Anda di halaman 1dari 9

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL

NH3 DAN C2H6

Disusun Oleh :

Alfa Alaudin Arrisaputra (101217080)

Eldo Esbyantoro (101217082)

Nadhiffo Zhofir Margoretno (101217046)

Muhammad Rizky Ashari (101217006)

UNIVERSITAS PERTAMINA

KOTA JAKARTA SELATAN

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

2017
Ikatan Kimia dan Geometri Molekul NH3 dan C2H6

1. Tujuan

 Menentukan skala jari-jari atom penyusun molekul NH3 dan C2H6


 Menentukan skala panjang ikatan molekul NH3 dan C2H6
 Menentukan sudut ikatan molekul NH3 dan C2H6
 Menentukan bentuk geometri molekul NH3 dan C2H6

2. Prinsip Dasar

2.1 Dasar-Dasar Ikatan Kimia

Ikatan kimia merupakan ikatan yang menghubungkan atom-atom dalam suatu


molekul. Ikatan kimia terdiri dari tiga macam yaitu ikatan kovalen, ikatan ionik,
dan ikatan logam. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat elektron
digunakan secara bersama-sama oleh atom-atom dalam suatu molekul. Ikatan ini
terdapat pada suatu senyawa kovalen yang merupakan gabungan dari atom-atom
nonlogam. Berbeda dengan ikatan kovalen, ikatan ionik terbentuk akibat adanya
elektron yang ditransfer atau dilepas oleh suatu atom dan diterima oleh atom yang
lain (serah-terima elektron) untuk mencapai suatu kestabilan. Ikatan ionik ini
biasanya terjadi pada reaksi antara atom logam dengan nonlogam. Sementara itu,
ikatan logam merupakan suatu ikatan yang terjadi antar sesama atom logam.

2.2 Geometri Molekul

Molekul adalah gabungan dari beberapa unsur. Molekul terdiri dari molekul
unsur dan molekul senyawa. Baik molekul unsur maupun molekul senyawa masing-
masing memiliki bentuk geometri dasar maupun geometri molekul. Bentuk
geometri dapat diramalkan dengan Teori Domain-Elektron, dan Teori Hibridisasi.
Dalam Teori Domain-Elektron, bahwa pasangan elektron ikatan dan pasangan
elektron bebas tolak-menolak sehingga tiap-tiap pasangan elektron cenderung
berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan tersebut. Jadi, bentuk
molekul dipengaruhi oleh susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron bebas (PEB) pada atom pusat suatu molekul Berikut adalah
hubungan PEB dan PEI terhadap bentuk molekul.
Sementara itu, Teori Hibridisasi dijelaskan berdasarkan proses penggabungan
orbital-orbital atom yang digunakan oleh elektron-elektron yang saling berikatan.
Teori ini disebut juga teori ikatan valensi.

2.3 Sudut Ikatan Molekul

Sudut ikatan adalah sudut yang dibentuk oleh dua ikatan ke arah atom pusat.
Dalam lima bentuk geometri dasar, terbentuk sudut yang berbeda-beda antara lain:

a. Linier
Dalam molekul linier, atom-atom tertata pada suatu garis lurus. Sudut yang
dibentuk oleh dua ikatan ke arah atom pusat akan saling membentuk sudut 180o.
sudut itu disebut sudut ikatan.

b. Segitiga Planar
Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertata dalam bidang datar,tiga
aton akan berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan dipusat segitiga terdapat
atom pusat. Sudut ikatan antara atom yang mengelilingi atom pusat membentuk
sudut 120o.

c. Tetrahedron
Atom-atom dalam molekul yang berbentuk tetrahedron akan berada dalam
suatu ruang piramida segitiga dengan keempat bidang permukaan segitiga sama
sisi. Atom pusat terletak pada pusat tetrahedron dan keempat atom lain akan
berada pada keempat titik sudut yang mempunyai sudut ikatan 109,5o.

d. Trigonal Bipiramida
Dalam molekul trigonal bipiramidal atom pusat terdapat pada bidang sekutu
dari dua buah limas segitiga yang saling berhimpit, sedangkan kelima atom
yang mengelilinginya akan berada pada sudut-sudut limas segitiga yang
dibentuk. Sudut ikatan masing-masing atom tidak sama, antara setiap ikatan
yang terletak pada bidang segitiga mempunyai sudut 120o, sedangkan antara
sudut bidang datar ini dengan dua ikatan yang vertikal akan bersudut 90o.
Contoh molekul yang mempunyai bentuk trigonal bipiramidal adalah PCl5.

