Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM URINALISA DAN CAIRAN TUBUH

Pemeriksaan Getah Lambung (Makroskopis dan Mikroskopis)

Dosen Pengampu:
1. Heri Setiyo Bekti, S.ST., M.Biomed
2. DR.dr IGA Dewi Sarihati, M.Biomed
3. Surya Bayu Kurniawan, S.Si
4. A.A Wirasanthi Gayatri, S.Si

Oleh:
Ni Made Puja Astuti
P07134121011

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum dengan tepat waktu. Laporan Praktikum
disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran URINALISASI . Selain itu, Laporan
Praktikum ini bertujuan menambah wawasan tentang Pemeriksaan getah lambung bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Laporan ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas praktikum Mata Pelajaran
Urinalisa. Semester III, Tingkat II, Kelas A, Prodi D3, Jurusan Teknologi Laboratorium
Medis Poltekkes Kemenkes Denpasar. Selain itu, penyusunan laporan ini bertujuan untuk
menambah wawasan kepada pembaca.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktikum
1. Heri Setiyo Bekti, S.ST., M.Biomed
2. DR. dr. IGA Dewi Sarihati, M.Biomed
3. Surya Bayu Kurniawan, S.Si
4. A.A Wirasanthi Gayatri, S.Si

selaku dosen Mata kuliah Urinalisasi dan cairan tubuh . Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya laporan pratikum ini.
Penulis menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca

Denpasar, 10 November 2022

Penulis
PRAKTIKUM XII
PEMERIKSAAN GETAH LAMBUNG
(MAKROSKOPIS)

A. Acara Praktikum : Pemeriksaan Getah Lambung (Makroskopis)


B. Hari/tanggal : Senin, 7 November 2022
C. Tujuan
Dapat memahami cara pemeriksaan cairan lambung
D. Metode
Makroskopis
E. Prinsip
Getah lambung merupakan cairan yang disekresi secara aktif oleh sel mukosa
lambung yang terdiri atas dua kelenjar yaitu kelenjar peptic fundus dan kelenjar pilorik.
Kelenjar peptic mensekresi pepsin, lipase, dan HCl, sedangkan kelenjar pilorik
mensekresi bahan untuk proses fermentasi.
F. Dasar Teori
Lambung merupakan organ yang membentuk kantong seperti huruf J, dengan volume
1200-1500ml pada saat berdilatasi. Pada bagian superior, lambung berbatasan dengan
bagian distal esofagus, sedangkan pada bagian inferior, berbatasan dengan duodenum.
Lambung terletak pada daerah epigastrium dan meluas ke hipokhondrium kiri.
Kecembungan lambung yang meluas ke gastroesofageal junction disebut kurvatura
mayor. Kelengkungan lambung bagian kanan disebut kurvatura minor, dengan ukuran ¼
dari Panjang kurvatura mayor. Seluruh organ lambung terdapat didalam rongga
peritoneum dan ditutupi oleh omentum.
Secara anatomic, lambung terbagi 5 daerah yaitu :
1) Kardia, daerah yang kecil terdapat pada bagian superior di dekat gastroesofageal
junction
2) Fundus, bagian berebntuk kubah yang berlokasi pada bagian kiri dari kardia dan
meluas ke superior meleihi tinggi gastroesofageal junction merupakan 2/3 bagian
dari lambung dan berada dibawah fundus
3) Korpus, merupakan 2/3 bagian dari lambung dan berada dibawah fundus sampai
kebagian paling bawah yang melengkung kekanan membentuk huruf J.
4) Antrum pilori, adalah bagian 1/3 bagian distal dari lambung. Keberadaanya
secara horizontal meldistal dari lambung. luas dari korpus hingga sphincter pilori
5) Spincer pilori, merupakan bagian tubulus yang paling distal dari lambung.
G. Alat dan Bahan
 Wadah sampel
 Sampel
H. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Dihomogenkan sampel cairan lambung yang akan diperiksa
3. Dilakukan pemeriksaan makroskopis pada sampel cairan lambung meliputi : volume,
bau, pH, warna, lender, sisa makanan, pus, dan potongan jaringan.
I. Interprestasi Hasil
 Volume : ≤ 7 ml
 Warna : abu – abu mutiara ( putih kerus)
 Bau : agak asam
 Lendir : tanpa lendir
 pH : Puasa ( 1,2 ± 0,2) ; setelah makan (1,3 – 2,5) - Sisa makanan : tanpa sisa
makanan
 Pus : tanpa pus
J. Hasil Pengamatan
 Nama probandus :X
 Umur probandus :X
 Jenis kelamin :X
 Hasil pengamatan :
- Volume 5 ml
- Warna abu-abu keruh
- Tidak ada lendir
- Tidak ada sisa makanan
- Tidak ada potongan jaringan
- Tidak ada pus
- Berbau asam
 Gambar

K. Pembahasan
Pemeriksaan ini harus menggunakan sampel cairan lambung yang diperoleh sebelum
dilakukan rangsangan pada lambung untuk pemeriksaan lain. Beberapa yang diperiksa
antara lain :
a. Volume
Dalam keadaan normal volume cairan lambung berbeda-beda dari beberapa ml
sampai 75 ml, dengan rata-rata 25 ml. Jika didapatkan volume yang mendekati 100
ml, hal ini adalah keadaan yang abnormal. Jumlah tersebut mungkin disebabkan oleh
hipersekresi, menurunnya motilitas lambung, obstruksi pilorus, atau sindrom
Zollinger-Ellison.
b. Warna
Warna normal getah lambung adalah abu-abu Mutiara dan agak keruh
(opalescent). Kelainan warna yang mungkin didapat adalah:
 Kehijau-hijauan (biliverdin) atau kuning (bilirubin) akibat terjadinya
regurgitasi isi duodenum ke dalam lambung. Keadaan ini akan
mengakibatkan kesalahan pada hasil pemeriksaan titrasi keasaman lambung
karena isi duodenum bersifat basa.
 Merah muda (darah segar) dapat disebabkan oleh trauma waktu memasukan
sonde, ataupun kelainan pada esofagus sepertiulkus, karsinoma, dan lain-lain.
 Coklat (darah tua) disebabkan karena hemoglobin dalam sel darah merah telah
diubah menjadi asam hematin oleh HCL, bermacam-macam obat-obatan.
c. Bau
Bau getah lambung normal agak asam. Bau yang keras dapat disebabkan oleh
statis dalam lambung yang disertai proses fermentasi. Bau yang busuk dapat
disebabkan oleh adanya nekrosis dalam lambung. Sedangkan batu tinja mungkin
disebabkan oleh obstruksi usus atau akibat adanya fistula antara usus dan lambung.
d. Lendir
Dalam keadaan normal hamper tidak ada lendir dalam cairan lambung, atau
didapatkan dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada keadaan abnormal, jumlah lendir
akan bertambah. Lendir ini dapat berasal dari mulut atau saluran pernafasan. Lendir
akan terlihat tidak homogen, tampak seperti garis-garis halus, bergelembung, terapung
di atas cairan. Jika diperiksa secara mikroskopis, lendir ini mengandung banyak sel
epitel dan kuman. Karena lendir menghasilkan sebagian asam bebas dalam lambung ,
maka penilaian titrasi asam bebas akan menurun sedangkan nilai kandungan asam
total tidak berubah.
e. Sisa-sisa makanan
Dalam keadaan normal tidak terdapat sisa-sisa makanan. Bila ada, mungkin akibat
motilitas lambung berkurang . untuk menguji hal ini, pasien diberi makanan yang
mudah dikenali, seperti kismis semalam sebelum diadakan sonde lambung, selain
karena kurangnya motilitas, retensi isi lambung mungkin disebebkan oleh adanya
obstruksi pylorus akibat sitarik atau tomur.
f. Pus
Dalam keadaan normal, tidak dijumpai pus dalam cairan lambung. Adanya leukosit
jarang sekali terlihat pada pemeriksaan mikroskopis. Leukosit mungkin berasal dari
saluran makanan atau saluran pernafasan akibat sputum yang tertelan.
g. Potongan jaringan
Biasanya bila didapatkan potongan jaringan menunjukan adanya trauma atau tumor
sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

L. Kesimpulan
Berdasarkan pratikum Senin, 07 November 2022 dengan Probandus X, berumur X, dan
jenis kelamin X, Didapatkan hasil Makroskopis yaitu memiliki volume 5 ml, berwarna
abu-abu keruh, tidak memiliki lendir, tidak ada sisa makanan, tidak memiliki potongan
jaringan, tidak ada pus, berbau asam.

PEMERIKSAAN GETAH LAMBUNG


(MIKROSKOPIS)

A. Acara Praktikum : Pemeriksaan getah Lambung (Mikroskopis)


B. Hari/tanggal : Senin, 7 November 2022
C. Tujuan
Dapat memahami cara pemeriksaan cairan lambung
D. Metode
Makroskopis
E. Prinsip
Getah lambung merupakan cairan yang disekresi secara aktif oleh sel mukosa
lambung yang terdiri atas dua kelenjar yaitu kelenjar peptic fundus dan kelenjar pilorik.
Kelenjar peptic mensekresi pepsin, lipase, dan HCl, sedangkan kelenjar pilorik
mensekresi bahan untuk proses fermentasi.
F. Dasar Teori
Lambung merupakan organ yang membentuk kantong seperti huruf J, dengan volume
1200-1500ml pada saat berdilatasi. Pada bagian superior, lambung berbatasan dengan
bagian distal esofagus, sedangkan pada bagian inferior, berbatasan dengan duodenum.
Lambung terletak pada daerah epigastrium dan meluas ke hipokhondrium kiri.
Kecembungan lambung yang meluas ke gastroesofageal junction disebut kurvatura
mayor. Kelengkungan lambung bagian kanan disebut kurvatura minor, dengan ukuran ¼
dari Panjang kurvatura mayor. Seluruh organ lambung terdapat didalam rongga
peritoneum dan ditutupi oleh omentum.
Secara anatomic, lambung terbagi 5 daerah yaitu :
6) Kardia, daerah yang kecil terdapat pada bagian superior di dekat gastroesofageal
junction
7) Fundus, bagian berebntuk kubah yang berlokasi pada bagian kiri dari kardia dan
meluas ke superior meleihi tinggi gastroesofageal junction merupakan 2/3 bagian
dari lambung dan berada dibawah fundus
8) Korpus, merupakan 2/3 bagian dari lambung dan berada dibawah fundus sampai
kebagian paling bawah yang melengkung kekanan membentuk huruf J.
9) Antrum pilori, adalah bagian 1/3 bagian distal dari lambung. Keberadaanya
secara horizontal meldistal dari lambung. luas dari korpus hingga sphincter pilori
10) Spincer pilori, merupakan bagian tubulus yang paling distal dari lambung.
G. Alat dan Bahan
 wadah sampel
 pipet ukur
 label
 pipet tetes
 objek glass
 cover glass
 mikroskop
 sampel cairan lambung
 ph stik
H. Cara Kerja
1) Diambil 1 tetes sedimen cairan lambung yang terbentuk kemudian diteteskan
pada objek glass dan ditutup dengan cover glass.
2) Dilakukan pengamatan mikroskopis dibawah mikroskop dengan pembesaran
lensa objektif 40 x
3) Diamati dibawah mikroskop adanya epitel, leukosit, eritrosit, bakteri dan adanya
butiran – butiran albumin.
I. Interprestasi Hasil
 Epitel : tidak ada ( - )
 Eritrosit : tidak ada ( - )
 Leukosit : tidak ada ( - )
 Yeast/ jamur : tidak ada ( - )
 Bakteri : tidak ada ( - )
J. Hasil Pengamatan
 Nama probandus :X
 Umur probandus :X
 Jenis kelamin :X
 Hasil : ditemukan epitel silinder
 Gambar

K. Pembahasan
Lambung Lambung berfungsi untuk : 1) Sebagai bactericid ringan 2) Sebagai pencernaan
makanan 3) Sebagai daya reabsorbsi dari makanan yang rendah 4) Mengekskresikan mucin,
gastrin dan FIE
Pengertian Cairan Lambung Cairan lambung merupakan cairan yang disekresi secara
aktif oleh sel mukosa lambung yang terdiri atas dua kelenjar yaitu kelenjar peptikfundus dan
kelenjar pilorik. Kelenjar peptik mensekresi pepsin, lipase, dan HCl, sedangkan kelenjar
pilorik mensekresi bahan untuk proses fermentasi.
 Macam-macam Cairan Lambung
a. Asam chloridan (HCl) Bersifat bakteriacid ringan yang dihasilkan sel parietal
Asam chlorida juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
b. Pepsin Fungsi : untuk memecah protein menjadi protease Di dalam pankreas
(sebagai proteolitik) Pepsin dihasilkan di sel gablet yangn disebut chief cell
c. Lipase Fungsi : memecah lemak menjadi asam lemak dan gliseral
d. Mucin Fungsi : untuk melindungi lambung untuk melindikan makanan.
Dihasilkan oleh neck cell yang terdapat di dalam fundus FIE (Faktor Intrinsik
Eritropolitik). Merupakan mukroprotein yang ber fx untuk membantu
penyerapan vit B12 dalam usus.
L. Kesimpulan
Berdasarkan pratikum yang dilakukan Senin, 07 November 2022 dengan probandus x,
berumur X, dan jenis kelamin X, didapoatkan hasil mikroskopis ditemukan epitel silinder.

DAFTAR PUSTAKA
Gandasoebrata, P. D. (1969). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
Heri Setiyo Bekti, S.ST., M. Biomed, DR. dr. IGA Dewi Sarihati, M. Biomed, Luh Putu
Rinawati, S.Si. 2022. Penuntun Praktikum Urinalisa dan Cairan Tubuh. Denpasar:
Poltekkes Denpasar. Prodi D-III Jurusan Teknologi Laboratorium Medis.
Widyastuti, Rahma. 2018. Modul Praktikum Urinalisis dan Cairan Tubuh. Surabaya:
Universitas Muhammadiyah Surabaya. Fakultas Ilmu Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai