Struktur lewis atau sering disebut rumus lewis adalah suatu pola
atau diagram yang menggambarkan jumlah elektron valensi dari atom-
atom yang akan membentuk ikatan kimia. Struktur lewis ini berbentuk
titik, silang atau bulatan-bulatan yang mengelilingi lambang atomnya, baik
atom tunggal maupun atom-atom yang berikatan.
Struktur lewis ini juga dikenal denga rumus atau diagram titik
elektron dan ada juga yang menyebutnya diagram titik lewis. Keberadaan
struktur lewis ini sangat penting untuk menggambarkan jenis ikatan kimia
yang terjadi dalam suatu senyawa serta proses terbentuknya ikatan kimia
tersebut. Selain itu, struktur lewis juga dapat digunakan untuk
menggambarkan rumus molekul atau senyawa.
1. Lambang Titik
1
2. Lambang Silang
3. Lambang Bulatan
4. Lambang Kombinasi
2
garis pada struktur lewis ini disebut dengan rumus bangun. Dimana
sepotong garis menyatakan sepasang elektron yang digunakan bersama.
Perhatikan aturan berikut
1 garis = 1 pasang elektron ikatan (2 elektron)
3
Berikut ini adalah langkah-langkah sistematis untuk menggambarkan
struktur lewis molekul atau senyawa.
Kemudian kita tentukan jumlah PEI dan PEB, dengan rumus yang
telah disebutkan di atas,
PEI = 34/8 = 4 sisa 2
PEB = 2/2 = 1
4
Dari hasil perhitungan PEI dan PEB di atas berarti senyawa
XeO2F2 memiliki 4 ikatan dan 1 pasang elektron bebas di atom pusat.
Dan yang menjadi atom pusat dari senyawa XeO2F2 adalah Xe karena
jumlah atomnya paling sedikit. Kemudian gambarkan struktur lewis
Elektron Valensi F = 7
Untuk mencapai kaidah oktet, maka atom F membutuhkan 1 elektron,
sehingga 2 atom F membutuhkan 2 elektron dari Xe. Sisa elektron Xe
untuk berikatan adalah 6 – 2 = 4 elektron.
Elektron Valensi O = 6
Untuk mencapai kaidak oktet, maka atom O membutuhkan 2 elektron,
sehingga 2 atom O membutuhkan 4 elektron dari Xe. Dan sisa elektron
Xe adalah nol.
PEI Xe = 6 elektron
memasangkan memasangkan
Xe → 1 elektron 1 elektron ← F
PEI Xe = 6 – 1 = 5 elektron PEB F = 7 – 1 = 6 elektron
Xe → 1 elektron 1 elektron ← F
PEI Xe = 5 – 1 = 4 elektron PEB F = 7 – 1 = 6 elektron
Xe → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI Xe = 4 – 2 = 2 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron
Xe → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI Xe = 2 – 2 = 0 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron
5
Struktur lewis XeO2F2 apabila disederhanakan dengan rumus bangun
lewis adalah sebagai berikut
Kemudian kita tentukan jumlah PEI dan PEB, dengan rumus yang
telah disebutkan di atas,
PEI = 24/8 = 3 sisa 0
PEB = 0
Dari hasil perhitungan PEI dan PEB di atas berarti senyawa
SO3 memiliki 3 ikatan dan tidak ada pasangan elektron bebas di atom
pusat. Dan yang menjadi atom pusat dari senyawa SO3 adalah S karena
6
Pola struktur lewisnya adalah sebagai berikut
PEI S = 6 elektron
memasangkan memasangkan
S → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI S = 6 – 2 = 4 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron
S → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI S = 4 – 2 = 2 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron
S → 2 elektron 2 elektron ← O
PEI S = 2 – 2 = 0 elektron PEB O = 6 – 2 = 4 elektron
7
STRUKTUR KIMIA
m
o Asam
l Tembaga(I)
tioasetat, Intan,
e Iodida, Logam
CH3- Cn
k CuI2
COSH
u
l
Ikatan Ikatan
m Ikatan Ikatan
kovalen kovalen
e ionik logam
molekul retikuler
n
g
acu pada urutan spasial atom dalam molekul (termasuk panjang
ikatan dan sudut ikatan) serta ikatan kimia yang memegang atom bersama-
sama. Geometri molekul harus menjelaskan bentuk molekul paling
sederhana seperti oksigen atau nitrogen, yang lebih kompleks, seperti
molekul protein atau DNA Dengan istilah ini kita juga bisa merujuk pada
struktur dimana tidak ada molekul itu sendiri.
