambon yang
Adnyana, I. S, 2009). Sedangkan menurut; berhubungan dengan perencanaan ruang
Kim, H. W., Kim, J. H., Li, W., Yang, P., & terbuka hijau (RTH) dan bagaimana
Cao, Y. (2017), bahwa ruang daerah dampak penataan RTH terkait indikator
perkotaan dapat dikategorikan sebagai ruang tingkat kehijauan secara spasial, maka
hijau dan termasuk taman, pantai, taman diperlukan suatu kajian dan analisis pola
kota/ruang terbuka, hutan kota serta padang ruang dan mengukur tingkat kehijauan
rumput. Keberadaan ruang hijau di wilayah menggunakan data citra satelit pada
perumahan kota tidak hanya berkontribusi penataan pola ruang di kota Ambon,
pada peningkatan kualitas visual ke area sehingga dapat diukur dampak yang nyata
perumahan tetapi juga memberikan interaksi dari model spasial sesuai kritria dan indeks
rekreasi dan sosial kepada penghuni kenyamanan kota yang dibangun melalui
perumahan (Mensah, C. A., Andres, L., hasil kajian dalam penelitian ini. Target
Perera, U., & Roji, A., 2016). Untuk lainnya untuk mendapatkan informasi
mendukung program penataan RTH, maka mendasar dan terukur berdasarkan
diperlukan perhitungan luas lahan RTH suatu pendekatan metode Nilai dari indeks
kota secara tepat melalui data penginderaan vegetasi hasil analisis citra satelit yang
jauh yang kini banyak dimanfaatkan untuk merupakan indikator tingkat kehijauan

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 57
ISSN ONLINE: 2621-8798
tanaman dalam hubungan dengan kandungan ―NDVI = (NIR – R)/ (NIR + R)”.
potensi karbon yang tersimpan pada berbagai (Ahmed, K. R., & Akter, S., 2017).
jenis tanaman di kawasan Ruang Terbuka Terkait pemetaan vegetasi di kawasan
Hijau (RTH) di Kota Ambon. RTH pada sudut tata ruang dilakukan
menggunakan sistem Informasi Geografis
METODE PENELITIAN
(SIG) menggunakan software ArcGis 10.1.
Menurut Purwadhi (2009), teknik Pengambilan titik plot vegetasi (tiang dan
untuk mencari penutupan lahan yang sudah pohon) dilakukan dengan menggunakan
diproses dengan penajaman berdasarkan GPS (Global Positioning System). Citra
komponen vegetasi (indeks vegetasi). Landsat ETM-8 diolah menggunakan
Penajaman dengan membuat citra indeks software Envi 4.7 dan Mapinfo 10.5 untuk
vegetasi, yang pembuatannya dengan penggabungan band data citra.
mengurangkan, menambah dan Metode yang digunakan dalam
membandingkan nilai digital tiap saluran penelitian ini adalah integrasi antara
yang spektralnya berbeda. klasifikasi penutup lahan menggunakan
Prahasta (2008) mengatakan dari Metode Maksimum Likelihood, dan
beberapa wacana mengenai konsep indeks indeks vegetasi yaitu Normalized
vegetasi, yang paling sering digunakan dan Difference Vegetation Index (NDVI).
paling populer adalah NDVI (normalized Sedangkan hasil akhir dalam penentuan
difference vegetation index). Nilai index kelas indeks vegetasi menggunakan kelas
vegetasi ini dihitung sebagai rasio pantulan indeks tingkat kehijauan yang dikemukakan
yang terukur dari band merah (R) dan band oleh Marwoto & Ginting, (2009).
Inframerah (NIR) pada spektrum gelombang
elektromagnetik (Jochem O. Klompmaker., et
al 2017).
Kedua band ini dipilih sebagai
parameter indeks vegetasi karena hasil
pengukurannya paling dipengaruhi oleh
penyerapan klorofil daun atau vegetasi hijau.
Secara umum formula NDVI ditulis dengan
persamaan:

