Pembangunan
Nasional
Series 1 Series 2
Series 3
10
0
Nurhadi Susanto
MAP UGM
PENGANTAR
1. DOKUMEN RENCANA
PEMBANGUNAN
DAERAH 5 TAHUN
4. Disertai dengan
rencana kerja dalam 2. PENJABARAN VISI,
kerangka regulasi RPJMD ? MISI DAN
dan kerangka PROGRAM KDH
pendanaan yang TERPILIH
bersifat indikatif;
Persiapan
1 2
Penyusunan
RPJMD Rancangan
Awal RPJMD
Penyusunan
Penelaahan Perumusan Strategi
dan arah kebijakan Rancangan
RPJPD PROV
Renstra
Pengolaha SKPD
ndata dan Perumusan Kebijakan
informasi VISI, MISI umum dan program
dan Program pembangunan Rancangan
KDH daerah
SPM RPJMD
Perumusa Perumusan
Hasil Penelaahan n Indikasi rencana
program prioritas
3 Musrenbang
evaluasi RTRW prov. Penelaahan Penjelasa disertai kebutuhan
capaian Dan RTRW RPJMN, RPJMD n visi dan pendanaan RPJMD
RPJMD
prov. lainnya Provinsi & misi serta
daerah lainnya Tujuan 4
Pelaksanaan Forum Rancangan
dan Konsultasi Publik
Sasaran Akhir RPJMD
Analisis isu-isu
Analisis strategis Pembahasan
Gambaran dengan DPRD Konsultasi
umum kondisi rancangan akhir
daerah & RPJMD dengan
pengelolaan MENDAGRI
keuangan Perumusan
Permasalahan Penyelarasan
daerah serta program prioritas
kerangka Pembangunan
Daerah dan pendanaan Pembahasan dan
pendanaan
penetapan Perda
RPJMD
5
TAHAP I
PERSIAPAN PENYUSUNAN RPJMD
(Pasal 53)
E. MUSRENBANG RPJMD
Nota kesepakatan
Pasal 61 ayat 4
Ranc. Akhir
1 2 3 4 5 Pasal 68-696
Konsultasi ke
Mentri/Gub
TAHAP II
Penyusunan Rancangan Awal RPJMD
TAHAP III.
Penyusunan Rancangan RPJMD (Pasal 63)
Dengan SE Kepala Daerah, Bappeda menyampaikan rancangan
awal RPJMD kepada kepala SKPD sbg pedoman penyusunan
rancangan Renstra SKPD
Kebijakan umum dan program pemb. jangka menengah daerah
serta indikasi rencana program prioritas yg disertai kebutuhan
pendanaan yg telah disepakati kepala daerah dan DPRD
menjadi acuan kepala SKPD merumuskan kegiatan dalam
rancangan renstra SKPD
Penyampaian rancangan renstra SKPD kepada kepala Bappeda
paling lambat 14 (empat belas) hari sejak SE kepala daerah
diterima;
Bappeda melakukan verifikasi terhadap rancangan renstra
SKPD utk mengintegrasikan dan menjamin kesesuaian dgn
rancangan awal RPJMD
TAHAP IV.
MUSRENBANG RPJMD (Pasal 65)
Musrenbang RPJMD merupakan forum musyawarah antara para pemangku
kepentingan utk membahas dan menyepakati rancangan RPJMD
Rancangan RPJMD yg dibahas, yaitu untuk penajaman, penyelarasan,
klarifikasi dan kesepakatan mencakup :
a. Sasaran pembangunan jangka menengah daerah;
b. Strategi dan sinkronisasi arah kebijakan pemb. jangka menengah
daerah dgn pendekatan atas bawah dan bawah atas sesuai dgn
kewenangan penyelenggaraan pem. daerah;
c. Kebijakan umum dan program pemb. jangka menengah daerah dgn visi,
misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah;
d. Indikasi rencana program prioritas pemb. jangka menengah daerah yg
disesuaikan dgn kemampuan pendanaan;
e. Capaian indikator kinerja daerah pada kondisi saat ini dan pada akhir
periode RPJMD;
f. Komitmen bersama antara pemangku kepentingan utk mempedomani
RPJMD dalam melaksanakan pemb. daerah.
g. Sinergi dengan RPJMN dan RPJMD daerah lainnya
TAHAP V.
Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD (Pasal 68)
Hasil Musrenbang merupakan bahan masukan untuk merumuskan
rancangan akhir RPJMD;
Rancangan akhir RPJMD dibahas dgn seluruh kepala SKPD untuk
memastikan bahwa program jangka menengah terkait dgn tugas dan
fungsi SKPD yg disepakati dalam musrenbang telah ditampung dalam
rancangan akhir RPJMD;
Pembahasan rancangan akhir RPJMD paling lambat 4 (empat) bulan setelah
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih;
RPJMD Prov. sebelum disampaikan kepada DPRD untuk ditetapkan dgn
Perda terlebih dahulu dikonsultasikan dgn Mendagri.
Dalam permohonan konsultasi dijelaskan dgn pokok-pokok substansi
materi yg perlu dikonsultasikan dgn lampiran sbb :
a. Rancangan akhir RPJMD;
b. Berita acara hasil musrenbanga RPJMD.
c. Hasil pengendalian dan evaluasi kebijakan perenc. Pemb. jangka
menengah daerah provinsi.
TAHAP VI
PENETAPAN RPJMD (Pasal 74, 77, 79)
Kepala daerah menyampaikan rancangan Perda ttg RPJMD
kepada DPRD untuk memperoleh persetujuan bersama
paling lambat 5 (lima) bulan setelah terpilih;
Rancangan Perda ttg RPJMD tsb dilengkapi dgn lampiran :
a. Rancangan akhir RPJMD perihal hasil konsultasi dgn
Mendagri
b. Berita Acara hasil kesepakatan Musrenbang RPJMD
Perda ttg RPJMD ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan
setelah kepala daerah terpilih;
Perda ttg RPJMD disampaikan Gubernur Paling lama
7(tujuh) hari setelah ditetapkan ke Mendagri;
Mendagri Cq. Dirjen Bina Bangda melakukan klarifikasi
Perda yg telah ditetapkan
SISTEMATIKA DOKUMEN RPJMD
(Pasal 40 ayat (2) PP 8/2008)
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
ALUR LOGIS KETERHUBUNGAN
ANTAR MATERI RPJMD
PEMILUKADA
Disajikan dalam
Data Minimal 5
bentuk Tabel, Grafik,
Tahun Terakhir
dan Gambar
Mencantumkan
Sumber dan tahun
data.
BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Mendanai Program
dialokasikan pencapaian Visi dan Misi
Kepala Daerah Terpilih
Dana Pada Prioritas II (Belanja langsung, belanja
tidak langsung dan
pengeluaran pembiayaan)
Uraian Tahun n+1 Tahun n+2 Tahun n+3 Tahun n+4 Tahun n+5
No (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
I Kapasitas riil kemampuan keuangan
Rencana alokasi pengeluaran prioritas I
II.a Belanja Langsung
II.b Pembentukan dana cadangan
Dikurangi:
Belanja Langsung yang wajib dan mengikat serta
II.c
prioritas utama
Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat
II.d
serta prioritas utama
Total Rencana Pengeluaran Prioritas I (II.a+II.b-II.c-
II
II.d)
Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah
setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas
I (I-II)
Rencana alokasi pengeluaran prioritas II
III.a Belanja Tidak Langsung
Dikurangi:
Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat
III.b
serta prioritas utama
III Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b)
Surplus anggaran riil atau Berimbang (I-II-III)*
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
Proyeksi
No. Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Dikurangi:
Belanja dan Pengeluaran
Pembiayaan yang Wajib
4. 1.017.905.719.882,41 1.119.971.230.261,13 1.232.487.067.707,65 1.356.542.559.526,81 1.493.342.356.939,70
dan Mengikat serta
Prioritas Utama
Kapasitas riil kemampuan
keuangan (mendanai visi, 1.239.073.033.821,21 1.363.676.847.792,54 1.501.358.609.103,50 1.653.538.325.469,78 1.821.794.196.382,60
misi dan belanja tidak
langsung lainnya)
CATATAN PENTING
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
1. Permasalahan daerah :
Permasalahan daerah harus sesuai dgn yg diuraikan dalam BAB II
Gambaran Umum Kondisi Daerah.
