Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

BENTUK MOLEKUL

Oleh :
WEMPIC AULIA FAUZI (1408105034)
Kelompok 1 B

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

BENTUK MOLEKUL

I.

TUJUAN
1. Mengetahui bentuk molekul.
2. Menggambarkan bentuk molekul dalam tiga dimensi.

II.

DASAR TEORI
Molekul adalah suatu agregat atau kumpulan yang terdiri dari
sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh
gaya gaya kimia yang disebut ikatan kimia. Suatu molekul dapat
mengandung atom atom dari unsur yang sama atau atom atom dari
dua atau lebih unsur yang bergabung dalam perbandingan tertentu.
Jadi, suatu molekul tidak harus dalam bentuk senyawa, yang
berdasarkan definisi terbentuk dari dua atau lebih unsur. Contohnya
gas hydrogen (H2) adalah suatu unsure murni, tetapi terdiri dari
molekul-molekul yang masing-masing terbentuk dari dua atom H.
Sebaliknya, air (H2O) adalah senyawa molekul yang mengandung dua
atom H dan satu atom O. Molekul hidrogen dilambangkan dengan H2,
disebut molekul diatomic karena tersusun atas dua atom. Suatu
molekul diatomic juga dapat tersusun oleh dua atom dari unsure yang
berbeda. Contohnya hydrogen klorida (HCl). Sebagian besar molekul
mengandung lebih dari dua atom. Atom-atom itu dapat berasal dari
unsure yang sama seperti ozon (O3), atau dapat pula gabungan dari
dua unsure atau lebih seperti H2O. Molekul yang terdiri lebih dari dua
unsure disebut molekul poliatomik. Karena terlalu kecil untuk diamati
langsung maka digunakanlah model molekul untuk memvisualisasikan
molekul. Ada dua jenis standar molekul yang sering digunakan, yaitu
model bola-tongkat dan model ruang - terisi. Agar dapat mengetahui
bentuk geometri dari suatu molekul, kita harus mengetahui struktur
Lewis dari molekul tersebut terlebih dahulu. Struktur lewis dituliskan
terlebih dahulu menentukan kerangka aau struktur molekul yang

cukup rasional yaitu dengan membedakan atom pusat dan atom


terminal. Atom pusat merupakan atom yang terikat pada dua atau
lebih atom lainya sedangkan atom terminal hanya terikat pada satu
atom lain. Molekul air mempunyai atom pusat dan atom terminal
setelah mengetahui atom pusat dan atom terminal maka selanjutnya
adalah memberikan electron electron valensi sampai diperoleh
rumus Lewis yang juga cukup rasional.
Struktur Lewis dapat dituliskan dengan metode coba coba
dengan mempertimbangkan hal berikut :
a. Seluruh elektron valensi harus dituliskan dalam struktur Lewis.
b. Secara umum seluruh elektron dalam struktur Lewis berpasangan.
c. Secara umum semua atom mencapai konfigurasi oktet (kecuali
duplet untuk hidrogen). Beberapa atom mengalami penyimpangan
aturan oktet.
d. Ikatan rangkap atau rangkap tiga juga dapat terbentuk, umumnya
untuk unsur-unsur karbon, nitrogen, oksigen, fosfor dan sulfur.
Selain dengan menggunakan struktur lewis, kita juga dapat
menentukan bentuk molekul dengan menggunakan teori VESPR.
VSEPR teori (Valence-Shell Electron-Pair Repulsion) atau dapat juga
dikatakan TPEKV (Tolak Pasangan Elektron Kulit Valensi). VSEPR
ini merupakan model pendekatan yang menjelaskan susunan geometri
dari pasangan elektron di sekitar atom pusat sebagai akibat tolakmenolak antara pasangan electron bebas (PEB). Teori VSEPR
utamanya melibatkan prediksi susunan pasangan elektron di sekitar
satu atau lebih atom pusat pada suatu molekul. Jumlah pasangan
elektron pada kelopak valensi atom pusat ditentukan dengan
menggambarkan struktur Lewis molekul tersebut. Ketika terdapat dua
atau lebih struktur resonansi yang dapat mewakili suatu molekul,
model VSEPR dapat diterapkan pada semua struktur resonansi
tersebut. Pada teori VSEPR, pasangan elektron berganda pada ikatan
berganda diperlakukan sebagai "satu pasang" elektron. Pasangan
elektron diasumsikan berada pada permukaan bola yang berpusat pada