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 58
ISSN ONLINE: 2621-8798
Gambar 1. Lokasi Penelitian RTH Kota Ambon Gambar 2. Ruang Terbuka Publik
(Open Space)

Tabel 1. Kelas Indeks Vegetasi (NDVI)

NILAI INDEKS TINGKAT


NO
VEGETASI KEHIJAUAN
1 0.40 – 1 Tinggi
2 0.25 - < 0.40 Sedang
3 0.03 - < 0.25 Rendah
4 -1 - 0.03 Non Vegetasi
Sumber: Marwoto & Ginting (2009)

Gambar 3. Pantulan Spectral Vegetasi

HASIL DAN PEMBAHASAN No.05/PRT/M/2008 tentang Pedoman


Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan
memanjang/jalur dan atau mengelompok,
adalah;
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka,
1. Dialokasikan pada pusat-pusat
tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
pelayanan sesuai dengan hierarki
tanaman secara alamiah maupun yang sengaja
taman yang akan direncanakan.
ditanam. Ruang terbuka non hijau adalah
2. Memiliki jalan akses minimum berupa
ruang terbuka di wilayah perkotaan yang
jalan lingkungan (untuk taman
tidak termasuk dalam kategori RTH, berupa
lingkungan, jalan kolektor untuk taman
lahan yang diperkeras maupun yang berupa
kecamatan dan taman kota).
badan air. Kriteria untuk perencanaan RTH
3. Memperhatikan ketentuan ketentuan
mengacu pada Permen PU No.
yang terkait dengan perencanaan RTH
17/PRT/M/2009 tentang Pedoman
perkotaan.
Penyusunan RTRW Kota dan Permen PU

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 59
ISSN ONLINE: 2621-8798
Batasan lokasi RTH pada sudut ruang Kota lahan pada sudut RTH Kota Ambon
Ambon dalam penelitian ini memiliki areal dilakukan dengan menentukan lokasi dan
seluas ± 1.115.900 m2 atau 111,59 ha meliputi luasan area sampling. Selain kegiatan
Kelurahan Honipopu ± 436.300 m2 atau 43,63 mengidentifikasi dan mengukur vegetasi
ha; Kelurahan Ahusen, ± 286.500 m2 atau tumbuhan bawah (rerumputan dan pancang)
28,65 ha dan Kelurahan Uritetu ± 393.100 m2 dan vegetasi tingkat tiang dan pohon di
atau 39,31 ha. Luas sembilan lokasi sampling lapangan. Nilai pengukuran vegetasi bisa
25.408,59 m2 atau 2,54 ha atau 2,28 % dilakukan dengan pendekatan skala plot
kawasan RTH dari luas wilayah ketiga untuk mengetahui luas jenis tanaman
Kelurahan tersebut. Rencana Tata Ruang berdasarkan tingkatan jenis mulai dari
Wilayah (RTRW) Kota Ambon telah vegetasi tumbuhan bawah, vegetasi tingkat
disahkan sebagai Peraturan Daerah Kota pancang, tingkat tiang dan tingkat pohon
Ambon No. 24 tahun 2012. Kebijakan yang (Hatulesila Y, 2008). Pada kegiatan
perlu diacu diantaranya yang cukup penting penelitian ini analisis terhadap tipe tutupan
adalah Rencana Struktur Ruang dan Rencana lahan secara spasial dilakukan melalui
Pola Ruang. Sesuai Rencana Detail Tata pendekatan pembuatan plot sampling untuk
Ruang Kota Ambon (RDTR) Kota Ambon menghitung keliling tajuk dan luasan
Tahun 2012-2032. tutupan tajuk, sehingga dapat diukur
 Luas Tutupan Vegetasi Pada Sudut penutupan vegetasi skala plot, seperti
RTH Kota Ambon disajikan pada tabel dan gambar berikut.
Kegiatan inventarisasi dan pengukuran
tegakan vegetasi berdasarkan tipe tutupan

