Anda di halaman 1dari 26

Oleh :

Agustinus Maulana, S.Pd.


Guru Kimia
SMA NEGERI SUBAH
Teori Lewis tentang ikatan kimia
Elektron valensi memainkan peranan penting
dalam pembentukan ikatan kimia.
Dalam membentuk ikatan kimia, atom
cenderung untuk memperoleh konfigurasi gas
mulia.
H, Li dan Be cenderung untuk mengikuti aturan duet;
dengan mencapai elektron konfigurasi dari helium.
Unsur lain dari golongan utama mengikuti aturan oktet;
yaitu cenderung untuk memperoleh elektron konfigurasi
seperti gas mulia dengan 8 elektron di kulit valensinya

Apakah aturan ini berlaku untuk logam transisi ?


Aturan oktet tidak dapat digunakan
untuk unsur transisi, hal ini
dikarenakan kebanyakan ion logam
transisi tidak memiliki konfigurasi
elektron gas mulia.
IKATAN IONIK
Jika logam dan nonlogam bergabung, elektron valensi
berpindah dari atom logam ke atom nonlogam, sehingga
terbentuk kation dan anion.
Gaya tarik elektrostatik antara kedua ion yang berbeda
muatan tersebut menimbulkan ikatan ionik
Contoh :
NaCl

MgO

Li2O
Ikatan kovalen
Penggabungan dari atomatom
nonlogam.
satu atau lebih pasangan elektron valensi
dipakai bersama antara atom-atom yang
berikatan, menghasilkan ikatan kovalen.
H2O, NH3 dan CH4
Simbol Lewis
Simbol kimia dari setiap unsur menunjukkan inti
atom
Titik atau dot di sekitar simbol menunjukkan
elektron
Simbol Lewis sangat erat kaitannya dengan
konfigurasi elektron dari mulia
Dalam menulis simbol Lewis, penempatan elektron
dilakukan dengan menempatkan keempat elektron
pertama pada keempat sisi di sekitar simbol kimia
dan keempat elektron selanjutnya baru ditulis
secara berpasangan.
Strategi dalam penulisan
struktur Lewis
Atom pusat dan atom ujung
Struktur rangka
1. Atom H hanya memiliki 1 elektron pada kulit
valensinya sehingga hanya dapat membentuk
satu ikatan, oleh karena itu atom hidrogen
selalu diletakkan sebagai atom ujung.

Contoh : etana
Struktur rangka
2. Atom pusat biasanya memiliki keelektronegatifan
yang paling rendah, sedang atom ujung umumnya
memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi.

Fluorin, unsur yang paling elektronegatif diantara semua unsur


selalu bertindak sebagai atom ujung.

Perkecualian: H2O, NH3 dan C2H6


Struktur rangka
3. Untuk asam oksi, atom hidrogen biasanya
terikat langsung pada atom oksigen

Asam klorat (HClO3) Asam sulfat (H2SO4)

kecuali H3PO3 dan H3PO2


Struktur rangka

4. Molekul dan ion poliatomik biasanya memiliki


struktur yang kompak dan simetris

Bukan
Metode penulisan struktur Lewis
Ada 5 langkah dalam penulisan struktur Lewis:
1. Tentukan jumlah total elektron valensi
2. Gunakan aturan penulisan struktur rangka
3. Tambahkan pasangan elektron bebas di sekeliling
atom ujung agar atom ujung memenuhi aturan oktet
(kecuali hidrogen)
4. Elektron yang tersisa dituliskan sebagai pasangan
elektron bebas disekitar atom pusat.
5. Jika diperlukan, pindahkan satu atau lebih
pasangan elektron bebas dari atom ujung sehingga
membentuk ikatan rangkap pada atom pusat
1. Menentukan jumlah total elektron valensi

Jumlah total elektron dalam struktur Lewis dari suatu molekul


adalah sama dengan jumlah elektron valensi dari masing-masing
atom.

NF3 : jumlah total elektron valensi = 5 +(3x7) = 26

Untuk anion poliatomik, tambahkan jumlah elektron valensi


dengan muatan negatif.

NO3- : jumlah total elektron valensi = 5 + (3x6) + 1 = 24

untuk kation poliatomik, kurangkan jumlah elektron valensi


dengan muatan positif.

NH4+: jumlah total elektron valensi = 5 +(4x1) 1 = 8


2. Gunakan aturan penulisan struktur rangka

Atom pusat biasanya memiliki keelektronegatifan


yang paling rendah, sedang atom ujung umumnya
memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi.

Soal : NF3
3. Tambahkan pasangan elektron bebas di
sekitar atom ujung

F memiliki 7 elektron valensi sehingga elektron yang tersisa sebagai


Pasangan elektron bebas adalah 3 pasang
4. Elektron yang tersisa dituliskan sebagai pasangan
elektron bebas disekitar atom pusat.

N memiliki 5 elektron valensi sehingga elektron yang tersisa sebagai


Pasangan elektron bebas adalah sepasang
5. Jika diperlukan, pindahkan satu atau lebih pasangan
elektron bebas dari atom ujung agar membentuk
ikatan rangkap pada atom pusat

Soal COCl2 (fosgen):


Langkah 1: jumlah total elektron valensi= 4 + 6 +(2x7) = 24
langkah 2 :

langkah 3 :

langkah 4 : tidak ada elektron sisa

langkah 5 :
Molekul molekul yang tidak
mengikuti aturan oktet

Molekul yang memiliki elektron valensi


ganjil.

Pada struktur Lewis dengan jumlah total


elektron valensi ganjil, tidak mungkin
semua elektron dapat berpasangan,
sehingga tidak mungkin memenuhi aturan
oktet pada setiap atom.
Contoh :
nitrogen monoksida, NO, dengan 5 + 6 = 11
elektron valensi

dinitrogen dioksida, NO2, dengan 5 + 6 + 6 = 17


elektron valensi

klorin dioksida, ClO2, dengan 7 + 6 + 6 = 19


elektron valensi

Molekul dengan elektron ganjil disebut dengan radikal bebas,


yang bersifat sangat reaktif dan hanya muncul sebagai
hasil antara (intermediet) dalam reaksi kimia.
Tanda titik menunjukkan elektron yang tidak berpasangan.
Molekul molekul yang tidak
mengikuti aturan oktet

Molekul tidak mencapai oktet Molekul melampaui oktet

Terdiri dari atom Unsur di periode > = 3


Be, B, Al

BF3 SF6 PCl5


Atom pusat boron hanya memiliki 6 elektron, namun struktur
ini dapat diterima berdasarkan aturan muatan formal.
Kita bisa saja menuliskan struktur Lewis yang memenuhi
aturan oktet dengan menjadikan ikatan rangkap antara B
dengan F.

Namun ternyata dengan struktur ini menyebabkan muatan


formal positif pada atom fluorin (atom yang paling
elektronegatif)
Dari eksperimen membuktikan bahwa BF3
memiliki beberapa struktur resonansi.

Anda mungkin juga menyukai