Judul Percobaan
Sintsis Aspirin
B. Tangga Percobaan
Selasa, 07 November 2023
C. Tujuan Percobaan
1. Melakukan pembuatan aspirin dengan cara asetilasi terhadap gugus
fenol.
2. Melakukan rekristalisasi aspirin hasil sintesis dengan baik.
D. Tinjauan Pustaka
Aspirin
Aspirin atau asam asetilsalisilat adalah sejenis obat yang termasuk
dalam turunan asam salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa
analgesic (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap
demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efek
antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama
untuk mencegah jantung.
Aspirin memiliki rumus molekul C9H8O4 dengan Mr sebesar
180,157 g/mol. Aspirin memiliki titik didih sebesar 140oC (Rahayu, 2020)
dan titik leleh sebesar 128-137oC (Wilman & Sulistia, 2012). Aspirin
memiliki merupakan senyawa yang berbentuk kristal putih yang bersifat
asam (pH 3,5) yang mudah larut dalam cairan ammonium asetat, karbonat,
sitrat atau hidroksida dari logam alkali. Aspirin bersifat stabil dalam udara
kering, tetapi dapat terhidrolisis secara perlahan menjadi asam salisilat dan
asam asetat jika diletakkan pada ruang dengan udara yang lembab. Aspirin
memiliki struktur sebagai berikut:
Strukur aspirin
Aspirin dapat dibuat dengan cara merlarutkan asam salisilat dengan
asam asetat anhidrat serta asam sulfat pekat sebagai katalisnya yaitu sebagai
zat penghidrasi.
Reaksi Asetilasi
Asetilasi merupakan reaksi kimia yang bertujuan untuk
mensubstitusi gugus asetil terhadap senyawa lain. Secara khusus, asetilasi
merujuk pada proses sintesa gugus asetil (yang mengakibatkan kelompok
asetoksi) menjadi senyawa, yaitu substitusi gugus asetil untuk atom
hydrogen aktif (Said, Agustria, & Utama, 2017). Sebuah reaksi yang
melibatkan penggantian atom hydrogen dari gugus hidroksil dengan gugus
asetil (CH3CO) akan menghasilkan ester tertentu. Ester merupakan turunan
asam karboksilat yang gugus – OH dari karboksilnya diganti dengan
gugus – OR dari alkohol. Ester dapat dibuat dari asam dengan alkohol, atau
dari anhidrida asam denga alcohol. Suatu ester asam karboksilat merupakan
suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R dapat berbentuk
alkil maupun aril. Alkohol dengan asam karboksilat dan turunan asam
karboksilat dapat membentuk ester asam karboksilat, reaksi tersebut disebut
sebagai reaksi esterifikasi (Fessenden & Fessenden, Kimia Organik Dasar
Edisi Ketiga Jilid 2, 1986). Reaksi asetilasi merupakan reaksi
kesetimbangan. Reaksi asetilasi juga merupakan reaksi yang sama dengan
reaksi esterifikasi yaitu suatu reaksi antara alkohol dengan asam yang akan
menghasilkan ester sebagai produk utama (Groggin, 1985). Dalam reaksi
ini juga digunakan asam sebagi katalis dalam reaksi.
Reaksi dalam pembuatan aspirin melalui reaksi asetilasi dapat
digambarkan sebagai berikut:
Filtrat Residu
Filtrat Residu
- Dipanaskan hingga larutan homogen
- Didiamkan pada suhu ruang sampai terbentuk kristal
Filtrat Residu
Hasil Pengamatan
Reaksi:
•
•
O
O C CH3
Fe3+
+ FeCl3(aq)
C OH
O (s)
G. Hasil Pengamatan
No. Hasil Pengamatan
Prosedur Percobaan Dugaan/reaksi Kesimpulan
perc sebelum Sesudah
1. - Massa asam - Asam salisilat Reaksi Berdasarkan percobaan
2,5 gram asam salisilat kering
salisilat: 2,5 gr serbuk + yang telah dilakukan,
pembentukan
- Dimasukkan ke dalam labu - Asam salisilat: CH3COOH dihasilkan aspirin
aspirin
Erlenmeyer 250 ml bubuk putih anhidrat: larutan mengandung sedikit
- Ditambahkan 3,75 gr - CH3COOH putih keruh asam salisilat karena
Ch3COOH anhidrat
anhidrat: - Asam salisilat setelah direaksikan
- Ditambahkan 3 tetes H2SO4
pekat - Larutan tidak serbuk + dengan FeCl3
- Diaduk sampai homogen berwarna CH3COOH dihasilkan larutan
- Dimasukkan ke dalam gelas - H2SO4: larutan anhidrat + H2SO4: berwarna kuning
kimia 1000 ml yang sudah
tidak berwarna larutan putih keruh kecokelatan.