LUAS_m2 Krliling_m
Pule) Alfatah
Taman Pattimu (pohon Mesjid

C3-R 573,71 107,14


Permuki
Taman man

B3-R 86,93 36,06

A3-R 76,30 720,89


Victoria ra

15557,6
A1-R 520,35
4

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Gambar 4. Nilai Persentase Luas Tutupan dan Gambar 5. Nilai Persentase Luas Tutupan dan
Keliling Rerumputan Keliling

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 60
ISSN ONLINE: 2621-8798
Tabel 2. Persentase Luas Tutupan Vegetasi Pada Lokasi Sampling

Luas Keliling Presentase


BT LS Lokasi Sampling Vegetasi Tutupan Tajuk (%)
Tajuk (m2) (m)
128,1817 -3,69 Taman Victoria Rerumputan 15557,64 520,35 95,48
128,1831 -3,6936 Taman Pattimura Rerumputan 86,93 36,06 0,47
Permukiman Warga
128,1803 -3,6997 Rerumputan 76,30 720,89 0,53
(Pohon Pule)
128,178 -3,6965 Mesjid Raya Alfatah Rerumputan 573,71 107,14 3,52
Luas Rerumputan 16294,59 1384,44 100,00
128,1857 -3,6976 Taman Victoria Pepohonan 1676,70 596,30 18,20
Turus Jalan Pattimura
128,1825 -3,693 Pepohonan 360,53 272,22 3,91
& Katedral
128,1836 -3,6932 Taman Pattimura Pepohonan 4712,97 720,89 51,16
KODIM TNI XVI
128,184 -3,7024 Pepohonan 98,34 36,13 8,01
PATTIMURA
Permukiman Warga
128,184 -3,7027 Pepohonan 738,08 176,46 1,07
(Waetitar)
Permukiman Warga
128,1802 -3,6997 Pepohonan 913,20 274,25 9,91
(Pohon Pule)
Perpustakaan
128,1805 -3,6948 Pepohonan 98,70 38,15 1,07
Wilayah
Kompleks Ruko
128,1821 -3,6961 Pepohonan 80,68 40,63 0,88
(Fardeis)
128,1781 -3,6968 Mesjid Raya Alfatah Pepohonan 533,14 153,97 18,20
Luas Pepohonan 100,00
9212,35 2309,00
Luas Total (m2) 25506,94 3693,44
Luas (Ha) 2,55
Sumber : Olah Data Penelitian 2017

Kegiatan analisis tutupan vegetasi vegetasi sebesar 80,68 m2 dan keliling


pada empat lokasi sampling rumput 40,63 m sebesar 0,88 %. Hasil pengukuran
menunjukan bahwa luasan tertinggi adalah tutupan vegetasi menggunakan analisis
pada lokasi taman victoria dengan tutupan spasial untuk sembilan lokasi sampling
vegetasi sebesar 15.557,64 m2 dengan keliling dimana tutupan vegetasi rerumputan
520,35 m atau sebesar 95,48 % dan terendah menempati keseluruhan luas sebesar
pada taman Pattimura dengan luas tutupan 16.294,59 m2 sedangkan vegetasi pohon
vegetasi 86,93 m2 dan keliling 36,06 m atau dengan luas 9.212,35 m2 sehingga luasan
hanya sebesar 0,47 %. Sedangkan vegetasi vegetasi untuk sembilan lokasi sampling
tingkat tiang dan pohon untuk lokasi Taman sebesar 25.506,94 m2 atau 2,55 ha. Jenis
Pattimura dengan tutupan vegetasi tertinggi dan jumlah vegetasi pada tegakan
sebesar 4.712,97 m2 dengan keliling 720,89 m campuran berbeda dengan tegakan
atau 51,16 % dan terendah pada lokasi monokultur memiliki kerapatan pohon
kompleks ruko Fardeis dengan luas tutupan berbeda karena hal ini terkait luas tajuk,

