0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai urinalisa dan cairan lambung. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, prinsip, metode, dan cara interpretasi hasil pemeriksaan cairan lambung secara makroskopis dan mikroskopis untuk mengetahui kondisi lambung dan mendeteksi gangguan kesehatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai urinalisa dan cairan lambung. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, prinsip, metode, dan cara interpretasi hasil pemeriksaan cairan lambung secara makroskopis dan mikroskopis untuk mengetahui kondisi lambung dan mendeteksi gangguan kesehatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai urinalisa dan cairan lambung. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, prinsip, metode, dan cara interpretasi hasil pemeriksaan cairan lambung secara makroskopis dan mikroskopis untuk mengetahui kondisi lambung dan mendeteksi gangguan kesehatan.
berongga besar menyerupai kantung dalam rongga peritoneum yang terletak diantara esofagus dan usus halus. Dalam keadaan kosong, lambung menyerupai tabung bentuk J, dan bila penuh, berbentuk seperti buah pir raksasa. Cairan lambung (Gastric juice) adalah campuran heterogen dari cairan jernih, flocculent, dan mukus jernih. Kerusakan Pada Mukosa Lambung Pada keadaan normal, asam lambung dan pepsin tidak akan menyebabkan kerusakan mukosa lambung dan duodenum. Iritasi pada mukosa yang berlangsung lama menyebabkan kerusakan mukosa yang berulang- ulang sehingga dapat terjadi radang lambung kronis dan tukak lambung. Hal ini terjadi misalnya pada pecandu alkohol, perokok, pengguna analgetik non steroid jangka panjang dan refluks empedu. Pemeriksaan
Pada pemeriksaan mikroskopis dapat
dibedakan menjadi empat daerah : kardia, fundus, korpus dan pilorus. Bagian fundus dan korpus memiliki struktur mikroskopis yang identik, sehingga secara histologi hanya ada tiga daerah. Mukosa dan submukosa lambung yang tidak direnggangkan tampak makanan, maka lipatan ini akan merata A. Tujuan 1) Tujuan Umum Mahasiswa dapat memahami cara pemeriksaan cairan lambung. 2) Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat menilai motilitas lambung, yaitu kemampuan lambung untuk meneruskan isinya ke arah duodenum. b. Mahasiswa dapat mendeteksi adanya racun-racun untuk pemeriksaan forensik. c. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan sitologi terhadap sel-sel tumor. B. Metode Metode yang digunakan dalam pemeriksaan cairan lambung yaitu :
Pemeriksaan Makroskopis Pemeriksaan Mikroskopis
C. Prinsip Getah lambung merupakan cairan yang disekresi secara aktif oleh sel mukosa lambung yang terdiri atas dua kelenjar yaitu kelenjar peptic fundus dan kelenjar pilorik. Kelenjar peptic mensekresi pepsin, lipase, dan HCl, sedangkan kelenjar pilorik mensekresi bahan untuk proses fermentasi. Getah lambung terdiri dari : 1. Air lendir 2. Asam labung 3. Hormon 4. Enzim D. Alat dan Bahan 1). Alat : 2). Bahan : Wadah sampel Sampel cairan lambung Pipet ukur pH stick Tabung sentrifuge Rak tabung Label Pipet tetes Centrifuge Objek glass Cover glass Mikroskop E. Cara Kerja 1) Alat pelindung diri digunakan dengan baik, benar dan lengkap. 2) Disiapkan alat dan bahan yang digunakan 3) Dihomogenkan sampel cairan lambung yang akan diperiksa 4) Dilakukan pemeriksaan makroskopis pada sampel cairan lambung meliputi : - Volume - lende - Bau - sisa makanan - pH - Pus - warna - potongan jaringan. 5) Diambil 3 ml sampel dan dimasukkan pada tabung sentrifuge. 6) Dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 1600 rpm selama 10 menit 7) Dibuang bagian supernatannya dan diambil sedimen pada dasar tabung 8) Diambil 1 tetes sedimen cairan lambung yang terbentuk kemudian diteteskan pada objek glass dan ditutup dengan cover glass 9) Dilakukan pengamatan mikroskopis dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 40 x 10.Diamati dibawah mikroskop adanya epitel, leukosit, eritrosit, bakteri dan adanya butiran – butiran albumin.
F. Interpretasi Hasil 1) Makroskopis - Volume : ≤ 7 ml - Warna : abu – abu mutiara ( putih kerus) - Bau : agak asam - Lendir : tanpa lendir - pH : Puasa ( 1,2 ± 0,2) setelah makan (1,3 – 2,5) - Sisa makanan : tanpa sisa makanan - Pus : tanpa pus - Potongan jaringan: tanpa potongan jaringan 2) Mikroskopis - Epitel : tidak ada ( - ) - Eritrosit : tidak ada ( - ) - Leukosit : tidak ada ( - ) - Yeast/ jamur : tidak ada ( - ) - Bakteri : tidak ada ( - ) Thank you