Secara runut kita telah belajar teori atom modern yakni teori mekanika kuantum yang mempelajari
kedudukan dan karakteristik elektron pada kulit terluar serta peranannya dalam pembentukan ikatan
dalam molekul. Setiap molekul memiliki sifat tertentu, sifat-sifat fisis pada senyawa kovalen
bergantung pada interaksi molekul-molekul melalui gaya antar molekul. Sedangkan jenis gaya antar
molekul dipengaruhi oleh kepolaran molekul, ada dua hal yang membuat sautu senyawa polar atau
tidak yaitu kepolaran ikatan kovalen dan geometri molekul. Maka jika kita mengetahui geometri
molekul, sifat-sifat fisis dan kepolaran suatu senyawa dapat diidentifikasi. Berikut urutan peta konsep
yang menggambarkan hal tersebut :
Bilangan Kuantum
Kepolaran
Salah satu cara menggambarkan geometri molekul suatu senyawa kovalen adalah Teori Domain
Elektron yang merupakan penyempurnaan teori VSEPR.
Keterangan :
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
MS = Muatan senyawa (Netral = 0, Kation = - e, Anion = + e)
X’ = Jumlah elektron substituen sebanyak penggenap oktet-nya
E = jumlah domain elektron bebas
AXmEn
Keterangan :
A = lambang atom unsur
Xm = jumlah domain elektron ikatan (∑PEI)
En = jumlah domain elektron bebas (∑PEB)
m + n = bilangan sterik
7. Tentukan Penataan Pasangan Elektron (PPE), Geometri Molekul (GM) dan gambar struktur
molekul.
2 MODUL DAN LKS TEORI DOMAIN – 2016/2017
Catatan : PPE dikenal dengan nama Struktur Ruang Pasangan Elektron
CATATAN :
Penataan Pasangan Elektron (PPE) dikenal dengan nama Tipe Molekul
Geometri Molekul = Bentuk Molekul
b. NO2-
No Langkah Identifikasi Jumlah
7N, dan 8O (7N = 2,5)
xx xx
x Cl x P x Cl xx
x xx xx
x
xx Cl xx
xx
2. Jumlah PEI dan PEB PEI = 4 dan PEB = 0
3. Notasi VSEPR AX4E0 = AX4
4. Penataan Pasangan Tetrahedral
Elektron (PPE)
5. Geometri Molekul Tetrahedral
6. Struktur Molekul
Menyudut
Trigonal /Bengkok SO2, SnI2,
3 2 1 AX2E1
Planar ( < 120o) NO2-, GeF2
Tetrahedral
4 4 0 AX4 Tetrahedral CH4, CCl4
(109,5o)
Piramida
NH3, NF3,
4 3 1 AX3E1 Tetrahedral Trigonal
PCl3
( < 109,5o)
Planar Bentuk
4 2 2 AX2E2 Tetrahedral V H2O
( < 109,5o)
Bipiramida
Trigonal
Bipiramida
5 5 0 AX5 120O (Eku-Eku) PCl5, PF5
Trigonal
180o (Aks-Aks)
90o (Aks-Eku)
Jungkat-
jungkit
(Tetrahedral
Bipiramida
5 4 1 AX4E1 Terdistorsi) SF4
Trigonal
< 120O (Ek-Ek)
180o (Ak-Ak)
90o (Ak-Ek)
Planar
Bipiramida Bentuk T
5 3 2 AX3E2 ClF3
Trigonal 180o (Aks-Aks)
90o (Aks-Eku)
Oktahedral
90o (Aks-Eku)
6 6 0 AX6 Oktahedral SF6
90o (Eku-Eku)
180o (Aks-Aks)
Segi Empat
Piramida
6 5 1 AX5E1 Oktahedral BrF5, XeOF4
90o (Aks-Eku)
90o (Eku-Eku)
Segi Empat
Planar (Bujur
6 4 2 AX4E2 Oktahedral XeF4
sangkar)
..
90o (Eku-Eku)
Bipiramida
Pentagonal
Bipiramida
7 7 0 AX7 72o (Eku-Eku) IF7
Pentagonal
90o (Aks-Eks)
180o (Aks-Aks)
Piramida
Pentagonal
Bipiramida
7 6 1 AX6E1 72o (Eku-Eku) XeOF5-
Pentagonal
90o (Aks-Eku)
No
XeOF4 (54Xe, 8O dan 9F)
1. Elektron Valensi atom pusat = EV
2. Muatan Senyawa (MS) (Netral/Kation/Anion → N = 0,
K = -e, A = +e)
3. ∑ domain elektron ikatan (X) = jumlah substituen yang
diikat
∑ elektron yang digunakan atom pusat (X’) :
4.
X’ = ∑ substituen x ∑ elektron untuk oktet
5. (EV + MS)− X '
Jumlah domain elektron bebas ( E= )
2