atom pusat. Oleh karena pasangan elektron tersebut bermuatan


negatif, kesemuaan pasangan elektron akan menduduki posisi yang
meminimalisasi gaya tolak menolak antar sesamanya dengan
memaksimalkan jarak antar pasangan elektron. Jumlah pasangan
elektron oleh karenanya akan menentukan keseluruhan geometri
molekul.
Sebagai contoh, ketika terdapat dua pasang elektron di sekitar
atom pusat, gaya tolakmenolak di antara keduanya akan menjadi
minimal ketika keduanya berada pada posisi saling berseberangan.
Oleh karena itu, atom pusat diprediksikan mengadopsi geometri
linear. Jika terdapat tiga pasang elektron, maka gaya tolak-menolak
diminimalkan dengan mengadopsi bentuk trigonal. Dengan cara yang
sama, untuk empat pasang elektron, susunan geometri yang optimal
adalah tetrahedral. Kulit valensi adalah kulit terluar yang ditempati
electron dalam suatu atom yang biasanya terlibat dalam ikatan. Dua
aturan umum dalam teori VSEPR, yaitu :
a. Dalam kaitannya dengan tolak-menolak pasangan elektron, ikatan
rangkap dua dan tiga dapat diperlakukan seperti ikatan tunggal.
Tetapi pada kenyataannya ikatan rangkap dua atau tiga lebih besar
dibandingkan ikatan tunggal, karena kerapatan yang lebih tinggi
dari ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara dua atom akan
membutuhkan ruang yang lebih besar.
b. Jika suatu model memiliki dua atom atau lebih struktur resonansi,
kita dapat menerapkan model VSEPER pada setiap struktur
tersebut. Muatan forml biasanya tidak ditunjukan.

III.

ALAT DAN BAHAN


1. Pipa pipa plastik
2. Model pusat atom

IV.

CARA KERJA
1. Disusun model molekul
a. HCl
Suatu pusat atom diambil untuk inti hidrogen dan pusat untuk
inti klor, dihubungkan dengan pipa plastik untuk menunjukkan
ikatan
b. BeCl2
Bentuk molekulnya linier dalam wujud gas. Digunakan pusat
atom yang cabangnya linier sebagai Be. Dua buah pipa plastik
dimasukkan pada cabang ini sebagai ikatan kemudian
dihubungkan dengan inti Cl.
c. BF3
Bentuk molekulnya segitiga datar, semua ikatan adalah
equivalen dengan sudut FBF besarnya 120
d. CH4, NH3, dan H2O
Pada penyusunan molekul-molekul di atas digunakan model
yang bentuk dasarnya tetrahedral. CH4 bentuknya tetrahedral
digunakan pusat atom yang cabangnya tetrahedral. Pada NH3
terdapat 3 ikatan antara N dengan H dan 1 PEB. Bagian NH3
mempunyai bentuk piramid, dan PEB akan menempati bagian
yang keempat dari posisi tetrahedral.
e. [PtCl4]2Ion yang bentuknya segiempat datar semua ikatannya sama dan
ion klor diletakkan pada sudut segiempatnya, dan Pt pada
pusat.
f. PF5
Digunakan bentuk trigonal bipiramid. Terdapat tiga ikatan
ekuatorial yang ekuivalen dan dua ikatan yang axial.
2. Dibuat bentuk molekul etana (C2H6) dengan menggunakan dua
pusat inti yang tetrahedral. Kedua inti C dihubungkan dengan pipa
plastik. Kedudukan hidrogen diatur dengan memutar ikatan C-C,