8
Senyawa ionik atau kovalen tidak membentuk molekul namun membentuk
jaringan tiga dimensi, agregat besar atom atau ion, dengan struktur reguler,
simetris dan periodik.
Begitu struktur kimia dari suatu molekul dikenal atau diasumsikan,
adalah mungkin untuk mewakilinya dengan menggunakan model bola
molekuler seperti model bola-dan-pasak atau model ruang terisi.
Molekul boro
Molekul sili
Molekul karb n trifluorida,
Molekul air, Molekul tiotion kon
onil sulfida, BF3,
H2O il, S2F2 tetrafluorida
S=C=O menunjukkan
, SiF4
mode vibrasi
9
Dua ikatan
4 PE 3 PE 4 PE 4 PE
rangkap dua
Heliks α
Benzena DNA Hemoglobin
(protein)
Watson dan
Pauling dan Max F.
Kekulé (1865) Crick (1953
Corey (1951) Perutz (1960)
)
10
B. PENENTUAN STRUKTUR KIMIA
Dalam menentukan struktur senyawa kimia, yang umumnya
bertujuan untuk mendapatkan, minimal, pola dan multiplisitas ikatan
antara semua atom dalam molekul; Bila mungkin, seseorang dapat mencari
koordinat spasial tiga dimensi dari atom-atom di dalam molekul (atau zat
padat lainnya). Metode yang dengannya seseorang dapat menjelaskan
struktur dari sebuah molekul termasuk spektroskopi seperti resonansi
magnetik nuklir (proton dan karbon-13 NMR), berbagai
metode spektrometri massa (untuk memberikan massa molekul
keseluruhan, serta fragmen massa), dan kristalografi sinar-x bila
memungkinkan.[15][16] Teknik terakhir bisa menghasilkan model tiga
dimensi dengan resolusi resolusi resolusi optik, selama kristal tersedia.
Ketika sebuah molekul memiliki spin elektron yang tidak berpasangan
dalam gugus fungsional strukturnya, ENDOR dan spektroskopi resonansi
spin elektron juga dapat dilakukan.
11
IKATAN KIMIA
A. PengertianIkatan Kimia
Ikatankimiaadalahikatan yang terjadiapabila atom-atom
suatuunsurbergabung. ikatankimiatersebutdigunakanuntukmembentuksuat
umolekuldaridua atom ataulebih. ikatankimiaterbagimenjadi 3 jenis,
yaituikatan ion, ikatankovalen, danikatanhidrogen.
B. JenisIkatan Kimia
1. Ikatan ion
Ikatan ion adalahikatan yang terjadiakibatgayatarik-menarikantara
ion positifdan ion negatif.
Ikataniniterjadiantaraunsurlogamdanunsurnonlogam. Suatusenyawa
yang mengandungikatan ion disebutsenyawaionik.
Contohikatan ion :
NaCl —> Na+ + Cl-
Bedasarkancontohdiatas, NaClteruraimenjadi ion positif (Na+) dan ion
negatif (Cl-).
Senyawaionikmemiliki "ciri-ciriikatan ion" sebagaiberikut :
a. Mempunyaititikdidihdantitiklelehtinggi;
b. Berwujudpadatpadasuhukamar;
c. Bersifatkonduktordalamkeadaanmurni.
2. Ikatankovalen
Ikatankovalenadalahikatan yang
terjadikarenapenggunaanpasanganelektronolehdua atom yang
berikatan. Ikataniniterjadiolehunsurnonlogamdenganunsurnonlogam.
Senyawa yang berikatankovalendisebutsenyawakovalen.
Ikatankovalenterdiridariikatankovalentunggal,
ikatankovalenrangkapdua,
ikatankovalenrangkaptigadanikatankovalenkoordinasi.
Contohsenyawakovalen : HNO3
Ciri-cirisenyawakovalen sebagaiberikut :
a. Mempunyaititikdidihdantitikleleh yang rendah;
b. Berwujudpadat, cairdan gas;
c. Bersifat isolator dalamkeadaanmurni.
3. IkatanHidrogen
12
Ikatanhidrogenadalahikatan yang terjadiantara atom hidrogen yang
berikatandengan atom unsur F, O, atau N.
ikatanhidrogenbersifatsangatkuatkarena atom H terikatpadaunsur yang
memilikikelektronegatifan yang sangatbesar (F, O, atau N).
Ciri-ciriIkatan hidrogen
memilikititikdidihdantitiklelehsangattinggi.
ContohikatanHidrogen
H-O-H
13
TATA NAMA SENYAWA (IONIK)
Dalam tutorial inikitaakanmembahascaramemberinamasenyawa yang
terbentukdariikatanionik. Pembahasandibatasipadasenyawaberikatanionik yang
terbentukdariunsur-unsurgolonganutama (golongan A).
Untuksenyawaberikatanionik yang melibatkanunsurgolongantransisi (B),
akankitabahasdalamtatanamasenyawa (redoks).
Ikatanionik
Ikatanionikadalahikatan yang terbentukantaraunsurlogam (sebagai ion positif)
denganunsur non logam (sebagai ion negatif).
Ikatanionikterbentukkarenaadanyaupayaunsur/atom untukmencapaikestabilan.
Mekanismepembentukanadalahsebagaiberikut:
Unsurlogammelepaskanelektronmembentuk ion positif,
elektron yang dilepasditangkapolehunsur non logammembentuk ion negatif
Ion positifdannegatifakantarik-menarik (melekat) membentuksuatusenyawa.
Tata namasenyawaberikatanionik
Pemberiannamauntuksenyawaionik (menurut IUPAC)
adalahpenggabunganantaranama ion positifdan ion negatif. Jumlah atom
dalamsenyawatidakdihitung (tanpamenggunakanawalan mono-, di-, tri-, dst.).
Nama senyawaberikatanionik = nama ion positif + nama ion negatif
(tanpamenggunakanawalan mono-, di-, tri-, dst)
Dalamtabelberikutdisajikanbeberapanama ion
positifdannegatifmonoatomikdariunsurgolongan A:
catatan:
14
Ada beberapaunsurgolongan A yang tidakdicantumkandalamtabel di atas,
karenatidakumumdijumpaidalampembahasansenyawaberikatanionik.
Unsurtersebutadalah:
Unsur-unsur yang dianggapsudahstabil, sehinggatidakmembentukikatanionik.
contoh: seluruhunsurgolongan VIII A (gas mulia).
Unsur-unsur non logam yang lebihcenderungberikatankovalen. Contoh: karbon
(C), silikon (Si), dll.
Unsur-unsur logam yang dapatmembentuk ion positif,
tetapimemilikibeberapanilaibilanganoksidasi.
Penamaannyaakanmengikutiaturanpenamaansenyawa redoks (dibahasdalam
tutorial tersendiri). Contoh: timbal (Pb), timah (Sn), dll.
Contoh
Soal:
Tuliskannamauntuksenyawa-senyawaberikut: LiI, K3N, AlI3, dan BeF2!
Jawab:
LiI = Lithium iodida
K3N = Kaliumnitrida
AlI3 = Aluminiumiodida
BeF2 = Beriliumfluorida
Ion Khusus
Ada ion yang tidakhanyaterdiridarisatu atom (monoatomik), melainkanbeberapa
atom (poliatomik). Ion-ion inimemilikinamakhususdanbiasanyaterdiridariunsur-
unsurnonlogam. Pembahasan ion-ion iniakankitajumpaipadamateri Asam-Basa.
Karenaseringdigunakanbersama ion monoatomik, sebagaibahanperbandingan,
berikut kami sajikanbeberapanama ion poliatomik.
Jawab:
LiNO3 = Lithium nitrat
15
K2SO4 = Kaliumsulfat
NH4Cl = Amoniumklorida
(NH4)2CO3 = Amoniumkarbonat
Dewasaini, jutaansenyawatelahdikenaldantiaptahunditemukanribuansenyawabaru,
sehinggadiperlukancara (sistem) untukpemberiannamasenyawa.
Karenamustahilbagikitauntukmenghafalkanjutaannamadansetiapnamaberdirisendi
ritanpakaitanantara yang satudengan yang lainnya. Penamaansenyawa di aturoleh
IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry).
ApaituSenyawaPoliatomik?
16
Senyawapoliatomikdapatterbentukdarikationmonoatomikdengan anion
poliatomikataukationpoliatomikdengan anion monoatomik/poliatomik.
Contohsenyawapoliatomikadalahsebagaiberikut.
17
NO3- = Nitrat NO2- = Nitrit
Pemberiannamasenyawapoliatomdiawalidenganmenyebutkannamakationkemudia
nnamaanionnya.
Rumuspenamaansenyawapoliatomikdapatkitatuliskansebagaiberikut.
Contoh:
NaNO2 = Natriumnitrit CaSO4 = Kalsiumsulfat
NaNO3 = Natriumnitrat MgCO3 = Magnesium karbonat
K2SO3 = Kaliumsulfit Ba(NO3)2 = Barium nitrat
K2SO4 = Kaliumsulfat Al2(SO4)3 = Aluminium sulfat
NaOH = Natriumhidroksida NaCN = NatriumSianida
NaClO = Natriumhipoklorit
NaClO2 = Natriumklorit
NaClO3 = Natriumklorat
NaClO4 = Natriumperklorat
18
TabelJenis-JenisKationMonoatomikdanPoliatomik
19
14 SO32– Sulfit 29 CrO42– Kromat
15 SO42– Sulfat 30 Cr2O72– Dikromat
ContohSoal #1
Tuliskannamasenyawapoliatomberikutini.
1.K2SO4 6.CaC2O4
2.Mg(NO3)2 7.NaCN
3.Pb(NO3)2 8.KNO3
4.Hg(CN)2 9.CuSO4
5.Ca3(PO4)2 10.BaCO3
Jawab
1.K2SO4 → K+ + SO42- = kaliumsulfat
2.Mg(NO3)2 → Mg2+ + NO3- = magnesium nitrat
3.Pb(NO3)2 → Pb2+ + NO3- = timbal(II) nitrat
4.Hg(CN)2 → Hg2+ + CN- = raksa(II) sianida
5.Ca3(PO4)2 → Ca2+ + PO43- = kalsiumfospat
6.Ca(C2O4) → Ca2+ + C2O42- = kalsiumoksalat
7.NaCN → Na+ + CN- = NatriumSianida
8.KNO3 → K+ + NO3- = kaliumnitrat
9.CuSO4 → Cu2+ + SO42- = tembaga(II) sulfat
10.BaCO3 → Ba2+ + CO32- = barium karbonat
20
ContohSoal #2
Tuliskanlahrumussenyawapoliatomikdarinama-namasenyawaberikutini.
1.Sengnitrat
2.Kalsiumsulfat
3.Magnesiumfosfat
4.Natriumoksalat
5.Tembaga(II) nitrat
Jawab
1.Sengnitrat → seng (Zn2+) + nitrat (NO3-) = Zn(NO3)2
2.Kalsiumsulfat → kalsium (Ca2+) + sulfat (SO42-) = CaSO4
3.Magnesiumfosfat → magnesium (Mg2+) + fosfat (PO43-) = Mg3(PO4)2
4.Natriumoksalat → Natrium (Na+) + oksalat (C2O42-) = Na2(C2O4)
5.Tembaga(II) nitrat → tembaga(II) {Cu2+} + nitrat (NO3-) = Cu(NO3)2
21
JENIS DAN PEMBENTUKAN IKATAN
KOVALEN
Apaitupengertianikatankovalen ? apasajajenis-
jenisdanpembentukanikatankovalenitu ?. Nah,
untukmenjawabpertanyaaninikitaakanbahassemuanya di halamanini.
A. PengertianikatanKovalen
Atom nonlogamsejenismisalnya O2, N2, Br2, F2, I2, Cl2 dan H2. Atom yang
berbedajenisnonlogamnya, misalnya H2O, CO2 dansebagainya.
Untukmengetahuimacam-macam atom nonlogam,
bisadibacatentang memahamiunsur-unsurdalamkimia ataujikatemen-
temensiswapediainginmelihattabelperiodikunsur,
bisabukahalamanini: tabelperiodikunsur.
Dalammenggambarkanikatankovaleninikitadapatmenggunakanrumus Lewis
yaituberupasepasangtitik o dan x yang menggambarkanpasanganelektronikatan
(PEI) ataubisajugamenggunakansatugaris (-).
Sedangkanuntukpasanganelektronbebas (PEB)
digambarkansebagaiduabuahtitikoo.
Masihbingung? perhatikancontohikatankovalenberikutini.
a. H2
22
b. H2O
B. Jenis-jenisdanpembentukanikatankovalen
Apasajamacam-macamataujenis-jenisikatankovalenitu?. Biarlebihpaham,
kitaakanbahas pula contoh-contohikatankovalenbeserta proses
pembentukanikatankovalen.
Macam-macamikatankovalenberdasarkanjumlah PEI
dapatdibagimenjaditigayakni:
a. Ikatankovalentunggal
Ikatankovalentunggalmerupakanikatankovalen yang memiliki 1 pasang PEI
(PasanganelektronIkatan).
Contoh:
H2 dan H2O memiliki konfigurasielektron H=1 dan O=2,6
H2 ditulis H – H
H2O ditulis H – O – H
b. Ikatankovalenrangkapdua
Ikatankovalenrangkapduamerupakanikatankovalen yang memiliki 2 pasang PEI
(PasanganelektronIkatan).
Contoh:
23
c. Ikatankovalenrangkaptiga
Ikatankovalenrangkaptigamerupakanikatankovalen yang memiliki 3 pasang PEI
(Pasanganikatankovalen).
Contoh:
N2 memilikikonfigurasielektron N=2,5
Untukmencapaikestabilan, maka atom N harusmenerima 3 elektron. Nah, jikaada
2 atom N berdekatan, makamasing-masingakansalingmemberidanmenerimatiga
atom sehinggamenjadi N = N
24
macamikatankovalenbedasarkankepolaranikatan yang diberijudul IkatanKovalen
Nonpolar, Polar danKoordinasi.
Elektronegativitaslebihmerupakankonsepdanbukanproperti. Dengandemikian,
nilaiuntukinidiperkirakanataudihitungdanbukandiukur. Selamabertahun-tahun,
ahlikimiatelahmenemukanberbagaicarauntukmenghitungnilai-
nilaiuntukelektronegativitas.
Elektronegativitasberubahketikatabelperiodikdimajukandanditurunkan.
Tidakadanilai yang diberikanuntuk gas inert
karenamerekatidakmudahberikatandengan atom lain.
Ukuranelektronegativitas
25
unsurtersebutditabulasidalamurutanmenurundarikeelektronegatifan, fluormenjadi
yang paling elektronegatifdansesium yang paling sedikit.
Skalatersebutberasaldariperbandinganenergi yang
terkaitdenganikatankimiaantaraberbagaikombinasi atom. Skala yang
sangatmiripdengannilai Pauling telahdiperolehdenganpengukuranpotensiionisasi
atom danafinitaselektron (Encyclopædia Britannica, 2011). Gambar 1
(lihatpengantar) menunjukkanskalaelektronegativitas Pauling (Electronegativity
Table of the Elements, S.F.).
kecendrunganelektronegativitas
26
TautanPolaritas
Variasipentingdalamikatankovalenadalahpadadayatarik yang
diberikanpadaelektronolehdua atom yang terhubungsatusama lain.
Jikaadaketertarikan yang samadarikedua atom, makakitamemilikiikatan nonpolar.
Gambar 3:
molekuldengandua atom denganelektronegativitas yang sama
Jika atom sama-samaelektronegatif, keduanyamemilikikecenderungan yang
samauntukmenarikpenyatuanpasanganelektron, alasanmengapamerekaakanberada
di setengahjalanantarakedua atom.
Perananelektronegativitas
KeelektronegatifansuatuunsurmembantukitamenentukanseberapabesarAndaingin
mendapatkanataukehilanganelektrondalamsuatureaksikimia.
Inibagusuntukmengetahuiapakahsuatureaksiakanterjadiatautidak. Kita
dapatmenentukanbahwasenyawatersebutadalahion, polar atau non-polar
denganperbedaankeelektronegatifan.
Dalamartipraktis,
salahsatudariduaunsurdenganperbedaankeelektronegatifankurangdari
0,3dianggapkovalen non-polar.