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 61
ISSN ONLINE: 2621-8798
tinggi tanaman, ukuran diameter pohon dan yang menunjukkan tingkat konsentrasi
faktor fisiologi tanaman yang memiliki klorofil daun yang berkorelasi dengan
pertumbuhan sangat cepat (Mardiatmoko et kerapatan vegetasi berdasarkan nilai
al, 2012). spektral pada setiap piksel. Menurut
Luas lokasi penelitian meliputi tiga (Purwadhi F.S.H dan T. B.Sanjoto, 2009)
administratif kelurahan masing masing nilai NDVI yang mencerminkan kondisi
Kelurahan Honipopu, Kelurahan Ahusen dan vegetasi berkisar antara 0,1 sampai 0,6
Kelurahan Uritetu dengan luas 1.115.900 m2 dengan nilai NDVI yang tinggi mempunyai
atau 111,6 ha sebagai lokasi keseluruhan luas tingkat kehijauan yang tinggi. Indeks
kawasan RTH Kota Ambon. Sedangkan vegetasi pada penelitian ini digunakan
lokasi sampling sembilan lokasi pada untuk mengetahui persentase tutupan hijau
kawasan RTH seluas 2,55 ha, berarti hanya yang dapat diasumsikan sebagai ruang
seluas 2,28 % dari total luas lokasi penelitian terbuka hijau dari citra LANDSAT- 8,
sedangkan lokasi tutupan lahan vegetasi sehingga diharapkan dapat mencerminkan
keseluruhan hasil analisis NDVI seluas 61,58 kondisi yang sebenarnya di daerah
ha. Kondisi tutupan lahan pada RTH kota penelitian.
Ambon, sedangkan kebutuhan Ruang Terbuka Berdasarkan hasil analisis yang
Hijau jika didasarkan pada persentase luas dilakukan menunjukan bahwa semakin
wilayah berdasarkan Undang-undang tinggi nilai NDVI maka semakin tinggi
penataan ruang yaitu sebesar 30%. Sehingga nilai persentase tutupan hijau, hal ini
jika luas total kawasan RTH dari ketiga menunjukan bahwa ada hubungan yang erat
Kelurahan seluas 111,6 ha dengan keberadaan antara nilai indeks vegetasi dengan
hasil analisis NDVI untuk tutupan vegetasi persentase tutupan hijau di daerah
lokasi penelitian sebesar 61,58 ha telah penelitian.
melebihi 30% kawasan RTH sesuai amanat Adapun kelas tutupan hijauan hasil
Undang-Undang Penataan Ruang. analisis NDVI lokasi RTH Kota Ambon

Hasil Analisis NDVI (Normalized digambarkan pada Tabel 3.


Difference Vegetation Index) RTH Kota Ruang terbuka hijau (RTH) sebagai ruang
Ambon
alami merupakan bagian yang sangat
Nilai NDVI (Normalized Difference penting bagi suatu kota berkaitan dengan
Vegetation Index) merupakan suatu nilai penanggulangan berbagai masalah
hasil pengolahan indeks vegetasi dari citra lingkungan.
satelit kanal infra merah dan kanal merah

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 62
ISSN ONLINE: 2621-8798
Hasil penelitian ini diharapkan mampu keseluruhan lokasi penelitian untuk
memberikan informasi mengenai perubahan keberadaan RTH di kawasan sudut kota
luasan RTH di kota Ambon berkaitan Ambon. Hasil analisis tutupan lahan
dengan penetapan kelas tutupan lahan berdasarkan penetapan delapan sebaran
yang dapat mewakili sebaran tutupan lahan kelas tutupan hijauan hasil analisis NDVI
hasil interpretasi Citra Satelit Landsat - 8 dan pada kawasan RTH Kota Ambon disajikan
penentuan klasifikasi berdasarkan indeks pada tabel dan gambar berikut:
kerapatan hasil analisis NDVI terhadap

Tabel 3. Kelas Tutupan Hijauan NDVI


Kota Ambon
Kelas Warna Nilai NDVI Keterangan
I 0,00 – 0,05 Sangat Jarang
II 0,05 – 0,10 Agak Jarang
III 0,10 – 0,15 Jarang
IV 0,15 – 0,20 Agak Sedang
V 0,20 – 0,25 Sedang
VI 0,25 – 0,30 Agak Rapat
VII 0,30 – 0,35 Rapat
VIII 0,35 – 0,40 Sangat Rapat

