MA “ ROUDLOTUN NASYIIN”
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
DisusunOleh :
M A C H F U D, S.Ag
Guna meningkatkan mutu pendidikan serta pemanfaatan sarana penunjang yang
terdapat dalam perpustakaan. Maka laporan dan penyusunan rencana kerja kami buat
seefisien dan sesederhananya, walaupun dalam laporan dan penyusunan rencana kerja
perpustakaan ini kurang sempurna kami telah berusaha dengan maksimal tetapi kami
menyadari keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran
yang dapat membantu dan menambah wawasan kami dalam pengelolaan manajemen
perpustakaan di MA Roudlotun Nasyiin
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Kemudian perpustakan jika tinjau secara umum adalah sebuah bangunan yang
berisi kumpulan koleksi buku dari berbagai kategori didalamnya dan koleksi penunjang
pustaka lainnya. Sedangkan Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung
pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan
tujuan usaha membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan
pendidikan pada umumnya (Sulistyo Basuki, 1993).
VISI
Menjadikan perpustakaan MA “ ROUDLOTUN NASYIIN” sebagai pusat layanan
informasi dan ilmu pengetahuan dengan standar pengelolaan yang berlaku.
Sebagai sumber belajar warga sekolah guna mendukung kegitan belajar mengajar yang
terdepan sebagai investasi sumber daya pengetahuan yang cukup lengkap.
Memberikan layanan kepada civitas akademika dan pengguna perpustakaan secara
luas, dan ikut merealisasikan visi misi serta suksesnya program utama perpustakaan
sekolah yaitu sebagai pusat belajar ilmu pengetahuan seluruh warga sekolah.
MISI
Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia;
Pengembangkan Sumber Daya Informasi Tercetak dan Elektronik;
Pengembangan Layanan layanan prima berbasis internet;
Melaksanakan layanan perpustakaan berbasis ICT;
Mengelola informasi serta menyebarluaskan informasi
Mewujudkan qualitas dan quanitas buku bacaan dan referensi;
Melayani semua warga sekolah dengan layanan prima;
Menerapkan administrasi pustaka yang professional dan akuntabel;
Dengan melihat latar belakang maka maksud dan tujuan perpustakaan sekolah
diselenggarakan untuk :
Menyediakan buku-buku pengetahuan sebagai bahan ajar bagi guru dan sumber
bacaan bagi siswa
Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta
mendayagunakan budaya tulisan, dalam berbagai sector kehidupan;
Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan
informasi;
Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan pustakan secara tepat
guna dan berhasil guna;
Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri;
Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa;
Menumbukan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif;
Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas
tanggungjawab dan usaha sendiri;
Mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan inovatif dalam
memecahkan masalah
Membantu siswa, guru, dan staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Sumber pengembangan kebudayaan dan peradaban ilmu sekolah terkait.
ORGANISASI PERPUSTAKAAN
I. KEPALA SEKOLAH
Bertugas dan bertanggungjawab utama segala penyelenggaraan kegiatan dibidang
perpustakaan sekolah.
Membina dan membimbing pengembangan organisasi perpustakaan sekolah
Tiap sekolah atau institusi mungkin mempunyai format perbedaan dalam hal
pendanaan, yakinkan bahwa hal ini sesuai dengan kebijakan yang ada.
Masukan pendanaan untuk buku atau koleksi yang rusak atau hilang.
Yakinkan bahwa setiap pengeluaran dana tercatat dengan baik untuk keperluan
akuntabilitas.
Dokumen pendanaan akan sangat membantu kita dalam merancang pengeluaran
operasional perpustakaan.
Yakinkan bahwa proses seleksi bahan pustaka memperhatikan rencana pendanaan
yang ada.
Buatlah Diagram Alur Pendanaan yang menggambarkan semua proses selama 1 tahun
misalnya.
Buatlah sebuah keterangan yang menunjukkan implikasi rencana pendanaan dengan
tujuan kurikulum dan program sekolah.
