Disusun oleh :
NIM : 193020208015
Praktikum : 1 (Satu)
Sintesis Aspirin
Pratikan dapat mempelajari proses sintesis aspirin dari asam salisilat dan
asetat anhidrat.
Asam Asetil salisilat (Aspirin) merupakan salah satu jenis obat analgesik
yang berfungsi sebagai pereda sakit atau nyeri. Terkadang orang menyebut aspirin
dengan nama asam asetilsalisilat. Aspirin mempunyai bahan aktif yang disebut
sebagai Asam salisilat asetil yang merupakan turunan sintetis dari senyawa salisin.
Salisin sebetulnya dapat ditemukan secara alami yang banyak terkandung didalam
beberapa tanaman terutama pada tanaman Willow. Salisin yang ditemukan pada
tanaman Willow banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pereda rasa nyeri
sejak ratusan tahun silam. Saat ini Aspirin banyak digunakan sebagai analgesik
dan banyak dijual dipasaran. Aspirin sendiri tergolong dalam jenis obat-obatan
anti inflamasi non-steroid (NSAID) yang berfungsi sebagai pereda rasa nyeri
ringan sampai sedang seperti nyeri otot, sakit gigi, sakit kepala serta rasa nyeri
yang disebabkan oleh menstruasi. Obat ini juga sering digunakan untuk mengobati
dalam suatu substrat yang sesuai. Gugus asetil adalah R-C-OO (dimana R
merupakan alkil atau aril). Aspirin disebut juga asam asetil salisilat atau
acetylsalicylic acid, dapat dibuat dengan cara asetilasi senyawa phenol (dalam
bentuk asam salisilat) menggunakan anhidrida asetat dengan bantuan sedikit asam
berlangsung pada gugus hidroksi. Aspirin (asam asetil salisilat) bersifat analgesik
yang efektif sebagai penawar nyeri. Selain itu, aspirin juga merupakan zat anti-
inflamasi untuk mengurangi sakit pada cedera ringan seperti bengkak dan luka
yang memerah. Aspirin juga merupakan zat antipretik yang berfungsi sebagai obat
penurun demam. Biasanya aspirin dijual dalam bentuk garam natriumnya, yaitu
Asam salisilat merupakan merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang
sebagai obat luar, yang terbagi atas dua kelas, ester dari asam salisilat dan ester
salisilat dari asam organik. Turunannya yang paling dikenal adalah asam asetil
salisilat.
industri selulosa asetat untuk menghasilkan serat asetat, plastik, serat kain dan
lapisan kain.
Asam sulfat H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini
Aspirin adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan
sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri), antipiretik (terhadap
larutan atau suatu lelehan. Disamping untuk pemisahan bahan padat dari larutan,
kristalisasi juga sering digunakan untuk memurnikan bahan padat yang sudah
rekristalisasi. Jika suatu larutan senyawa tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas
mulai mengendap, membentuk kristal yang murni dan bebas dari pengotor.
Kemurnian zat ini disebabkan oleh pertumbuahan kristal zat telarut, sehingga za-
Sebagian materi padat baik alami maupun buatan terdapat dalam bentuk
monoklinik, triklinik, dan trigonal. Namun banyak dari kristal ini berupa
polycrystalline yang juga terbentuk dari kristal tunggal. Dalam kehidupan sehari-
hari, kristal tunggal yang sering dikonsumsi oleh manusia, antara lain kristal
senyawa yang akan dimurnikan dengan pelarut panas sampai kelarutan senyawa
tersebut berada pada level super jenuh. Pada keadaan ini, bila larutan tersebut
Pembentukkan kristal itu sendiri terdiri dari dua tahap. Tahap pertama
adalah nukleasi primer atau pembentukkan inti, yaitu tahap dimana kristal-kristal
superjenuh dari zat terlarut. Saat larutan didinginkan, pelarut tidak dapat menahan
semua za-zat terlarut, akibatnya molekul-molekul yang lepas dari pelarut saling
menempel dan mulai tumbuh menjadi inti kristal. Semakin banyak inti-inti yang
kedua setelah nukleasi primer adalah nukleasi sekunder. Pada tahap ini
petumbuhan kristal semakin cepat, yang ditandai dengan saling menempelnya inti-
senyawa yang diperoleh dari hasil suatu sintesis kimia memiliki kemurnian yang
telah larut sempurna di dalam pelarut, maka tidak perlu lagi dilakukan pemanasan.
Pemanasan hanya dilakukan apabila senyawa tersebut belum atau tidak larut
sempurna pada keadaan suhu kamar. Salah satu faktor penentu keberhasilan proses
a. Alat
O
1. Gelas Beaker 1000 ml & 100 ml 2 buah & 1
buah
2. Erlenmeyer 125 ml 1 buah
3. Labu Lengan Samping 500 ml 1 buah
4. Corong - 1 buah
5. Gelas Ukur - 1 buah
6. Aspreator - 1 buah
7. Kaca Arloji - 1 buah
8. Pengaduk - 1 buah
9. Pipet Tetes - 1 buah
10. Pinset - 1 buah
11. Neraca Analitik - 1 buah
12. Kompo Listrik - 1 buah
b. Bahan
V. PROSEDUR KERJA
Erlenmeyer.
2. Menambahkan 5 ml anhidrat asetat, diikuti dengan 5 tetes H 2SO4.
ulang (rekrstalisasi).
analitik
VI. DATA HASIL PENGAMATAN
O
1. Ditimbang 2,027 gram asam Asam salisilat larutan dalam
terbentuk.
4. Kristal aspirin di saring, Didapatkan kristal aspirin
mengkristal ulang
(rekrstalisasi).
6. 60 ml air hangat Pada saat 60 ml air
ditimbang.
7. Kristal aspirin yang terbentuk Kristal aspirin berwarna putih.
di saring, kemudian
sisa filtrate
8. Kristal aspirin yang sudah Didapatkan hasil yang berupa
a. Perhitungan
Diketahui :
= 2,357 gram
Jawab :
2, 357
= x 100 %
2,711
= 0,87 x 100%
= 87%
b. Pembahasan
asetat anhidrat adalah agar mencegah adanya air kristal pada akhir
mempercepat reaksi.
tetes asam sulfat berperan sebagai zat penghidrasi dan katalis asam
energi aktivasi sehingga reaksi berjalan lebih cepat dan energi yang
dan H2SO4 di sini larutan berwarna putih bening. Pada saat larutan
didiamkan pada bak berisi es. Lalu disaring kristal yang terbentuk.
sebesar 87%
VIII. KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa aspirin dapat disintesis
melalui pereaksian asam salisilat dengan asetat anhidrat dan H 2SO4 pekat