agar didapatkan kedudukan dimana H pada atom C yang satu tepat


di belakang H atom C yang lain dan kedudukan lainnya dimana
atom H pada atom yang satu tepat diantara kedua atom H pada C
yang lain.
3. Hidrokarbon siklik
Disusun molekul sikloheksana C6H12 dengan mengatur kedudukan
rantai karbonnya agar didapatkan bentuk seperti kapal dan bentuk
seperti kursi. Bentuk kursi lebih stabil dibandingkan bentuk kapal
dan pada suhu kamar komposisinya dalam campuran melebihi
99%.
4. Benzena
Mempunyai bentuk heksagonal datar. Panjang ikatan C-C
semuanya sama dengan sudut CC-C adalah 120o. Dalam
penyusunan benzena digunakan pusat atom yang trigonal.
Lingkaran yang di dalamnya menunjukkan delokalisasi enam
elektron dalam orbital p yang saling berintikan.
5. Isomer Optik
Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya
saling menutupi salah satu sama lain. Hubungan yang sama seperti
tangan kanan dan tangan kiri. Disebut isomer optik karena dia
bersifat optik aktif sehingga dia memiliki kemampuan untuk
memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi. Untuk
pusat karbon yang tetrahedral, molekulnya bersifat optik aktif bila
tidak mempunyai pusat simetri atau bidang simetri. Atom ini
disebut asimetri atau chiral dalam hal ini karbon mengikat 4 gugus
yang berbeda. Untuk mendapatkan gambar ini disusun bentuk
molekul CH2Cl2, CH2ClBr, dan CHFBrCl.

V.

DATA PENGAMATAN

1.

Susunan beberapa model

a.

HCl :

merupakan bentuk molekul yang diatomik sehingga

bentuk molekulnya linier.

b.

BeCl2 : molekulnya berbentuk linier, dimana Be merupakan


atom pusat dan Cl merupakan atom terminal yang tersusun
berikatan dalam satu garis lurus dengan sudut ikat yang
berbentuk 1800.

c.

BF3 :

molekulnya berbentuk segitiga planar, dimana B

merupakan atom pusat dan F sebagai atom terminal dengan


sudut ikat yang terbentuk adalah 1200.

d.

CH4 : molekulnya berbentuk tetrahedral dimana C merupakan


atom pusat dan H sebagai atom terminal dengan sudut ikat
109,50.

e.

NH3 : molekulnya berbentuk segitiga piramida, dimana N


merupakan atom pusat dan H adalah atom terminal. Molekul
NH3 juga memiliki satu PEB. Karena PEB menolak PEI lebih
kuat, ketiga ikatan N-H terdorong untuk lebih dekat satu sama
lainnya. Jadi, sudut yang terbentuk kurang dari 109,50.

f.

H2O : molekulnya berbentuk bengkokan, dimana O sebagai


atom pusat dan H sebagai atom terminal. Molekul H2O
mengandung dua PEI dan dua PEB. Susunan keseluruhan dari
keempat pasang electron dalam H2O adalah berbentuk
tetrahedral, tetapi H2O memiliki dua PEB pada atom O dimana
cenderung sejauh mungkin antara satu sama lain. Akibatnya,
kedua PEI OH terdorong dan saling mendekat satu dengan yang
lainnya.

g.

[PtCl4]2- : molekulnya berbentuk segiempat planar, dimana Pt


sebagai atom pusat dan Cl sebagai atom terminal

h.

PF5 : molekulnya berbentuk segitiga bipiramida, dimana atom


P sebagai atom pusat dan F sebagai atom terminal. Terdapat tiga
ikatan ekuatorial dan dua ikatan aksial.

2.

Bentuk molekul etana (C2H6)


Untuk mengetahui bentuk molekul C2H6 maka molekul ini
dipecah menjadi dua pusat inti yaitu CH3-CH3. Sehingga akan
didapat bentuk molekulnya adalah tetrahedral.