Gambar. 6. Peta NDVI RTH Kota Ambon

Sebaran tutupan vegetasi baik ada pula nilai NDVI yang cukup rendah
tumbuhan bawah maupun tingkat pohon pada (warna biru) kisaran nilai 0,00 – 0,05
sembilan lokasi sampling di kawasan RTH umumnya menunjukkan kelas non vegetasi
Kota Ambon, hasil perhitungan NDVI dari dengan kategori sangat jarang dan terlihat
data Landsat 8 tahun 2017 menunjukan sangat mendominasi lokasi RTH Kota
bahwa secara umum pantulan nilai spektral Ambon. Perbedaan nilai ini dapat dilihat
hasil analisis citra infrared masih ditemukan pada Persentase luas tutupan lahan hasil
jenis tanaman yang memiliki nilai NDVI yang analisis NDVI pada tabel dan gambar
tinggi (warna merah) rengs nilai 0,35 – 0,40 berikut.
dengan kategori sangat rapat, namun selain itu

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 63
ISSN ONLINE: 2621-8798
Tabel 4. Sebaran NDVI Berdasarkan Luasan Tutupan Lahan RTH Kota Ambon

NILAI NDVI 2017-01 AREA_Ha X Y


0.00-0.05 LK 4,40 128,1780 -3,6935
0.00-0.05 B 3,30 128,1762 -3,6942
0.05-0.10 B 22,00 128,1798 -3,6934
0.05-0.10 V 28,32 128,1809 -3,6954
0.10-0.15 B 9,71 128,1822 -3,7001
0.10-0.15 V 18,06 128,1811 -3,7003
0.15-0.20 B 3,78 128,1827 -3,6936
0.15-0.20 V 9,45 128,1813 -3,6919
0.20-0.25 B 0,76 128,1831 -3,6925
0.20-0.25 V 4,13 128,1831 -3,6925
0.25-0.30 B 0,08 128,1823 -3,6993
0.25-0.30 V 0,93 128,1816 -3,6899
0.30-0.35 B 0,00 128,1824 -3,6902
0.30-0.35 V 0,69 128,1821 -3,6899
Ket : LK = Lahan Kosong, V=Vegetasi dan B = Bangunan
Sumber : Olah Data Penelitian 2017

70,00 Vegetasi;
Tabel 5. Luas Tutupan Lahan Analisis NDVI 58,31%
60,00
NDVI 2017 NDVI Luas_Ha 50,00 Bangunan;
Lahan Kosong 0.00-0.05 4,40 37,52 %
40,00
Vegetasi 0.05-0.35 61,58
30,00
Bangunan 0.00-0.30 39,63
Lahan
20,00
Total Luas 105,61 Kosong;
Sumber : Olah Data Penelitian 2017 10,00 4,17 %
0,00
Tutupan Lahan

Gambar 7. Persentase Tutupan Lahan Analisis


NDVI

Data Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa 61,58 ha atau 58,31%, diikuti oleh tutupan
luas tutupan lahan RTH Kota Ambon Bangunan dengan luas 39,63 ha atau 37, 52 %
dikategorikan berdasarkan kelas tutupan Lahan dan lahan kosong menempati urutan terakhir
Kosong (LK), Vegetasi (V) dan Bangunan (B) dengan luas 4,40 ha atau 4,17 % dibandingkan
memiliki luasan yang berbeda menurut hasil dengan tutupan vegetasi dan bangunan. Dengan
analisis NDVI. Luas tutupan vegetasi telah demikian Persentase luas tutupan vegetasi pada
mendominasi terhadap keseluruhan lokasi RTH sembilan lokasi sampling telah menunjukan
Kota Ambon luas bahwa semakin