e. Oktahedron
Oktahedron adalah suatu bentuk yang terjadi dari dua buah limas alas segi
empat, dengan bidang alasnya saling berhimpit, sehingga membentuk delapan
bidang segitiga. Pada molekul yang berbentuk octahedron atom pusatnya berada
pada pada pusat bidang segiempat dari dua limas yang berhimpit tersebut,
sedang enam atom yang mengelilinginya akan berada pada sudut-sudut limas
tersebut. Sudut ikatan yang dibentuk 90o. Contoh molekul yang mempunyai
bentuk oktahedron adalah SF6.

3. Pembahasan

3.1 Skala Jari-Jari Atom Penyusun Molekul

Untuk mengukur skala jari-jari atom penyusun molekul, kita perlu mengetahui
jari-jari atom sebenarnya (Rs) dan jari-jari atom model bola (Rb). Karena molekul
yang dibuat adalah NH3 dan C2H6, atom-atom yang akan diukur skalanya adalah
atom N, H, dan C. Berikut adalah data jari-jari Rs dan Rb masing-masing atom :

Nama Atom Ukuran Jari-Jari


Rs Rb
N 56 pm 2,15 cm
H 53 pm 2,00 cm
C 67 pm 2,80 cm

Sebelum mengukur skala, kita perlu menentukan variabel yang akan mewakili
setiap satuan ukuran atau panjang jari-jari. Dengan menggunakan Rb sebagai
variabel acuan, skala dapat diukur dengan menggunakan formula berikut:

Skala = Jari-Jari Atom Model (Rb) : Jari-Jari Atom Sebenarnya (Rs)

Selanjutnya, akan diukur skala masing-masing atom (N, H, dan C) :

a. Skala N
Dengan menggunakan formula sebelumnya, skala N adalah:
Skala N = Rb : Rs = 2,15 cm : 56 pm = 2,15 cm : 56 x 10-10 cm
= 1 : 2,604651163 x 10-9
Ini berarti setiap 1 cm pada model bola atom mewakili 2,604651163 x 10-9 cm
pada atom aslinya.
b. Skala H
Dengan menggunakan formula sebelumnya, skala H adalah:
Skala H = Rb : Rs = 2,00 cm : 53 pm = 2,00 cm : 53 x 10-10 cm
= 1 : 2,65 x 10-9
Ini berarti setiap 1 cm pada model bola atom mewakili 2,65 x 10-9 cm jari-jari
pada atom aslinya.

c. Skala C
Dengan menggunakan formula sebelumnya, skala C adalah:
Skala C = Rb : Rs = 2,80 cm : 67 pm = 2,80 cm : 67 x 10-10 cm
= 1 : 2,392857143 x 10-9
Ini berarti setiap 1 cm pada model bola atom mewakili 2,392857143 x 10-9 cm
jari-jari pada atom aslinya.
Selain mengukur skala ukuran jari-jari atom, perlu diketahui pula seberapa
besar galat atau kesalahan relatif dari perbandingan antara jari-jari asli (Rs) dan
jari-jari model atom (Rb) dalam molekul. Untuk mengukur galat molekul, dapat
digunakan formula berikut:
% galat = |perbandingan Rb – perbandingan Rs| : perbandingan Rs x 100%
Pertama, akan diukur galat molekul NH3 sebagai berikut:
% galat = |(Rb N/Rb H) – (Rs N/Rs H)| : (Rs N/Rs H) x 100%
= |(2,15 cm/2 cm) – (56 pm/53 pm)| : (56 pm/53 pm) x 100%
= |1,075 – 1,057| : 1,057 x 100%
= |0,018| : 1,057 x 100% = 1,7%
Kedua, akan diukur galat molekul C2H6 sebagai berikut:
% galat = |(Rb C/Rb H) – (Rs C/Rs H)| : (Rs C/Rs H) x 100%
= |(2,80 cm/2 cm) – (67 pm/53 pm)| : (67 pm/53 pm) x 100%
= |1,4 – 1,264| : 1,264 x 100%
= |0,136| : 1,264 x 100% = 10,8%
Jadi, berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa galat ukuran jari-jari atom
penyusun molekul NH3 sebesar 1,7% dan galat molekul C2H6 sebesar 10,8%.

