Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

BLOK 1.4 SISTEM DIGESTIVUS,ENDOKRIN DAN METABOLISME

PEMERIKSAAN KOLESTEROL SERUM DAN BIOKIMIA PROTEIN

Disusun oleh :

Nama : Dayanti Nuroazi Utari

NIM : 190610017

Kelompok : 3 unit A

Dosen Pembimbing: dr. Sri Wahyuni, M.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
TA 2019/2020
PERCOBAAN II

PEMERIKSAAN KOLESTEROL SERUM

A.TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum ini adalah:

1) Memahami metode pemeriksaan kolesterol


2) Dapat menjelaskan tentang bikimia kolesterol
3) Dapat menjelaskan kelainan-kelainan berkaitan dengan
kolesterol

B.PRINSIP PERCOBAAN
Kolesterol diproduksi dan dikendalikan oleh hati.kolesterol
disintesis diubah menjadi jaringan,hormone,dan vitamin yang beredar ke
dalam tubuh melalui darah,namun ada juga kolesterol yang kembali ke
dalam hati untuk diubah menjadi asam empedu dan garamnya.
.
C.DASAR TEORI
Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen
struktural esensial pada membran (mempertahankan permeabelitas
dan fluiditas yang tepat) serta pada lapisan luar lipoprotein plasma.
Kolesterol ini juga merupakan prekusor hormon-hormon steroid dan
asam lemak, yang merupakan unsur penting di membran sel, dan
hanya ditemukan pada hewan. Kebanyakan kolesterol dalam liat
terkandung di dalam kuning telur dan lemak hewani (Ganong, 1995).
separuh kolesterol tubuh berasal dari proses sintesis (sebanyak
700 mg/hari) dan sisanya diperoleh dari makanan. Hati dan usus
masing-masing organ tersebut menghasilkan sebanyak 10% dari
sintesis total pada manusia. Sebagian besar jaringan di tubuh yang
mengandung sel berinti mampu membentuk kolesterol, yang prosesnya
berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol. (Harper, h.280, 2012)
Kolesterol memiliki beberapa fungsi antara lain:
1. Untuk pembentukan struktur khusus di seluruh sel tubuh, paling
utama untuk pembentukan membran.
2. Kolesterol berkonjungasi dengan zat lain untuk membentuk garam
empedu yang membantu pencernaan dan absorpsi.
3. Kolesterol dipakai oleh kelenjar adrenal (hormon adrenokartikal),
ovarium (progesteron dan esterogen) testis (tertosteron).
4. Membantu mencegah penguapan air dan kulit (Guyton, 1997).

Biosintesis protein terbagi menjadi lima tahap,yaitu : (Harper, 2012)


Tahap 1 : Biosintesis Mevalonat
Tahap 2 : Pembentukan Unit Isoprenoid
Tahap 3 : Enam Unit Isoprenoid Membentuk Skualen
Tahap 4 : Pembentukan Lanosterol
Tahap 5 : Pembentukan Kolesterol

Low density lipoprotein (LDL) adalah senyawa lipoprotein yang bermassa


jenis rendah. Lipoprotein ini nantinya akan membawa lemak yang
mengandung kolesterol yang sangat tinggi, dibuat dari lemak endogenus
di hati. LDL ini diperlukan tubuh untuk mengangkut kolesterol dan ester
kolesteril dari hati ke seluruh jaringan tubuh. Kolesterol bebas dikeluarkan
dari jaringan oleh High density lipoprotein (HDL) plasma dan dialirkan ke
hati.

D.ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan

• Pen lanchet dan lanchet


• Kapas
• Alkohol
• Multicheck
• Kolesterol strip

E.PROSEDUR KERJA

o Siapkan alat dan bahan, masukkan kolesterol strip kealat

o Masukkan lancet steril kedalam pen dan atur nomor kedalaman yang
akan digunakan (biasanya no.3)

o Bersihkan jari probandus menggunakan kapas alcohol dan tunggu


sampai kering.

o Tusukkan pen lancet kejari probandus. Dan tekan hingga darah keluar.

o Bersihkan darah yang pertama kali keluar, kemudian tekan lagi sampai
darah keluar.

o Masukkan darah kekolesterol strip sampai terdengar bunyi dari alat


pengecek.

o Bersihkan tangan probandus dengan kapas kering.

o Tunggu beberapa saat, kemudian catat hasil yang muncul pada alat
tes kolesterol.

F.HASIL PERCOBAAN

NAMA HASIL KLASIFIKASI KADAR


KOLESTEROL
Daffa ananda azhar -LO- -
(L)
Natasya venanda (P) 138 mg/dl diharapkan
Zahrawanda (P) 125 mg/dl diharapkan
G.PEMBAHASAN

kadar keseluruhan kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia


didapat sebagian besar dari sintesis didalam tubuh dan sekitar 10% nya
lagi didapat dari asupan makanan. Adapun faktor yang mempengaruhi
tinggi dan rendahnya kadar kolesterol dalam tubuh yaitu pola makan, pola
aktivitas, obesitas, dan faktor genetik.

Berikut menggambarkan status kadar kolesterol total


Kolesterol total Status
< 200 Diharapkan
200-239 Borderline high
> 239 Tinggi
Dari ketiga hasil kadar kolesterol total yang didapatkan dari tiga orang
probandus, ketiganya memiliki kadar kolesterol total yang normal yaitu
Diharapkan.

H.KESIMPULAN

Pola makan,faktor genetik,dan aktivitas fisik mempengaruhuhi kadar


kolesterol seseorang. Peningkatan kolesterol pasa sel ini terjadi
karena penyerapan lipoprotein dengan kandungan kolesterol oleh
reseptor,misalnya reseptor LDL.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni,Sri.2017.Pedoman Pratikum Biokimia. Lhokseumawe:


Universitas Malikussaleh.

Murray,RK, Granner, DK & Rodwell. 2012. Biokimia Harper edisi 29. EGC
: Jakarta.
Ganong,W.F.2008.Fisiologi Kedokteran edisi 22. EGC : Jakarta.
PERCOBAAN III
Biokima Protein

A.TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1.Mengetahui bahwa protein dapat diendapkan menggunakan logam
berat
2.Menjelaskan dasar biokimia protein

B.PRINSIP DASAR
protein berfungsi memindahkan berbagai senyawa melalui aliran
darah dan melewati membran.fungsi terpenting protein adalah sebagai
katalisator untuk mempercepat reaksi kimia.

C.DASAR TEORI
Protein merupakan molekul besar yang terdiri dari satuan-satuan kecil
penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam bentuk
urutan tertentu, dengan jumlah dan struktur tertentu (Poedjiadi, 1994).
Protein tersusun atas beberapa asam amino yang membentuk suatu
untaian (polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein memiliki
gugus amino (-NH2) dan gugus karboksil (-COOH). Berdasarkan
banyaknya asam amino dapat dibagi atas:

1. Peptida apabila terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10


asam amino).
2. Polipeptida yang apabila terdiri atas 10 - 100 asam amino.
3. Protein apabila terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam
amino.
Beberapa jenis protein antara lain:
1. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.
2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid.
Protein yang terdapat dalam makanan dicerna dalam lambung dan
usus menjadi asam amino, yang diarbsorpsi dan dibawa oleh darah ke
hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati dan selebihnya lagi diedarkan
ke dalam jaringan-jaringan di luar hati. jika kelebihan asam amino dari
jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein, kelebihan asam amino
akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk kedalam siklus asam
sitrat atau diubah menjadi urea dan dikeluarkan melewati urin. (Poedjiadi,
1994)
Protein merupakan polipeptidan berbobot molekul tinggi yang terdapat
secara alami.protein yang terkonjugasi mengandung komponen bukan
asam amino yang dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka
utama asam amino.
Dalam rekasi kimia, percampuran atau penambahan suatu senyawa
sengan senyawa lain dikatakan beraksi bila menunjukkan adanya tanda
terjadinya reaksi, yaitu : adanya perubahan warna, timbul gas, bau,
perubahan suhu, dan adanya endapan. Percampuran yang tidak disertai
dengan tanda yang demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada
beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkkan efek/tanda
terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi satu dengan
pereaksi lainnya. (Airwulan, 2011)

D.ALAT DAN BAHAN

Alat

-Tabung reaksi

-Pipet tetes

-Pedukor

-Rak tabung reaksi

-Alat pemanas

Bahan

-Larutan protein

-ZnSO4

-Pb asetat
-1 ml NaOH 40%

-CuSO4

E.PROSEDUR KERJA

A.REAKSI PENGENDAPAN DENGAN ION LOGAM BERAT

1.Ambil protein dan masukkan protein encer kedalam tabung reaksi 2 ml

2.teteskan 1 tetes larutan ZnSO4 encer. Akan terjadi endapan putih

3.ambil sebagian dari endapan tersebut


4.Tambahkan larutan ZnSo4 berlebihan. Endapan akan larut, ulangi
percobaan ini dengan larutan Pb asetat.

B.REAKSI WARNA

-REAKSI BIURET

Masukkan kedalam tabung reaksi 3 ml larutan dan 1 ml NaOH, kemudian


tambahkan 1 tetes CuSO4 1 % , terjadi warna merah muda atau ungu.
F.HASIL PERCOBAAN

A.REAKSI PENGENDAPAN DENGAN ION LOGAM BERAT

Reaksi pengendapan dengan ion logam berat ketika 2 ml protein encer


dicampurkan dengan 2 tetes ZnSO4 terjadi endapan putih. Lalu kertikan
endapan tersebut ditambah larutan ZnSO4 berlebihan ,endapan tersebut
tidak lagi mengendap akan larut .

B.reaksi biuret

Ketika 3 ml protein dimasukkan pada tabung reaski lalu dimasukkan


NaOH 1 ml, dan diteteskan juga dengan CuSO4 1 tetes maka larutan
tersebut tampak berwarna ungu.

G.PEMBAHASAN
Protein yang tercampur dengan senyawa logam akan terdenaturasi.
Utuskan Denaturasi adalah proses mengubah struktur molekul tanpa
memutuskan ikatan kovalen. Senyawa-senyawa logam ini akan
memotong jembatan garam dan berikatan dengan protein membentuk
endapan logam proteinat.
Pada percobaan yang telah dilakukan pada percobaan pertama
dimana protein ditambah dengan dua tetes ZnSO4 dan Pb Asetat
menyebabkan terjadinya reaksi sehingga larutan menjadi keruh dan
terdapat endapan. Asam amino yang merupakan penyusuun suatu
protein dapat megikat logam seperti Zn dan Pb, logam yang terikat
dalam reaksi ditandai dengan adanya endapan putih. Pada saat
ditambahkan kedalam protein, ZnSO4 dan Pb Asetat akan terionisasi
dalam bentuk Zn2+ dan Pb2+ sehingga dapat menhasilkan endapan.
Adanya endapan disebabkan karena adanya kemampuan asam amino
berikatan dengan ion logam diatas titik isoelektriknya. Kemampuan ini
disebakan karena pada saat pH berada diatas titi isoelektrik asam amino,
maka ia akan bermuatan negatif sehingga mampu mengikat ion logam
yang bermuatan positif.
Pada percobaan yang kedua, endapan ZnSO4 dan Pb Asetat
dicampur dengan senyawa ZnSO4 dan Pb Asetat lagi secara berlebihan
yang mengakibatkan endapan yang terbentuk tadi larut. Hal ini
dikarenakan pertambahan ion logam menyebabkan putusnya jembatan
disulfida dan ikatan kovalen S-S pada protein yang mengandung gugus
sulfuhidril sehingga endapan yang terbentuk larut.

H.KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan percampuran antara protein


dengan logam berat yaitu ZnSO4 dan Pb Asetat terjadi suatu reaksi
ditandai dengan terbentuknya endapan. Dan penambahan senyawa
logam tersebut secara terus menerus pada endapan yang terbentuk akan
menyebabkan endapan tersebut larut.

DAFTAR PUSTAKA

Murray,RK, Granner, DK & Rodwell. 2012. Biokimia Harper edisi 29. EGC
: Jakarta
Almatsier, Sunita . 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Sediaoetomo,A.J. 2000. Ilmu Gizi Jilid I. Dian Rakyat. Jakarta.


Sudarmadji, S.B. Haryono dan Suhardi. 2003. Analisa Bahan Makanan
dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
https://www.slideshare.net>diangipo
https://www.staff.uny.ac.id>tmp>Bb6-Metabolisme

Anda mungkin juga menyukai