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 64
ISSN ONLINE: 2621-8798
besar tutupan vegetasi akan memberikan suasana 2. Tutupan vegetasi untuk lokasi sampling
kenyamanan untuk wilayah kota Ambon dan akan tumbuhan bawah (rerumputan dan pancang)
mempengaruhi keberadaan suhu mikro kota memiliki luas tutupan tajuk adalah
Ambon. 16.316,98 m2 atau 1,63 ha sedangkan
pepohonan (tiang dan pohon) memiliki luas
Perbedaan jenis vegetasi menentukan kondisi
tutupan tajuk adalah 5.744,73 m2 atau 0,57
iklim mikro pada masing-masing lokasi. Hal ini
ha.
disebabkan oleh perbedaan karakteristik masing-
3. Analisis NDVI menunjukkan bahwa tingkat
masing jenis vegetasi dalam menyerap ataupun
kehijauan terkait penutupan vegetasi pada
memantulkan energi matahari yang diterimanya.
kisaran sebaran nilai indeks vegetasi 0,05 –
Menurut Hayati, dkk. (2013), kondisi vegetasi
0,35 didominasi oleh tutupan vegetasi seluas
dengan kerapatan pohon yang tinggi dan luas
61,58 ha atau 58,31 % menempati luasan
penutupan lahan akan mempengaruhi kondisi
terbesar, diikuti lahan terbangun dengan
iklim mikro (suhu udara dan kelembaban udara),
sebaran nilai indeks vegetasi 0,00 – 0,35
kemudian akan menentukan tingkat kenyamanan
seluas 39,63 ha atau 37, 52 % dan lahan
suatu lingkungan.
kosong dengan sebaran nilai indeks vegetasi
KESIMPULAN DAN SARAN
0,00 – 0,05 seluas 4,40 ha atau 4,17 % untuk
Kesimpulan keseluruhan lokasi penelitian.
Saran
1. Batasan lokasi RTH pada ruang Kota Ambon
Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait
pada penelitian ini memiliki areal seluas ±
indeks polusi udara di Kota Ambon, yang
1.115.900 m2 atau 111,59 ha meliputi
berkaitan dengan nilai indeks kehijauan
2
Kelurahan Honipopu ± 436.300 m atau 43,63
tanaman di RTH Kota Ambon
ha; Kelurahan Ahusen, ± 286.500 m2 atau
28,65 ha dan Kelurahan Uritetu ± 393.100 m2
atau 39,31 ha. Luas sembilan lokasi sampling
25,408.59 m2 atau 2,54 ha atau 2,28 %
kawasan RTH dari luas wilayah ketiga
Kelurahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA :

Ahmed, K. R., & Akter, S. 2017. Analysis of


landcover change in southwest Bengal Hakim, R. dan H. Utomo. 2003. Komponen
delta due to floods by NDVI, NDWI and Perancangan Arsitektur Lansekap.
K-means cluster with Landsat multi- Prinsip, Unsur dan Aplikasi
spectral surface reflectance satellite Desain.Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 287
data. Remote Sensing Applications: Society p.
Hakim, Rustam Ir. dan Utomo, Hardi Ir. 2003.

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 65
ISSN ONLINE: 2621-8798
and Environment, 8, 168-181. Komponen Perancangan Arsitektur
Lansekap Prinsip – Unsur dan Aplikasi
Anguluri, R., & Narayanan, P. 2017. Role of
Disain. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
green space in urban planning: Outlook
towards smart cities. Urban Forestry & Hatulesila, Y. 2008. Bentuk-Bentuk
Urban Greening, 25, 58-65. Penggunaan dan Produktivitas Lahan
Sistem Dusun di Kecamatan Leihitu
As-syakur, A. R., & Adnyana, I. S. 2009.
Kabupaten Maluku Tengah [Land Use
Analisis indeks vegetasi menggunakan
Forms and Productivity of Dusun
citra ALOS/AVNIR-2 dan sistem
Systems, in Leihitu sub-district, Maluku
informasi geografi (SIG) untuk evaluasi
Tengah District.], 61 pp. 2008. PhD
tata ruang kota Denpasar. Bumi Lestari
Thesis. Tesis Fakultas Kehutanan IPB,
Journal of Environment, 9(1), 1-11.
Bogor.
Cai, M., Ren, C., Xu, Y., Lau, K. K. L., & Wang,
Hayati. J. Santun. R. P. dan Siti. N. 2013.
R. 2018. Investigating the relationship
Pengembangan ruang terbuka hijau
between local climate zone and land
dengan pendekatan kotahijau di Kota
surface temperature using an improved
Kandangan.Jurnal Tata Loka.
WUDAPT methodology–A case study of
14(4):306—316.
Yangtze River Delta, China. Urban
climate, 24, 485-502. Huang, H., Chen, Y., Clinton, N., Wang, J.,
Wang, X., Liu, C., ... & Zhu, Z. 2017.
Calderón-Contreras, R., & Quiroz-Rosas, L. E.
Mapping major land cover dynamics in
2017. Analysing scale, quality and
Beijing using all Landsat images in
diversity of green infrastructure and the
Google Earth Engine. Remote Sensing of
provision of Urban Ecosystem Services: A
Environment, 202, 166-176.
case from Mexico City. Ecosystem
services, 23, 127-137. Irwan ZD. 2005. Tantangan Lingkungan dan
Lansekap Hutan Kota. Bumi Aksara.
FEBRIANTI, Nur; SOFAN, Parwati. 2014,
Jakarta.
Ruang terbuka hijau di DKI Jakarta
berdasarkan analisis spasial dan spektral Kim, H. W., Kim, J. H., Li, W., Yang, P., &
data landsat 8. Sumber, 100: 11.5-12.5. Cao, Y. 2017. Exploring the impact of
green space health on runoff reduction
Ditjentaru. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan
using NDVI. Urban Forestry & Urban
Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang
Greening, 28, 81-87.
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan. Departemen Pekerjaan Umum.
Klompmaker, J. O., Hoek, G., Bloemsma, L. D., Purwadhi F.S.H dan T. B.Sanjoto, 2009.
Gehring, U., Strak, M., Wijga, A. H., ... & Pengantar Interpretasi Citra
Janssen, N. A. 2017. Green space definition Penginderaan Jauh. Pusat Data
affects associations of green space with Penginderaan Jauh Lembaga
overweight and physical Penerbangan dan Antariksa Nasional
activity. Environmental research, 160, 531- dan Jurusan Geografi Universitas
540. Semarang. Semarang.
Mardiatmoko, G., Silaya, T. M., & Hatulesila, J. Putri, P., & Zain, A. F. 2010. Analisis Spasial
W. 2012. Study on Application of dan Temporal Perubahan Luas Ruang
Geographical Information System (Gis) for Terbuka Hijau di Kota Bandung. Jurnal
Establishment of Biomass Classification to Lanskap Indonesia, 2(2).
Support Implementation of Clean
Rani, M., Kumar, P., Pandey, P. C., Srivastava,
Development Mechanism. AGRIVITA,
P. K., Chaudhary, B. S., Tomar, V., &
Journal of Agricultural Science, 34(1), 1-6.
Mandal, V. P. 2018. Multi-temporal
Mensah, C. A., Andres, L., Perera, U., & Roji, A. NDVI and surface temperature analysis
2016. Enhancing quality of life through the for Urban Heat Island inbuilt surrounding
lens of green spaces: A systematic review of sub-humid region: A case study of two

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 66
ISSN ONLINE: 2621-8798
approach. International Journal of geographical regions. Remote Sensing
Wellbeing, 6(1). Applications: Society and
Environment, 10, 163-172.
Peng, J., Jia, J., Liu, Y., Li, H., & Wu, J. 2018.
Seasonal contrast of the dominant factors Sun, R., & Chen, L. 2017. Effects of green
for spatial distribution of land surface space dynamics on urban heat islands:
temperature in urban areas. Remote sensing Mitigation and diversification. Ecosystem
of environment, 215, 255-267. services, 23, 38-46.
Prahasta, E, 2008. Remote Sensing Praktis Taylor, L., & Hochuli, D. F. 2017. Defining
Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra greenspace: Multiple uses across
Digital dengan Perangkat Lunak ER multiple disciplines.Landscape and
Mapper. Penerbit Informatika. Bandung. Urban Planning, 158, 25-38.

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.55 67
ISSN ONLINE: 2621-8798

Anda mungkin juga menyukai