Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

BLOK 1.4 SISTEM DIGESTIVUS, ENDOKRIN DAN


METABOLISME

BIOKIMIA PEMERIKSAAN SALIVA & EMPEDU

Hari/Tanggal Praktikum. : Selasa/ 03 Maret 2020


Nama : Meylia Nabilla Putri
NIM : 190610061
Kelompok : 2 UNIT A
Dosen Pembimbing : dr. Sri Wahyuni, M.Sc.

PRODI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI MALIKUSSALEH
TA. 2019/2020
PERCOBAAN IV

PRAKTKUM PEMERIKSAAN SALIVA

A. TUJUAN PRAKTIKUM
 Percobaan a: Menentukan pH saliva
 Percobaan b: mengukur daya amiolitis saliva

B. PRINSIP PERCOBAAN
Pada kisaran pH tertentu, suatu indikator akan memberikan perubahan
sesuai dengan kadar ion H dalam larutan yang diperiksa.
Kondisi asam akan memberikan pengaruh terhada daya amiolitis saliva.

C. DASAR TEORI
Saliva merupakan cairan kompleks yang dihasilkan oleh glandula saliva dan
memiliki peran penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem di
dalam mulut. Sekitar 93% dari total saliva disekresikan oleh kelenjar mayor
yaitu glandula sublingualis, submandibularis dan parotis, sedangkan sisanya
sekitar 7% disekresikan oleh kelenjar-kelenjar minor.
Unsur yang terkandung dalam saliva berupa air, bahan organik, dan bahan
anorganik. Bahan organiknya adalah protein. Bahan anorganiknya seperti
elektrolit yang salah satunya yaitu Na+.
Saliva memiliki fungsi yaitu sebagai pelindung dari iritasi karena saliva
membentuk lapisan mukus, membantu membersihkan mulut dari makanan
serta dalam proses pengunyahan. Saliva juga membantu menjaga integritas
gigi dan juga mengatur pH mulut karena mengandung fosfat, bikarbonat,
dan protein.
Volume saliva yang dihasilkan per hari 1-1,5 L.
D. ALAT DAN BAHAN

Alat:

Tabung reaksi gelas beker

Pipet tetes pH universal

Cawan porselen penjepit tabung reaksi

Pipet ukur
Bahan :
larutan amilum larutan HCl

Larutan iodium benedict

saliva
3. PROSEDUR KERJA
a. pemeriksaan pH saliva
- sebagian kelompok mengambil sampel saliva yang dikeluarkan dari
mulut dan ditampung pada tabung reaksi yang sudah dibersihkan dan
dikeringkan sebanyak 2 mL

- celupkan kertas pH universal ke dalam saliva sehingga semua kertas pH


basah oleh saliva.

- cocokkan warna kertas pH universal yang telah dicelupkan dengan


standar warna pH, tentukan pH saliva.
- Catat hasil pemeriksaan
b. Pemeriksaan daya amiolitis saliva
- kumur dengan air bersih
- siapkan 3 tabung reaksi da nisi masing-masing ketiga tabung tersebut
dengan 5 mL cairan saliva

• panaskan tabung 1 hingga mendidih lalu dinginkan. Setelah


dingin tambahkan 5 ml amilum 1%

• tabung 2 diisi dengan 5 ml HCl encer. Kemudian tambahkan 5 ml


amilum 1 %.

+
• tabung 3 ditambahkan 5 ml amilum 1 %.

• masukkan ketiga tabung tersebut kedalam penangas air selama 1-2


menit.

• setiap 5 menit , ambil sedikit cairan tabung 3 dengan pipet tetes


kemudian masukkan ke dalam cawan porselen. Setelah itu,
lakukan uji yodium hingga menunjukkan uji yodium negative (
warna biru )
Plat tetes bahan Pereaksi Hasil
Lubang 1 3 tetes sampel 2 tetes pereaksi
yodium
Lubang 2 3 tetes sampel 2 tetes pereaksi
yodium
Lubang 3 3 tetes sampel 2 tetes pereaksi
yodium
• kemudian lakukan uji benedict. Catat hasilnya.

Tabung reaksi bahan pereaksi hasil


Tabung 1 1 ml 2 ml
Tabung 2 1 ml 2 ml
Tabung 3 1 ml 2 ml

3. HASILPERCOBAAN
a. Pemeriksaan saliva

Dari percobaan yang dilakukan, 3 orang probandus bersedia dites


salivanya. Berikut hasil pemeriksaan
Nama Hasil test Klasifikasi kadar
pH
Yofinda Aurelia 7 Normal
Ulfa Zahra 7 Normal

Meylia nabilla putri 6 Normal

b. Pemeriksaan daya amiolitis saliva

4. PEMBAHASAN

a. pemeriksaan saliva
besarnya nilai pH rongga mulut bergantung pada saliva sebagai buffer yang
mereduksi susunan plak. Beberapa factor yang mengakibatkan terjadinya perubahan
pH yaitu rata-rata kecepatan alir saliva , mikroorganisme rongga mulut, dan
kapasitas buffer saliva.

b.Pemeriksaan daya amiolitis saliva


ketika dilakukan pemanasan sebelumnya, hal itu dapat merusak enzim yang
terkandung didalamnya yaitu amylase. Hal ini dikarenakan suatu enzim itu
memiliki suhu optimumnya tersendiri. Penambahan amylase akan terpecah menjadi
dekstrin. Pada percobaaan benedict tersebut negative karena mengandung
polisakarida.

5.KESIMPULAN
Pada percobaan menggunakan yodium, yang positif itu tabung 2 karena dibantu
sama asam. Kemudian, pada percobaan benedict, hasil dari ketiga tabung yaitu
berwarna biru (negative)
Berdasarkan pemeriksaan ketiga probandus, kadar pH nya masih dalam batasan
normal. Kadar pH normal dalam mulut itu 6-7 pH nya
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni,Sri. 2020. Pedoman Praktikum Biokimia. Lhokseumawe:
Universitas Malikussaleh.

Repository.usu.ac.id.handle.pdf
PERCOBAAN V

PRAKTIKUM BIOKIMIA EMPEDU

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menjelaskan proses dasar dari
Biokimia Empedu dan reaksi pengendapan dengan HNO3 pekat

B. PRINSIP PERCOBAAN
Menguji kandungan empedu pada larutan yang akan diuji dan
melihat reaksi endapan.

C. DASAR TEORI

Empedu disekresikan oleh sel hepatosit sebanyak 500-1000 ml/hari.


Menurut Guyton & Hall,1997 empedu melakukan 2 fungsi penting ialah :

1. Empedu berperan dalam pencernaan dan absorbsi lemak, karena asam empedu
yang melakukan sua hal : membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang
besar menjadi lebih kecil lagi dengan bantuan enzim lipase, asam empedu
membantu transport serta absorbsi hasil akhir lemak.

2. empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeksresikan produk buangan dari
darah, antara lain bilirubin.

Asam empedu berasal dari pengolahan lipid.

D. ALAT & BAHAN

Alat :

Tabung reaksi pipet ukur


Bahan :
Empedu ayam HNO3

E.PROSEDUR KERJA
1. siapkan 1 buah tabung reaksi
2. 3 ml HNO3 pekat dimasukkan ke dalam tabung tersebut.

3. siapkan 1 ml empedu encer dan tuang kedalam tabung yang berisi HNO3
pekat melalui dinding tabung sehingga terbentuk 2 lapisan.
4. Kocok larutan tersebut

E. HASIL PERCOBAAN

Terbentuk lapisan cincin gelap pada dinding tabung.

F. PEMBAHASAN
Adanya cincin yang terbentuk menandakan empedu tersebut mengandung
bilirubin dan ketika dikocok memperoleh warna jingga.

G. KESIMPULAN
Empedu memiliki viskositas yang encer, berbau amis, serta mengandung
bilirubin. Hal ini dapat dibuktikan dari cincin yang terbentuk pada dinding
tabung.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni,Sri. 2020. Pedoman Praktikum Biokimia. Lhokseumawe:
Universitas Malikussaleh.
https://simdos.unud.ac.id.pdf

Anda mungkin juga menyukai