Pada konformasi stagger memiliki sudut dihedral sebesar 60o.


Sedangkan dalam konformasi eklips besar sudut dihedral adalah
0o. Munculnya dua buah konformasi yakni eklips dan stagger
adalah disebabkan oleh ikatan sigma pada etana yang
menyebabkan terjadinya rotasi bebas. Konformasi eklips
dikatakan kurang stabil hal ini disebabkan oleh adanya tolakan
tolakan antara elektron elektron ikatan dan atom atom
hidrogen.

3.

Hidro karbon siklik


Memiliki bentuk dasar molekul segienam

(sikloheksana).

Kedudukan rantai karbon C sikloheksana C6H12 dapat diubah


sehingga menghasilkan bentuk seperti kapal atau biduk dimana
masing-masing atom karbon mempunyai susunan tetrahedral
sehingga sikloheksana bebas dari tegangan.

(kursi)

(perahu)

Konformasi lain dari sikloheksana adalah konformasi seperti


kursi. Pada sikloheksana keenam atom karbon yang membentuk
lingkar juga tidak datar. Atom-atom tersebut membentuk suatu
lingkar yang tidak memiliki tegangan dan mengkerut.

4.

Benzena
Benzena yang termasuk ke dalam golongan senyawa aromatik
mempunyai rumus molekul C6H6. Reaksi dengan hidrogen pada
suhu dan tekanan yang tinggi dan adanya katalis, menghasilkan
sikloheksana C6H12.

Reaksi ini menunjukkan bahwa benzena adalah senyawa lingkar


yang terdiri dari enam atom karbon. Oleh karena benzena
menyerap tiga mol hydrogen untuk mengubah satu mol benzena
menjadi sikloheksana, salah satu kemungkinan adalah bahwa
benzena mengandung tiga ikatan rangkap C = C yang berselangseling dengan tiga ikatan tunggal C-C.

5.

Isomer optik
Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya
tidak saling menutupi satu sama lain. Hubungan yang
samaseperti tangan kanan dan tangan kiri. Disebut isomer optik
karena dia bersifat optik aktif sehingga dia memiliki
kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang
terpolarisasi.
Untuk pusat karbon yang tetrahedral molekulnya bersifat optik
aktif bila tidak memiliki pusat simetri atau bidang simetri. Atom

ini disebut asimetri atau chiral dalam hal ini karbon mengikat 4
gugus yang berbeda.

Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan ClCl) namun bukanlah senyawa optik aktif sebab bayangan dan
molekul saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal
yang sama.
Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H) dan
bukan merupakan senyawa optik aktif sebab bayangan dan
molekul saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal
yang sama. Senyawa CH2ClBr tidak memiliki bidang simetri
dan merupakan senyawa optik aktif sebab bayangan dan
molekul tidak saling menutupi. Serta atom C mengikat 4 atom
terminal yang berbeda.

VI.

PEMBAHASAN
1.

HCl

Suatu ikatan kovalen disebut polar (berkutub) jika pasangan


elektron yang dipakai bersama-sama tertarik lebih kuat kesalah
satu atom. Meskipun atom H dan atom Cl sama-sama menarik
pasangan elektron , tapi keelektronegatifan atom Cl lebih besar
daripada atom H , atau atom Cl menarik pasangan elektron itu
lebih kuat daripada tarikan atom H , akibatnya letak pasangan
elektron lebih dekat ke arah Cl. HCl merupakan bentuk molekul
yang diatomic sehingga bentuk molekulnya linier.

Cl - H
Konfigurasi 17Cl

: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Konfigurasi 1H

: 1s1

2.

BeCl2

Hibridisasi : sp sehingga bentuk molekulnya linear. Berilium


membentuk

ikatan

kepada

dua

klor,

tiap

atom

klor

menambahkan elektron yang lain ke tingkat terluar dari


berilium. Tidak terdapat muatan ionik yang perlu ditakutkan,
karena itu terdapat 4 elektron yang bersama-sama 2 pasang.
Hal ini membentuk 2 ikatan dan karena itu tidak terdapat
pasangan elektron mandiri. Dua pasangan ikatan tertata dengan
sendirinya pada sudut 180o satu sama lain, karena hal ini sebagai
yang paling jauh

yang dapat

mereka

capai.

