Larutan Turk
Pada saat pencampuran dengan aquadest hanya menunjukkan perubahan warna dan tidak
menimbulkan bau serta gas
Prinsip dari larutan ini adalah larutan ini terdiri dari campuran asam glasial 2,5 % dan
gentian violet 1%, yang bila bereaksi dengan leukosit, maka leukosit akan menyerap ke larutan
turk dan asam asetat glasial akan melisiskan sel selain leukosit dan gentian violet akan mewarnai
inti dan granula leukosit ( Gandasoebrata, R., 2010).
1) Asam Asetat 1 ml
3) Aquadest 100 ml
Dengan mencampurkan asam asetat dalam labu ukur + Sol Gentiant violet + aquadest 100
ml lalu homogenkan hingga tercampur merata. Dan menghasilkan perubahan warna dan tidak
menimbulkan bau serta gas. Setelah itu simpan pada botol penyimpanan yang telah diberi label.
1. Larutan Hayem
Larutan hayem adalah larutan berwarna putih bening yang digunakan untuk menghitung
jumlah sel darah merah atau eritrosit menggunakan hemositometer, hal ini sangat penting untuk
mengetahui jika seseorang menderita anemia atau tidak. Larutan ini mengandung:
4) Aquadest 100 ml
Prinsip dari larutan ini adalah apabila sampel darah dicampur dengan larutan hayem maka
sel darah putih (leukosit) akan hancur, sehingga yang tertinggal hanya sel darah merah (eritrosit)
saja. Hal tersebut memudahkan untuk menghitung jumlah sel eritrosit. Darah diencerkan 200x
dan sel eritrosit dihitung pada 5 bidang sedang di tengah pada kamar hitung improved
neubaured.
4) Aquadest 100 ml
Dengan mencampukan semua bahan di dalam labu ukur lalu homogenkan hingga larut
setelah itu panaskan di atas bunsen. Dan simpan pada botol penyimpanan yang telah diberi label.
2. Rees Ecker
Rees Ecker adalah larutan yang digunakan untuk mengetahui jumlah dan memberikan warna
pada trombosit agar tampak berbeda dengan sel darah lainnya sehingga mudah dihitung dengan
bantuan bilik hitung. Larutan ini mengandung:
1) Aquadest 100 ml
3) Briliant Cressyl Blue (secukupnya hingga warnanya biru pekat)
4) Formalin 4 tetes
Prinsip dari larutan ini adalah natrium sitrat ditimbang sebanyak 3,8 gr menggunakan neraca
analitik lalu dihomogenkan dengan aquadest setelah itu tambahkan BCB secukupnya hingga
berwarna biru pekat lalu tambahkan 4 tetes formalin dan disaring, lalu dimasukkan kedalam
botol penyimpanan yang telah diberi label lalu menghasilkan larutan rees ecker sebanyak 100 ml.
3. Larutan Benedict
Larutan benedict adalah digunakan untuk menguji adanya gula pereduksi suatu sampel.
Larutan Benedict dapat digunakan untuk menguji adanya glukosa dalam urine. Larutan ini
mengandung:
Prinsip dari larutan ini adalah ketika gula pereduksi dipanaskan dengan adanya alkali,
mereka dikonversi menjadi spesies pereduksi kuat yang dikenal sebagai enediol. Warna endapan
yang diperoleh memberikan gambaran tentang jumlah gula yang ada dalam larutan. Oleh karena
itu, pengujinnya bersifat semi kuantitatif. Karena interpretasi hasilnya sebagai berikut:
(-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih (kadar glukosa <0,5 %).
4. Ziehl Neelsen
Scanty : 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang (menuliskan jumlah BTA yang ditemukan)
Berdasarkan wujud pelarutnya : larutan padat, larutan cair dan larutan gas.
Berdasarkan Daya Hantar Listrik: elektrolit dan non elektrolit.
Berdasarkan konsentrasi :
Pekat : Mengandung relatif lebih banyak solute (zat terlarut) daripada solvent (zat pelarut).
Encer : Mengandung relatif lebih sedikit solute (zat terlarut) daripada solvent (zat pelarut)
Analisis Kualitatif
Suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa kimia dalam suatu
larutan/sampel yang tidak diketahui.
Analisis Kuantitatif
Suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui kadar suatu senyawa dalam sampel, dapat berupa
satuan mol, atau presentase dalam garam.
Pada dasarnya dalam menguji kualitas larutan praktikan harus benar-benar memperhatikan
apa saya prosedur yang berlaku dalam menguji kualitas larutan itu sendiri dan dalam menguji
larutan biasanya menggunakan larutan pembanding.