Anda di halaman 1dari 3

Pereaksi Pembatas dan pereaksi sisa atau berlebih

Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan Kedua
- Menjelaskan pengertian pereaksi terbatas dan pereaksi berlebih
- Menyebutkan langkah-langkah menentukan pereaksi terbatas dan pereaksi berlebih
- Menentukan pereaksi terbatas dan pereaksi berlebih

Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang benar-benar habis digunakan dalam reaksi.
Pereaksi sisa atau berlebih adalah reaktan yang tidak sepenuhnya habis digunakan selama
reaksi kimia, dengan kata lain ada beberapa dari reaktan yang tersisa setelah reaksi.

Cara menentukan pereaksi pembatas dan pereaksi sisa/berlebih :


 Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi kimia
 Hitung mol yang tersedia dari tiap reaktan dalam reaksi kimia
 Gunakan persamaan reaksi setara untuk menentukan rasio mol dari reaktan dalam
reaksi kimia
 Bandingkan mol yang tersedia dari tiap reaktan ke mol yang diperlukan untuk reaksi
lengkap dengan menggunakan rasio mol

 Reagen pembatas adalah reaktan yang akan benar-benar habis digunakan. Akan ada
beberapa mol reaktan yang tersisa setelah reaksi selesai, yang disebut pereaksi berlebih
 Yield = Berat hasil x 100%
Berat umpan
 Konversi = jumlah mol reaktan yang bereaksi x 100 %
jumlah mol reaktan yang masuk reaktor
 Recovery = Jumlah mol produk x 100 %
Jumlah mol umpan
 Limiting Reaktan = Reaktan yang jumlah molnya habis terlebih dahuludibanding
reaktan yang lain.

 % Excess = Jumlah mol sisa x 100 %


Jumlah mol yang bereaksi

Contoh Soal Pereaksi Pembatas dan Berlebih


6,4 gram metana dibakar dengan 16 gram gas oksigen menurut reaksi berikut ini.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Senyawa manakah yang merupakan pereaksi pembatas?
(Ar C = 12, O = 16, dan H = 1)

Reaksi di atas belum setara, sehingga perlu disetarakan terlebih dahulu. Bentuk setara dari
persamaan reaksi tersebut adalah sebagai berikut.
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)

Jumlah mol O2
⇒ Mol O2 = m/Mr
⇒ Mol O2 = 16/32
⇒ Mol O2 = 0,5

Selanjutnya bagi mol reaktan dengan koefisien masing-masing. Dari persamaan reaksi, terlihat
bahwa koefisien CH4 = 1 dan koefisien O2 = 2, sehingga kita peroleh:
⇒ CH4 = 0,4/1 = 0,4
⇒ O2 = 0,5/2 = 0,25
Dari hasil perhitungan di atas, nilai yang lebih kecil adalah 0,25 sehingga yang menjadi pereaksi
pembatasnya adalah O2.

Soal Latihan Pereaksi Pembatas dan Berlebih

1. Sebanyak 5,4 gram aluminium dilarutkan dalam 400 mL tembaga(II) sulfat 0,5 M
menurut persamaan reaksi berikut.
Al + CuSO4 → Al2(SO4)3 + Cu
Tentukanlah pereaksi pembatasnya dan pereaksi berlebih

2. 300 mL asam karbonat 0,5 M dicampur dengan 200 mL kalsium hidroksida 0,8 M
menurut reaksi kimia berikut ini.
H2CO3 + Ca(OH)2 → CaCO3 + 2H2O
Tentukanlah senyawa yang merupakan pereaksi pembatas dan pereaksi berlebihnya

3. Diketahui reaksi kimia sebagai berikut.


S(s) + F2(g) → SF6(g)
Jika direaksikan 2 mol S dengan 10 mol F2, tentukan:
■ Berapa mol SF6 yang terbentuk?
■ Zat mana dan berapa mol yang tersisa?

4. Satu mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam
sulfat (H2SO4) sesuai reaksi berikut:
2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l)
Tentukan:
■ Pereaksi pembatas
■ Jumlah mol pereaksi yang sisa
■ Mol Na2SO4 dan mol H2O yang dihasilkan

5. Gas amonia sebanyak 2,24 liter (STP) direaksikan dengan 3,2 gram gas oksigen.
Reaksinya adalah sebagai berikut.
NH3(g) + O2(g) → NO(g) + H2O(g)
Dengan Ar N = 14, H = 1, O = 16
Tentukanlah:
■ Persamaan reaksi setara
■ Pereaksi pembatas
■ Massa pereaksi tersisa
■ Volume NO yang terbentuk pada STP

Anda mungkin juga menyukai