Anda di halaman 1dari 48

1

Teknologi Kontrol dan


Otomasi dalam
Manufaktur

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


PENDAHULUAN
2

Otomasi adalah suatu teknologi yang digunakan


untuk melaksanakan proses atau prosedur kerja
tanpa bantuan manusia. Pekerjaan ini dilakukan
dengan menggunakan suatu program instruksi yang
dikombinasi dengan suatu sistem pengendali untuk
menjalankan instruksi-instruksi tersebut.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
Elemen-Elemen Dasar Suatu Sistem
Otomasi
3

a. Sumber tenaga untuk melaksanakan proses dan


mengoperasikan sistem.
b. Program instruksi untuk mengatur jalannya
proses.
c. Sistem pengendali untuk menjalankan instruksi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB


MALANG
Sumber Tenaga Untuk Melaksanakan
Proses Dan Mengoperasikan Sistem
4

Sumber tenaga paling utama dalam sistem terotomasi adalah


listrik. Tenaga listrik memiliki banyak keunggulan dalam proses
baik yang terotomasi maupun tidak yaitu sebagai berikut :
 Tenaga listrik tersedia sangat luas dengan harga yang layak.
 Tenaga listrik dapat dengan segera diubah menjadi bentuk energi
alternatif yaitu : mekanik, termal, sinar, suara, dan hidrolik.
 Tenaga listrik pada tingkat yang rendah dapat digunakan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi seperti transmisi sinyaI, pemrosesan
informasi serta penyimpanan dan komunikasi data.
 Energi listrik dapat disimpan dalam baterai yang umurnya panjang
agar dapat digunakan di lokasi dimana sumber eksternal energi
listrik tidak tersedia dengan mudah.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Program Instruksi Untuk Mengatur
Jalannya Proses
5

Tindakan yang dilaksanakan oleh proses terotomasi


didefinisikan sebagai program instruksi.

Urutan langkah umum berupa :


a. Masukkan part pada mesin produksi
b. Melaksanakan proses
c. Mengambil part

Selama langkah itu berlangsung, terdapat satu atau


lebih aktivitas yang meliputi perubahan pada satu atau
beberapa parameter proses

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Sistem Pengendali Untuk Menjalankan
Instruksi
6

Sistem pengendali menyebabkan proses


melaksanakan fungsi-fungsi yang didefinisikan,
sesuai dengan tujuan untuk melakukan beberapa
operasi manufaktur.

Kendali dalam suatu sistem terotomasi dapat berupa


sistem siklus tertutup ataupun terbuka.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
7

a. Sistem Kendali Tertutup


Suatu sistem kendali tertutup, juga dikenal dengan
sistem kendali umpan balik, adalah suatu
mekanisme dimana variabel output dibandingkan
dengan parameter input

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
8

b. Sistem Kendali Terbuka


Sistem kendali terbuka beroperasi tanpa adanya
umpan balik. Pengendalian berlangsung tanpa
adanya pengukuran terhadap variabel output,
maka tidak ada pembandingan antara nilai output
aktual dengan parameter input yang diinginkan

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
Prinsip Otomasi dan Strategi Terkait
9

Ada tiga pendekatan untuk menghadapi proyek-


proyek otomasi yaitu :
a. Prinsip USA
b. Strategi Otomasi dan Sistem Produksi
c. Strategi Migrasi Menuju Sistem Otomasi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Prinsip USA
10

Kepanjangan dari simbol USA adalah :


 Understand, mengerti proses yang sedang
berlangsung.
 Simplify, sederhanakan proses tersebut.
 Automate, otomasikan proses tadi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Strategi Otomasi dan Produksi
11

Strategi-strategi tersebut adalah :


 Spesialisasi operasi
 Operasi terkombinasi
 Operasi yang simultan
 Integrasi operasi
 Fleksibilitas yang meningkat
 Perbaikan pemindahan bahan dan pergudangan
 Inspeksi berjalan
 Pengendalian proses dan optimasi
 Pengendalian operasi pabrik
 Manufaktur terintegrasi secara komputer (CIM)

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Strategi Migrasi Menuju Sistem Otomasi
12

Strategi migrasi menuju sistem otomasi yang umum


digunakan adalah :
 Fase 1 : Produksi manual menggunakan stasiun kerja
tunggal beroperator yang beroperasi secara mandiri.
 Fase 2 : Produksi terotomasi menggunakan stasiun
kerja tunggal terotomasi yang beroperasi secara
mandiri.
 Fase 3 : Produksi otomasi terintegrasi menggunakan
stasiun ganda terotomasi dengan operasi berseri dan
sistem pemindahan unit pekerjaan terotomasi antar
stasiun kerja

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Strategi Migrasi Otomasi

13

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Tingkatan Dalam Otomasi
14

Ada 5 tingkatan dalam otomasi yaitu :


a. Tingkat alat
b. Tingkat mesin
c. Tingkat sistem
d. Tingkat pabrik
e. Tingkat perusahaan

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


15

a. Tingkat alat
Tingkat ini meliputi, sensor, dan komponen perangkat keras lain
yang membangun suatu mesin

b. Tingkat mesin
Perangkat keras pada tingkat alat dirakit menjadi mesin individu

c. Tingkat sistem
Suatu sistem adalah sekumpulan mesin atau stasiun kerja yang
dihubungkan dan didukung dengan suatu sistem pemindahan
bahan, komputer dan perangkat lain yang sesuai untuk proses
manufaktur

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


16

d. Tingkat pabrik
Perintah diterima dari sistem informasi perusahaan dan
diterjemahkan menjadi rencana operasi bagi proses produksi.
Fungsi-fungsi yang dilakukan yaitu : pemrosesan order,
perencanaan proses, pengendalian persediaan, pembelian,
perencanaan kebutuhan material, pengendalian lantai
produksi dan pengendalian kualitas.

e. Tingkat perusahaan
Terdiri dari sistem informasi perusahaan. Hal ini
menyangkut semua fungsi-fungsi yang diperlukan untuk
mengelola perusahaan yaitu : pemasaran dan penjualan,
akunting, perancangan, penelitian, perencanaan agregat, dan
penjadwalan produksi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Tingkatan Dalam Otomasi

17

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Alasan Penerapan Otomasi
18

Beberapa alasan penerapan otomasi adalah :


 Meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
 Mengurangi biaya tenaga kerja.
 Meringankan pengaruh kelangkaan tenaga kerja.
 Mengurangi atau menghilangkan tugas-tugas manual dan
kasar.
 Memperbaiki keselamatan pekerja.
 Memperbaiki kualitas produk
 Mengurangi waktu tunggu (lead time) manufaktur
 Melaksanakan proses-proses yang tidak dapat dilakukan
secara manual.
 Menghindari biaya tinggi karena tidak terotomasi.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Sistem Manufaktur Terotomasi
19

Contoh sistem manufaktur terotomasi yaitu :


 Mesin perkakas terotomasi yang memproses benda kerja
(part).
 Sistem perakitan terotomasi.
 Sistem manufaktur yang menggunakan robot industri
untuk melaksanakan operasi atau proses perakitan.
 Pemindahan bahan dan penyimpanan terotomasi untuk
mengintegrasikan operasi-operasi manufaktur.
 Sistem inspeksi terotomasi untuk pengendalian kualitas.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Fungsi - Fungsi Otomasi Lanjut
20

Fungsi-fungsi otomasi lanjut meliputi:


a. Pemantauan keselamatan
b. Diagnosis perawatan dan perbaikan
c. Pendeteksian kesalahan dan pengembalian kondisi
(recovery).

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Pemantauan Keselamatan
21

Pemantauan keselamatan dalam sistem terotomasi melingkupi


penggunaan sensor untuk melacak pengoperasian sistem dan
mengidentifikasi kondisi-kondisi dan kejadian yang berpotensi
tidak aman contohnya :
 Saklar batas (limit switch) untuk mendeteksi posisi part yang tepat
pada perangkat pemegang benda kerja sehingga siklus pemrosesan
dapat dimulai.
 Sensor foto elektrik dipicu dengan terpotongnya berkas sinar. Hal
ini bisa dipakai untuk menandai bahwa part ada diposisi yang tepat
atau untuk mendeteksi adanya orang yang memasuki area sel kerja.
 Sensor temperatur untuk mengindikasi bahwa benda kerja logam
sudah cukup panas untuk dilanjutkan dengan operasi penembakan
panas (hot forg-ing).
 Pendeteksi panas atau asap untuk mendeteksi bahaya kebakaran.
 Keset lantai yang sensitif tekanan untuk mendeteksi adanya orang
yang memasuki area sel kerja.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Diagnosis Perawatan dan Perbaikan
22

Tiga modus operasi yang mencirikan subsistem diagnosis perawatan


dan perbaikan adalah :

a. Pemantauan status
Subsistem diagnosis memantau dan mencatat status
dari sensor-sensor dan parameter kunci sistem
selama beroperasi normal.

b. Diagnosis kegagalan
Modus diagnosis kegagalan diaktifkan apabila kegagalan-
terjadi.

c. Rekomendasi prosedur perbaikan


Subsistem memberi rekomendasi prosedur bagi personil perbaikan
sebagai langkah yang harus diambil untuk perbaikan yang efektif.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
Penemuan Kesalahan dan Pemulihan
Kondisi
23

Dua macam masalah utama dalam perancangan yang


berhubungan dengan pendeteksian kesalahan adalah :
a. Mengantisipasi semua kemungkinan kesalahan yang
dapat terjadi pada suatu proses
b. Menentukan jenis sistem sensor yang tepat dan
perangkat lunak penginterpretasi yang sesuai sehingga
sistem dapat mengenali setiap macam kesalahan

Pemulihan kondisi dari kesalahan berhubungan dengan


penerapan tindakan korektif yang perlu untuk
menyelesaikan kesalahan dan mengembalikan sistem
pada kondisi operasi normal.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
24

Komputer Pengendali
Operasi Manufaktur

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Kebutuhan Pengendalian
25

Pengendalian proses memiliki kebutuhan


berkomunikasi dan berinteraksi dengan proses
secara on-line dan real time. Sebuah kendali real
time mampu merespon dalam waktu yang cukup
singkat dimana kerja proses tidak menurun. Faktor-
faktor yang menentukan apakah kendali komputer
dapat beroperasi secara real time adalah kecepatan
dari unit pemroses utama (CPU), sistem kendalinya
dan rancangan perangkat lunak aplikasinya.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Kemampuan Pengendali Komputer
26
 Polling (sampling data)
Dalam pengendalian proses dengan komputer, polling itu merujuk kepada
pengambilan data (sampling) secara periodik yang mengindikasikan status proses

 Interlock (saling kunci)


Interlock adalah suatu mekanisme pengamanan untuk koordinasi aktivitas dari dua
atau lebih peralatan, dan mencegah satu peralatan mengganggu yang lainnya.

 Sistem interupsi
Suatu sistem interupsi adalah suatu fitur kendali komputer yang memugkinkan
pelaksanaan suatu program dihentikan untuk melakukan program laindalam
rangka merespon sinyal masuk yang mengindikasikan kejadian berskala prioritas
tinggi.

 Penanganan pengecualian
Dalam pengendalian proses, pengecualian adalah suatu kejadian yang berada diluar
keadaan normal atau operasi yang diinginkan proses atau sistem kendali.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Tingkatan Dalam Pengendalian Proses
27

 Kendali dasar
Kendali dasar meliputi fungsi seperti kendali umpan balik,
polling, interlock, interupsi, dan penanganan pengecualian
tertentu.

 Kendali prosedural
Kendali prosedural menjalankan fungsi prosedur pengenalan
kesalahan dan pemulihan kondisi dan pengambilan
keputusan menyangkut keselamatan terhadap bahaya yang
terjadi selama proses berlangsung.

 Kendali koordinasi
Kendali koordinasi mengatur atau mengubah pelaksanaan
program pada tingkat kendali prosedural

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Bentuk Pengendalian Proses Dengan
Komputer
28

Berbagai macam bentuk pemantauan dan


pengendalian proses yang umum dipakai pada
industri saat ini adalah:
 Pemantauan proses dengan komputer
 Kendali digital langsung
 Control numeric dan robotika
 Programmable Logical Control (PLC)
 Kendali pengawasan
 Sistem kendali terdistribusi dan komputer pribadi

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Pemantauan Proses Dengan Komputer
29

Pemantauan proses dengan komputer meliputi


penggunaan komputer untuk mengamati proses dan
peralatan yang terkait serta mengumpulkan dan
mencatat data dari suatu proses. Komputer tidak
digunakan untuk mengendalikan proses secara
langsung. Kendali tetap berada di tangan manusia
yang memanfaatkan data yang membimbingnya
untuk mengelola dan mengoperasikan proses.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
Kendali Digital Secara Langsung (DDC)

30

Kendali Digital Langsung (DDC) adalah sistem


kendali proses dengan komputer dimana komponen
tertentu dalam sistem kendali analog konvensional
digantikan oleh komputer digital.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
31

Dalam sistem DDC ada beberapa komponen yaitu :


 Komputer digital
 Pengubah analog ke digital dan digital- keanalog (ADC dan DAC)
 Multiplexer digunakan untuk membagi data dari bermacam-macam
loop dengan komputer yang sama.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Contoh gambar DDC
32

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Kontrol Numerik (NC)
33

Kontrol numerik (NC) merupakan bentuk lain dari


pengendalian industri dengan komputer. Hal ini
melibatkan penggunaan komputer mikro untuk
mengatur mesin perkakas melalui urutan langkah-
langkah pengerjaan yang didefinisikan oleh program
instruksi yang menentukan rincian setiap langkah
urutannya.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Komponen Dasar Suatu Sistem NC
34

Komponen sistem NC adalah :


 program instruksi,
 unit pengendali mesin, dan
 peralatan pemroses.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Keunggulan NC
35

Keunggulan NC adalah :
 Waktu tidak produktif berkurang
 Keakuratan yang lebih tinggi
 Laju skrap lebih kecil
 Pengurangan langkah inspeksi yang diperlukan
 Part dengan geometri lebih rumit dapat dikerjakan
 Perubahan-perubahan teknik dapat disesuaikan dengan lebih
nyaman
 Dibutuhkan fixture-fixture yang lebih sederhana.
 Waktu tunggu (lead time) lebih singkat
 Dibutuhkan luas lantai produksi yang lebih kecil
 Kebutuhan tingkat keahlian operator berkurang

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Kelemahan NC
36

Kelemahan NC adalah sebagai berikut :


 Biaya investasi yang tinggi
 Usaha perawatan yang tinggi/berat
 Pengawasan dan dukungan staf yang tinggi

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL


DEPT UB MALANG
Contoh Mesin NC:
37

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


38

Mesin NC Hydraulic Plate Bending Mesin High Speed NC Brush Tufting

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Robotika Industri
39

Robot industri adalah sebuah mesin serba guna


yang dapat diprogram dan mempunyai karakteristik
antropometri tertentu. Karakteristik antropometri
yang paling jelas dari suatu robot industri adalah
lengan mekanisnya, yang digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan industri yang bervariasi

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


40

Alasan-alasan untuk kepentingan komersial dan kepentingan


teknologi dari robot industri adalah :
 Robot dapat digunakan untuk menggantikan manusia dalam
keadaan lingkungan kerja yang berbahaya atau tidak nyaman.
 Robot melakukan siklus kerjanya dengan tingkat konsistensi dan
keterulangan (reapetability) yang tidak bisa dicapai oleh
manusia.
 Robot dapat deprogram kembali. Apabila jalannya produksi
sudah selesai, suatu robot dapat diprogram kembali dan
dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas yang berbeda secara bersamaan.
 Robot dikendalikan oleh komputer dan oleh karena itu dapat
disambungkan ke sistem komputer yang lain untuk mencapai
tingkat computer integrated manufacturing (CIM).

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Contoh gambar robot industri:
41

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Kendali Logika Terprogram (PLC)
42

PLC didefinisikan sebagai sebuah kendali berbasis


pemroses mikro yang menggunakan instruksi-
instruksi yang tersimpan dalam memori yang dapat
diprogram untuk menerapkan fungsi-fungsi
pengendalian logika, urutan, jadwal, penghitungan
dan aritmatika dalam rangka pengendalian mesin
dan proses.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Contoh Gambar PLC :
43

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Pengendalian Supervisi
44

Pengendali supervisi dapat didefinisikan sebagai


sistem kendali yang mengarahkan dan
mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas beberapa
peralatan yang saling berinteraksi dalam sistem
manufaktur

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


45

Tujuan pengendalian supervisi meliputi :


 Meminimalkan jumlah part dan biaya produksi
dengan cara menentukan kondisi operasi yang
optimal
 Memaksimalkan utilisasi mesin dengan cara
penjadwalan yang efisien
 Meminimalkan biaya perkakas dengan cara
mengamati umur pahat dan menjadwalkan
pergantian perkakas.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


Sistem Pengendalian Terdistribusi
46

Sistem Pengendalian Terdistribusi (DCS) digunakan


untuk menjelaskan suatu konfigurasi dimana
konfigurasi tersebut terdiri dari berbagai komponen
serta fitur-fitur yaitu sebagai berikut :
 Stasiun pengendalian proses multiple
 Ruang kendali utama
 Stasiun-stasiun operator lokal

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


47

Terdapat beberapa keunggulan dari DCS yaitu :


 Suatu DCS dapat diterapkan pada suatu aplikasi tertentu yang
memiliki konfigurasi paling sederhana, dan kemudian diperbaiki dan
dikembangkan sesuai kebutuhan di masa yang akan datang
 Karena sistem ini terdiri dari multi komputer, maka hal ini memberi
fasilitas untuk melakukan tugas ganda (multitasking)
 Perkabelan pada sistem pengendalian menjadi lebih sederhana
dibandingkan dengan konfigurasi pengendalian dengan komputer
utama
 Hubungan dengan jaringan memberi informasi perusahan secara
memenyeluruh dalam rangka menuju pabrik dan manajemen proses
yang lebih efisien.

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG


PC Pada Pengendalian Proses
48

Saat ini, PC mendominasi dunia komputer.


Perangkat ini telah menjadi perkakas standar
dimana dunia usaha dijalankan, baik pada sektor
manufaktur maupun sektor jasa

Ir. Bb.INDRAYADI,M.T VON INDUSTRIAL DEPT UB MALANG

Anda mungkin juga menyukai