dipanaskan dengan penangas
air pada suhu 50-60oC - Residu: serbuk - Dipanaskan: Didapatkan hasil massa
- Diaduk perlahan selama 5 putih larutan menjadi aspirin sebesar 1,489
menit
- Filtrat: larutan tidak berwarna gram dengan %
- Didinginkan pada suhu kamar
sambil diaduk tidak berwarna - Asam salisilat rendemen sebesar
- Ditambahkan 37,5 ml air - Etanol: larutan serbuk + 45,70% dan titik leleh
- Disaring dengan corong tidak berwarna CH3COOH sebesar 135oC
buchner
- Aquades: larutan anhidrat + H2SO4 +
tidak berwarna 37, 5 ml aquades:
Filtrat Residu larutan putih keruh
- Massa kertas - Disaring dengan Reaksi aspirin
Residu
saring: 0,689 gr corong buchner:
dengan FeCl3
- Dimasukkan ke dalam gelas filtrat + residu
kimia - Residu + campuran
- Ditambahkan pelarut
etanol dan
campuran 7,5 ml etanol 96%
dan 25 ml air aquades: larutan
- Dipanaskan sampai homogen putih keruh
- Disaring dalam keadaan panas - Dipanaskan:
dengan menggunakan corong
larutan menjadi
buchner dilengkapi labu isap
tidak berwarna
Filtrat Residu
- Disaring dengan
- Dipanaskan hingga larutan corong buchner:
homogen filtrat + residu
- Didiamkan pada suhu ruang
sampai terbentuk kristal - Filtrat tidak
berwarna dengan
kristal putih
Filtrat Residu dipanaskan:
larutan homogen
tidak berwarna
- Larutan didiamkan
pada suhu ruang
hingga terbentuk Reaksi asam
Residu
kristal
salisilat dengan
- Dikeringkan dengan - Disaring dengan
desikator FeCl3
corong buchner:
- Ditimbang beratnya
- Diuji dengan FeCl3 terbentuk kristal
- Diuji dengan titik lelehnya seperti jarum dan
- dibandingkan filtrat
Hasil Pengamatan - Kristal diletakkan
dalam desikator
- Massa kertas
saring + aspirin:
2,139 gram
- Massa aspirin:
1,489 gram
- Aspirin + FeCl3:
berwarna kuning
kecokelatan
- %rendemen:
45,70%
- Diuji titik leleh
dengan melting:
o
135 C
H. Analisis dan Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul “Sintesis Aspirin” yang dilakukan
pada hari Selasa tanggal 07 November 2023 pukul 12.00-17.00 WIB ini
bertujuan untuk melakukan pembuatan aspirin dengan cara asetilasi
terhadap gugus fenol dan melakukan rekristalisasi aspirin hasil sintesi
dengan baik. Adapun peralatan yang digunakan, yaitu labu Erlenmeyer,
corong buchner, gelas kimia, gelas ukur, termometer, kompor listrik, pipet
tetes, pengaduk kaca, pompa vakum, kertas saring, dan neraca analitik.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan, yaitu asam salisilat, aquades, asam
asetat anhidrat, asam sulfat pekat, etanol, dan larutan FeCl3.
Aspirin merupakan obat yang termasuk dalam turunan salisilat yang
dapat digunakan untuk meredakan rasa nyeri. Pada percobaan ini, aspirin
dibuat dengan melarutkan asam salisilat ke dalam asam asetat anhidrat dan
asam sulfat pekat sebagai katalis yang melalui reaksi asetilasi. Reaksi
asetilasi merupakan reaksi kesetimbangan yang sama dengan reaksi
esterifikasi yaitu suatu reaksi antara alkohol dengan asam yang akan
menghasilkan ester sebagai produk utama (Groggin, 1985). Pada pembutan
aspirin ini digunakan asam salisilat karena asam salisilat yang digunakan
memiliki gugus alkohol yang dapat bereaksi dengan asam asetat anhidrat
dan mengakibatkan terjadinya reaksi asetilasi padas gugus hidroksinya.
Pada proses pembuatan aspirin, dalam reaksi harus bebas dari air atau
dengan kata lain tidak terdapat molekul air yang ikut bereaksi. Jika dalam
pebuatan aspirin terdapat air maka aspirin yang terbetuk dapat terhidrolisis
menjadi asam salisilat dan asam asetat anhidrat kembali. Hal itu dapat
terjadi karena reaksi pembuatan aspirin termasuk reaksi kesetimbangan atau
reaksi bolak-balik sehingga produk dapat diubah menjadi reaktan kembali.
Selain itu, aspirin juga bersifat higroskopis sehingga dapat mengalami
hidrolisis dalam keadaan berair.
Pada percobaan ini, langkah pertama yang dilakukan adalah
menimbang asam salisilat sebanyak 2,5 gram yang kemudian dimasukkan
ke dalam Erlenmeyer. Setelah itu, ditambahkan dengan 3,75 ml asam asetat
anhidrat. Jumlah asam asetat yang ditambahkan harus lebih banyak daripada
jumlah asam salisilatnya, agar asam salisilat yang direaksikan dapat habis
bereaksi dan dengan bergesernya kesetimbangan kearah produk maka
aspirin yang akan dihasilkan juga akan lebih banyak. Setelah penambahan
asam asetat anhidrat, kemudian ditambahkan 3 tetes asam sulfat pekat dan
kemudian diaduk hingga homogen. Pada percobaan ini, asam salisilat
berperan sebagai pereaksi pembatas, dimana secara teoritis, jumlah aspirin
yang akan dihasilkan seharusnya sama dengan jumlah asam salisilat yang
direaksikan. Sedangkan asam asetat anhidrat berperan sebagai agen
asetilas, penggunaan asam asetat anhidrat sebagai agen asetilasi
dikarenakan asam asetat anhidrat memiliki harga yang tergolong murah dan
tidak mudah terhidrolisis. Sementara asam sulfat pekat berfungsi sebagai
katalis yang dapat mempercepat laju reaksi. Selain itu, asam sulfat pekat
juga berperan sebagai zat penghidrasi, dimana asam sulfat pekat akan
menarik molekul air (H2O) yang mungkin dihasilkan pada prose reaksi.
Pada proses ini akan terjadi reaksi sebagai berikut:
Pada reaksi tersebut terjadi penyerangan oleh asam asetat anhidrat terhadap
atom hydrogen (H+) sehingga terjadi protonasi dan kemudian asam asetat
anhidrat akan mengalami resonansi dan menyerang gugus fenol dari asam
salisilat. Kemudian atom hydrogen (H+) akan terlepas dari -OH dan
berikatan dengan atom O pada asam asetat anhidrat yang kemudian asam
asetat anhidrat akan terputus menjadi asam asetat dan asam asetil salisilat
atau aspirin (Fessenden & Fessenden, 1994). Proses pembuatan aspirin
dapat dikatakan berhasil kestika pada prosesnya mulai terbentuk serbuk
putih. Mekanisme reaksi yang terjadi dapat digambarkan sebagi berikut:
Mekanisme reaksi pembentukan aspirin
K. Daftar Pustaka
Fessenden, R. J., & Fessenden , J. S. (1994). Kimia Organik Edisi Ketiga
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
= 45,70%
Perhitungan
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 2,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
- 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑙𝑎𝑡 = = 138,12 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,0181 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 3,75 𝑔𝑟𝑎𝑚
- 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝑎𝑛ℎ𝑖𝑑𝑟𝑎𝑡 = = 102,09 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 =
𝑀𝑟
0,0367 𝑚𝑜𝑙
- Asam asetat + asam asetat anhidrat → aspirin + asam asetat
Mula 0,0181 0,0367 - -
Reaksi 0,0181 0,0181 0,0181 0,0181
Sisa - 0,0181 0,0181 0,0181
- Mol aspirin teori = 0,0181 mol
𝑔
- 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 𝑛 × 𝑀𝑟 = 0,0181 𝑚𝑜𝑙 × 180 𝑚𝑜𝑙 =
3,258 𝑔𝑟
- Massa kertas saring: 0,65 gram
- Massa kertas saring + kristal aspirin: 2,139 gram
- Massa kristal aspirin:
= (massa kertas saring + aspirin) – massa kertas saring
= 2,139 – 0,65
= 1,489 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
- % rendemen = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑠𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1,489 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 3,258 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100%
= 45,70%
Dokumentasi
No Gambar Keterangan
1 Menimbang serbuk asam salisilat
menggunakan neraca analitik sebesar
2,5 gram