PRODI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI MALIKUSSALEH
TA. 2019/2020
I
PEMERIKSAAN PH SALIVA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. PRINSIP PERCOBAAN
C. DASAR TEORI
Saliva menyekresi dua jenis protein yang utama: (1) sekresi serosa
yang mengandung ptialin (suatu a-amilase), yang merupakan enzim
untuk mencernakan karbohidrat, dan (2) sekresi mukus yang
mengandung musin untuk tujuan pelumasan dan perlindungan
permukaan. I<elenjar parotis hampir seluruhnya menyekresi jenis
serosa, sementara kelenjar submandibularis dan sublingualis
menyekresi mukus dan serosa. Kelenjar bukalis hanya menyekresi
mukus. Saliva mempunyai pH antara 6,0 dan 7,0; suatu kisaran yang
menguntungkan untuk kerja pencernaan ptialin. (Guyton and Hall,
2006)
Saliva terutama mengandung sejumlah besar ion kalium dan
ion bikarbonat. Sebaliknya, konsentrasi ion natrium dan klorida
beberapa kali lebih rendah pada saliva daripada di dalam plasma.
Kita dapat memahami konsentrasi khusus ion-ion ini di dalam saliva
melalui deskripsi berikut ini mengenai mekanisme sekresi saliva.
(Guyton and Hall, 2006)
1.
E.PROSEDUR KERJA
F.HASIL PERCOBAAN
Keruh
Berbuih
Indintifikasi Saliva
Agak kekuningan (tidak
jernih)
Hasil pH saliva : 7
G.PEMBAHASAN
Saliva yang digunakan pada percobaan di atas memiliki warna
yang tidak jernih, keruh dan berbuih hal ini dikarenakan probandus
sebelum melakukan pengumpulan saliva, ia baru siap mengosumsi
makanan, berdasarkan petunjuk pengumpulan saliva yang
dikeluarkan oleh Universitas California Selatan, sebelum
menumpulkan saliva menyeluruh yang tidak distimulasi,
pasien/probandus diinstruksikan untuk menghindari asupan
makanan dan minuman (kecuali air) satu jam sebelum
dilakukannya pengumpulan saliva. Hal ini dilakukan agar tidak
mempengaruhi pH saliva ketika dilakukan pemeriksaan.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan pH saliva
adalah 7 yang mana ini adalah pH normal saliva. Adapun pH
normal saliva adalah 6,7 – 7,3. Jika pH saliva tidak normal atau pH
saliva dalam kondisi kritis dapat mempengaruhi keseimbangan
mineral saliva berkisar antara 5,5 sampai 6,5. Kondisi pH saliva
dalam kondisi kritis ini dapat menyebabkan demineralisasi email
gigi.
H.KESIMPULAN
Dari percobaan pemeriksaan pH saliva yang dilakukan, didapatkan
pH saliva normal.
Daftar Pustaka
Guyton and hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11
(terjemahan). Jakarta.EGC
Sherwood, Lauralee. 2013. Fisiologi Manusia edisi 8. Jakarta : EGC
II
UJI PIGMEN-PIGMEN EMPEDU / UJI GMELIN
A.TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk menganalisis
pigmen-pigmen warna yang dihasilkan dari reaksi oksidasi antara
empedu dan HNO3.
B.PRINSIP PERCOBAAN
Empedu akan menghasilkan pigmen-pigmen yang dapat
dianalisis apabila direaksikan dengan HNO 3 (Asam Nitrat) yang
bertindak sebagai pengoksidasi.
C.DASAR TEORI
Empedu mengandung beberapa konstituen organik, yaitu garam
empedu, kolesterol, lasitin, dan pigmen-pigmen empedu. Pigmen-
pigmen empedu sebagian besar merupakan hasil katabolisme
hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel-sel darah merah
oleh sistem retikuloendotelial dari hati, limpa, dan sumsum tulang.
Pigmen empedu yang utama adalah biliverdin yang berwarna hijau
dan bilirubin yang berwarna kuning coklat. Bilirubin merupakan
pigmen empedu utama yang berasal dari penguraian sel darah
merah usang.bilirubin adalah pigmen kuning yang menyebabkan
empedu berwarna kuning. Di dalam saluran cerna, pigmen ini
dimodifikasi oleh enzim-enzim bakteri, menghasilkan warna tinja
yang cokelat khas. Bilirubin juga berperan besar menyebabkan
warna urine menjadi kuning. (Lauralee Sherwood, 2013)
Empedu disekresikan secara terus- menerus oleh sel-sel hati,
namun sebagian besar normalnya disimpan dalam kandung
empedu sampai diperlukan di dalam duodenum. Volume maksimal
yang dapat ditampung kandung empedu hanya 30 sampai 60 ml.
Meskipun demikian, sekresi empedu selaina 12 jam (biasanya
sekitar 450 ml) dapat disimpan dalam kandung empedu karena air,
natrium, klorida, dan kebanyakan elektrolit kecil lainnya secara
terus-menerus diabsorbsi melalui mukosa kandung empedu,
memekatkan sisa zat-zat empedu yang mengandung garam
empedu, kolesterol, lesitin, dan bilirubin. (Guyton and Hall, 2006)
Komposisi Empedu. menunjukkan komposisi empedu saat
pertama kali disekresi oleh hati dan kemudian setelah dipekatkan
dalam kandung empedu. Tabel ini menunjukkan bahwa zat yang
paling banyak disekresikan dalam empedu adalahgaram empedu,
yang banyaknya kira-kira setengah dari total zat-zat yang juga
terlarut dalam empedu. Bilirubdn, kolesterol, lesitdn, dan elektrolit
yang biasa terdapat dalam plasma, juga disekresikan atau
diekskresikan dalam konsentrasi besar. ((Guyton and Hall, 2006))
E.PROSEDUR KERJA
F.HASIL PERCOBAAN
H.KESIMPULAN
Dari percobaan uji pigmen-pigmen empedu terlihat gradasi warna yang
berubah-ubah selama percampuran asam nitrat dan empedu
(hijau,ungu,coklat dan kuning), warna tersebut merupakan bilirubin dan
biliverdin
Daftar Pustaka
Guyton and hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11
(terjemahan). jakarta.EGC
Sherwood, Lauralee. 2013. Fisiologi Manusia edisi 8. Jakarta : EGC