3.2 Skala Panjang Ikatan pada Molekul

Untuk mengukur skala panjang ikatan molekul, diperlukan data yang


menunjukkan panjang ikatan sebenarnya (Ls) dan panjang ikatan model (Lm).
Nama Ikatan Ukuran Panjang Ikatan
Ls Lm
C-H (dalam molekul C2H6) 1,111 Å 4,64 cm
C-C (dalam molekul C2H6) 1,519 Å 6,35 cm
N-H (dalam molekul NH3) 1,045 Å 4,36 cm

Skala panjang ikatan dapat diukur dengan formula yang mirip dengan pengukuran
skala jari-atom sebelumnya. Berikut merupakan formula menghitung skalan panjang
ikatan molekul:
Skala = Panjang Ikatan Model (Lm) : Panjang Ikatan Sebenarnya (Ls)

Selanjutnya, akan diukur skala masing-masing panjang ikatan dalam molekul


(NH3 dan C2H6) :

a. Skala Ikatan Molekul NH3


Dalam molekul NH3, hanya terdapat satu jenis ikatan yaitu ikatan N-H. Dengan
menggunakan formula sebelumnya, skala ikatan N-H adalah:
Skala N-H = Lm : Ls = 4,36 cm : 1,045 Å = 4,36 cm : 1,045 x 10-8 cm
= 1 : 2,396788991 x 10-9
Ini berarti setiap 1 cm panjang ikatan N-H pada model molekul NH3 mewakili
2,396788991 x 10-9 cm panjang ikatan N-H pada molekul aslinya.

b. Skala Ikatan Molekul C2H6


Dalam molekul C2H6, terdapat dua jenis ikatan antara lain ikatan C-H dan ikatan
C-C. Dengan menggunakan formula sebelumnya, skala ikatan C-H adalah:
Skala C-H = Lm : Ls = 4,64 cm : 1,111 Å = 4,64 cm : 1,111 x 10-8 cm
= 1 : 2,394396552 x 10-9
Ini berarti setiap 1 cm panjang ikatan C-H pada model molekul C2H6 mewakili
2,394396552 x 10-9 cm panjang ikatan C-H pada molekul aslinya.
Sementara itu, skala ikatan C-C adalah:
Skala C-C = Lm : Ls = 6,35 cm : 1,519 Å = 6,35 cm : 1,519 x 10-8 cm
= 1 : 2,392125984 x 10-9
Ini berarti setiap 1 cm panjang ikatan C-C pada model molekul C2H6 mewakili
2,392125984 x 10-9 cm panjang ikatan C-C pada molekul aslinya.

Selain mengukur skala ukuran jari-jari atom, perlu diketahui pula seberapa
besar galat atau kesalahan relatif dari perbandingan antara panjang ikatan asli
(Ls) dan panjang ikatan model (Lm) dalam molekul. Untuk mengukur galat
molekul, dapat digunakan formula berikut:
% galat = |perbandingan Lm/Rb – perbandingan Ls/Rs| : perbandingan Ls/Rs
x 100%
Pertama, akan diukur galat panjang ikatan N-H dalam molekul NH3 sebagai
berikut:
% galat = |(Lm N-H/Rb H) – (Ls N-H/Rs H)| : (Ls N-H/Rs H) x 100%
= |(4,36 cm/2 cm) – (1,045 Å/53 pm)| : (1,045 Å/53 pm) x 100%
= |2,180 – 1,972| : 1,972 x 100%
= |0,208| : 1,972 x 100% = 10,5%
Kedua, akan diukur galat panjang ikatan C-H dalam molekul C2H6 sebagai
berikut:
% galat = |(Lm C-H/Rb C) – (Ls C-H/Rs C)| : (Ls C-H/Rs C) x 100%
= |(4,64 cm/2,80 cm) – (1,111 Å/67 pm)| : (1,111 Å/67 pm) x 100%
= |1,657 – 1,658| : 1,658 x 100%
= |0,001| : 1,658 x 100% = 0,06%
Ketiga, akan diukur galat panjang ikatan C-C dalam molekul C2H6 sebagai
berikut:
% galat = |(Lm C-C/Rb C) – (Ls C-C/Rs C)| : (Ls C-C/Rs C) x 100%
= |(6,35 cm/2,80 cm) – (1,519 Å/67 pm)| : (1,519 Å/67 pm) x 100%
= |2,268 – 2,267| : 2,267 x 100%
= |0,001| : 2,267 x 100% = 0,04%
Jadi, berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa galat panjang ikatan N-H dalam
molekul NH3 sebesar 10,5%, galat panjang ikatan C-H dalam molekul C2H6
sebesar 0,06%, dan galat panjang ikatan C-C dalam molekul C2H6 sebesar
0,04%.

3.3 Sudut Ikatan Molekul

Gambar 1. C2H6 Gambar 2. NH3


Data sudut ikatan molekul tersebut didapatkan melalui simulasi penggambaran
bentuk molekul melalui perangkat lunak Avogadro.
3.4 Hibridisasi dan Polaritas

Hibridasi molekul NH3 dan C2H6 dapat ditentukan dengan menemukan atom
pusat molekul terlebih dahulu. Molekul tersebut memiliki satu atom pusat yaitu N
sementara molekul C2H6 mempunyai dua atom pusat yang sejenis yaitu C. Berikut
langkah-langkah hibridisasi molekul NH3 dan C2H6:

a. Menentukan hibridisasi molekul NH3


Sebelum melakukan hibridisasi, kita perlu menentukan konfigurasi atom pusat
dari molekul NH3 yakni atom N.
2 2 3
7N : 1s 2s 2p

___ ___ ___


___ 2p ___ ___ ___ ___
2s sp3
Keterangan :
Tanda panah berwarna hitam adalah elektron atom N sedangkan tanda panah
berwarna merah merupakan elektron atom H.

b. Menentukan hibridisasi molekul C2H6


Sebelum melakukan hibridisasi, kita perlu menentukan konfigurasi atom pusat
dari molekul C2H6 yakni atom C.
2 2 2
6C : 1s 2s 2p

___ ___ ___


___ 2p ___ ___ ___ ___
2s sp3
Keterangan :
Tanda panah berwarna hitam adalah elektron atom C sedangkan tanda panah
berwarna merah merupakan elektron atom H. Sementara itu, tanda panah
berwarna biru menunjukkan elektron yang berasal dari atom pusat C yang lain.

Dari proses di atas, didapatkan bahwa molekul NH3 dan C2H6 memiliki
hibridisasi yang sama yaitu sp3. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya memiliki
bentuk atau geometri molekul yang sama yaitu tetrahedron atau tetrahedal.

Selain menentukan hibridisasi, akan ditentukan polaritas dari masing-masing


molekul. Sebelum menentukan polaritas, kita memerlukan data elekronegativitas
dari atom C, H, dan N.
Nama Atom Ukuran Elektronegativitas
C 2,5
H 2,1
N 3,0
Dengan mengetahui elektronegativitas suatu molekul, dapat ditentukan arah
resultan momen dipol (momen dipol disimbolkan mengarah menuju atom dengan
elektronegativitas lebih besar).
Dengan melihat resultan momen dipol di atas, dapat diketahui bahwa molekul
C2H6 dan molekul NH3 bersifat polar.

3.5 Sifat dan Aplikasi Molekul

NH3 atau biasa disebut sebagai amonia merupakan suatu senyawa yang sering
didapati berwujud gas yang tidak berwarna tetapi berbau menyengat. Senyawa ini
mudah larut dalam air (dalam keadaan standar), mudah mencair, dan bersifat
korosif pada tembaga dan timah. Amonia biasanya digunakan dalam pembuatan
pupuk urea, deterjen, maupun obat-obatan.
Sementara itu, C2H6 atau biasa disebut sebagai etana merupakan alkana yang
mempunyai dua atom karbon dan merupakan hidrokarbon alifatik. Dalam keadaan
standar, senyawa ini berwujud gas yang tak berwarna dan tak berbau. Senyawa ini
sulit larut dalam air. Etana biasanya dihasilkan dalam industri dengan cara isolasi
dari gas alam dan sering dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi etilena.

3.6 Foto Model Molekul

Foto Molekul C2H6 Foto Molekul NH3

Referensi
 Perangkat Lunak Avogadro
 Wikipedia.org
 Chemistry-Brady

Anda mungkin juga menyukai