4. Fasilitas
Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan
perpustakaan. Seringkali yang terjadi masalah perpustakaan adalah masalah 'ketiadaan'
atau 'ketidakberdayaan' fasilitas.Mulai dari ketiadaan tempat, ketiadaan koleksi, ketiadaan
sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya. Biasanya tiap level sekolah mempunyai
karakteristik masing-masing dalam perencanan fasilitas. Namun yang penting dalam
pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3 hal yakni:
Nyaman (Comfort)
Terbuka (Welcome)
Kemudahan bagi pengguna (User-friendly)
Ketika kita merancang sebuah fasilitas untuk perpustakaan sekolah, setidaknya ada
beberapa prinsip yang harus dipenuhi:
Tata letak harus dapat menunjukkan bahwa perpustakaan dapat difungsikan dengan baik.
Desain harus memperhatikan aspek estetika dan ergonomis.
Akses ke bahan pustaka ruang, dan informasi harus mudah bagi semua pengguna.
Harus diperhatikan masalah arus 'lalu-lintas' pengguna, keselamatan dan keamanan.
Ruangan sedapat mungkin mengakomodir kebutuhan pengguna, juga tentunya untuk
keperluan penyimpanan dan pengolahan.
Namun demikian guru-pustakawan dapat mengeksplorasi sendiri kebutuhan dan juga
hal-hal lain menyangkut fasilitas ini.Ya mungkin dengan terlebih dahulu melihat
kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolahnya.
5. Manajemen SDM
Faktor lain yang penting dalam pengelolaan perpustakaan sekolah adalah masalah
sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Kita sering menemui bahwa pekerjaan
yang berhubungan dengan perpustakaan 'hanya' menjadi kerjaan 'sampingan' sehingga
tidak dikelola secara baik. Bahkan dalam beberapa kasus ketiadaan SDM ini membuat
sekolah sama sekali tidak memperdulikan adanya perpustakaan sebagai bagian integral
dari sistem pendidikannya. SDM atau staf pengelola perpustakaan merupakan kunci
utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide kreatifnya akan
membawa perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan juga nyaman
digunakan oleh murid maupun guru. Untuk itu, pengelolaan perpustakaan memang
membutuhkan guru atau pengelola yang cukup tahu masalah manajemen, mempunyai
ide-ide segar dan bekerja secara professional di perpustakaan. Setidaknya ada beberapa
SDM dalam perpustakaan sekolah:
Guru Pustakawan: guru pustakawan merupakan orang yang bertanggungjawab secara
penuh terhadap perpustakaan. Guru pustakawan harus mempunyai kemampuan untuk
mengelola perpustakaan, memahami visi dan misi sekolah, dan juga memahami kurikulum
yang diterapkan di perpustakaan.
Staf Pendukung: Biasanya diambilkan dari staf yang mempunyai kemampuan teknis
dalam bidang perpustakaan, yang akan membantu guru-pustakawan dalam mengelola
perpustakaan dalam keseharian.
Staf Divisi: Biasanya seorang staf yang mempunyai kemampuan khusus dalam
pengelolaan perpustakaan, seperti dalam pembuatan OPAC, Katalogisasi, Pengelolaan
koleksi referensi, Pengelolaan Koleksi Multimedia, Rancangan Program Khusus seperti
"kemampuan membaca", dan sebagainya.
Murid Pustakawan: Murid atau siswa juga dapat dijadikan pengelola perpustakaan
terutama apabila adanya keterbatasan SDM di sekolah. Murid Pustakawan ini dengan
diberikan pelatihan singkat dapat membantu paling tidak pelayanan di perpustakaan.
6. Perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah manajemen
perpustakaan.Untuk itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam pengelolaan
perpustakaan sekolah. Perencanaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan
sekolah dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif di
sekolah.
BAB IV
PENUTUP
Akhir kata penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah program kerja
perpustakaan ini oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Terima Kasih
Pustakawan adalah seseorang yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan yang ditujukan untuk memberikan layanan
kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan,
dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan.
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang
merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan dan merupakan sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan dan tujuan pendidikan
umumnya.
Tujuan Perpustakaan
Tujuan keberadaan perpustakaan adalah:
1. Mengumpulkan bahan pustaka, yaitu secara terus menerus menghimpun atau mengumpulkan
sumber informasi yang relevan untuk dikoleksi.
2. Mengolah atau memproses bahan pustaka berdasarkan suatu sistem tertentu.
3. Menyimpan dan memelihara, yaitu mengatur, menyusun, dan memelihara, agar koleksi rapi,
bersih, awet, utuh, lengkap dan mudah diakses.
4. Menjadi pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi, rekreasi dan kegiatan ilmiah lain.
5. Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, masa sekarang dan masa datang.
Fungsi Perpustakaan
Pada umumnya, fungsi perpustakaan meliputi pendidikan, penelitian, informasi, pembudayaan,
pelestarian, dan rekreasi.
Kepala sekolah menunjuk tenaga pengelola perpustakaan sekolah yaitu guru atau tenaga lain yang
disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Untuk menjalankan Tujuan dan Fungsinya, perpustakaan dipimpin oleh Kepala Perpustakaan yang
ditunjuk/ditetapkan berdasarkan surat tugas/surat keputusan dari Kepala Sekolah.
Kepala Perpustakaan dalam pelaksanaannya dibantu oleh tenaga yang bertugas melaksanakan
fungsi layanan teknis, layanan pengguna dan promosi perpustakaan.Tenaga perpustakaan dapat
disebut juga sebagai Pustakawan dan tenaga tersebut bertanggung jawab kepada kepala
perpustakaan.
Layanan teknis adalah jenis kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan hingga pengolahan
bahan perpustakaan.
Layanan pengguna adalah kegiatan yang memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan
seperti layanan sirkulasi (peminjaman), layanan rujukan (referensi), layanan membaca, dan program
kegiatan lainnya.
II. KEANGGOTAAN
1. Yang dapat menjadi anggota adalah seluruh masyarakat sekolah.
2. Kepada anggota diberikan kartu anggota perpustakaan yang berlaku selama 1 (satu) tahun ajaran.
Perencanaan gedung yang baik tentunya meliputi perencanaan bentuk bangunan, tata ruang, disain
bagian dalam gedung (disain interior), dekorasi serta kebutuhan perabot perpustakaan.
MARI MEMPERTIMBANGKAN…..!!
Sedangkan tenaga perpustakaan, bertugas melaksanakan layanan teknis, layanan pengguna serta
kegiatan lain sesuai dengan program kegiatan perpustakaan dan promosi perpustakaan.
1. Layanan teknis perpustakaan adalah melaksanakan kegiatan operasional rutin perpustakaan yang
meliputi seleksi, pengadaan, inventarisasi, pengolahan bahan pustaka, penyelesaian fisik bahan
pustaka, penempatan bahan pustaka dalam rak hingga perawatan bahan pustaka.
2. Layanan pengguna antara lain adalah melayani keanggotaan, peminjaman dan pengembalian
buku di rak, pengaturan koleksi, memberi jasa rujukan/referensi, menyusun program perpustakaan.
Dalam keadaan tertentu, kepala perpustakaan bisa melaksanakan tugas tenaga perpustakaan.Dalam
keadaan tertentu, kepala perpustakaan bisa merangkap/menjabat sebagai tenaga perpustakaan.
Koleksi
Koleksi perpustakaan terdiri atas:
1. Buku Pelajaran Pokok
Buku yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih
dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat
dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan dan diadakan oleh pemerintah dan
isinya sesuai kurikulum yang berlaku.
5. Buku Rujukan/Referensi
Buku yang digunakan sebagai rumber informasi, untuk mengetahui pengetahuan dasar suatu subyek
maupun memperluas pengetahuan tentang subyek tertentu. Termasuk dalam jenis buku rujukan
adalah: kamus, ensiklopedi, buku tahunan, buku pegangan/ handbook, buku petunjuk/manual,
direktori, atlas, biografi.
6. Terbitan Berkala
Koleksi ini adalah jenis terbitan yang disusun dan dicetak secara terus menerus dalam jangka waktu
tertentu. Jenis terbitan ini antara lain adalah: surat kabar, majalah, dan buletin.
8. Alat Peraga
Bola dunia, artefak, tiruan kerangka manusia adalah alat peraga yang dimaksud. Ini adalah suatu
bentuk/bahan yang dapat dilihat langsung tanpa menggunakan media/alat bantu, dapat diraba, dan
dapat dipergunakan untuk memperjelas /memperlihatkan subyek/informasi yang dibahas.
9. Peta
Bahan pustaka yang merupakan sumber informasi geografi dengan bentuk yang membutuhkan
perlakuan khusus.
10. Bahan Pustaka Non-cetak
Jenis bahan pustaka yang dibedakan perlakuannya dengan bahan pustaka tercetak lain seperti buku.
Jenis bahan pustaka ini diantaranya adalah koleksi audio visual (VCD, DVD), audio tape (kaset,
CD), slide, dan koleksi multimedia (permainan pendidikan komputer).
11. Kliping
Guntingan artikel atau berita/informasi lain dari surat kabar, majalah dan sumber lain yang
dianggap penting untuk disimpan dan didokumentasikan.
Koleksi dasar adalah koleksi pertama yang harus dimiliki pada waktu sekolah memulai membangun
koleksi perpustakaan.Minimal jumlah koleksi adalah 2000 buku.
Pengadaan koleksi, tidak hanya memperhatikan kuantitas tetapi juga memperhatikan segi kualitas.
Perpustakaan perlu memiliki sebuah kebijakan pengembangan koleksi, yaitu kegiatan memperluas
koleksi yang berkaitan dengan pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.
tentang KOLEKSI
Pengembangan Koleksi
Pengembangan/penambahan koleksi ini dilakukan secara bertahap dan paling lama harus dapat
dipenuhi selama 5 (lima) tahun sejak berdirinya perpustakaan sekolah.
INGAT !
Walau rasio telah terpenuhi, koleksi perpustakaan harus selalu dikembangkan untuk menjaga
kemutakhiran dan menyesuaikan dengan perkembangan iptek.
Pengembangan koleksi selanjutnya adalah dengan memperhatikan kebijakan pemilihan koleksi.
Pemilihan Koleksi
Untuk mendukung pemilihan bahan pustaka, perlu ditetapkan alat bantu seleksi, seperti: daftar judul
buku, katalog, brosur penerbit, resensi buku, serta usulan dari pengguna.
Jika diperlukan, untuk memperoleh koleksi bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan, tim
seleksi yang berasal dari Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Pustakawan guru dan pengguna
(siswa) yang diketuai oleh Kepala Perpustakaan Sekolah melakukan pemilihan bahan pustaka.
Ada beberapa prinsip dasar pemilihan koleksi agar dapat lebih objektif dan efektif:
- Pemilihan dilakukan dengan cermat berdasarkan skala prioritas, azas manfaat dan efisiensi.
- Bahan pustaka adalah yang mutakhir.
- Komposisi cakupan subyek dan jenis koleksi hendaknya proporsional diupayakan memenuhi
kebutuhan dan memuaskan pengguna.
Sebagai bahan pertimbangan, data selama penyelenggaraan perpustakaan juga dapat dijadikan
masukan untuk pengadaan bahan pustaka.Data mengenai koleksi yang banyak digunakan, hingga
adanya permintaan/usulan dari pengguna.Data tersebut bisa diperoleh dari diadakannya buku
pengunjung dan penggunaan layanan perpustakaan.
Pengadaan Koleksi
Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan berbagai cara:
- Pembelian
- Hadiah
- Tukar menukar
- Titipan Lembaga/Perorangan
- Terbitan Sendiri
- Dokumen siswa/guru