IKATAN KIMIA
Menentukan jumlah domain elektron (Pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan
elektron bebas(PEB)) suatu molekul
Soal 1
Pembahasan :
Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah PEB dan PEI suatu molekul :
Cara 1
Dengan melihat tabel hubungan PEI dan PEB terhadap bentuk molekul (syarat :
tentu kalian harus punya tabelnya, kemudian jika tidak boleh menggunakan tabel
kalian harus hafal tidak hanya tipe molekul senyawa, tetapi juga jumlah domainnya,
disamping kalian juga harus menghafal bentuk molekulnya)
Berdasatkan tabel bentuk T planar / datar memiliki jumlah pasangan elektron ikatan
= 3, dan pasangan elektron bebasnya = 2
Cara 2
Menggambar Struktur Lewis (jika diketahui nomor atomnya, atau kalian bisa melihat
tabel perodik untuk memperoleh data nomor atomnya)
Atom F dengan Cl akan berikatan tunggal karena F hanya butuh satu elektron lagi
untuk mencapai kestabilan sesuai aturan oktet, sehingga bentuk struktur lewisnya
adalah :
Dari struktur lewis diatas, terlihat ada 3 pasangan elektron ikatan dan 2 buah
pasangan elektron bebas.
Cara 3
(cara termudah menurut saya, syarat = diketahui nomor atom )
Atom pusat = Cl
X atau PEI = 3 ( lihat saja jumlah subtituen yang terikat pada atom pusat, karena
pada molekul terikat 3 buah atom F pada atom pusat Cl, maka jumlah PEI-nya
adalah 3)
Jumlah elektron ikatan = 3 (karena jenis ikatan kovalen yang terjadi antara F dan Cl
adalah tunggal, sehingga dibutuhkan 3 buah elektron Cl untuk berikatan dengan 3
buah atom F)
E atau PEB =
Jawaban : B
A.
B.
C.
D.
E.
Pembahasan :
Gambar molekul diatas adalah bentuk molekul tetrahedral dengan tipe molekul
adalah . Untuk mencari mana senyawa yang mempunyai tipe molekul , cukup
melihat jumlah subtituen yang terikat pada atom pusat.
Ada 4 buah atom yang terikat pada atom pusat dan tidak mepunyai pasangan
elektron bebas.
E atau PEB =
Tipe molekul =
Bentuk moleku = Segiempat datar
Senyawa
Atom pusat = C
X atau PEI = 4 ( jumlah subtituen Cl pada atom pusat C)
E atau PEB =
Tipe molekul =
Bentuk molekul = Tetrahedral
Jawaban : D
Ion merupakan ion poliatomik. Atom N bertindak sebagai atom pusat. Bentuk
Pembahasan :
Konfigurasi elektron ;
N (nomor atom 7) = 2 5 Jumlah elektron valensi = 5
O (nomor atom 8) = 2 6 Jumlah elektron valensi = 6
Atom pusat = N
Atom ujung = O
Rumus =
Tanda berlaku jika ion positif = - dan jika ion negatif maka +
Jumlah Jumlah atom ujung ditujukan untuk semua atom kecuali ato H karena pada
atom H hanya memiliki satu buah elektron, dan jika sudah berikatan dengan atom
lai, maka tidak ada lagi elektron disekeliling atom.
Tipe molekul =
Bentuk molekul = Segitiga datar / Trigonal planar
Jawaban : E
A.
B.
C.
D.
E.
Pembahasan :
Notasi VSEPR =
Jawaban : B
Dalam molekul air terdapat sudut ikatan sebesar . Sudut ini lebih kecil
Pembahasan :
Molekul air harusnya memiliki sudut ikatan tetrahedral (karena mempunyai 4
Jumlah domain elektron dalam molekul ada 4 buah, terdiri dari dua pasangan
elektron ikatan (ikatan dengan H) dan dua pasang elektotron bebas (karena untuk
berikatan dengan dua atom H hanya dibutuhkan 2 elektron atom O, sehingga tersisa
4 elektron atau 2 pasang elektron yang tidak digunakan dalam berikatan ).
Ada 3 jenis tolakan pada molekul yaitu PEB - PEI, PEB - PEB dan PEI - PEI. Kita
ketahui bahwa tolakan terbesar terjadi antara PEB - PEB, sehingga tolakan ini akan
mendorong ikatan lain sedemikian rupa sehingga sudut ikatannnya mengecil
Jawaban : A
N=
Cl =
Bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan sesuai
aturan oktet adalah . . . .
A. Linier
B. Segitiga piramida
C. Tetrahedral
D. Segitiga bipiramida
E. Oktahedral
Pembahasan :
Konfigurasi elektron :
N=
Kulit valensi =
Jumlah Elektron Valensi = 2 + 3 = 5
Cl =
Kulit Valensi =
Jumlah elektron valensi = 2 + 5 = 7
Pada soal soal sebelumnya selaui diberikan rumus molekul senuawa yang akan
ditentukan bentuk molekulnya, tetapi soal ini tidak. Jadi langkah pertama yang harus
dilakukan adalah menentukan rumus molekul senyawa yang terjadi.
Atom pusat = N
X atau PEI = 3
Jumlah elektron ikatan = 3
E atau PEB =
Tipe molekul =
Bentuk molekul =Segitiga Bipiramida/Piramida Trigonal
Jawaban : D
Soal 7
Jika atom X(nomor atom 4) dan Y(nomor atom 17) berikatan, bentuk molekul dan sifat
kepolaran yang terbentuk adalah . . . .
A. Segiempat planar dan polar
B. Linier dan polar
C. Tetrahedral dan Non polar
D. Oktahedral dan non polar
E. Linier dan nonpolar
Pembahasan :
Molekul
Atom pusat = X
X atau PEI = 2
Jumlah elektron ikatan = 2
E atau PEB =
Tipe molekul =
Bentuk molekul = Linier
Kepolaran = Non polar
Jawaban : E
18.PERUBAHAN ENTALPI
10 g NaOH dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi 150 g air. Jika kalor jenis air = 4,2
J/g oC dan selisih suhu sebelum dan sesudah reaksi 5 oC , maka hitunglah:
Penyelesaian :
Ditanyakan : q.
Jawaban :
Karena dalam pelarutan NaOH terjadi kenaikan suhu, maka sistem melepaskan kalor. Oleh
karena itu, tanda untuk larutan NaOH negatif, sehingga:
q = - (q larutan + q kalorimeter)
q = - (m x c x Δt larutan + C x ΔT kalorimeter)
q = -((160 g 4,2 J/g oC x 5 oC) + (9,1 kJ/ oC x 5 oC))
= 3360 J+ 45500 J
= 48860 J
Berapakah jumlah kalor yang diterima 1 kg air bila dipanaskan dari suhu 20 C menajadi
30 oC? (diketahui kalor jenis air = 4,2 J /g oC)
Pembahasan :
Diketahui :
m = 1 kg = 1000 g
T= (30-20) oC = 10 oC
c = 4,2 J/g oC
Ditanyakan : q.
Penyelesaian :
Diketahui :
V NaOH = 50 mL
[NaOH] = 0,1 M
V CH3COOH = 50 mL
[CH3COOH] = 0,1 M
C kalorimeter = 9,0 kJ/ oC
ΔT = 4 oC
ρ larutan = 1 g/mL
kalor yang diserap aluminium diabaikan.
Ditanyakan : q.
Jawab :
Vtotal = 50 ml + 50 ml = 100 ml
q = m x c x ΔT
= 100 g x 4,18 J/g oC x 4 oC
= 1672 J
Tidak semua reaksi kimia berlangsung dalam satu tahap, contohnya reaksi pembuatan
belerang (baik melalui proses kontak maupun kamar timbal) dan reaksi pembuatan besi dari
biji besi. Namun, menurut Hess (1840) berapa pun tahap reaksinya, jika bahan awal dan hasil
akhirnya sama, akan memberikan perubahan entalpi yang sama. Perhatikan contoh berikut.
Contoh :
Reaksi langsung:
Bila dijumlahkan:
Persamaan reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam diagram tingkat energi atau diagram
siklus, seperti pada gambar :
Cara menghitung entalpi berdasarkan Hukum Hess dapat diperhatikan lagi dari contoh soal
no. 4.
Bila diketahui :
Agar kalian dapat menjawab dengan mudah, cermati dan ikuti langkah- langkah berikut.
1. Sesuaikan reaksi yang diketahui dengan reaksi yang ditanyakan, baik letak senyawa,
jumlah mol, maupun besarnya entalpi.
2. Apakah letak senyawa atau unsur yang ditanyakan berlawanan arah dengan reaksi
yang ditanyakan? Jika iya, maka reaksi dibalik, termasuk harga entalpinya.
3. Apakah jumlah mol belum sama? Jika belum sama, samakan dengan mengalikan atau
membaginya dengan bilangan tertentu.
4. Bagaimana akhirnya? Reaksi dijumlahkan, tapi ingat, unsur yang sama di ruas yang
sama dijumlahkan, tapi bila ruasnya berbeda dikurangkan. Anggap saja pereaksi
sebagai harta benda kita, hasil reaksi sebagai utang kita.
5. Susun seperti contoh, angka Romawi menunjukkan asal reaksi.
6. Selanjutnya cermati keterangan di belakang reaksi.
Pembahasan :
Penjelasan:
II. Reaksi tetap, karena letak atom C(s) yang diketahui (pereaksi) sama dengan letak atom C
(s) reaksi yang ditanyakan (sama-sama ruas kiri).
III. Jumlah mol dan harga entalpi dikali dua karena H2 (g) yang diminta 2 mol, scdangkan
yang diketahui dalam soal 1 mol. Reaksi tidak dibalik karena letak H2 sama-sama di ruas
kiri.
I. Reaksi dibalik, sehingga AH juga harus dibalik, karena CH3OH(g) yang ditanyakan tcrletak
di ruas kanan, sedangkan pada reaksi yang diketahui di ruas kiri.
Diketahui entalpi pembentukan NH4NO3(g), N2O(g) dan H2O(g) berturut-turut = - 365,6 kJ; +
81,6 kJ; dan - 241,8 kJ. Hitunglah entalpi rcaksi dari:
Petunjuk :
Ubahlah pernyataan dalam kalimat di atas menjadi persamaan termokimia, kemudian
kerjakan seperti contoh 4. Zat yang dibentuk 1 mol ditulis di ruas kanan, dibcntuk dari unsur-
unsurnya.
Penyelesaian :
Diketahui :
Pembentukan NH4NO3(g)
Reaksi : N2(g) + 2H2(g) + 3/2 O2(g) → NH4NO3(g) AH= - 365,6 kJ (I)
Pembentukan N2O(g)
Reaksi : N2(g) + 1/2 O2(g) → N2O(g) AH= +81,6 kJ (II)
Pcmbentukan H2O(g)
Reaksi : H2(g) + 1/2 O2(g) → H2O(g) AH =-241,8 kJ (III)
Ditanyakan :
Jawaban :
Data dari entalpi pembentukan standar dapat juga digunakan untuk menghitung H reaksi
(ΔHR). Zat-zat pereaksi mengurai membentuk unsur-unsurnya, kemudian unsur-unsur hasil
uraian tersebut membentuk zat baru. Rumus yang digunakan adalah :
Tentukan entalpi pembakaran dari H2S(g), bila entalpi pembentukan H2S, H2O, dan
SO2, berturut-turut = 20,6 kJ/mol; - 241,81 kJ/mol; dan – 296,81 kJ/mol.
Pembahasan :
Energi ikatan adalah energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan kimia dari 1 mol
senyawa yang berbentuk gas menjadi atom-atom gas pada keadaan standar. Misalnya untuk
memutuskan ikatan 1 mol oksigen diperlukan energi sebesar 498,3 kJ/mol. Artinya, energi
ikatan 0= 0 dalam molekul O2 = 498,3 kJ. Reaksi penguraiannya adalah sebagai berikut.
Energi ikatan juga disebut sebagai energi disosiasi, yang dilambangkan dengan D. Semakin
banyak jumlah ikatan antar atom atau jumlah pasangan terikat dari suatu atom, maka nilai
energi ikatan semakin besar dan ikatan antar atom juga semakin kuat. Sebagai contoh ikatan
dari atom-atom berikut.
C - C = 345
C = C 611 kJ/mol,
C C = 837 kJ/mol
Tabel 1. memberikan gambaran tentang besarnya energi ikatan dari beberapa atom.
H reaksi = Σ energi ikatan pereaksi yang putus - Σ energi ikatan zat hasil
reaksi yang terbentuk.
Pembahasan :
Energi ikatan yang diputuskan (kJ) Energi ikatan yang dibentuk (kJ)
3 C-H = 3 x 415 =1.245 2 C-H = 2 x 415 = 830
1 C-O = 1 x 356 = 356 1 C=O = 1 x 724 = 724
1 O- H= 1 x 463 = 463 2 O-H = 2 x 463 = 926
½ O-O = ½ x 498 = 249
Jumlah = 2.313 Jumlah = 2.480
Hitunglah besamya energi ikatan rata-rata (energi disosiasi) dari N-H dalam
molekul NH3 bila ΔHd = 46,11 kJ; lkatan energi H-H = 436 kJ; dan N N =
945,9 kJ.
Jawaban :
ΔHd NH3 = Energi ikatan yang putus dari NH 3 - Energi yang terbentuk dari ½ N N + 3/2 H-
H
46,11 kJ = DNH3 - ( ½ x 945,3 + 3/2 (436) kJ
46,11 kJ = (DNH3 - 1126,6) kJ
DNH3 = (1116,6 + 46,11) kJ = 1172,71 kJ