27
Padaperbedaanpolaritassekitar 1,7,
dianggapbahwaitutidaklagiikatankovalendanituadalahkarakteristikinteraksielektro
statikdarisenyawaionik.
Tentusaja, Andatidakakanberharapbanyakberbagielektronikdalammolekulseperti
KF, tetapiadapertukaranelektronkecil pula.
Geometri molekul
LoncatkenavigasiLoncatkepencarian
Penentuan[sunting | suntingsumber]
Geometrimolekulerdapatditentukandenganberbagaimetodespektroskopidanmeto
dedifraksi. Spektroskopiinframerah, spektroskopirotasidanspektroskopi
Ramandapatmemberiinformasimengenaigeometrimolekuldari detail absorbansi,
vibrasidanrotasi yang terdeteksiolehteknikini. Kristalografisinar-X, difraksi
28
neutrondandifraksielektrondapatmemberikanstrukturmolekuluntukpadatankristalb
erdasarkanjarakantara inti atom dankonsentrasikerapatanelektron.
Metodedifraksielektron gasdapatdigunakanuntukmolekulkecildalamfase gas.
MetodeNMRdanFRETdapatdigunakanuntukmenentukaninformasipelengkapterma
sukjarakrelatif,[4][5][6]sudut dihedral,[7][8]sudut, dankonektivitas. Molekul yang
lebihbesarseringadadalambeberapageometristabil(isomerismekonformasi) yang
mendekatienergipadapermukaanenergipotensial.Geometrijugadapatdihitungdenga
nmetodekimiakuantumab initiodenganakurasitinggi.
Geometrimolekulerbisaberbedasepertipadatan, dalamlarutan, dansebagai gas.
Posisi masing-masing atom ditentukan oleh sifat ikatan kimia yang dengannya
terhubung ke atom tetangganya. Geometri molekul dapat digambarkan oleh posisi
atom-atom ini dalam ruang, yang meningkatkan panjang ikatan dari dua atom
yang bergabung, sudut ikatan dari tiga atom yang terhubung, dan sudut torsi
(sudut dihedral) dari tiga ikatan tersebut.
Isomer
Isomer adalah jenis molekul yang memiliki rumus kimia tetapi memiliki geometri
yang berbeda, menghasilkan sifat yang sangat berbeda:
Suatu zat murni terdiri dari hanya satu jenis isomer dari molekul
(semuanya memiliki struktur geometris yang sama).
Isomer struktural memiliki rumus kimia yang sama namun pengaturan
fisiknya berbeda, sering membentuk geometri molekul alternatif dengan
sifat yang sangat berbeda. Atom tidak terikat (terhubung) bersamaan
dalam urutan yang sama.
o Isomer fungsional adalah jenis khusus isomer struktural, di mana
beberapa kelompok atom menunjukkan jenis perilaku khusus,
seperti eter atau alkohol.
Stereoisomer mungkin memiliki banyak sifat fisikokimia serupa (titik
leleh, titik didih) dan pada saat yang sama aktivitas biokimia yang sangat
berbeda. Ini karena mereka menunjukkan kiralitas yang biasa ditemukan
dalam sistem kehidupan. Salah satu manifestasi dari kiralitas ini adalah
bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memutar cahaya terpolarisasi
ke arah yang berbeda.
Pelipatan protein menyangkut geometri kompleks dan isomer yang
berbeda yang dapat dimiliki protein.
29
Tipe struktur molekul[sunting | sunting sumber]
Sudut ikatan adalah sudut geometris antara dua ikatan yang berdekatan. Beberapa
bentuk umum molekul sederhana meliputi:
Linear: Dalam model linear, atom dihubungkan dalam garis lurus. Sudut
ikatan ditetapkan pada 180 °. Misalnya, karbon dioksida dan nitrat oksida
memiliki bentuk molekul linear.
Trigonal planar: Molekul dengan bentuk planar trigonal agak segitiga
dan dalam satu bidang. Akibatnya, sudut ikatan ditetapkan pada 120°.
Misalnya, boron trifluorida.
Tekuk: Molekul menekuk atau sudutnya memiliki bentuk non linear.
Misalnya, air (H2O), yang memiliki sudut sekitar 105°. Molekul air
memiliki dua pasang elektron berpasangan dan dua pasangan elektron
bebas.
Tetrahedral:Tetra- menunjukkan empat, dan -hedral berhubungan
dengan muka padatan, sehingga "tetrahedral" berarti "memiliki empat
muka". Bentuk ini ditemukan bila terdapat empat ikatan semua pada satu
atom pusat, tanpa pasangan elektron bebas. Sesuai dengan teori VSEPR,
sudut ikatan antara ikatan elektron adalah arccos(−1/3) = 109.47°. Sebagai
contoh, metana (CH4) adalah molekul tetrahedral.
Oktahedral:Okta- menunjukkan delapan, dan -hedral berhubungan
dengan muka padatan, jadi "oktahedral" berarti "memiliki delapan muka".
Sudut ikatannya adalah 90 derajat. Contohnya, belerang heksafluorida
(SF6) adalah suatu molekul oktahedral.
Trigonal piramidal: Molekul trigonal piramidal memiliki bentuk
piramida dengan dasar segitiga. Tidak seperti bentuk planar linier dan
trigonal tapi mirip dengan orientasi tetrahedral, bentuk piramida
memerlukan tiga dimensi untuk memisahkan elektron sepenuhnya. Di sini,
hanya ada tiga pasang elektron berikat, meninggalkan satu pasangan
tunggal yang tidak dapat dibagikan. Pasangan lonjakan pasang-pasangan
diam mengubah sudut ikatan dari sudut tetrahedral ke nilai yang sedikit
lebih rendah.[9] Contohnya, amonia (NH3).
Sudut ikatan pada tabel di bawah ini adalah sudut ideal dari teori teori VSEPR
yang sederhana, diikuti oleh sudut sebenarnya untuk contoh yang diberikan di
30
kolom berikut dimana ini berbeda. Untuk banyak kasus, seperti trigonal piramidal
dan tekuk (bengkok), sudut sebenarnya untuk contoh berbeda dari sudut ideal,
namun semua contoh berbeda dengan jumlah yang berbeda. Misalnya, sudut H2S
(92°) berbeda dari sudut tetrahedral H2O (104.48°).
Sudut
Domain
Pasangan Pasangan ikatan ideal
elektron
Elektron Elektron Bentuk (sudut Contoh Gambar
(bilanga
Ikatan Bebas ikatan
n sterik)
contoh)
trigonal
3 0 3 120° BF3
planar
trigonal 109.5
3 1 4 NH3
piramidal (107.8°)
109.5°
2 2 4 tekuk (104.48°)[10] H2O
[11]
trigonal
90°, 120°,
5 0 5 bipiramida PCl5
180°
l
ax–ax 180°
(173.1°),
jungkat-
4 1 5 eq–eq 120° SF4
jungkit
(101.6°),
ax–eq 90°
31
Sudut
Domain
Pasangan Pasangan ikatan ideal
elektron
Elektron Elektron Bentuk (sudut Contoh Gambar
(bilanga
Ikatan Bebas ikatan
n sterik)
contoh)
90° (87.5°),
3 2 5 bentuk-T ClF3
180° (175°)
persegipira
5 1 6 90° (84.8°) BrF5
midal
persegi
4 2 6 90°, 180° XeF4
planar
pentagonal
90°, 72°,
7 0 7 bipiramida IF7
180°
l
pentagonal
5 2 7 72°, 144° XeF5−
planar
persegianti
8 0 8 XeF82−
prismatik
trigonal
9 0 9 prismatik ReH92−
tricapped
Representasi 3D
32
Plot kerapatan elektron – menunjukkan kepadatan elektron yang
ditentukan baik secara kristalografis atau menggunakan mekanika
kuantum daripada atom atau ikatan yang berbeda.
Bola-dan-pasak – inti atom diwakili oleh bola dan ikatan sebagai pasak
(batang).
Model ruang terisi atau model CPK (juga sebuah skema pewarnaan atom
dalam representasi) – molekul diwakili oleh bidang yang tumpang tindih
yang mewakili atom.
33
Semakin besar jumlah pasangan tunggal yang terkandung dalam molekul semakin
kecil sudut antara atom molekul itu. Teori VSEPR meramalkan bahwa pasangan
tunggal menolak satu sama lain, sehingga mendorong atom yang berbeda menjauh
darinya.
34