Molekul

digambarkan dengan bentuk molekul linear.


Cl - B - Cl
Konfigurasi elektron 4Be

: 1s2 2s2

Konfigurasi elektron 6C

: 1s2 2s2 2p2

3.

BF3

Hibridisasi : s p2 , sehingga bentuk molekulnya segitiga planar.


Karena Boron membentuk 3 ikatan maka tidak terdapat
pasangan elektron mandiri. Semuanya terletak dalam suatu
bidang yang memiliki sudut 120 satu sama lain.
Konfigurasi electron 5B : 1s2 2s2 2p1
Konfigurasi elektron 9F : 1s2 2s2 2p5

4.

CH4, NH3, dan H2O

CH4

Konfigurasi elektron 6C

: 1s2 2s2 2p2

Konfigurasi elektron 1H

: 1s1

Hibridisasi : s p3 sehingga bentuk molekulnya tetrahedral.


Karbon memiliki 4 elektron terluar. Karbon membentuk 4 ikatan
dengan hidrogen, penambahan 4 elektron yang lain seluruhnya
8, dalam 4 pasang. Karena membentuk 4 ikatan, semuanya harus
menjadi pasangan ikatan. Empat pasangan elektron tertata
dengan sendirinya pada jarak yang disebut susunan tetrahedral.
Semua sudut ikatan adalah 109.5.

NH3

Konfigurasi electron 7N : 1s2 2s2 2p3


Konfigurasi elektron 1H : 1s1
Hibridisasi : s p3 , sehingga bentuk molekulnya segitiga
piramida. Nitrogen memiliki 5 elektron terluar. Tiap-tiap atom
hidrogen yang tiga menambahkan elektron yang lain ke elektron
nitrogen pada tingkat terluar, menjadikannya total 8 elektron
dalam 4 pasang. Karena nitrogen hanya membentuk tiga ikatan,
satu pasang harus menjadi pasangan elektron mandiri. Pasangan
elektron tertata dengan sendirinya pada bentuk tetrahedral
seperti metana. Pasangan elektron mandiri terletak pada orbital
yang lebih pendek dan lebih bulat dibandingkan orbital yang
ditempati pasangan elektron ikatan. Karena hal ini, terjadi
tolakan yang lebih besar antara pasangan elektron mandiri
dengan pasangan elektron ikatan dibandingkan antara dua
pasangan elektron ikatan. Gaya pasangan elektron ikatan
tersebut sedikit rapuh , terjadi reduksi sudut ikatan dari 109.5o
menjadi 107o. Meskipun pasangan elektron tersusun tetrahedral,
ketika menggambarkan bentuknya, hanya memperhatikan atomatomnya. Amonia adalah piramidal seperti piramida dengan tiga
hidrogen pada bagian dasar dan nitrogen pada bagian puncak.

H2 O

Konfigurasi atom 8O : 1s2 2s2 2p4


Konfigurasi elektron 1H

: 1s1

Hibridisasi : s p 3 , sehingga bentuk molekulnya bengkok /


bentuk V

Oksigen memiliki empat pasang elektron, dua diantaranya


adalah pasangan mandiri. Air juga akan mengambil susunan
tetrahedral. Saat ini sudut ikatan lebih sempit dari 104, karena
tolakan dua pasangan

mandiri.

Bentuknya

tidak dapat

digambarkan dengan tetrahedral, karena kita hanya melihat atom


oksigen

dan

hidrogen,

bukan

pasangan

mandiri.

Air

digambarkan dengan bengkok atau bentuk V.

[PtCl4]2-

Pada molekul [PtCl4]2- atom pusat Pt memiliki bentuk


keseluruhannya adalah oktahedral, namun dalam molekul inti
terdapat 2 pasangan electron bebas dan 4 pasang elektron ikatan,
sehingga bentuk geometrinya segiempat datar dimana semua
ikatannya sama dan ion klor terletak di sudut-sudut segiempat
dan Pt pada pusatnya.
5.

PF5

Hibridisasi : s p3 d , sehingga bentuk molekulnya


bipiamid.

Fosfor(terletak

pada

golongan

trigonal

5)memberikan

kontribusi 5 elektron, dan lima fluor memberikan 5 lagi,


memberikan 10 elektron dengan 5 pasang di sekeliling atom
pusat. Karena fosfor membentuk lima ikatan, tidak dapat
membentuk pasangan mandiri. Lima pasang elektron disusun
dengan menggambarkan bentuk trigonal bipiramid, tiga fluor
terletak pada bidang 120o satu sama lain; dua yang lainnya
terletak pada sudut sebelah kanan bidang. Trigonal bipiramid
karena itu memiliki dua sudut yang berbeda 120odan 90.
Konfigurasi electron 15P

: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Konfigurasi elektron 9F

: 1s2 2s2 2p5

VII.

PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Gambarkan molekul molekul HCl dalam wujud cair ikatan apa
yang terjadi antara molekul molekul HCl.
Dalam wujud cair HCl akan terurai menjadi H+ dan Cl-.

Ikatan yang terjadi di sini adalah ikatan kovalen, yaitu ikatan


kovalen polar karena terjadi ikatan sebagai akibat penggunaan
pasangan elektron bersama di antara atom-atom berikatan yang
pada HCl ikatan yang berlainan jenis. Kepolaran ikatan dalam HCl
terjadi karena perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang
berikatan. Meskipun atom-atom H dan Cl sama-sama menarik
pasangan elektron, namun atom Cl menarik pasangan elektron
lebih kuat dibandingkan dengan atom H. Hal ini disebabkan karena
keelektronegatifanCl lebih besar dari keelektronegatifan atom H.
Hal ini kemudian akan mengakibatkan terjadinya kutub negatif
pada Cl dan kutub positif pada H, atau membentuk dipol ikatan.

2. Gambarkan susunan elektron lewis dari senyawa BF3.

Apakah BF3 mengikuti aturan oktet.


Jelaskan mengapa bentuknya trigonal datar.

Susunan elektron Lewis dari senyawa BF3 :

atom pusat : B

atom terminal : 3F

jumlah elektron : 3 + 3.7 = 3 + 21 = 24

struktur Lewis :

BF3 tidak mengikuti aturan oktet karena jumlah elektron pada kulit
terluar B hanya terisi 6 elektron. Agar stabil, BF3 nantinya akan
menyumbangkan

tempat

kosong,

sedangkan

senyawa

lain

menyumbangkan PEB untuk dipakai bersama.


Bentuk BF3 adalah segitiga planar, dimana semua atom terletak
pada satu bidang datar. Semua sudut ikatannya sama, yaitu 1200.
Kesamaan sudut ikatan ini disebabkan oleh gaya tolak-menolak
antara PEI.
3. Mengapa sudut ikatan pada CH4 berbeda dengan NH3 dan H2O

Yang mana sudut ikatanya paling besar dan yang mana paling kecil

Sudut ikatan yang dimiliki oleh CH4 berbeda dengan NH3 maupun
H2O, karena ketiga molekul tersebut memiliki jumlah PEB yang
berbeda.

CH4 : ikatan yang terjadi pada CH4 adalah ikatan kovalen non
polar. Karena tidak ada PEB sehingga molekul yang terbentuk
adalah simetris, dimana pasangan elektron yang dipakai sama-sama
tertarik sama kuat ke semua atom sehingga membentuk sudut yang
sama yaitu 109,50 dengan bentuk molekul tetrahedral.

NH3 : ikatan yang terjadipada NH3 adalah ikatan kovalen polar


karena pada NH3 terdapat satu PEB. PEB tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan sudut ikatan dan perubahan bentuk molekul.
PEB pada atom pusat N menekan atom H ke bawah. Hal ini
disebabkan oleh gaya tolakan yang dialami oleh PEB dengan atom
H, dimana gaya tolakan antara PEB dengan atom H lebih besar
daripada gaya tolak antara atom H dengan atom H. Sehingga
terbentuk molekul segitiga piramida dengan sudut ikatan 1070.

H2O : ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen polar karena


terdapat dua PEB. PEB tersebut menyebabkan perubahan sudut
ikatan dan perubahan bentuk molekul. PEB pada atom pusat N
menekan atom H, karena gaya tolak-menolak antara PEB dengan
PEB sangat kuat. Sedangkan gaya tolak antara PEB dengan atom H
lebih lemah, dan gaya tolak antara atom H dengan atom H paling
lemah, sehingga jarak antar atom H paling dekat. Bentuk molekul
H2O adalah bengkokan atau bentuk V dengan sudut ikatan 1040.
Jadi, sudut ikatan yang paling besar adalah sudut ikatan pada CH4
dan sudut ikatan yang paling kecil adalah sudut ikatan pada H2O.
Dapat juga ditulis sudut ikatan CH4 > sudut ikatan NH3 > sudut
ikatan H2O 109,50 > 1070 > 1040.

4. Pada senyawa [PtCl4]2-, berapakah bilangan oksidasi dari Pt


Jelaskan ikatan kimia Pt dengan Cl
Bilangan oksidasi Pt dalam [PtCl4]2- adalah :
Biloks Pt + 4 Biloks Cl

= -2

Biloks Pt + 4 (-1)

= -2

Biloks Pt

= -2 + 4

Biloks Pt

= +2

Ikatan antara Pt dan Cl adalah ikatan kovalen koordinasi karena


adanya pemakaian bersama pasangan elektron dari Cl.

5. Apakah terdapat pasanagan elektron bebas di sekitar atom P pada


senyawa PF5
Pada senyawa PF5 tidak terdapat PEB di sekitar atom P.

atom pusat : P

atom terminal : 5 atom F

jumlah elektron : 5 + 5 (7) = 5 + 35 = 40

Berdasarkan struktur Lewis tersebut dapat dilihat bahwa senyawa


PF5 menyimpang dari kaidah oktet. Pada senyawa ini pasangan
elektron yang digunakan bersama lebih dari delapan, tetapi dalam
pemakaian yang melebihi kaidah oktet ini tidak disalahkan karena
PF5 termasuk ke dalam pengecualian kaidah oktet, yaitu oktet
berkembang.

6. Gambarkanlah molekul 1,2 dikhlor etana dan 1,2 dikhlor etana

Gambar molekul 1,2 - diklor etana :

Gambar molekul 1,2 diklor etena :

7. Dari senyawa senyawa CH2Cl2, CH2 ClBr dan CHF ClBr,


senyawa mana mempunyai bidang simetri dan yang mana bersifat
optik aktif
Tunjukan dan gambarkan senyawa mana yang bayangan cerminya
saling menutupi.

Dari senyawa-senyawa yang diberikan di antaranya CH2Cl2,


CH2Br, dan CHFClBr, maka :
Senyawa yang mempunyai bidang simetri adalah CH2Cl2

Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan Cl-Cl)


namun bukanlah senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul
saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal yang sama.
Senyawa yang bersifat optik aktif adalah CHFClBr.

Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H) dan


bukan merupakan senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul
saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal yang sama.
Senyawa yang bayangan cerminnya saling menutupi adalah CH2Cl2
dan CH2ClBr.

Senyawa CH2ClBr tidak memiliki bidang simetri dan merupakan


senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul tidak saling
menutupi. Serta atom C mengikat 4 atom terminal yang berbeda.
8. Dari konformasi dan konformasi biduk yang saudara susun,
tunjukanlah atom hidrogen yang aksial dan atom hidrogen yang
equatorial
Jelaskan perbedaan kesetabilan dari kedua bentuk konformasi ini.

Atom hidrogen yang aksial dan equatorial pada konformasi kursi


dan biduk.

Dimisalkan model molekul sikloheksana diletakkan pada sebuah


kertas yang disebut bidang, dan ditarik garis lurus keatas yang
disebut dengan sumbu. Bila diperhatikan, terdapat dua jenis posisi
yang dimiliki oleh hidrogen, yakni hidrogen yang sejajar bidang
dan hidrogen yang sejajar sumbu. Jenis hidrogen yang terletak
pada/ sejajar bidang dikatakan sebagai hidrogen ekuatorial.
Sedangkan hidrogen yang terletak sejajar sumbu dikatakan sebagai
hidrogen aksial.
Tingkat kestabilan antara sikloheksana dengan konformasi kursi
dan biduk dapat dijelaskan melalui proyeksi Newman berikut :

Pada konformasi kursi atom-atom hidrogen terdapat dalam


konformasi stagger (goyang) sedangkan pada konformasi biduk
atom-atom hidrogen terdapat dalam konformasi eklips. Pada
konformasi eklips akan terjadi tolakan-tolakan antara elektron
ikatan dengan atom-atom hidrogen. Sehingga energi yang
diperlukan untuk membentuk konformasi eklips akan lebih tinggi
bila dibandingkan untuk membentuk konformasi stagger (goyang).
Kestabilan suatu konformasi dapat dilihat dari besar energi yang
diperlukan dalam pembentukkannya. Karena untuk membentuk
konformasi biduk diperlukan energi yang lebih tinggi, maka
konformasi biduk dikatakan sebagai konformasi yang tidak stabil.

VIII.

KESIMPULAN

1. Bentuk molekul yang mempunyai atom pusat tanpa PEB ada 5


bentuk, yaitu :
a) Bentuk linier dengan rumus AB2
b) Bentuk segitiga planar dengan rumus AB3
c) Bentuk tetrahedral dengan rumus AB4
d) Bentuk segitiga bipiramidadengan rumus AB5

e) Bentuk oktahedral dengan rumus AB6


2. Berubahnya sudut ikatan dan bentuk molekul disebabkan oleh adanya
PEB yang menyebabkan gaya tolak-menolak antar elektronnya
berbeda.
3. Pada susunan molekul sikloheksana terdapat dua posisi, yaitu :
a. Posisi aksial

: posisi atom-atom yang terletak di atas dan di

bawah bidang segitiga.


b. Posisi ekuatorial : posisi atom-atom yang terletak pada bidang
segitiga.
4. Senyawa optik aktif adalah senyawa yang memiliki atom karbon kiral
atau karbon asimetri. Untuk mendapatkan karbon kiral, atom karbon
harus berikatan dengan 4 atom terminal yang berbeda. Selain itu
apabila bayangan model senyawa optik aktif ini dihimpitkan dengan
model molekulnya akan diperoleh bahwa antara model dan
bayangannya tidak akan berhimpit.
5. Besarnya gaya tolak antara pasngan elektron :
tolakan antara PEB vs PEB > tolakan antara PEB vs PEI > tolakan
antara PEI vs PEI
6. Untuk meramalkan geometri suatu molekul secara sistematik, kita
dapat menggunakan teori VSEPR yang dibagi menjadi dua kategori
yaitu :
a)

molekul yang mempunyai atom pusat tanpa pasangan elektron


bebas (PEB)

b) molekul yang atom pusatnya mempunyai PEB.

IX.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Edisi
Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Staf Kimia Dasar. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Bukit
Jimbaran : Jurusan Kimia, F.MIPA, UNUD.
http://sucicharismapendar.wordpress.com/kimia-xi/bentuk-molekuldan-gaya-antar-molekul/ (Diakses pada tanggal 6 November 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Hibridisasiorbital.html (Diakses pada
tanggal 6 November 2014)

Anda mungkin juga menyukai