Permasalahan diuraikan secara kuantitatif dan dibandingkan dgn
Standar/Indikator nasional, regional maupun internasional.
Analisis permasalahan tidak hanya mengemukakan faktor-faktor diluar
kendali pemerintah daerah, tetapi juga menganalisis kemungkinan
adanya permasalahan yg ditimbulkan karena tidak adanya/tidak
tepatnya kebijakan yg telah ditetapkan.
2. Isu isu Strategis :
Isu Strategis diuraikan dgn lengkap, bukan urutan list isu strategsi, yg
dilengkapi dgn data dan informasi yg kuantitatif sebagaimana telah
diuraikan pada BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah.
Isu Strategis supaya diprioritaskan kepada prioritas dan sasaran pemb.
nasional, seperti pendidikan, kesehatan, kemiskinan, pengangguran,
penurunan kualitas lingkungan hidup, dsb.
BAB V.
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Indikator
Kinerja
KRITERIA TUJUAN
Dapat dijabarkan lebih operasional menjadi sasaran
strategis, dgn memperhatikan Misi pemb. daerah yg
telah ditetatpkan.
Satu atau beberapa Tujuan, dapat dimanfaatkan
untuk mewujudkan satu Misi.
Rumusan Tujuan disusun dgn memperhatikan isu-isu
strategik yg ditemukan.
Rumusannya menggunakan bahasa yg jelas dan
mudah dipahami.
KRITERIA SASARAN
Terwujudnya pelayanan
infrastruktur perkotaan yg
berstandar nasional
Meningkatnya kualitas 8.505,32 Ha 8.505,32 Ha 8.505,32 Ha
Luas Kawasan lindung
lingkungan hidup kota
)*Data 2007
CATATAN PENTING BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
1. VISI :
Makna Visi supaya dijelaskan secara rinci, dan dikaitkan dgn Arah
Kebijakan dan Sasaran Pokok dalam RPJPD.
Setiap kata yg tercantum dalam kalimat visi supaya dijelaskan
makna/artinya, sehingga mudah dipahami oleh setiap orang, apa yg
sesungguhnya ingin dicapai pada akhir periode RPJMD.
2. MISI :
Misi, supaya diuraikan makna dan tujuan dari Misi tsb.
Misi harus menggambarkan secara keseluruhan mulai dari analisa Isu
Strategis dan Visi yg telah ditetapkan, sebagai penyempurnaan dari Misi
yg dibuat oleh Kepala Daerah pada Saat Kampanye yg perlu
disempurnakan berdasarkan kondisi umum daerah, gambaran
pengelolaan daerah dan visi kepala daerah.
3. TUJUAN DAN SASARAN :
Setiap pernyataan sasaran dari setiap tujuan yg dirumuskan, supaya
memuat indikator kinerja yg terukur.
Sasaran harus sesuai sbg sasaran RPJMD, karena pencapiannya dapat
dilakukan oleh lebih satu SKPD.
BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perenc.
komprehensif ttg bagaimana Pem. Daerah MENCAPAI
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD dgn efektif dan efisien.
Strategi dan arah kebijakan merupakan komponen/bagian yg
diperlukan dalam mencapai tujuan dan sasaran pemb. jangka
menengah, sbg dasar perumusan program menurut fungsi/
bidang/sub-bidang/sub-sub-bidang urusan pem. yg menjadi
kewenangan daerah.
Arah
Strategi
Kebijakan
Tujuan
Sasaran Arah
Strategi
Kebijakan
STRATEGI
Strategi merupakan langkah-langkah yg memuat
sejumlah program indikatif utk mewujudkan visi dan
misi.
KEKUATAN
Luas Lautan yang sangat luas Strategi 1 Strategi 2
sehingga sangat mendukung Pengembangan Potensi Pengelolaan Wilayah
pengembangan sector dan Sumberdaya Alam
perikanan dan kelautan
Pesisir , laut dan pulau-
Potensi Sumber Daya alam pulau kecil yang
yang berlimpah dengan berkelanjutan
kandungan Gas Alam, Minyak
Bumi.
KELEMAHAN
Produk barang dan jasa yang
dihasilkan dari kegiatan
Strategi 3 Strategi 4
pengelolaan sumber daya alam,
pertanian, perkebunan, dan
perikanan, yang belum optimal.
Arah Kebijakan
Arah Kebijakan merupakan pedoman utk
mengarahkan rumusan strategi yg dipilih agar
lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran
dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun;
Sasaran 1 Strategi
1
Sasaran 2 Strategi
2
Strategi 3
Sasaran 3
Strategi Strategi
4 5
Sasaran 4 Strategi 6
Sasaran 5 Strategi
7
Arah Kebijakan 5 tahun
Arah Kebijakan
Pembangunan
Penyelenggaraan
sarana & Peningkatan
Pemerintahan
prasarana Disiplin Aparatur
Daerah
Pemerintahan
Membuka akses
Pembangunan infr.
perhubungan ke
Perhubungan darat
ibukota kabupaten Membuka Akses
Infrastruktur
Pehubungan ke
Perhubungan Pembangunan Membuka Akses Distrik-distrik
Infr. Perhubungan Pehubungan ke
Udara Distrik-distrik
Pembangunan Pembangunan
Infrastruktur Pembangunan
Jaringan jaringan Air
Penunjang Jaringan Listrik
Telekomunikasi bersih
Arah Kebijakan
2015 2016 2017 2018 2019
Capaian Kinerja
Sasaran Strategi
Program SKPD
Kebijakan Indikator Bidang
NO Pembangunan Penanggung
Umum Kinerja Urusan
Daerah Kondisi Kondisi Jawab
Awal Akhir
No Sasaran Strategi Kebijakan Umum Program Pembangunan Indikator Capaian Kinerja Periodesasi Bidang SKPD
Daerah Kondisi Kondisi Urusan Penangg
Awal Akhir ung
(2010) (2014) Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Terjaganya Menciptakan 1. Penyederha Program Peningkatan Jumlah investor 2010-2014 Penanaman Kantor
pertumbuhan Iklim naan Promosi dan Kerjasama berskala nasional Modal Pelayana
ekonomi Investasi prosedur Investasi (PMDN/PMA) Daerah n
Kondusif pelayanan Perizinan
Yang penanaman Terpadu
Mendorong modal dan
Realisasi pemberian
Investasi Dan insentif
Produktivitas penanaman
Usaha modal yang
lebih
menarik.
1. Peningkatan a. Program Nilai 2012-2014 Penanaman Kantor
investasi Peningkatan Realisasi PMDN dan Modal Pelayana
dan Iklim Investasi PMA Daerah n
transaksi di dan Realisasi Perizinan
sektor Investasi Terpadu
perdaganga a. Program Laju pertumbuhan 2010-2014 Perdagangan Dinas
n, jasa dan Peningkatan nilai perdagangan Perindust
industri. Efisiensi dalam negeri rian,
Perdagangan Perdagan
Dalam Negeri gan,
Koperasi
dan
UMKM
CATATAN PENTING BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB ini mempunyai keterkaitan dengan Strategi dalam BAB VI Strategi dan
Arah Kebijakan.
Indikator Kinerja (Outcome) dan Capaian Kinerja dlm Tabel Kebijakan Umum
dan Program supaya memperhatikan Indikator dan Target Kinerja
pencapaian SPM.
Program dalam Tabel Kebijakan Umum dan Program Pemb. Daerah
merupakan daftar program untuk pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah Terpilih.
BAB VIII. Indikasi Rencana Program Prioritas
Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
1 Urusan Wajib
1 01 Kesehatan
Program Cakupan
Pelayanan Kunjungan
Kesehatan Ibu Hamil K4 Dinas
6M 24,5M
1 01 01 Dasar 78,0 80% 4M 85% 5,5M 90% 92% 7M 95% 2M 100 Keseha
(Program tan
Permendagri
13)
1 01 02 Program.........
1 01 03 Dst .....
2 Urusan Pilihan
2 01 Pertanian
2 01 01 Program.........
2 01 03 Dst .....
2 02 Dst .......
STANDAR TINGGI
INTERNASIONAL/ SESUAI
NASIONAL/
DAERAH LAINNYA RENDAH Dibahasan
Dengan
DPRD Utk
Analisis Memperoleh
Masukan &
Gambaran Saran
Pelayanan SKPD
CONTOH SPM BIDANG KESEHATAN
RENCANA PENCAPAIAN
NO JENIS LAYANAN/INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN
1. KESEHATAN
a. Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95% 2015
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% 2015
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3 90% 2015
yang memiliki kompetensi kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 90% 2015
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% 2015
6 Cakupan kunjungan bayi 90% 2010
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
7 100% 2010
(UCI)
8 Cakupan pelayanan anak balita 90% 2010
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada
9 100% 2010
anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 2010
11 Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 2010
12 Cakupan peserta KB aktif 70% 2010
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100% 2010
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100% 2015
CATATAN PENTING BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
1. Kepala daerah mengajukan kebijakan umum dan program pemb. jangka menengah
daerah dan indikasi rencana program prioritas yg disertai kebutuhan pendanaan yg
tercantum dalam rancangan awal RPJMD yg telah disempurnakan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 60, kepada DPRD untuk dibahas dan memperoleh
kesepakatan
2. Pengajuan kebijakan umum dan program pemb. jangka menengah daerah dan
indikasi rencana program prioritas yg disertai kebutuhan pendanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), paling lama 10 (sepuluh) minggu sejak kepala daerah dan
wakil kepala daerah dilantik
3. Pembahasan dan kesepakatan terhadap kebijakan umum dan program pemb. jangka
menengah daerah dan indikasi rencana program prioritas yg disertai kebutuhan
pendanaan pada ayat (2), paling lama 2 (dua) minggu sejak diajukan kepala daerah
4. Hasil pembahasan dan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dituangkan dalam nota kesepakatan yg ditandatangani oleh kepala daerah dan
ketua DPRD.
5. Kebijakan Umum dan Program Pemb. Jangka Menengah dan Indikasi Rencana
Program Prioritas yg Disertai Kebutuhan Pendanaan Dalam Rancangan Awal RPJMD,
digunakan sebagai pedoman penyusunan Rancangan Renstra SKPD.
BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
DAERAH
1. Penetapan indikator kinerja daerah dalam RPJMD bertujuan utk
memberi gambaran ttg ukuran keberhasilan pencapaian visi dan
misi kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pem.
daerah, khususnya dlm memenuhi kinerja pd aspek kesejahteraan,
layanan, dan daya saing.
2. Indikator Kinerja Daerah ditunjukan dari akumulasi pencapaian
indikator outcome program pemb. daerah setiap tahun atau
indikator capaian yg bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi
kinerja yg diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
3. Indikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan
dgn mengambil indikator dari program prioritas yg telah ditetapkan
(outcomes) atau kompositnya (impact).
4. Indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil
analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja
daerah berkenaan.
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH