Anda di halaman 1dari 34

STRUKTUR LEWIS

A. Pengertian Struktur Lewis

Struktur lewis atau sering disebut rumus lewis adalah suatu pola
atau diagram yang menggambarkan jumlah elektron valensi dari atom-
atom yang akan membentuk ikatan kimia. Struktur lewis ini berbentuk
titik, silang atau bulatan-bulatan yang mengelilingi lambang atomnya, baik
atom tunggal maupun atom-atom yang berikatan.

Struktur lewis ini juga dikenal denga rumus atau diagram titik
elektron dan ada juga yang menyebutnya diagram titik lewis. Keberadaan
struktur lewis ini sangat penting untuk menggambarkan jenis ikatan kimia
yang terjadi dalam suatu senyawa serta proses terbentuknya ikatan kimia
tersebut. Selain itu, struktur lewis juga dapat digunakan untuk
menggambarkan rumus molekul atau senyawa.

B. Lambang Struktur Lewis

Struktur lewis dapat dilambangkan dengan gambar titik, silang atau


bulatan-bulatan kecil, atau bisa juga kombinasi dari titik silang atau
bulatan kecil. Satu jenis lambang misalnya titik atau silang biasanya
digunakan untuk menggambarkan struktur lewis unsur atau molekul.
Lambang kombinasi biasanya digunakan untuk menuliskan ikatan
senyawa yang terdiri dari dua atau lebih unsur sehingga akan lebih mudah
membedakan elektron valensi masing-masing unsur.

Sedangkan jika menggunakan satu jenis lambang saja, misalnya


bulatan, maka dalam menggambarkan ikatan senyawa, bulatan bisa diberi
warna yang berbeda untuk membedakan elektron valensi unsur
penyusunnya. Berikut ini adalah contoh beberapa lambang lewis dalam
unsur, molekul atau senyawa.

1. Lambang Titik

Gambar struktur lewis unsur N

Gambar struktur lewis molekul O2

1
2. Lambang Silang

Gambar struktur lewis unsur F

Gambar struktur lewis Cl2

3. Lambang Bulatan

Gambar struktur lewis unsur Ne

Gambar struktur lewis H2O

4. Lambang Kombinasi

Gambar struktur lewis NH3

Gambar struktur lewis SiF4

Lambang struktur lewis dapat disederhanakan dengan mengganti


lambang titik atau silang atau bulatan menjadi sepotong garis. Lambang

2
garis pada struktur lewis ini disebut dengan rumus bangun. Dimana
sepotong garis menyatakan sepasang elektron yang digunakan bersama.
Perhatikan aturan berikut
1 garis = 1 pasang elektron ikatan (2 elektron)

2 garis = 2 pasang elektron ikatan (4 elektron)


3 garis = 3 pasang elektron ikatan (6 elektron)
5. Lambang Garis

Gambar rumus bangun H2O

Gambar rumus bangun O2

C. Cara Menggambarkan Struktur Lewis


Untuk bisa menggambarkan struktur lewis suatu molekul atau
senyawa, kalian harus mengetahui terlebih dahulu tentang pasang elektron
ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB).

Pasangan elektro ikatan atau PEI adalah pasangan elektron


valensi yang dipakai bersama oleh dua atau lebih atom dalam suatu ikatan
kimia. Sedangkan pasangan elektron bebas atau PEB adalah pasangan
elektron yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kimia.

3
Berikut ini adalah langkah-langkah sistematis untuk menggambarkan
struktur lewis molekul atau senyawa.

1. Tentukan elektron valensi tiap atom dalam molekul

Untuk bisa dengan mudah menentukan elektron valensi atom bisa


dilihat dari golongan unsur dalam Tabel Periodik Modern.

2. Jumlahkan semua elektron yang ada pada molekul tersebut

3. Tentukan jumlah pasangan elektron ikatan (PEI)

Nilai PEI ini menunjukkan jumlah ikatan pada molekul. Untuk


menghitung PEI, gunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah Total Elektron


PEI =
8

Sisa elektron pada perhitungan PEI tidak berpengaruh pada PEI,


namun digunakan untuk perhitungan PEB.

4. Tentukan jumlah pasangan elektron bersama (PEB)


Nilai PEI ini menunjukkan jumlah pasangan elektron bebas pada atom
pusatnya. Untuk menentukan PEI, gunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah Elektron Sisa pada PEI


PEB =
2

D. Contoh Cara Menggambarkan Struktur Lewis Suatu Senyawa

1. Cara menentukan struktur lewis senyawa XeO2F2


Tentukan jumlah elektron valensi pada senyawa XeO2F2 yaitu sebagai
berikut

Jumlah elektron valensi Xe


=8
Jumlah elektron valensi O2 =2×6 = 12
Jumlah elektron valensi F2 =2×7 = 14
Jumlah total elektron valensi =34

Kemudian kita tentukan jumlah PEI dan PEB, dengan rumus yang
telah disebutkan di atas,
PEI = 34/8 = 4 sisa 2
PEB = 2/2 = 1

4
Dari hasil perhitungan PEI dan PEB di atas berarti senyawa
XeO2F2 memiliki 4 ikatan dan 1 pasang elektron bebas di atom pusat.
Dan yang menjadi atom pusat dari senyawa XeO2F2 adalah Xe karena
jumlah atomnya paling sedikit. Kemudian gambarkan struktur lewis

XeO2F2 dengan Xe sebagai pusat dengan 1 pasang elektron bebas dan


dikelilingi oleh 2 atom O dan F.

Kemudian kita analisis elektron valensi masing-masing atom


Elektron valensi Xe = 8 (sudah oktet)
Jumlah elektron bebas =2, jadi sisa elektron Xe untuk berikatan
dengan atom lain adalah 6 elektron

Elektron Valensi F = 7
Untuk mencapai kaidah oktet, maka atom F membutuhkan 1 elektron,
sehingga 2 atom F membutuhkan 2 elektron dari Xe. Sisa elektron Xe
untuk berikatan adalah 6 – 2 = 4 elektron.

Elektron Valensi O = 6
Untuk mencapai kaidak oktet, maka atom O membutuhkan 2 elektron,
sehingga 2 atom O membutuhkan 4 elektron dari Xe. Dan sisa elektron
Xe adalah nol.

Pola struktur lewisnya adalah sebagai berikut

PEI Xe = 6 elektron

memasangkan memasangkan
Xe → 1 elektron 1 elektron ← F
PEI Xe = 6 – 1 = 5 elektron PEB F = 7 – 1 = 6 elektron
Xe → 1 elektron 1 elektron ← F
PEI Xe = 5 – 1 = 4 elektron PEB F = 7 – 1 = 6 elektron
Xe → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI Xe = 4 – 2 = 2 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron
Xe → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI Xe = 2 – 2 = 0 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron

Sehingga gambar struktur lewis untuk senyawa XeO2F2 adalah


sebagai berikut:

5
Struktur lewis XeO2F2 apabila disederhanakan dengan rumus bangun
lewis adalah sebagai berikut

2. Cara menentukan struktur lewis senyawa SO3

Tentukan jumlah elektron valensi pada senyawa SO3 yaitu sebagai


berikut

Jumlah elektron valensi S


=6
Jumlah elektron valensi O3 =3×6 = 18
Jumlah total elektron valensi =24

Kemudian kita tentukan jumlah PEI dan PEB, dengan rumus yang
telah disebutkan di atas,
PEI = 24/8 = 3 sisa 0
PEB = 0
Dari hasil perhitungan PEI dan PEB di atas berarti senyawa
SO3 memiliki 3 ikatan dan tidak ada pasangan elektron bebas di atom
pusat. Dan yang menjadi atom pusat dari senyawa SO3 adalah S karena

jumlah atomnya paling sedikit. Kemudian gambarkan struktur lewis


SO3 dengan S sebagai pusat dikelilingi oleh 3 atom O.

Kemudian kita analisis elektron valensi masing-masing atom


Elektron valensi S = 6
Karena tidak ada pasangan elektron bebas maka jumlah elektron S
untuk berikatan dengan O adalah 6 elektron
Elektron Valensi O = 6
Untuk mencapai kaidah oktet, maka atom O membutuhkan 2 elektron,
sehingga 3 atom O membutuhkan 6 elektron dari S. Dan sisa elektron
S adalah nol.

6
Pola struktur lewisnya adalah sebagai berikut

PEI S = 6 elektron

memasangkan memasangkan
S → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI S = 6 – 2 = 4 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron
S → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI S = 4 – 2 = 2 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron
S → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI S = 2 – 2 = 0 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron

Sehingga gambar struktur lewis untuk senyawa SO3 adalah


sebagai berikut:

Struktur lewis SO3 apabila disederhanakan dengan rumus bangun lewis


adalah sebagai berikut

7
STRUKTUR KIMIA

Struktur molekul asam nitrat, memperlihatkan sudut dan ikatan.

Struktur kimia adalah suatu pemodelan struktur senyawa


kimia yang memberikan informasi tentang bagaimana suatu atom yang
berbeda membentuk suatu molekul, atau agregat atom. Informasi ini

termasuk geometri molekul, konfigurasi elektron dan, jika


sesuai, struktur kristal.
G
e
o Molekul Atom Ion Logam
m
e
t
r
i

m
o Asam
l Tembaga(I)
tioasetat, Intan,
e Iodida, Logam
CH3- Cn
k CuI2
COSH
u
l
Ikatan Ikatan
m Ikatan Ikatan
kovalen kovalen
e ionik logam
molekul retikuler
n
g
acu pada urutan spasial atom dalam molekul (termasuk panjang
ikatan dan sudut ikatan) serta ikatan kimia yang memegang atom bersama-
sama. Geometri molekul harus menjelaskan bentuk molekul paling
sederhana seperti oksigen atau nitrogen, yang lebih kompleks, seperti
molekul protein atau DNA Dengan istilah ini kita juga bisa merujuk pada
struktur dimana tidak ada molekul itu sendiri.

8
Senyawa ionik atau kovalen tidak membentuk molekul namun membentuk
jaringan tiga dimensi, agregat besar atom atau ion, dengan struktur reguler,
simetris dan periodik.
Begitu struktur kimia dari suatu molekul dikenal atau diasumsikan,
adalah mungkin untuk mewakilinya dengan menggunakan model bola
molekuler seperti model bola-dan-pasak atau model ruang terisi.

A. GEOMETRI MOLEKUL KOVALEN


Pengaturan spasial atom dalam molekul tertentu adalah salah satu
yang memungkinkan pembentukan ikatan antara atom-atom ini dengan
tolakan sekecil apapun di antara awan elektron mereka, yang cenderung
bergerak sejauh mungkin satu sama lain. Teori tolakan pasangan kulit
elektron valensi (teori VSEPR) memberikan prediksi perkiraan bentuk
atau struktur dari banyak molekul tunggal dari pasangan elektron bersama
dan pasangan elektron bebas pada masing-masing atom pusat.
Geometri molekuler suatu senyawa kimia dapat digambarkan secara kasar
oleh rumus struktur, dengan menggunakan model 2D dan 3D.
Konfigurasi elektron menggambarkan distribusi elektron atom antara
tingkat dan sub-level energi yang berbeda serta pendudukan orbital
molekul senyawa.
1. Geometri dan struktur molekul sederhana
Teori VSEPR memberikan pendekatan yang baik dari bentuk dan
struktur banyak molekul, yang dilengkapi dengan input lain
seperti teori hibridisasi atau teori orbital hibrida (OH).
Tabel di bawah menunjukkan beberapa molekul sederhana, dengan
beberapa bentuk yang paling umum.

Molekul Molekul Molekul Molekul Molekul


linear angular planar piramidal tetrahedral

Molekul boro
Molekul sili
Molekul karb n trifluorida,
Molekul air, Molekul tiotion kon
onil sulfida, BF3,
H2O il, S2F2 tetrafluorida
S=C=O menunjukkan
, SiF4
mode vibrasi

9
Dua ikatan
4 PE 3 PE 4 PE 4 PE
rangkap dua

Jelas, ketika jumlah atom dalam molekul meningkat, kompleksitas


strukturnya meningkat dan kesulitan penentuannya meningkat.
Beberapa molekul yang strukturnya sulit ditentukan adalah sebagai
berikut.

Heliks α
Benzena DNA Hemoglobin
(protein)

Watson dan
Pauling dan Max F.
Kekulé (1865) Crick (1953
Corey (1951) Perutz (1960)
)

10
B. PENENTUAN STRUKTUR KIMIA
Dalam menentukan struktur senyawa kimia, yang umumnya
bertujuan untuk mendapatkan, minimal, pola dan multiplisitas ikatan
antara semua atom dalam molekul; Bila mungkin, seseorang dapat mencari
koordinat spasial tiga dimensi dari atom-atom di dalam molekul (atau zat
padat lainnya). Metode yang dengannya seseorang dapat menjelaskan
struktur dari sebuah molekul termasuk spektroskopi seperti resonansi
magnetik nuklir (proton dan karbon-13 NMR), berbagai
metode spektrometri massa (untuk memberikan massa molekul
keseluruhan, serta fragmen massa), dan kristalografi sinar-x bila
memungkinkan.[15][16] Teknik terakhir bisa menghasilkan model tiga
dimensi dengan resolusi resolusi resolusi optik, selama kristal tersedia.
Ketika sebuah molekul memiliki spin elektron yang tidak berpasangan
dalam gugus fungsional strukturnya, ENDOR dan spektroskopi resonansi
spin elektron juga dapat dilakukan.

Teknik spektroskopi vibrasi, inframerah dan Raman, memberikan


informasi pendukung penting mengenai jumlah dan kedekatan dari
beberapa ikatan, dan mengenai jenis gugus fungsional (yang ikatan
internalnya memberikan tanda vibrasi); studi inferensial lebih lanjut yang
memberi wawasan tentang struktur elektronik molekul yang berkontribusi
termasuk voltametri siklik dan spektroskopi fotoelektron sinar-X. Teknik
yang terakhir ini menjadi lebih penting lagi bila molekul mengandung
atom logam, dan bila kristal yang dibutuhkan kristalografi atau jenis atom
spesifik yang dibutuhkan oleh NMR tidak tersedia untuk dieksploitasi
dalam penentuan struktur. Akhirnya, metode yang lebih khusus
seperti mikroskop elektron juga berlaku dalam beberapa kasus.

11
IKATAN KIMIA
A. PengertianIkatan Kimia
Ikatankimiaadalahikatan yang terjadiapabila atom-atom
suatuunsurbergabung. ikatankimiatersebutdigunakanuntukmembentuksuat
umolekuldaridua atom ataulebih. ikatankimiaterbagimenjadi 3 jenis,
yaituikatan ion, ikatankovalen, danikatanhidrogen.
B. JenisIkatan Kimia
1. Ikatan ion
Ikatan ion adalahikatan yang terjadiakibatgayatarik-menarikantara
ion positifdan ion negatif.
Ikataniniterjadiantaraunsurlogamdanunsurnonlogam. Suatusenyawa
yang mengandungikatan ion disebutsenyawaionik.
Contohikatan ion :
NaCl —> Na+ + Cl-
Bedasarkancontohdiatas, NaClteruraimenjadi ion positif (Na+) dan ion
negatif (Cl-).
Senyawaionikmemiliki "ciri-ciriikatan ion" sebagaiberikut :
a. Mempunyaititikdidihdantitiklelehtinggi;
b. Berwujudpadatpadasuhukamar;
c. Bersifatkonduktordalamkeadaanmurni.
2. Ikatankovalen
Ikatankovalenadalahikatan yang
terjadikarenapenggunaanpasanganelektronolehdua atom yang
berikatan. Ikataniniterjadiolehunsurnonlogamdenganunsurnonlogam.
Senyawa yang berikatankovalendisebutsenyawakovalen.
Ikatankovalenterdiridariikatankovalentunggal,
ikatankovalenrangkapdua,
ikatankovalenrangkaptigadanikatankovalenkoordinasi.
Contohsenyawakovalen : HNO3
Ciri-cirisenyawakovalen sebagaiberikut :
a. Mempunyaititikdidihdantitikleleh yang rendah;
b. Berwujudpadat, cairdan gas;
c. Bersifat isolator dalamkeadaanmurni.
3. IkatanHidrogen

12
Ikatanhidrogenadalahikatan yang terjadiantara atom hidrogen yang
berikatandengan atom unsur F, O, atau N.
ikatanhidrogenbersifatsangatkuatkarena atom H terikatpadaunsur yang
memilikikelektronegatifan yang sangatbesar (F, O, atau N).
Ciri-ciriIkatan hidrogen
memilikititikdidihdantitiklelehsangattinggi.
ContohikatanHidrogen
H-O-H

13
TATA NAMA SENYAWA (IONIK)
Dalam tutorial inikitaakanmembahascaramemberinamasenyawa yang
terbentukdariikatanionik. Pembahasandibatasipadasenyawaberikatanionik yang
terbentukdariunsur-unsurgolonganutama (golongan A).
Untuksenyawaberikatanionik yang melibatkanunsurgolongantransisi (B),
akankitabahasdalamtatanamasenyawa (redoks).
Ikatanionik
Ikatanionikadalahikatan yang terbentukantaraunsurlogam (sebagai ion positif)
denganunsur non logam (sebagai ion negatif).
Ikatanionikterbentukkarenaadanyaupayaunsur/atom untukmencapaikestabilan.
Mekanismepembentukanadalahsebagaiberikut:
Unsurlogammelepaskanelektronmembentuk ion positif,
elektron yang dilepasditangkapolehunsur non logammembentuk ion negatif
Ion positifdannegatifakantarik-menarik (melekat) membentuksuatusenyawa.
Tata namasenyawaberikatanionik
Pemberiannamauntuksenyawaionik (menurut IUPAC)
adalahpenggabunganantaranama ion positifdan ion negatif. Jumlah atom
dalamsenyawatidakdihitung (tanpamenggunakanawalan mono-, di-, tri-, dst.).
Nama senyawaberikatanionik = nama ion positif + nama ion negatif
(tanpamenggunakanawalan mono-, di-, tri-, dst)
Dalamtabelberikutdisajikanbeberapanama ion
positifdannegatifmonoatomikdariunsurgolongan A:
catatan:

Ion positif (Kation) Ion negatif (Anion)


Ion Nama Ion Nama
Li+ litium N3- nitrida
Na+ natrium O2- oksida
K+ kalium S2- sulfida
Rb+ rubidium F- fluorida
Be2+ berilium Cl- klorida
Mg2+ magnesium Br- bromida
Ca2+ kalsium I- iodida/yodida
Sr2+ srontium
Ba2+ barium
Al3+ aluminium

14
Ada beberapaunsurgolongan A yang tidakdicantumkandalamtabel di atas,
karenatidakumumdijumpaidalampembahasansenyawaberikatanionik.
Unsurtersebutadalah:
Unsur-unsur yang dianggapsudahstabil, sehinggatidakmembentukikatanionik.
contoh: seluruhunsurgolongan VIII A (gas mulia).
Unsur-unsur non logam yang lebihcenderungberikatankovalen. Contoh: karbon
(C), silikon (Si), dll.
Unsur-unsur logam yang dapatmembentuk ion positif,
tetapimemilikibeberapanilaibilanganoksidasi.
Penamaannyaakanmengikutiaturanpenamaansenyawa redoks (dibahasdalam
tutorial tersendiri). Contoh: timbal (Pb), timah (Sn), dll.
Contoh
Soal:
Tuliskannamauntuksenyawa-senyawaberikut: LiI, K3N, AlI3, dan BeF2!

Jawab:
LiI = Lithium iodida
K3N = Kaliumnitrida
AlI3 = Aluminiumiodida
BeF2 = Beriliumfluorida
Ion Khusus
Ada ion yang tidakhanyaterdiridarisatu atom (monoatomik), melainkanbeberapa
atom (poliatomik). Ion-ion inimemilikinamakhususdanbiasanyaterdiridariunsur-
unsurnonlogam. Pembahasan ion-ion iniakankitajumpaipadamateri Asam-Basa.
Karenaseringdigunakanbersama ion monoatomik, sebagaibahanperbandingan,
berikut kami sajikanbeberapanama ion poliatomik.

Ion positif (kation)


Ion Nama
NH4+ amonium
Ion negatif (anion)
Ion Nama
-
CN sianida
-
NO3 nitrat
CH3COOH- asetat
SO42- sulfat
CO32- karbonat
3-
PO4 posfat
Contoh
Soal:
Tuliskannamauntuksenyawa-senyawaberikut: LiNO3, K2SO4, NH4Cl, dan
(NH4)2CO3!

Jawab:
LiNO3 = Lithium nitrat

15
K2SO4 = Kaliumsulfat
NH4Cl = Amoniumklorida
(NH4)2CO3 = Amoniumkarbonat

TATA NAMA SENYAWA POLIATOMIK


ContohSoaldanPembahasan

Setiapsenyawaperlumemilikinama yang spesifik. Sepertihalnyapenamaanunsur,


padamulanyapenamaansenyawadidasarkanpadaberbagaihal, sepertinamatempat,
nama orang atausifattertentudarisenyawa yang bersangkutan. Sebagaicontoh:

1.Salmiakatauamoniumklorida (NH4Cl), yaitusuatugaram yang


awalmulanyadiperolehdarikotoransapi di dekatkuiluntukdewa Jupiter Amon di
mesir.

2.Sodapencuci, yaitunatriumkarbonat (Na2C)3) yang digunakanuntukmelunakkan air


(membersihkan air dari ion Ca2+ dan ion Mg2+)

3.Garam NaHCO3 (natriumbikarbonat)


digunakanuntukpengembangdalampembuatankue.

Dewasaini, jutaansenyawatelahdikenaldantiaptahunditemukanribuansenyawabaru,
sehinggadiperlukancara (sistem) untukpemberiannamasenyawa.
Karenamustahilbagikitauntukmenghafalkanjutaannamadansetiapnamaberdirisendi
ritanpakaitanantara yang satudengan yang lainnya. Penamaansenyawa di aturoleh
IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry).

ApaituSenyawaPoliatomik?

Senyawapoliatomikadalahsenyawa yang mengandung ion poliatomik. Tahukah


kalian apaitu ion poliatomik? Di dalamkimia, ion dibedakanmenjadidua, yaitu ion
atom tunggal (ion monoatomik) dan ion yang tersusunatasgabunganbeberapaunsur
yang disebut ion-ion poliatomik. Contoh ion monoatomikadalah Na+, Ca2+, F-, O2-
dansebagainya. Contoh ion poliatomikadalah NH4+, OH-, CO32-, SO32-, HSO3-
dansebagainya.

16
Senyawapoliatomikdapatterbentukdarikationmonoatomikdengan anion
poliatomikataukationpoliatomikdengan anion monoatomik/poliatomik.
Contohsenyawapoliatomikadalahsebagaiberikut.

1.Ca(ClO)2 tersusunataskationmonoatomik Ca2+ dengan anion poliatomikClO-


2.NH4Cl tersusunataskationpoliatomik NH4+ dengan anion monoatomik Cl-
3.NH4OH tersusunataskationpoliatomik NH4+ dengan anion poliatomik OH-

Senyawa ion poliatomikbiasanyamemilikikationdarijenisunsurlogam,


sedangkananionnyadisusunolehlebihdarisatujenisunsur yang kemudianmembentuk
ion poliatomik. Jika kalian
sudahpahammengenaidefinisiataupengertiansenyawapoliatomikbesertacontohnya,
kinisaatnyamempelajariaturanpenamaansenyawapoliatomik.

Tata Nama SenyawaPoliatomik


Senyawapoliatomikumumnyamerupakansenyawa ion yang
terbentukantaraunsurlogam yang melepaskanelektronmembentuk ion positif
(kation) danunsur-unsurnonlogam yang salingber-ikatankovalenmembentuk ion
negatif (anion). Anion-anion senyawapoliatomikinisebagianbesartersusundari
atom oksigen. Atom oksigentersebutberikatandengan atom nonlogamlainnya yang
seringdisebutdengan oksoanion.

Jumlahoksigenpadaoksoanionuntukbeberapa ion poliatomikberbeda-beda. Nah,


peningkatanjumlah atom oksigeninilah yang
seringdijadikanacuandalampenamaansenyawapoliatomik.
Semakinbanyakjumlahoksigen, semakintinggibilanganoksidasi atom nonlogam
yang mengikat atom-atom oksigentersebut. Tata
namasenyawapoliatomikberdasarkanpeningkatanbilanganoksidasi atom nonlogam
yang mengikat atom-atom oksigenadalahsebagaiberikut.

Untuk anion sejenistetapijumlahoksigennyaberbeda, aturantatanamanyayaitu:


•Jikamengandungoksigenlebihbanyaknamanyadiberiakhiran –at.
•Jikamengandungjumlahoksigenlebihsedikitnamanyadiberiakhiran –it.
•Khususuntuk anion OH- dan CN- diberiakhiran –ida.
Contoh:

17
NO3- = Nitrat NO2- = Nitrit

SO42- = Sulfat SO32- = Sulfit


PO42- = Fosfat PO32- = Fosfit
OH- = Hidroksida CN- = Sianida

Pemberiannamasenyawapoliatomdiawalidenganmenyebutkannamakationkemudia
nnamaanionnya.
Rumuspenamaansenyawapoliatomikdapatkitatuliskansebagaiberikut.

Nama Kation (Logam) + Nama Anion (Ion Poliatomik)

Contoh:
NaNO2 = Natriumnitrit CaSO4 = Kalsiumsulfat
NaNO3 = Natriumnitrat MgCO3 = Magnesium karbonat
K2SO3 = Kaliumsulfit Ba(NO3)2 = Barium nitrat
K2SO4 = Kaliumsulfat Al2(SO4)3 = Aluminium sulfat
NaOH = Natriumhidroksida NaCN = NatriumSianida

Untukunsur halogen, sepertiklor (Cl) dapatmengikatoksigendenganjumlah paling


banyaksampaidengan 4 dan paling sedikit 1 atom oksigen. Olehkarenaitu,
carapemberiannamanyaadalahsebagaiberikut.
•Untuk ion yang mengikatoksigen paling sedikitdiberiawalan hipo danakhiran –it.
•Untuk ion yang mengikatoksigen paling banyakdiberiawalan per danakhiran –at.
Contoh:

NaClO = Natriumhipoklorit

NaClO2 = Natriumklorit

NaClO3 = Natriumklorat

NaClO4 = Natriumperklorat

Untukmempermudah kalian dalammemberipenamaanpadasenyawapoliatomik,


berikutiniadalahtabelnama-namakationdan anion
baikmonoatomikmaupunpoliatomik.

18
TabelJenis-JenisKationMonoatomikdanPoliatomik

No Rumus Nama Ion No Rumus Nama ion


1 Na+ Natrium 13 Pb2+ Timbal(II)
2 K+ Kalium 14 Pb4+ Timbal(IV)
3 Ag+ Argentum/Perak 15 Fe2+ Besi(II)
4 Mg2+ Magnesium 16 Fe3+ Besi(III)
5 Ca2+ Kalsium 17 Hg+ Raksa(I)
6 Sr2+ Stronsium 18 Hg2+ Raksa(II)
7 Ba2+ Barium 19 Cu+ Tembaga(I)
8 Zn2+ Seng 20 Cu2+ Tembaga(II)
9 Ni2+ Nikel 21 Au+ Emas(I)
10 Al3+ Aluminium 22 Au3+ Emas(III)
11 Sn2+ Timah(II) 23 Pt4+ Platina(IV)
12 Sn4+ Timah(IV) 24 NH4+ Amonium

TabelJenis-jenis Anion MonoatomikdanPoliatomik

No Rumus Nama Ion No Rumus Nama ion


1 OH– Hidroksida 16 C2O42– Oksalat
2 F– Fluorida 17 PO33– Fosfit
3 Cl– Klorida 18 PO43– Fosfat
4 Br– Bromida 19 AsO33– Arsenit
5 I– Iodida 20 AsO43– Arsenat
6 CN– Sianida 21 SbO33– Antimonit
7 O2– Oksida 22 SbO43– Antimonat
8 S2– Sulfida 23 ClO– Hipoklorit
9 NO2 – Nitrit 24 ClO2 – Klorit
10 NO3– Nitrat 25 ClO3 – Klorat
11 CH3COO– Asetat 26 ClO4 – Perklorat
12 CO32– Karbonat 27 MnO4– Permanganat
13 SiO32– Silikat 28 MnO42– Manganat

19
14 SO32– Sulfit 29 CrO42– Kromat
15 SO42– Sulfat 30 Cr2O72– Dikromat

Contoh Tata Nama SenyawaPoliatomikdanPembahasan


Perlu kalian ketahui, untukmemberinamasenyawa ion poliatomiksecaramudah
kalian cukupmelihatnama-namakationdan anion yang disajikanpadaduatabel di
atas.
Berikutiniadalahduacontohsoaltentangcaramemberinamasenyawapoliatomikbesert
apembahasannya.

ContohSoal #1
Tuliskannamasenyawapoliatomberikutini.
1.K2SO4 6.CaC2O4
2.Mg(NO3)2 7.NaCN
3.Pb(NO3)2 8.KNO3
4.Hg(CN)2 9.CuSO4
5.Ca3(PO4)2 10.BaCO3

Jawab
1.K2SO4 → K+ + SO42- = kaliumsulfat
2.Mg(NO3)2 → Mg2+ + NO3- = magnesium nitrat
3.Pb(NO3)2 → Pb2+ + NO3- = timbal(II) nitrat
4.Hg(CN)2 → Hg2+ + CN- = raksa(II) sianida
5.Ca3(PO4)2 → Ca2+ + PO43- = kalsiumfospat
6.Ca(C2O4) → Ca2+ + C2O42- = kalsiumoksalat
7.NaCN → Na+ + CN- = NatriumSianida
8.KNO3 → K+ + NO3- = kaliumnitrat
9.CuSO4 → Cu2+ + SO42- = tembaga(II) sulfat
10.BaCO3 → Ba2+ + CO32- = barium karbonat

20
ContohSoal #2
Tuliskanlahrumussenyawapoliatomikdarinama-namasenyawaberikutini.
1.Sengnitrat
2.Kalsiumsulfat
3.Magnesiumfosfat
4.Natriumoksalat
5.Tembaga(II) nitrat

Jawab
1.Sengnitrat → seng (Zn2+) + nitrat (NO3-) = Zn(NO3)2
2.Kalsiumsulfat → kalsium (Ca2+) + sulfat (SO42-) = CaSO4
3.Magnesiumfosfat → magnesium (Mg2+) + fosfat (PO43-) = Mg3(PO4)2
4.Natriumoksalat → Natrium (Na+) + oksalat (C2O42-) = Na2(C2O4)
5.Tembaga(II) nitrat → tembaga(II) {Cu2+} + nitrat (NO3-) = Cu(NO3)2

Demikianlahartikeltentangtatanamasenyawa ion poliatomikbesertatabeljenis-jenis


anion dankation (monoatomikdanpoliatomik)
besertacontohsoaldanpembahasannyalengkap.
SemogadapatbermanfaatuntukAnda.
Terimakasihataskunjungannyadansampaijumpa di artikelberikutnya.

21
JENIS DAN PEMBENTUKAN IKATAN
KOVALEN
Apaitupengertianikatankovalen ? apasajajenis-
jenisdanpembentukanikatankovalenitu ?. Nah,
untukmenjawabpertanyaaninikitaakanbahassemuanya di halamanini.

A. PengertianikatanKovalen

Ikatankovalenmerupakanikatan yang terjadikarenaadanyapasanganelektron (e–)


yang dipakaisecarabersama-samaoleh atom-atom yang berikatan.
Adapunpasanganelektron yang dipakaibersama-
samadinamakanPasanganElektronIkatan (PEI) sedangkanpasanganelektron yang
tidakterlibatatauikutdalampembentukanikatankovalen,
kitanamakansebagaiPasanganElektronBebas (PEB).

Ada lagisatuistilah yang harusdipahamiyaitusenyawakovalen. Apaitu?


senyawakovalenmerupakansenyawa yang hanyamengandungikatankovalensaja.
Nah, ikatankovalenitusendiribiasanyaterjadipada atom-atom
unsurnonlogambaikitusejenismaupunberbedajenis.

Atom nonlogamsejenismisalnya O2, N2, Br2, F2, I2, Cl2 dan H2. Atom yang
berbedajenisnonlogamnya, misalnya H2O, CO2 dansebagainya.
Untukmengetahuimacam-macam atom nonlogam,
bisadibacatentang memahamiunsur-unsurdalamkimia ataujikatemen-
temensiswapediainginmelihattabelperiodikunsur,
bisabukahalamanini: tabelperiodikunsur.
Dalammenggambarkanikatankovaleninikitadapatmenggunakanrumus Lewis
yaituberupasepasangtitik o dan x yang menggambarkanpasanganelektronikatan
(PEI) ataubisajugamenggunakansatugaris (-).
Sedangkanuntukpasanganelektronbebas (PEB)
digambarkansebagaiduabuahtitikoo.

Masihbingung? perhatikancontohikatankovalenberikutini.

a. H2

22
b. H2O

B. Jenis-jenisdanpembentukanikatankovalen

Apasajamacam-macamataujenis-jenisikatankovalenitu?. Biarlebihpaham,
kitaakanbahas pula contoh-contohikatankovalenbeserta proses
pembentukanikatankovalen.

Macam-macamikatankovalenberdasarkanjumlah PEI
dapatdibagimenjaditigayakni:

a. Ikatankovalentunggal
Ikatankovalentunggalmerupakanikatankovalen yang memiliki 1 pasang PEI
(PasanganelektronIkatan).

Contoh:
H2 dan H2O memiliki konfigurasielektron H=1 dan O=2,6
H2 ditulis H – H
H2O ditulis H – O – H
b. Ikatankovalenrangkapdua
Ikatankovalenrangkapduamerupakanikatankovalen yang memiliki 2 pasang PEI
(PasanganelektronIkatan).

Contoh:

O2, CO2 memilikikonfigurasielektron O=2,6 dan C=2,4


Untukmencapaikestabilan, maka atom O harusmenerima 2 elektron. Nah, jikaada
2 atom O berdekatan, makamasing-masingakansalingmemberidanmenerimadua
atom sehingga O2 ditulis O = O
Untukmencapaikestabilan, maka atom C (padasenyawa CO2) harusmembutuhkan
4 elektronsedangkan atom O membutuhkan 2 elektron. Maka, atom C
akanmenggunakanbersama 2 elektrondarimasing-masing atom O
sedangkanpadamasing-masing atom O akanmenggunakanbersama 2 elektrondari
atom C.
CO2 ditulis O = C = O

23
c. Ikatankovalenrangkaptiga
Ikatankovalenrangkaptigamerupakanikatankovalen yang memiliki 3 pasang PEI
(Pasanganikatankovalen).

Contoh:

N2 memilikikonfigurasielektron N=2,5
Untukmencapaikestabilan, maka atom N harusmenerima 3 elektron. Nah, jikaada
2 atom N berdekatan, makamasing-masingakansalingmemberidanmenerimatiga
atom sehinggamenjadi N = N

Ikatankovalenterjadiantara atom nonlogam yang satudengan atom


nonlogamlainyauntukmencapaikestabilansesuaikaidah duplet atauoktet.
Jikatemen-temenbingungterkaitkaidah duplet atauoktet,
makabacalahartikelberjudul Ikatan Kimia.

Lalu, pertanyaannya: apakahkaidah duplet danoktetakanselaluberlaku?

Jawabannyaadalahtidak. Cobaperhatikangambarstruktur Lewis pada PCl3 dan


PCl5 di bawahini. (sumbergambar: ImanRahayudalamPraktisBelajar Kimia,
hal.47)

Atom P (Fosfor) memiliki 5 elektronterluar (valensi) sedangkan atom Cl (Klorin)


memiliki 7 elektronterluar. Untukmencapaikesetimbangan atom P membutuhkan
3 elektronsedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektronlagi.
Makasesuaikaidahoktet, terbentuklah PCl3.
Namun, padasenyawa PCl5 hanya Cl sajalah yang
memenuhikaidahoktetsedangkan atom P
tidakmemenuhikarenamemilikielektronterluarberjumlah 10 elektron.
Contohlainnyasenyawa yang tidakmemenuhikaidahoktedatau duplet adalah BF3.
Nah, terkaitartikeljenis-jenisdanpembentukanikatankovalen di atas,
apakahadapertanyaan?.
Untukhalamanselanjutnyakitaakanmembahastentangmacam-

24
macamikatankovalenbedasarkankepolaranikatan yang diberijudul IkatanKovalen
Nonpolar, Polar danKoordinasi.

Elektronegativitas – pengertian, ukurandanperanan


olehSuryanaHishampada3 Agustus 2019
Elektronegativitasadalahukurankecenderungansebuah atom untukmenarikelektron
yang terikatsecaraelektrikketikaterikatpadasebuahmolekul.
Elektronegativitasbergunauntuksemuaunsurdaritabelperiodik,
tetapilebihbermanfaatuntuk non-logamdarikelompok III hingga VII (Clackamas
Community College, 2002).

Elektronegativitaslebihmerupakankonsepdanbukanproperti. Dengandemikian,
nilaiuntukinidiperkirakanataudihitungdanbukandiukur. Selamabertahun-tahun,
ahlikimiatelahmenemukanberbagaicarauntukmenghitungnilai-
nilaiuntukelektronegativitas.
Elektronegativitasberubahketikatabelperiodikdimajukandanditurunkan.
Tidakadanilai yang diberikanuntuk gas inert
karenamerekatidakmudahberikatandengan atom lain.

Tabelelektronegativitasunsur-unsurkimiasesuaidenganskala Pauling. Gambar 1:


Skalaelektronegativitas Pauling
Andatidakdapatberbicaratentangseberapakuatelektronmenarikketikamerekabergab
ung, jikamerekatidakbergabung. Hanyabeberapa gas muliaseperti xenon yang
membentukikatandenganfluordanoksigen

Ukuranelektronegativitas

Ukuran yang biasadigunakandarielektronegativitasunsur-


unsurkimiaadalahskalaelektronegativitas yang diturunkanoleh Linus Pauling
Padatahun 1932. Di dalamnya, unsur-

25
unsurtersebutditabulasidalamurutanmenurundarikeelektronegatifan, fluormenjadi
yang paling elektronegatifdansesium yang paling sedikit.

Skalatersebutberasaldariperbandinganenergi yang
terkaitdenganikatankimiaantaraberbagaikombinasi atom. Skala yang
sangatmiripdengannilai Pauling telahdiperolehdenganpengukuranpotensiionisasi
atom danafinitaselektron (Encyclopædia Britannica, 2011). Gambar 1
(lihatpengantar) menunjukkanskalaelektronegativitas Pauling (Electronegativity
Table of the Elements, S.F.).

Ada cara lain untukmengukurelektronegativitas, sepertiskalaMullikendanskala


Allred-Rochow. Skalaelektronegativitas Linus Pauling adalah yang paling umum.

Dalamtabelelektronegativitas Pauling, nilai 4


secarabebasditetapkanuntukfluordannilai-nilai lain diperolehsebagaifungsifluor.
Sesuatu yang miripdenganberat atom sebagaifungsikarbon 12.

Dapatdilihatbahwa atom-atom menujukananataslebihelektronegatif, dan atom-


atom yang mengarahkekiribawahkurangelektronegatif. Pauling
tidakmenetapkanelektronegativitasuntuk gas
muliakarenamerekabiasanyatidakmembentukikatankovalen.

Karenafluoradalahunsur yang paling elektronegatif, elektroncenderung


“menempel” lebihkearah atom fluorketikafluorsecarakovalenterikatdengan atom
lain. Oksigenadalahunsur paling elektronegatifkedua (Electronegativity, S.F.).

kecendrunganelektronegativitas

Ketikamemeriksatabelperiodik, akanditemukanbahwa (tidaktermasuk gas mulia)


nilaielektronegativitascenderungmeningkatketikanaikdannaik.
Pernyataanterbalikadalahnilaicenderungmenurunkebawahdankekiri.
Inidikenalsebagaisifatperiodik (Electronegativity, S.F.).

26
TautanPolaritas

Variasipentingdalamikatankovalenadalahpadadayatarik yang
diberikanpadaelektronolehdua atom yang terhubungsatusama lain.
Jikaadaketertarikan yang samadarikedua atom, makakitamemilikiikatan nonpolar.

Jikasatu atom memberikantarikan yang lebihkuatpadaelektrondaripada yang lain,


makakitamemilikiikatan polar. Tentusaja, adatingkatpolaritas yang luas.

Misalkanikatanantaradua atom, Adan B seperti yang ditunjukkanpadaGambar 3.


Pasanganelektrondiwakiliolehtitik-titikberwarna. Setiap atom
mungkinmembentukikatanlain, tetapiinitidakrelevandenganargumen.

Gambar 3:
molekuldengandua atom denganelektronegativitas yang sama
Jika atom sama-samaelektronegatif, keduanyamemilikikecenderungan yang
samauntukmenarikpenyatuanpasanganelektron, alasanmengapamerekaakanberada
di setengahjalanantarakedua atom.

Untukmendapatkanikatansepertiini, A dan B umumnyaharusmerupakan atom


yang sama. Contohnyadapatditemukandalammolekulseperti H 2 atau Cl 2.

Perananelektronegativitas

KeelektronegatifansuatuunsurmembantukitamenentukanseberapabesarAndaingin
mendapatkanataukehilanganelektrondalamsuatureaksikimia.

Inibagusuntukmengetahuiapakahsuatureaksiakanterjadiatautidak. Kita
dapatmenentukanbahwasenyawatersebutadalahion, polar atau non-polar
denganperbedaankeelektronegatifan.

Jika atom ikatanmemilikielektronegativitasidentik, makaituadalahikatankovalen


yang sepenuhnya non-polar. Initidakterjadi di dunianyatakecualidua atom
dariunsur yang sama.

Dalamartipraktis,
salahsatudariduaunsurdenganperbedaankeelektronegatifankurangdari
0,3dianggapkovalen non-polar.

Ketikaperbedaanantara atom meningkat, ikatankovalenmenjadisemakin polar.

27
Padaperbedaanpolaritassekitar 1,7,
dianggapbahwaitutidaklagiikatankovalendanituadalahkarakteristikinteraksielektro
statikdarisenyawaionik.

Nilai-nilaiinitidakbolehdianggapseakuratitu. Semuainteraksiantara atom-atom


yang berdekatanmenyiratkandistribusielektrontertentu,
tidakpeduliseberapabesarperbedaandalamkeelektronegatifan.

Tentusaja, Andatidakakanberharapbanyakberbagielektronikdalammolekulseperti
KF, tetapiadapertukaranelektronkecil pula.

Geometri molekul
LoncatkenavigasiLoncatkepencarian

Geometri molekul amonia

Geometri molekuladalah penataan atom yang menyusun molekul secara tiga


dimensi. Geometri molekul menentukan beberapa sifat zat termasuk
reaktivitas, polaritas, wujud zat, warna, magnetisme dan aktivitas
biologisnya.[1][2][3] Sudut antara ikatan yang membentuk atom hanya bergantung
lemah pada molekul tersebut, yaitu, mereka dapat dipahami sebagai sifat lokal dan
karenanya dapat dipindahtangankan.

Penentuan[sunting | suntingsumber]
Geometrimolekulerdapatditentukandenganberbagaimetodespektroskopidanmeto
dedifraksi. Spektroskopiinframerah, spektroskopirotasidanspektroskopi
Ramandapatmemberiinformasimengenaigeometrimolekuldari detail absorbansi,
vibrasidanrotasi yang terdeteksiolehteknikini. Kristalografisinar-X, difraksi

28
neutrondandifraksielektrondapatmemberikanstrukturmolekuluntukpadatankristalb
erdasarkanjarakantara inti atom dankonsentrasikerapatanelektron.
Metodedifraksielektron gasdapatdigunakanuntukmolekulkecildalamfase gas.
MetodeNMRdanFRETdapatdigunakanuntukmenentukaninformasipelengkapterma
sukjarakrelatif,[4][5][6]sudut dihedral,[7][8]sudut, dankonektivitas. Molekul yang
lebihbesarseringadadalambeberapageometristabil(isomerismekonformasi) yang
mendekatienergipadapermukaanenergipotensial.Geometrijugadapatdihitungdenga
nmetodekimiakuantumab initiodenganakurasitinggi.
Geometrimolekulerbisaberbedasepertipadatan, dalamlarutan, dansebagai gas.

Posisi masing-masing atom ditentukan oleh sifat ikatan kimia yang dengannya
terhubung ke atom tetangganya. Geometri molekul dapat digambarkan oleh posisi
atom-atom ini dalam ruang, yang meningkatkan panjang ikatan dari dua atom
yang bergabung, sudut ikatan dari tiga atom yang terhubung, dan sudut torsi
(sudut dihedral) dari tiga ikatan tersebut.

Isomer

Isomer struktural pada etanol dan dietil eter

Isomer adalah jenis molekul yang memiliki rumus kimia tetapi memiliki geometri
yang berbeda, menghasilkan sifat yang sangat berbeda:

 Suatu zat murni terdiri dari hanya satu jenis isomer dari molekul
(semuanya memiliki struktur geometris yang sama).
 Isomer struktural memiliki rumus kimia yang sama namun pengaturan
fisiknya berbeda, sering membentuk geometri molekul alternatif dengan
sifat yang sangat berbeda. Atom tidak terikat (terhubung) bersamaan
dalam urutan yang sama.
o Isomer fungsional adalah jenis khusus isomer struktural, di mana
beberapa kelompok atom menunjukkan jenis perilaku khusus,
seperti eter atau alkohol.
 Stereoisomer mungkin memiliki banyak sifat fisikokimia serupa (titik
leleh, titik didih) dan pada saat yang sama aktivitas biokimia yang sangat
berbeda. Ini karena mereka menunjukkan kiralitas yang biasa ditemukan
dalam sistem kehidupan. Salah satu manifestasi dari kiralitas ini adalah
bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memutar cahaya terpolarisasi
ke arah yang berbeda.
 Pelipatan protein menyangkut geometri kompleks dan isomer yang
berbeda yang dapat dimiliki protein.

29
Tipe struktur molekul[sunting | sunting sumber]

Geometri molekul air

Sudut ikatan adalah sudut geometris antara dua ikatan yang berdekatan. Beberapa
bentuk umum molekul sederhana meliputi:

 Linear: Dalam model linear, atom dihubungkan dalam garis lurus. Sudut
ikatan ditetapkan pada 180 °. Misalnya, karbon dioksida dan nitrat oksida
memiliki bentuk molekul linear.
 Trigonal planar: Molekul dengan bentuk planar trigonal agak segitiga
dan dalam satu bidang. Akibatnya, sudut ikatan ditetapkan pada 120°.
Misalnya, boron trifluorida.
 Tekuk: Molekul menekuk atau sudutnya memiliki bentuk non linear.
Misalnya, air (H2O), yang memiliki sudut sekitar 105°. Molekul air
memiliki dua pasang elektron berpasangan dan dua pasangan elektron
bebas.
 Tetrahedral:Tetra- menunjukkan empat, dan -hedral berhubungan
dengan muka padatan, sehingga "tetrahedral" berarti "memiliki empat
muka". Bentuk ini ditemukan bila terdapat empat ikatan semua pada satu
atom pusat, tanpa pasangan elektron bebas. Sesuai dengan teori VSEPR,
sudut ikatan antara ikatan elektron adalah arccos(−1/3) = 109.47°. Sebagai
contoh, metana (CH4) adalah molekul tetrahedral.
 Oktahedral:Okta- menunjukkan delapan, dan -hedral berhubungan
dengan muka padatan, jadi "oktahedral" berarti "memiliki delapan muka".
Sudut ikatannya adalah 90 derajat. Contohnya, belerang heksafluorida
(SF6) adalah suatu molekul oktahedral.
 Trigonal piramidal: Molekul trigonal piramidal memiliki bentuk
piramida dengan dasar segitiga. Tidak seperti bentuk planar linier dan
trigonal tapi mirip dengan orientasi tetrahedral, bentuk piramida
memerlukan tiga dimensi untuk memisahkan elektron sepenuhnya. Di sini,
hanya ada tiga pasang elektron berikat, meninggalkan satu pasangan
tunggal yang tidak dapat dibagikan. Pasangan lonjakan pasang-pasangan
diam mengubah sudut ikatan dari sudut tetrahedral ke nilai yang sedikit
lebih rendah.[9] Contohnya, amonia (NH3).

Tabel VSEPR[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Teori VSEPR § Metode AXE

Sudut ikatan pada tabel di bawah ini adalah sudut ideal dari teori teori VSEPR
yang sederhana, diikuti oleh sudut sebenarnya untuk contoh yang diberikan di

30
kolom berikut dimana ini berbeda. Untuk banyak kasus, seperti trigonal piramidal
dan tekuk (bengkok), sudut sebenarnya untuk contoh berbeda dari sudut ideal,
namun semua contoh berbeda dengan jumlah yang berbeda. Misalnya, sudut H2S
(92°) berbeda dari sudut tetrahedral H2O (104.48°).

Sudut
Domain
Pasangan Pasangan ikatan ideal
elektron
Elektron Elektron Bentuk (sudut Contoh Gambar
(bilanga
Ikatan Bebas ikatan
n sterik)
contoh)

2 0 2 linear 180° CO2

trigonal
3 0 3 120° BF3
planar

2 1 3 tekuk 120° (119°) SO2

4 0 4 tetrahedral 109.5° CH4

trigonal 109.5
3 1 4 NH3
piramidal (107.8°)

109.5°
2 2 4 tekuk (104.48°)[10] H2O
[11]

trigonal
90°, 120°,
5 0 5 bipiramida PCl5
180°
l

ax–ax 180°
(173.1°),
jungkat-
4 1 5 eq–eq 120° SF4
jungkit
(101.6°),
ax–eq 90°

31
Sudut
Domain
Pasangan Pasangan ikatan ideal
elektron
Elektron Elektron Bentuk (sudut Contoh Gambar
(bilanga
Ikatan Bebas ikatan
n sterik)
contoh)

90° (87.5°),
3 2 5 bentuk-T ClF3
180° (175°)

2 3 5 linear 180° XeF2

6 0 6 oktahedral 90°, 180° SF6

persegipira
5 1 6 90° (84.8°) BrF5
midal

persegi
4 2 6 90°, 180° XeF4
planar

pentagonal
90°, 72°,
7 0 7 bipiramida IF7
180°
l

pentagonal 72°, 90°,


6 1 7 XeOF5−
piramidal 144°

pentagonal
5 2 7 72°, 144° XeF5−
planar

persegianti
8 0 8 XeF82−
prismatik

trigonal
9 0 9 prismatik ReH92−
tricapped

Representasi 3D

 Garis atau batang (tongkat/pasak) – inti atom tidak terwakili, hanya


ikatan sebagai batang atau garis. Seperti dalam struktur molekul 2D dari
jenis ini, atom tersirat pada setiap simpul.

32
 Plot kerapatan elektron – menunjukkan kepadatan elektron yang
ditentukan baik secara kristalografis atau menggunakan mekanika
kuantum daripada atom atau ikatan yang berbeda.

 Bola-dan-pasak – inti atom diwakili oleh bola dan ikatan sebagai pasak
(batang).

 Model ruang terisi atau model CPK (juga sebuah skema pewarnaan atom
dalam representasi) – molekul diwakili oleh bidang yang tumpang tindih
yang mewakili atom.

 Kartun – Representasi yang digunakan untuk protein di mana loop,


lembar beta, heliks alfa diwakili secara diagram dan tidak ada atom atau
ikatan yang diwakili secara eksplisit hanya tulang punggung protein
sebagai pipa halus.

33
Semakin besar jumlah pasangan tunggal yang terkandung dalam molekul semakin
kecil sudut antara atom molekul itu. Teori VSEPR meramalkan bahwa pasangan
tunggal menolak satu sama lain, sehingga mendorong atom yang berbeda menjauh
darinya.

34

Anda mungkin juga menyukai