Anda di halaman 1dari 20

A. Judul Percobaan : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi B.

Tujuan Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi zat pereaksi, luas permukaan sentuhann, temperature, dan kacalis. C. Kajian teori Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap satuan waktu. Misalkan seseorang lari dengan kecepatan 16 km/jam. Artinya orang tersebut telah berpindah tempat sejauh 16 km dalam waktu satu jam. Dalam reaksi kimia perubahan yang dimaksud adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per liter (mol L-1). Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt). Sehingga laju reaksi mempunyai satuan mol per liter per detik (mol L-1.
-1

dt

atau M.dt -1). Pendefinisian laju reaksi lebih lanjut dapat kita perhatikan pada persamaan

stoikhiometri berikut : aA+ bB gG + hH Bila laju reaksi diungkapkan sebagai berkurangnya pereaksi A atau B dan bertambahnya produk G atau H tiap satuan waktu, maka persamaan lajunya adalah : r= d [ a] d [ B] d [G] d[ H ] = =+ =+ dt dt dt dt

Dengan tanda minus (-) menunjukkan konsentrasi pereaksi makin berkurang dan tanda positif (+) menunjukkan konsentrasi produk semakin bertambah. Dimensi (satuan) bagi laju reaksi adalah konsentrasi/waktu. Sehingga umumnya berlaku satuan laju reaksi = mol / liter menit atau satuan lain. Untuk fasa gas, satuan konsentrasi akan lebih tepat bila menggunakan tekanan. Reaksi kimia berjalan pada tingkat yang berbeda. Beberapa diantaranya berjalan sangat lambat, misalnya penghancuran kaleng aluminium oleh udara atau penghancuran botol plastik oleh sinar matahari, yang memerlukan waktu

bertahun-tahun bahkan berabad-abad. Beberapa reaksi lain berjalan sangat cepat misalnya nitrogliserin yang mudah meledak. Selain itu beberapa reaksi dapat berjalan cepat atau lambat tergantung pada kondisinya. Misalnya besi mudah berkarat pada kondisi lembab, tetapi di lingkungan yang kering, misalnya digurun, besi berkarat cukup lambat. Reaksi-reaksi dapt dipercepat atau diperlambat dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Konsentrasi Dari berbagai percobaan menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung. Makin besar konsentrasi makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan, dengan demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi. Sebaliknya pada konsentrasi yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada konsentrasi yang tinggi. Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi adalah : V = k [ A] m[ B ] n 2. Luas Permukaan Sentuh Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dan banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Sebaliknya, apabila semkin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi sedangkan semakin kasar kepingan itu, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. 3. Suhu Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain

kecepatan reaksi menjadi lebih besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil. Secara matematis hunungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu dinyatakan oleh formulasi Arrhenius : k = A.c E / RT Dimana : k = tetapan laju reaksi A = tetapan arrhenius yang harganya khas untuk setiap reaksi E = energi pengaktifan R = tetapan gas universal (0,0821 atm/mol K atau 8,314 joule/mol K) T = suhu reaksi (K) 4. Katalis Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama, yaitu : a. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan dimana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan antara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas. b. Katalis homogen adalah katalis yang ada dalam fasa yang sama. Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk

membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, dimana C melambangkan katalisnya : A + C A C .................. (1) B + AC AB + C .................. (2)

Meskipun katalis (c) termakan oleh reaksi (1), namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi (2), sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi : A + B + C AB + C D. Rancangan Percobaan 1. Alat dan Bahan a. Alat 1) Gelas ukur 10 ml 2) Stopwatch 3) Gelas ukur 50 ml 4) Spatula 5) Gelas kimia 100 ml 6) Martal + alu 7) Tabung reaksi 8) Rak tabung reaksi 9) Penjepit 10) Kaki tiga 11) Pembakar spirtus 12) Kasa 13) Pipet tetes 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 4 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 10 buah

b. Bahan 1) Balon 2) Na2S2O3 1M; 15M 3) Aquades 4) HCl 3M; 1M 5) CaCO3 6) H2C2O4 0,05M 7) KMnO4 0,01M 8) H2SO4 0,5M 9) MnSO4 2. Langkah Percobaan a. Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Klorida 1) Menuangkan ke dalam masing-masing gelas kimia yang telah ditandai (A,B,C,D) 5 ml larutan Na2S2O3. 2) Ke dalam gelas B,C, dan D tambahkan berturut-turut 10 ml, 15 ml, dan 25 ml air, guncangkan gelas kimia agar terjadi pencampuran yang sempurna. 3) Untuk gelas kima A tambahkan 5 ml HCl 3 M dan kocok sampai homogen. Jalankan stopwatch tepat pada saat HCl ditambahkan dan hentikan stopwatch tepat pada saat terjadi kekeruhan 4) Lakukan hal yang sama dengan gelas kimia B,C, dan D 5) Tuliskan reaksi yang terjadi dan bandingkan kecepatan pembebasan belerang tersebut dan jelaskan hasil-hasil yang telah dicapai b. Pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi 1) Mengisi balon dengan butiran marmer dan pasangkan balon tersebut pada labu yang telah diisi dengan 10 ml HCl 1 M. reaksi akan terjadi saat marmer jatuh ke dalam HCl. 2) Mengukur waktu yang akan diperlukan saat balon terisi dengan gas karbon dioksida.

3) Ulangi langkah tersebut diatas dengan menggunakan marmer yang telah dihaluskan. 4) Bandingkan hasil pengukuran waktu yang diperoleh dan jelaskan hasil pengamatan anda serta tuliskan reaksi yang terjadi. c. Pengaruh temperature pada laju reaksi Reaksi antara Kalium Permanganat dan Asam Oksalat 1) Mengencerkan 10 tetes H2C2O4 dengan air hingga volumenya 5 ml (larutan A). Lakukan hal yang sama untuk larutan KMnO4 (larutan B). 2) Menyiapkan tabung reaksi, masukkan 2 tetes larutan A, 2 tetes H2SO4 0,5 M dan 1 tetes larutan B. Jalankan stopwatch saat tetes terakhir ditambahkan, ukur waktu yang diperlukan sampai warna larutan hilang. 3) Memanaskan tabung reaksi yang berisi 2 tetes larutan A dan 2 tetes larutan H2SO4 0,5 M dalam air mendidih selama 10 detik. Kemudian tambahkan 1 tetes larutan B dan catat waktu yang diperlukan sampai warna larutan hilang. 4) Tuliskan reaksi yang terjadi dan jelaskan hasil pengamatan yang anda peroleh Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Klorida 1) Buat tanda hitam pada sehelai kertas putih dan tempatkan tabung reaksi di atas tanda tersebut 2) Ke dalam tabung reaksi tersebut masukkan 2 tetes larutan Na2S2O3 0,15 M dan 2 tetes larutan HCl 3 M. ukur waktu yang diperlukan untuk menyebutkan tanda hitam tersebut. 3) Pada tabung reaksi masukkan 2 tetes larutan Na2S2O3 dan panaskan tabung dalam air mendidih selama 10 detik. Kemudian letakkan di atas tanda tanda hitam tadi dan tambahjan 2 tetes HCl, catat waktu yang diperlukan untuk mengaburkan tanda hitam tersebut. 4) Catat semua hasil yang diperoleh dan jelaskan d. Pengaruh katalis pada laju reaksi

1) Mengambil 10 tetes larutas KMnO4 dan mengencerkan dengan air sampai volume 10 ml. 2) Menyiapkan tabung reaksi dan masukkan larutan berikut 2 tetes H2C2O4 + 2 tetes H2SO4 + 2 tetes larutan encer KMnO4. jalankan stopwatch saat penambahan terakhir dan hentikan pada saat warna KMnO4 hilang. Catat waktu yang diperlukan. 3) Teruskan penambahan tetesan larutan encer KMnO4 sampai warna permanganat menghilang segera. 4) Ke dalam tabung reaksi yang lain masukkan berturut-turut 2 tetes H2C2O4, 2 tetes H2SO4 dan 1 tetes MnSO4. terakhir tambahkan 1 tetes larutan encer KMnO4 dan jalankan stopwatch tepat pada saat penambahan KMnO4 dan hentikan pada saat warna permanganate hilang. Teruskan penambahan tetesan KMnO4 sampai permanganat menghilang segera. 5) Buat grafik antara jumlah tetesan permanganate terhadap waktu 3. Alur Kerja a. Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Klorida 1) Tabung A 5 ml NaS2O3 + 5 ml HCl 3 M dikocok sampai homogen dicatat waktu tepat pada saat HCl ditambahkan sampai terjadi kekeruhan T

2) Tabung B 5 ml Na2S2O3 + 10 ml air diguncang sempurna + 5 ml HCl 3 M dikocok sampai homogen dicatat waktu yang tepat pada saat HCl ditambahkan sampai terjadi kekeruhan T 3) Tabung C 5 ml Na2S2O3 + 15 ml air diguncang sempurna + 5 ml HCl 3 M dikocok sampai homogen dicatat waktu yang tepat pada saat HCl ditambahkan sampai terjadi kekeruhan T 4) Tabung D 5 ml Na2S2O3 + 25 ml air diguncang sempurna + 5 ml HCl 3 M dikocok sampai homogen dicatat waktu yang tepat pada saat HCl ditambahkan sampai terjadi kekeruhan T agar terjadi pencampuran yang agar terjadi pencampuran yang agar terjadi pencampuran yang

b. Pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi Reaksi antara Kalsium Karbonat dan Asam Klorida 1) Balon diisi dengan butiran marmer dipasang pada labu yang telah diisi dengan 10 ml HCl 1 M dicatat waktu yang diperlukan saat balon terisi dengan gas CO2 T

2)

Balon diisi dengan marmer yang halus dipasang pada labu yang telah diisi dnegan 10 ml HCl 1 M dicatat waktu yang diperlukan saat balon terisi dengan gas CO2 T

c. Pengaruh temperature pada laju reaksi Reaksi antara Kalium Permanganat dan Asam Oksalat 1) 10 tetes H2C2O4 - diencerkan dengan air hingga volumenya 5 ml Larutan A

2)

10 tetes KMnO4 Larutan B diencerkan dengan air hingga volumenya 5 ml

3)

2 tetes larutan A + 2 tetes H2SO4 0,5 M + 1 tetes larutan B dicatat waktu tepat pada saat penambahan larutan B sampai warna larutan hilang T

4)

2 tetes larutan A + 2 tetes H2SO4 0,5 M dipanaskan dalam air mendidih selama 10 detik + 1 tetes larutan B dicatat waktu yang diperlukan saat penambahan larutan B sampai warna larutan hilang T

Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Klorida 1) 2 tetes larutan Na2S2O3 0,15 M + 2 tetes larutan HCl 3 M diletakkan diatas kertas yang telah diberi tanda hitam dicatat waktu yang diperlukan untuk mengabutkan tanda hitam T

2)

2 tetes larutan Na2S2O3 0,15 M T dipanaskan dalam air mendidih selama 10 detik diletakkan diatas kertas yang telah diberi tanda hitam + 2 tetes HCl dicatat waktu yang diperlukan untuk mengaburkan tanda hitam

d. Pengaruh katalis pada laju reaksi 1) 10 tetes larutan KMnO4 - diencerkan dengan air sampai volume 10 ml Larutan encer KMnO4 2)

2 tetes H2C2O4 + 2 tetes H2SO4 + 1 tetes larutan encer KMnO4 dicatat waktu yang diperlukan sampai warna KMnO4 hilang T diteruskan penambahan tetesan larutan encer KMnO4 sampai warna permanganat menghilang segera T dicatat waktu yang diperlukan

E. Data Pengamatan No 1 Perlakuan Hasil Pengamatan Sebelum Sesudah

Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi-reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam klorida Tabung A : 5 ml Na2S2O3 + 5 ml HCl, Na2S2O3 : tidak berwarna dikocok sampai homogen HCl : tidak berwarna Tabung B : 5 ml Na2S2O3 + `5 ml air + 5 ml Na2S2O3 : tidak berwarna HCl, dikocok sampai homogen HCl : tidak berwarna H2O : tidak berwarna Tabung C : 5 ml Na2S2O3 + 15 ml air + 5 ml Na2S2O3 : tidak berwarna HCl, dikocok sampai homogen HCl : tidak berwarna H2O : tidak berwarna Tabung D : 5 ml Na2S2O3 + 25 ml air + 5 ml Na2S2O3 : tidak berwarna HCl 3 M, dikocok sampai H2O : tidak berwarna homogen HCl : tidak berwarna Reaksi Na2S2O3 + 2 HCl NaCl +S + SO2 + H2O Na2S2O3 + 2 HCl + H2O 2 NaCl + 2 SO2 + 2H2

Larutan keruh T = 1,80 detik Larutam keruh T = 2,40 detik

Larutan keruh T = 2,83 detik

Larutan keruh T = 4,30 detik

Pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi Reaksi antara Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Balon diisi dengan butiran marmer dan di pasang pada labu yang telah diisi dengan 10 ml HCl 1 M. Balon diisi dengan marmer yang dihaluskan dan dipasang pda labu yang telah diisi dengan 10 ml HCl. CaCO3 : putih tulang HCl : tidak berwarna CaCO3 : putih tulang HCl : tidak berwarna Larutan keruh dan terjadi buih T = 2 menit 20 detik Larutan keruh dan terjadi buih T = 14,30 detik

Reaksi : CuCO3 + HCl CaCl2 + H2O + CO2 Pengaruh temperatur pada laju reaksi a. Reaksi antara Kalium Permanganat dan Asam Oksalat Larutan A : 10 tetes H2C2O4 + air hingga H2C2O4 : Tidak berwarna volumenya 5 ml H2O : tidak berwarna Larutan B : 10 tetes KMnO4 + air hingga KMnO4 : ungu volumenya 5 ml H2O : tidak berwarna 2 tetes larutan A + 2 tetes H2SO4 0,5 M + 1 tetes larutan B 2 tetes larutan A + 2 tetes H2SO4, dipanaskan dalam air mendidih selama 10 detik, kemudian + 1 tetes larutan B Larutan A : tidak berwarna H2SO4 : tidak berwarna Larutan B : ungu muda Larutan A : tidak berwarna H2SO4 : tidak berwarna Larutan B : ungu muda

Larutan berwarna

tidak

Larutan berwarna Ungu muda Larutan tidak berwarna T = 23,80 detik Larutan tidak berwarna T = 12,90 detik

Reaksi : 5C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + 6 H2O + 2 KOH b. Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Klorida 2 tetes Na2S2O3 0,15 M + 2 Na2S2O3 : tidak berwarna tetes HCl 3 M dimasukkan HCl : tidak berwarna tabung, kemudian ditaruh diatas kertas yang telah diberi tanda hitam. Tabung reaksi diisi 2 tetes Na2S2O3 : tidak berwarna Na2S2O3 0,15 M, dipanaskan HCl : tidak berwarna kemudian + 2 tetes HCl 3 M dan diletakkan diatas kertas yang telah diberi tanda hitam. Reaksi : Na2S2O3 +2 HCl 2 NaCl + SO2 + S +H2O 4 Pengaruh katalis pada laju reaksi

Larutan berwarna kekuningan Tanda hitam terlihat kabur T = 1 menit 15,30 detik Larutan berwarna kekuningan Tanda hitam terlihat kabur. T = 38,50 detik

Larutan KMnO4 diencerkan sampai volume 10 ml. Tabung reaksi 1 : 2 tetes H2C2O4 + 1 tetes H2SO4 + 1 tetes KMnO4 encer, dihitung waktu sampai permanganat hilang. Kemudian KMnO4 diteteskan sebanyak 4 kali. Reaksi : 5 C2H2O4 + 2H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + 6H2O + 2 KOH Tabung reaksi 2 : 2 tetes H2C2O4 + 1 tetes H2SO4 + 1 tetes MnSO4 + 1 tetes larutan KMnO4 encer, dihitung sampai permanganat hilang. Kemudian KMnO4 diteteskan sebanyak 4 kali. Reaksi : 5 C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 3 MnSO4 + 6H2O + 2 KOH

KMnO4 : ungu H2C2O4 : tidak berwarna H2SO4 : tidak berwarna KMnO4 : ungu muda

KMnO4 : ungu Muda Larutan tidak berwarna T1 : 1,17 menit T2 : 1,51 menit T3 : 1,07 menit T4 : 1,04 menit

H2C2O4 : tidak berwarna H2SO4 : tidak berwarna MnSO4 : tidak berwarna KMnO4 : ungu muda

Larutan tidak berwarna T1 : 1 menit = 60 detik T2 : 40 detik T3 : 39 detik T4 : 39 detik

F. Analisis Data Pada percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi zat pereaksi, luas permukaan sentuhan, temperatur, dan katalis. Percobaan pertama, pengaruh konsentrasi pada laju reaksi. Pada percobaan ini terjadi reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida. Tabung A memasukkan 5 ml Na2S2O3 + 5 ml HCl dikocok sampai homogen dan diperoleh larutan keruh, waktu yang diperlukan 1,80 detik. Tabung B memasukkan 5 ml Na2S2O3 + 10 ml air + 5 ml HCl dikocok sampai homogen dan diperoleh larutan keruh, waktu yang diperlukan 2,40 detik. Tabung C memasukkan 5 ml Na2S2O3 + 15 ml air + 5 ml HCl dikocok sampai homogen dan diperoleh larutan keruh, waktu yang diperlukan 2,83 detik. Tabung D memasukkan 5 ml Na 2S2O3 + 25

ml air + 5 ml HCl dikocok sampai homogen dan diperoleh larutan keruh, waktu yang diperlukan 4,30 detik. Pada percobaan dengan penambahan air memerlukan waktu yang lebuh lama dibandingkan tanpa penambahan air, hal ini disebabkan air membuat konsentrasi larutan tidak pekat sehingga untuk bereaksi membutuhkan waktu yang lebih lama. Semakin banyak air yang ditambahkan, semakin lama waktu yang diperlukan untuk bereaksi. Dari keempat tabung diatas diperoleh larutan tidak berwarna, tetapi setelah penambahan HCl larutan menjadi keruh, hal ini disebabkan terjadi pemisahan belerang. Reaksi yang terjadi : Na2S2O3 + 2 HCl 2NaCl + S + SO2 + H2O

Na2S2O3 + 2 HCl + H2O 2NaCl + 2SO2 + 2SO2 + 2H2 Percobaan kedua pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi. Pada percobaan ini terjadi reaksi antara kalsium karbonat dan asam klorida. Balon A diisi dengan butiran marmer dan diapsang pada labu yang telah diisi dengan 10 ml HCl 1 M, larutan yang diperoleh keruh dan terjadi buih, waktu yang diperlukan untuk membentuk gas CO2 2 menit 20 detik. Balon B diisi dengan marmer yang dihaluskan dan dipasang pada labu yang telah diisi dengan 10 ml HCl, larutan yang diperoleh keruh dan terjadi buih, waktu yang diperlukan untuk membentuk gas CO2 14,30 detik. Pada percobaan tersebut diperoleh laruan keruh dan terjadi penguraian dengan berbuih, hal ini dikarenakan terjadi pelepasan karbon dioksida. Pada balon A waktu yang diperlukan untuk membentuk gas CO2 lebih lama daripada balon B. hal ini disebabkan semakin halus kepingan marmer semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi, sedangkan semakin kasar kepingan marmer semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. Reaksi yang terjadi : CaCO3 + HCl CaCl2 + H2O + CO2 . Percobaan ketiga, pengaruh temperature pada laju reaksi. Pada percobaan ini terjadi reaksi antara kalium permanganate dan asam oksalat serta reaksi antara natriumtiosulfat dan asam klorida. Reaksi antara kalium permanganate dan asam oksalat, tabung A memasukkan 2 tetes larutan A (10 tetes H2C2O4 +

air hingga volumenya 5 ml). dan diperoleh larutan tidak berwarna, waktu yang diperlukan smapai warna alrutan permanganat hilang 23,80 detik. Tabung B memasukkan 2 tetes larutan A (10 tetes H2C2O4 + air hingga volumenya 5 ml) + 2 tetes H2SO4 lalu dipanaskan dalam air mendidih selama 10 detik, kemudian + 1 tetes larutan B (10 tetes KMnO4 + air hingga volumenya 5 ml), dan diperoleh larutan tidak berwarna, waktu yang diperlukan sampai warna permanganat hilang 12,90 detik. Pada percobaan diperoleh larutan tidak berwarna. Hal ini disebabkan kalium permanganat bila direaksikan dengan larutan asam warnanya menjadi hilang dan terjadi pelepasan karbon dioksida. Reaksi yang terjadi : 5 C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + 6H2O + 2 KOH Reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida, tabung A memasukkan 2 tetes Na2S2O3 0,15 M + 2 tetes HCl 3 M, kemudian ditaruh di atas kertas yang telah diberi tanda hitam, diperoleh larutan berwarna kekuningan dan tanda hitam terlihat kabur, waktu yang diperlukan 1 menit 15,30 detik. Tabung B memasukkan 2 tetes Na2S2O3 0,15 M. Dipanaskan kemudian + 2 tetes HCl 3M dan diletakkan diatas kertas yang telah diberi tanda hitam, diperoleh larutan berwarna kekuningan dan tanda hitam terlihat kabur, waktu yang diperlukan 38,50 detik. Pada percobaan tersebut diperoleh larutan berwarna kekuningan dan tanda hitam terlihat kabur, hal ini disebabkan pada saat penambahan HCl terjadi pemisahan belerang sehingga larutan yang semula tidak berwarna menjadi kekuningan dan tanda hitam terlihat kabur. Reaksi yang terjadi : Na2S2O3 + 2 HCl 2 NaCl + SO2 + S + H2O Dari percobaan tersebut, reaksi larutan setelah dipansakan membutuhkan waktu yang lebih cepat daripada reaksi larutan tanpa dipanaskan. Hal ini disebabkan, semakin suhu dinaikkan maka energi kinetic molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

Percobaan keempat, pengaruh katalis pada laju reaksi. Tabung A memasukkan 2 tetes H2C2O4 + 1 tetes H2SO4 + 1 tetes KMnO4 encer, dan diperoleh larutan tidak berwarna, waktu yang diperlukan sampai permanganate hilang 1,17 menit. Setelah + 2 tetes KMnO4, waktu 1,51 menit, 3 tetes KMnO4, waktu 1,07 menit, dan 4 tetes KMnO4, waktu 1,04 menit. Reaksi yang terjadi : 5 C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + GH2O + 2 KOH

Waktu (menit)

Pengaruh Penambahan Katalis Pada Laju Reaksi


2 1.5 1 0.5 0 0 1 2 3 4 5 Penambahan KMnO4 (tetes)

Dari grafik di atas, diperoleh semakin banyak katalis yang ditambah, maka semakin cepat reaksi yang terjadi. Tetapi, pada tetesan kedua, waktu yang diperlukan naik, hal ini dikarenakan waktu penambahan larutan KMnO4 larutannya tidak tercampur dan kemungkinan larutan menempel pada dinding tabung, sehingga reaksi berlangsung cukup lama. Tabung B memasukkan 2 tetes H2C2O4 + 1 tetes H2SO4 + 1 tetes MnSO4 + 1 tetes larutan KMnO4 encer, dan diperoleh larutan tidak berwarna, waktu yang diperlukan sampai permanganate hilang 60 detik. Setelah + 2 tetes KMnO4, waktu 40 detik, 3 tetes KMnO4, waktu 39 detik dan 4 tetes KMnO4, waktu 39 detik. Reaksi yang terjadi : 5 C2H2O4 + 2 H2SO4 + 2 KMnO4 10 CO2 + 2 MnSO4 + GH2O + 2 KOH

Pengaruh Penambahan Katalis Pada Laju Reaksi


70 60 50 40 30 20 10 0 0 1 2 3 4 5 Penambahan KMnO4 (tetes) Dari grafik di atas, diperoleh semakin banyak katalis yang ditambah, maka semakin cepat reaksi yang terjadi. Tetapi, pada tetesan ketiga dan keempat, waktu yang diperlukan sama, hal ini dikarenakan waktu penambahan larutan KMnO4 larutannya tidak tercampur dan kemungkinan pada penambahan keempat larutan menempel pada dinding tabung, sehingga reaksi berlangsung lama dan waktu yang diperoleh sama dengan penambahan 3 tetes KMnO4. G. Diskusi Dari percobaan yang telah dilakukan terdapat kesalahan pada percobaan keempat diperoleh waktu yang naik pada tabung A dan waktu yang sama pada tabung B. Hal ini dikarenakan waktu penambahan larutan KMnO4 larutannya tidak tercampur dan kemungkinan larutan menempel pada dinding tabung, sehingga reaksi berlangsung cukup lama. Waktu (detik)

H. Simpulan Dari percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Percobaan pertama, semakin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung. Karena makin besar konsentrasi makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan, dengan demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi. Sebaliknya, pada konsentrasi yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih banyak. 2. Percobaan kedua, semakin luas kepingan marmer, semakin cepat waktu yang diperlukan untuk bereaksi. Sedangkan, semakin kasar kepingan marmer semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. 3. Percobaan ketigaa, semakin suhu dinaikkan maka energi kinetic molekulmolekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil. 4. Percobaan keempat, semakin banyak katalis yang ditambahkan, semakin cepat waktu yang diperlukan untuk bereaksi. Karena fungsi katalis untuk mempercepat laju reaksi.

I. Jawaban Pertanyaan 1. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperature pada laju reaksi warna larutan KMnO4 tidak nampak seiring bertambahnya waktu? Jawab : Karena apabila permanganat direaksikan dengan larutan asam, larutan tidak berwarna dan terjadi penetralan konsentrasi KMnO4 dengan H2C2O4, sehingga warnanya tidak tampak. 2. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat dan asam klorida, tuliskan persamaan reaksinya! Jawab : Gas CO2. Reaksi yang terjadi : CaCO3 + HCl CaCl2 + H2O + CO2 3. Apakah fungsi dari bahan? Dapatkan diganti dengan yang lain? Jelaskan! Jawab : fungsi dari balon untuk membentuk gas CO2 sehingga balon mengembang. Tidak dapat. Karena balon permukaan lebih padat sehingga gas CO2 yang dihasilkan tidak dapat keluar menembus pori-pori balon.

J. Daftar Pustaka Tim Kimia Dasar. 2006. Laju Reaksi. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA. Tim Kimia Dasar. 2009. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA. Prasetiawan, Widi. 2008. Kimia Dasar I. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher. Vogel. 1979. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi Kelim. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai