1. Anugerah Prastika / 04
2. Bagaskara Widyanto / 08
3. Fidya Ifah Alami / 14
4. Salsabila Hanif R / 26
OKTOBER 2014
I. Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi,
suhu, luas permukaan bidang sentuh dan katalis)
2. Menjelaskan pengaruh konsentrasi, suhu, luas permukaan bidang sentuh dan
katalis terhadap laju reaksi
II. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Erlenmeyer 50 mL 5 buah Larutan HCl 1 M dan 2 M 20 mL
Gelas Ukur 10 mL 1 buah Larutan CH3COOH 0,1 M 20 mL
Gelas Kimia 3 buah Larutan CH3COOH 0,5 M 20 mL
Pipet Tetes 5 buah Larutan CH3COOH 1,0 M 20 mL
Kaca Arloji 2 buah Cangkang telur yang sudah dicuci @4 gram
dan dikeringkan dalam bentuk
potongan dan serbuk
Tabung Reaksi 2 buah Soda Kue (NaHCO3) 4 gram
Spatula 2 buah Balon 5 buah
Termometer 1 buah Larutan Na2S2O3 0,20 M 20 mL
Stopwatch 1 buah Larutan H2O2 5% 10 tetes
Kasa Asbes 1 buah Larutan FeCl3 0,1 M 10 tetes
Kaki Tiga 1 buah Larutan NaCl 0,1 M 10 tetes
Pembakar Spiritus
Hipotesis :
a. Tuliskan reaksi antara asam cuka (CH3COOH) dengan soda kue (NaHCO3)!
Jawab :
1
b. Buatlah garfik hubungan antara laju (v~ ) dengan konsentrasi! (Laju pada sumbu
t
Y dan Konsentrasi pada sumbu X)
Jawab :
c. Dari data hasil percobaan, apakah hipotesis yang kalian sesuai dengan hasil
percobaan?
d. Dilihat dari nilai konsentrasinya, manakah yang lebih banyak jumlah partikel
CH3COOH pada Labu Erlenmeyer A, B atau C?
Jawab :
e. Bandingkan peluang jumlah tumbukan yang terjadi antara partikel CH3COOH
dengan partikel NaHCO3 pada Labu Erlenmeyer A, B dan C. Erlenmeyer manakah
yang berpeluang terjadinya tumbukan paling banyak?
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
2. Kegiatan 2 : Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi
Prosedur Percobaan :
a. Masukkan masing-masing 20 mL HCl 1,0 M pada Erlenmeyer A dan B.
b. Masukkan 4 gram potongan cangkang telur yang belum dihaluskan ke
dalam balon A dan masukkan 4 gram serbuk cangkang telur yang sudah
dihaluskan ke dalam balon B.
c. Pasangkan mulut balon A ke mulut Erlenmeyer A dan pasangkan mulut
balon B ke mulut Erlenmeyer B (jangan mencampurkan cangkang telur
dengan larutan HCl terlebih dahulu)
d. Campurkan cangkang telur ke dalam masing-masing Erlenmeyer dan
bersamaan itu catat waktunya dengan menggunkan stopwatxh atau alat
pengukur lainnya.
e. Hentikan stopwatch ketika balon sudah berdiri atau telah mengembang.
f. Amati dan catat waktunya.
g. Bandingkan kecpatan balon berdiri papda Labu Erlenmeyer A dan Labu
Erlenmeyer B.
Hipotesis :
Jawab :
b. Dari data hasil percobaan, apakah hipotesis yang kalian ajukan sesuai dengan hasil
percobaan?
Jawab :
c. Manakah yang memiliki luas permukaan lebih besar antara serbuk cangkang telur
dengan potongan cangkang telur?
Jawab :
Jawab :
Jawab :
3. Kegiatan 3 : Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
Prosedur kerja percobaan :
a. Sediakan 3 buah gelas kimia (beri label A, B dan C). Isi masing-
masing dengan 20 mL larutan 0,2 M Na2S2O3
b. Sediakan 3 buah gelas kimia (beri label A, B dan C). Kemudian, isi
masing-masing dengan 10 mL larutan 1 M HCl
c. Siapkan selembar karton putih, beri tanda silang (X) pada karton
dengan menggunakan spidol hitam.
d. Ambil 1 gelas kimia yang berisi larutan Na2S2O3
e. Letakkan gelas kima A (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) di atas tanda
silang pada karton. Ukur suhu larutannya catat dalam tabel
pengamatan.
f. Tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat waktu yang
diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat lagi dalam
tabel pengamatan.
g. Ambil gelas kimia B (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) panaskan hingga
100C di atas suhu larutan pada gelas kimia A catat suhu yang
dihasilkan pada tabel pengamatan.
h. Letakkan gelas kimia yang telah dipanaskan di atas tanda silang pada
karton. Lalu tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat
waktu yang diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat
lagi pada tabel pengamatan.
i. Ambil gelas kimia C (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) panaskan hingga
100C di atas suhu larutan pada gelas kimia B catat suhu yang
dihasilkan pada tabel pengamatan.
j. Letakkan gelas kimia yang telah dipanaskan di atas tanda silang pada
karton. Lalu tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat
waktu yang diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat
lagi pada tabel pengamatan.
Hipotesis :
Jawab :
1
b. Buatlah garfik hubungan antara laju (v~ ) dengan suhu! (Laju pada sumbu Y dan
t
Suhu pada sumbu X)!
Jawab :
c. Pada suhu yang berbeda, apakah waktu yang dibutuhkan sampai tanda silang tidak
terlihat juga berbeda?
Jawab :
d. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap laju reaksi antara larutan natrium tiosulfat
(Na2S2O3) dengan larutan asam klorida (HCl)? Jelaskan sebabnya!
Jawab :
e. Dengan menggunakan teori tumbukan, jelaskan mengapa pada suhu yang lebih tinggi
reaksi berlangsung lebih cepat!
Jawab :
Jawab :
4. Kegiatan 4 : Katalisator
Prosedur kerja percobaan :
a. Ukurlah dalam gelas ukur larutan hidrogen peroksida 5% sebanyak 2 mL.
Kemudian, tuangkan ke dalam tabung reaksi I dan amati!
b. Dengan cara yang sama tuangkan larutan hidrogen peroksida 5% sebanyak
2 mL ke dalam tabung reaksi II.
c. Ke dalam tabung reaksi I tambahkan 10 tetes larutan NaCl 0,1 M sementara
ke dalam tabung reaksi II tambahkan 10 tetes FeCl3 0,2 M. Amati masing-
masing gelas kimia!
Hipotesis :
No Larutan Pengamatan
1 H2O2 Warnanya bening
2 H2O2 + NaCl Warnanya tetap bening
3 H2O2 + FeCl3 Bereaksi, ada gelembung, warna berubah menjadi coklat
kekuningan dan keruh
Pertanyaan
a. Zat manakah yang bekerja sebagai katalisator pada penguraian H2O2, NaCl atau
FeCl3?
Jawab :
Jawab :
c. Apakah larutan Fe2(SO4)3 dapat bekerja sebagai katalisator pada penguraian H2O?
Jelaskan!
Jawab :
d. Dengan menggunakan teori tumbukan jelaskan pengaruh katalis terhadap laju
penguraian H2O2!
e. Kesimpulan tentang penambahan katalis terhadap laju reaksi!
Jawab :
Jawab :